KELOMPOK 4
Nursila Puji Rahayu Puskesmas Bulu
Pratiwi Rahim Puskesmas Pitumpanua
Purna Iswinarni Puskesmas Arso Barat
R. Ayu Rifqa Zainatul Puskesmas Raas
Rahma AzizahRahmi Puskesmas Pasir Putih
Sertianan Nur Aiman Puskesmas Bayongbong
RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK ) BOK DAK NON FISIK
PUSKESMAS BAYONGBONG
TAHUN 2023
I. Pendahuluan
Stunting adalah sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek disbanding tinggi badan orang
lain pada umumnya (yang seusia). Hal ini merupakan suatu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi
kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang disebabkan banyak factor seperti kondisi sosial
ekonomi, gizi ibu saat hamil. Kesakitan pada bayi dan kurangnya asupan gizi bayi. Balita stunting akan mengalami
kesulitan dalam emncapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.
Prevalensi stunting pada balita mengalami penurunan dari tahun 2007 hingga 2019. Angka stunting Balita pada tahun
2019 sebesar 27.7%, mengalami penurunan sebesar 3.1% dari tahun 2018 (sumber data: Riskesdas). Namun jumlah
tersebut masih jauh dari harapan pemerintah Indonesia, yang mana tertuang dalam program prioritas nasional bahwa
prevalensi stunting di tahun 2024 harus mencapai 14%.
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi, intervensi yang paling menentukan terjadi pada 1000 HPK, yaitu:
1.Praktek pengasuhan yang tidak baik
a. Kurangnya pengetahuan tentang Kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan
b.6-% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI Eksklusif
c.2 dari 3 anak usia 0 – 24 bulan tidak menerima MPASI
2.Terbatasanya layanan Kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care, Post Natal dan pembelajaran dini yang
berkualitas
a.1 dari 3 anak usia 3 – 6 tahun tidak terdaftar di PAUD
b. 2 dari 3 Ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi yang memadai
c.Tidak mendapat akses yang memadai ke layanan imunisasi
3.Kurangnya kases makanan bergizi
a.1 dari 3 ibu hamil mengalami anemia
4.Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
a.1 dari 5 rumah tangga masih BAB di ruang terbuka
b.1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses ke air minum bersih
II Latar Belakang
Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia telah mengubah cara hidup masyarakat dan seluruh kegiatan yang
berlangsung, termasuk dalam pelayanan kesehatan yang berbasis Upaya Kesehatan Masayarakat (UKM Esensial)
termasuk salah satunya Kesehatan Ibu dan Anak. Semakin lama masa pandemi ini terjadi, semakin besar dampak negatif
yang telah dan akan ditimbulkan bagi status gizi anak dan ibu hamil yang akan berdampak bagi pencapaian target penurun
stunting. Padahal hingga saat ini, percepatan pencegahan stunting tetap menjadi prioritas pemerintah.
Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik untuk mengatasi
penyebab langsung dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung. Intervensi gizi spesifik
merupakan kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya stunting seperti asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit
menular, dan kesehatan lingkungan. Intervensi spesifik ini umumnya diberikan oleh sektor kesehatan dan dijelaskan dalam
Tabel 1
Terdapat tiga kelompok intervensi gizi spesifik:
a. Intervensi prioritas, yaitu intervensi yang diidentifikasi memilik dampak paling besar pada pencegahan stunting dan
ditujukan untuk menjangkau semua sasaran prioritas;
b. Intervensi pendukung, yaitu intervensi yang berdampak pada masalah gizi dan kesehatan lain yang terkait stunting dan
diprioritaskan setelah intervensi prioritas dilakukan.
c. Intervensi prioritas sesuai kondisi tertentu, yaitu intervensi yang diperlukan sesuai dengan
kondisi tertentu, termasuk untuk kondisi darurat bencana (program gizi darurat).
INTERVENSI
INTERVENSI
KELOMPOK SASARAN INTERVENSI PRIORITAS PRIORITAS SESUAI
PENDUKUNG
KONDISI TERTENTU
· Pemberian Suplementasi zinc
· Pemantauan dan Manajemen terpadu
Kelompok Sasaran Usia Lainnya
Remaja Putri dan Wanita Suplementasi tablet
Anak 24-59 bulan · Tata laksana gizi Suplementasi kapsul Pencegahan
· Pemberian Suplementasi
· Pemantauan dan Suplementasi zinc
Manajemen terpadu
Apoteker sangat berperan dalam Intervensi Gizi Spesifik yakni dalam pemberian suplementasi
Edukasi ini harus dilaksanakan secara rutin, tidak hanya saat ibu hamil mengambil Tablet
Kegiatan yang dilakukan dalam edukasi dan pemberdayaan masyarakat ini adalah dengan
III Tujuan
A. Umum :
Berkontribusi pada menurunya angka stunting menjadi 14% pada akhir tahun 2024 di wilayah
B. Khusus :
1 Meningkatnya pemahaman dan kesadaran Ibu hamil tentang pentingnya konsumsi
2 Meningkatnya pemahaman dan kesadaran remaja putri tentang pentingnya konsumsi
3 Meningkatnya kepatuhan penggunaan Tablet Tambah Darah secara benar dan tepat
VI. SASARAN
1. Ibu Hamil, Ibu anak dengan usia 0 - 24 bulan dengan jumlah peserta 150 orang
2 Remaja Putri di Sekolah Wilayah Kerja Puskesmas Byaongbong dengan jumlah 400 siswi
XI . ANGGARAN
Dana BOK tahun 2023
XIV. LAMPIRAN
A. Undangan
B. Form Absensi
C. Rancangan Buku Monitoring
D. Form Kuesioner
E. Form Evaluasi
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Bayongbong, Penanggung Jawab Farmasi
dr. H. Asep Sani Sulaeman, M.Kes. Apt. Rahmi Sertiana Nur Aiman, S.Far.
NIP. 19731111 199304 1 003 NIP. 19940202 202012 2 016
INDIKATOR MUTU KEGIATAN BOK DAK NON FISIK
PUSKESMAS BAYONGBONG
TAHUN 2023
REALISASI
NO KEGIATAN INDIKATOR TARGET CAPAIAN
RUMUS PERHITUNGAN PERHITUNGAN
Penyuluhan
Pentingnya konsumsi Cakupan masyarakat yang datang dalam
௨ ௬௨௨௨ ଵହ
Tablet Tambah Darah 1 kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyuluhan 150 capaianൌ ͲͲͳ ݔ capaianൌͲͲͳ ݔΨ 100
௨ ௧௧௧௧௧௧௬௨௨௨ ଵହ
dan Asam Folat masyarakat
1 selama masa kehamilan
Penyuluhan Cakupan masyarakat yang datang dalam
௨ ௬௨௨௨ ସ
Pentingnya konsumsi
2 kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyuluhan 400 capaianൌ ͲͲͳ ݔΨ capaianൌͲͲͳ ݔΨ 100
௨ ௧௧௧௧௧௧௬௨௨௨ ସ
Tablet Tambah Darah
bagi remaja putri
masyarakat
Nomor : /TU/2022 Kepada Yth.
Lampiran :-
Perihal : Undangan pertemuan peningkatan
pengetahuan ibu hamil / Rematri
tentang tablet tambah darah
Dengan hormat,
Sehubungan dengan program pemerintah dalam penurunan angka
stunting, maka bagian Farmasi puskesmas Bayongbong. akan
mengadakan pertemuan guna peningkatan pengetahuan ibu hamil
serta rematri tentang pentingnya konsumsi tambah darah. Pertemuan
akan dilaksanakan pada :
Hari :
Tanggal : 2022
Waktu : 08.00 - selesai
Tempat :
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Bayongbong, Penanggung Jawab Farmasi
dr. H. Asep Sani Sulaeman, M.Kes. Apt. Rahmi Sertiana Nur Aiman, S.Far.
NIP. 19731111 199304 1 003 NIP. 19940202 202012 2 016
FORM ABSENSI
Nama :
Alamat :
No Hp :
Usia
Jawaban
No Pertanyaan Kurang Tidak
Mengerti
Mengerti Mengerti
1 Apakah Anda mengerti
2 Apakah Anda mengerti
Kurang Tidak
No Pertanyaan Puas
Puas Puas
1 Apakah Anda puas terhadap
Kurang Tidak
No Pertanyaan Bersedia
bersedia bersedia
1 Apakah Anda bersedia dalam
2 Apakah Anda bersedia untuk
FORM EVALUASI
Jawaban
No Pertanyaan Kurang Tidak
Mengerti
Mengerti Mengerti
1 Apakah Anda mengerti 75% 20% 5%
2 Apakah Anda mengerti 75% 20% 5%
Kurang Tidak
No Pertanyaan Puas
Puas Puas
1 Apakah Anda puas terhadap 75% 20% 5%
Kurang Tidak
No Pertanyaan Bersedia
bersedia bersedia
1 Apakah Anda bersedia dalam 75% 20% 5%
2 Apakah Anda bersedia untuk 75% 20% 5%
TERIMA KASIH