Anda di halaman 1dari 23

AUDIT STUNTING DAN MANAJEMEN

KASUS STUNTING

Disampaikan Oleh :
Kepala Perwakilan BKKBN Pov.Lampung
LATAR BELAKANG: VISI INDONESIA 2045

Pembangunan SDM Unggul, Indonesia Maju


yang merata
dan inklusif
Memiliki kecerdasan Sehat menyehatkan
yang komprehensif dalam interaksi
Negara yang (produktif dan inovatif) alamnya
demokratis,
kuat dan bersih
Damai dalam
interaksi sosialnya Berperadaban
Ekonomi yang
maju dan dan berkarakter kuat unggul
berkelanjutan
PERKEMBANGAN DATA STUNTING INDONESIA dan LAMPUNG

Prevalensi
Stunting 2019 27,7 26,3
2021 24,4 18,5
Sumber: SSGI, 2021
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
NUSA TENGGARA TIMUR 37.8

SULAWESI BARAT 33.8

ACEH 33.2

NUSA TENGGARA BARAT 31.4

SULAWESI TENGGARA 30.2

KALIMANTAN SELATAN 30.0

KALIMANTAN BARAT 29.8

SULAWESI TENGAH 29.7

PAPUA 29.5

GORONTALO 29.0

MALUKU 28.7

KALIMANTAN UTARA 27.5

MALUKU UTARA 27.5

KALIMANTAN TENGAH 27.4


PREVALENSI BALITA STUNTED

SULAWESI SELATAN 27.4

PAPUA BARAT 26.2

SUMATERA UTARA 25.8

SUMATERA SELATAN 24.8

JAWA BARAT 24.5

BANTEN 24.5

JAWA TIMUR 23.5


INDONESIA, 2021

SUMATERA BARAT 23.3

KALIMANTAN TIMUR 22.8

JAMBI 22.4

RIAU 22.3

BENGKULU 22.1

SULAWESI UTARA 21.6

JAWA TENGAH 20.9


(TINGGI BADAN MENURUT UMUR BERDASARKAN PROVINSI, SSGI 2021)

KEP. BANGKA BELITUNG 18.6

LAMPUNG 18.5

KEPULAUAN RIAU 17.6

D.I YOGYAKARTA 17.3

D K I JAKARTA 16.8

BALI 10.9

INDONESIA 24.4
Tren Penurunan Angka Prevalensi Stunting Prov. Lampung
Tahun 2010-2021 dan Target Tahun 2022-2024

naik 6,3
dalam 3
tahun: atau turun 15,3
2,1 per dalam 5
tahun tahun: turun 7,8 dalam 2
atau 3,06 tahun:
per tahun atau 3,9 per
tahun

Sumber: Riskesdas 2010, 2013, 2018; SSGBI 2019, dan SSGI 2021
PROFIL STUNTING DI KAB/KOTA PROVINSI LAMPUNG, 2021
Target Prevalensi Stunting Prov. Lampung Tahun
PREVALENSI BALITA STUNTED MENURUT SSGI TAHUN 2021 DAN BALITA 2022-2024 Menurut Kabupaten/Kota
WASTED TH 2021 MENURUT KAB/KOTA DI BAWAH RATA-RATA PROVINSI SSGI Target Target Target
Kabupaten/Kota
30 2021 2022 2023 2024
Lampung Barat 22.7 19.12 16.08 12.97
25.0
25 Tanggamus 25.0 21.05 17.68 14.25
22.7 22.8
21.8 22.1
20.2 20.7 20.8
Lampung Selatan 16.3 13.72 11.53 9.30
19.0 19.4 19.7
20 Lampung Timur 15.3 12.91 10.87 8.79
17.6
16.3 18.5 Lampung Tengah 20.8 17.55 14.78 11.94
15.3
15
Lampung Utara 20.2 17.10 14.44 11.71
Way Kanan 20.7 17.43 14.64 11.81
10 9.5 8.4 8.6 9.0
7.5 7.7 7.8 8.0 8.1 Tulangbawang 9.5 8.68 7.86 7.00
6.6 7.0 7.1
5.4 5.7 5.7
Pesawaran 17.6 14.82 12.45 10.04
5 3.9 7.2
Pringsewu 19.0 16.03 13.50 10.91
0 Mesuji 21.8 18.44 15.57 12.60
g ur n n u ng etro tara an h ji ra
t
ra
t
ra
t us
an im lata ara ew
p u an n ga esu a a a m Tulang Bawang Barat 22.1 18.66 15.72 12.71
w s U B B B a
Ba gT
n gS
e
sa
w g
rin r La
m M
ng ay
K
gT
e M ng ng isi
r gg
g u n e P u n a u s a n Pesisir Barat 22.8 19.22 16.18 13.06
lan m
p pu
P
da m
p W pu Ba
w m
p Pe T
Tu La m n La m g La
Kota Bandar Lampung 19.4 16.19 13.48 10.77
La Ba La lan
Stunded'21 Wasted'21Tu
Kota Metro 19.7 16.52 13.84 11.11
Lampung 18.5 15.96 13.45 10.88
Status Kabupaten/Kota Di Lampung
Berdasarkan Prevalensi STUNTING (SSGI 2021)
Berstatus Hijau
(10 – 20%)
1. Kab. Lampung Timur
2. Kab. Lampung Selatan Berstatus Kuning
3. Kab. Pesawaran (20 – 30%)
4. Kab. Pringsewu
5. Kota Bandar Lampung 1. Kab. Lampung Utara
Berstatus Biru 6. Kota Metro 2. Kab. Way Kanan
(< 10%) 3. Kab. Lampung Tengah
4. Kab. Mesuji
5. Kab. Tulang Bawang
Kab. Tulang Bawang Barat
6. Kab. Lampung Barat
7. Kab. Pesisir Barat
8. Kab. Tanggamus
MANDAT PERPRES 72/2021

 Ps 8 (4):
Rencana aksi nasional
dilaksanakan oleh K/L,
Rencana Aksi Nasional Pemerintah Daerah Prov,
Percepatan Penurunan
Stunting Indonesia
Pemerintah Daerah
Kab/Kota, Pemerintah
RAN PASTI Desa, dan pemangku
Kepentingan dalam
pelaksanaan Percepatan
Penurunan Stunting
BKKBN
Sebagai
KETUA PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING

melalui

14%  pendekatan
keluarga

Rencana Aksi Nasional

Mekanisme Dan Tata Kerja

Pemantauan, Evaluasi Dan Pelaporan

PERATURAN BKKBN NOMOR 12 TAHUN 2021 TENTANG RAN-PASTI


PENDEKATAN RAN PASTI
Ps 8 (3): 5 aspek
Diperkuat dengan audiensi kepada:

Wakil
Presiden

MenPPN/
KaBappenas
PENDEKATAN INTERVENSI GIZI TERPADU

IUGR (Intrauterine Growth Restriction) : suatu kondisi yg menyebabkan pertumbuhan janin


terhambat. Ditandai dgn ukuran dan berat janin yang tdk sesuai dgn usia kehamilannya
Kegiatan Pendampingan
Melakukan pendampingan kepada keluarga dengan cara mengidentifikasi faktor risiko stunting dan
melakukan pelayanan komunikasi, informasi, edukasi, pelayanan kesehatan dan pelayanan lainnya
untuk pencegahan risiko stunting, meliputi:

Melakukan pendampingan pascasalin dengan


Melakukan skrining 3 (tiga) bulan pranikah melakukan promosi dan KIE KB pascasalin,
kepada calon pengantin untuk mengetahui memastikan ibu pasca salin sudah menggunakan
faktor risiko stunting, memberikan edukasi 3 KBPP MKJP, dan memastikan tidak terjadi
serta memfasilitasi catin yang memiliki 1 komplikasi masa nifas.
faktor risiko stunting dalam upaya
menghilangkan faktor tersebut.
Melakukan pendampingan pengasuhan dan
tumbuh kembang anak dibawah 5 tahun (balita)
4 dengan melakukan skrining penilaian faktor risiko
Melakukan pendampingan kepada semua stunting, memastikan bayi mendapat ASI ekslusif
ibu hamil dengan melakukan 2 selama 6 bulan, bayi diatas 6 bulan mendapat
pemantauan/pemeriksaan kehamilan secara MPASI dengan gizi cukup, dan mendapat imunisasi
berkala, melakukan KIE KB Pasca Persalinan, dasar lengkap sesuai jadwal.
dan memfasilitasi rujukan jika diperlukan. 5
Memastikan keluarga mendapatkan bantuan sosial
dan memastikan program bantuan sosial
dimanfaatkan dengan benar.
Pembentukan SATGAS Tim Teknis:
TIM PENDAMPING KELUARGA ( Lampung ada 6.098 Tim)
Provinsi: LAMPUNG
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH TPK
Unsur dalam Tim: Tugas: 1 LAMPUNG BARAT 215

• Bidan atau nakes lainya Meningkatkan akses informasi dan pelayanan melalui: 2 TANGGAMUS 473
3 LAMPUNG SELATAN 746
• Kader TP PKK a.penyuluhan; 4 LAMPUNG TIMUR 801

• Kader KB/Kader b.fasilitasi pelayanan rujukan, 5


6
LAMPUNG TENGAH
LAMPUNG UTARA
830
450
c. fasilitasi penerimaan program bantuan 7 WAY KANAN 371
Pembangunan lainnya 8 TULANGBAWANG 295
sosial 9 PESAWARAN 256
10 PRINGSEWU 308
Mendeteksi dini faktor resiko Stunting 11 MESUJI 154

(spesifik dan sensitif); 12


13
TULANG BAWANG BARAT
PESISIR BARAT
219
134
14 BANDAR LAMPUNG 716
Sasaran 15 METRO 130

Pendampingan Keluarga   TOTAL 6.098

• TPK Terlatih
• Diperlengkapi dengan aplikasi El-Simil
untuk mengetahui kadar Hb. LILA, IMT
• Mendapatkan paket data setiap bulan
Anak 0-2 th prioritas
selama 1 tahun melalui BOKB 2022
Penyediaan data keluarga berisiko stunting

Baseline

Keluarga berisiko
stunting yang
bersumber dari Ibu Pasca Persalinan
Tidak/belum menggunakan KB
Pendataan Keluarga pasca persalinan
(PK) 2021
(dilakukan
pemutakhiran PK Catin (Pra-konsepsi) Ibu Hamil Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan
setiap tahun) Catin 3 bulan sebelum
menikah

7.286.810 penduduk Elektronik siap nikah Elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis
1.329.045 Pasangan Usia Subur siap hamil (ELSIMIL) masyarakat (e-ppgbm) dan elsimil
2.158.048 keluarga 1. Identitas catin
1.071.994 kelg berisiko stunting
Variabel kesehatan dan gizi pada kelompok sasaran:
2. NIK
3. Umur 1.Ibu hamil*
4. Berat Badan & Tinggi Badan 2.Ibu nifas
5. Indeks Massa Tubu
6. Anemia/tidak anemia
3.Balita
7. Lingkar Lengan Atas (LiLa) *Variabel ibu hamil dan bayi baru lahir dalam elsimil berdasarkan
rekomendasi POGI. Variabel yang sederhana namun menentukan pemetaan
risiko.
KELUARGA SASARAN BERPOTENSI RISIKO STUNTING
DI PROVINSI LAMPUNG, PK’21
KA T E G O R I KE LUA R G A B E R P O T E N S I
R IS IKO S T UN T IN G
Penapisan keluarga beresiko stunting berdasarkan:
N O. KA B UP A T E N
• Ada Anak 7-15 Tahun Tidak Sekolah
• Tidak ada anggota Keluarga memiliki sumber penghasil
R IS IKO T ID A K B E R IS IKO INDIKATOR PRA an Untuk Memenuhi Kebutuhan Pokok perbulan
SEJAHTERA • Jenis Lantai Tanah
LAMP UNG S ELATAN • Tidak Setiap Anggota Keluarga Makan “Makanan
1 1 4 6 .3 4 3 3 9 .4 3 3
Beragam” Paling Sedikit 2 (Dua) Kali Sehari
2 LAMP UNG TENGAH 1 4 8 .5 7 2 3 7 .2 5 6
• KELUARGA TIDAK MEMPUNYAI SUMBER AIR MINUM
FASILITAS UTAMA YANG LAYAK
3 LAMP UNG UTAR A 7 7 .3 2 7 1 9 .3 5 0
LINGKUNGAN • KELUARGA TIDAK MEMPUNYAI JAMBAN YANG LAYAK
4 LAMP UNG BAR AT 4 1 .6 6 5 6 .2 9 7 TIDAK SEHAT • KELUARGA TIDAK MEMPUNYAI RUMAH LAYAK HUNI
5 TULANG BAWANG 5 5 .5 9 4 1 2 .5 9 2
• TERLALU MUDA (UMUR ISTRI < 20 TAHUN)
6 TANGGAMUS 8 4 .5 5 0 1 3 .8 1 1 • TERLALU TUA (UMUR ISTRI > 35 TAHUN)
PUS 4 TERLALU • TERLALU DEKAT (< 2 TAHUN)
7 LAMP UNG TIMUR 1 3 6 .7 0 1 3 9 .8 4 5
• TERLALU BANYAK (≥ 3 ANAK)
8 WAY KANAN 6 5 .2 8 0 1 5 .1 2 5

9 P ES AWAR AN 6 3 .6 4 8 1 3 .7 7 8

10 P R INGS EWU 5 0 .8 6 6 1 4 .1 0 6 PERSENTASE KELUARGA BERPOTENSI RISIKO


STUNTING, 2021
11 MES UJ I 2 8 .3 6 3 7 .0 0 8
TULANG BAWANG
12 3 7 .5 4 5 1 0 .6 7 6 20%
BAR AT
BERISIKO
13 P ES IS IR BAR AT 2 0 .1 7 4 3 .6 1 3 TDK BERISIKO
KOTA BANDAR
14 9 8 .8 1 8 2 8 .9 9 5
LAMP UNG
15 KOTA METR O 1 6 .5 4 8 6 .1 3 4 80%
PROVINS I 1.071.994 268.019 N = 1.340.013 kelg
JUMLAH KELUARGA SASARAN MENURUT PENAPISAN POTENSI BERISIKO STUNTING
KAB. WAY KANAN, PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2021
Alur Data, Penapisan dan Surveilan
 Menyiapkan dan melaporkan

Kegiatan prioritas meliputi:


a) Pendataan dan penapisan
keluarga berisiko stunting
yang termutakhirkan
b) Pendataan dan penapisan
keluarga prasejahtera
c) Pendataan dan penapisan
keluarga berisiko stunting
yang menerima fasilitas
lingkungan sehat
Alur Audit Kasus Stunting
 Menemukan dan Menyelesaikan
Audit kasus stunting dilakukan untuk menyelesaikan masalah
yang terkait:
1.sistem pelayanan kesehatan, Forum :
2.manajemen pendampingan keluarga; Audit Kasus
3.medical problem (permasalahan medis) terkait kasus TPPS Kab/Kota
Stunting
stunting.
Pada area sistem pelayanan kesehatan dan manajemen Minilokakarya
TPPS Kecamatan
pendampingan keluarga audit stunting dilakukan secara Stunting
berjenjang dan berlapis.
Rembuk Stunting
Masalah dan kendala yang dihadapi di tingkat TPPS Desa/Kelurahan
Desa/Kelurahan
desa/kelurahan ke bawah dilakukan audit kasus melalui
“rembuk stunting”  Jika masalahnya belum dapat
dituntaskan, akan dibahas di tingkat kecamatan melalui
minilok  Jika masalahnya belum terpecahkan akan TPPS Kab/Kota TPPS Kab/Kota
dibahas melalui Audit stunting di kabupaten/kota.
Keluarga Berisiko Stunting
Berlapis maksudnya adalah petugas berdasarkan
keilmuannya yaitu mulai dari bidan sampai dokter umum atau
dokter spesialis dan mulai dari kader sampai ahli gizi.
4 Langkah Audit Kasus Stunting
“TERIMA KASIH”
.

BERSAMA KITA BISA


BERSINERGI BAGI BANGSA
Latar Belakang

Audit Kasus Stunting adalah Manfaat yang diharapkan adalah


Bertujuan untuk mendapatkan manajemen/tatakelola yang dinamis
kegiatan pertemuan membahas rekomendasi solusi yang tepat pada
kasus-kasus stunting dengan tingkat sesuai karakteristik dan kasuistik di
kasus stunting yang sulit, untuk masing-masing daerah serta
kesulitan tinggi yang ditemukan segera diimplementasikan
selama proses pendampingan treatment yanmendapatkang tepat
keluarga untuk mendapatkan solusi (responsif, kasusistik dan terhadap kasus-kasus stunting yang
dari narasumber/pakar implementattif) memiliki tingkat kesulitan tinggi.

Sasaran Audit : Sumber Pendanaan:


1. Catin 1. APBN
2. Ibu hamil dan pascasalin 2. BOKB
3. Baduta
4. Balita stunting

Anda mungkin juga menyukai