Anda di halaman 1dari 11

KONSEP ASUHAN

KEPERAWATAN ALERGI

1. Gurit Cokro Amiseno (2020030051)


2. Sabilah Yono Saputra(2020030052)
3. Moh Nur Efendi (2020030053)
4. Syelvi Andriani (2020030054)
5. Fitrianda Umsapyat (2020030055)
6. Alfina Yula (2020030056)
7. Florensia Kamat (2020030057)
Definisi

Alergi adalah suatu reaksi hipersensitivitas


akibat induksi oleh IgE yang spesifik
terhadap alergen tertentu, yang berikatan
dengan sel mast. Alergen adalah bahan yang
pada umumnya tidak berbahaya dan banyak
ditemukan dalam lingkungan tetapi dapat
menyebabkan reaksi alergi jika kontak
dengan pasien alergi.
Klasifikasi

1 4 5 7
Alergi Tipe 1 Reaksi Alergi Tipe 2 Reaksi Alergi Tipe 3 Reaksi Alergi Tipe 4

1 3 5 7
2 4 6 8
Etiologi

Eiologi alergi multifaktorial. Diantaranya dapat


berasal dari agen, host,dan lingkungan. Host
dapat berupa daya tahan tubuh dan usia dimana
usia dini semakin rentan terhadap
alergi.Lingkungan dapat berupa suhu, musim.
Agen dapat berupa alergen.
Patofisiologi
Perubahan vaskular
Reaksi alergi dimulai Histamin menyebabkan
dengan cross-linking dapat menyebabkan respons wheal-flare
Patofisiologi alergi
dua atau lebih IgE hidung tersumbat, (triple respons dari
terjadi akibat
yang terikat pada sel berair, sesak napas, Lewis)
pengaruh mediator
mast atau basofil dan kulit gatal. dan menyebabkan
pada organ target.
dengan alergen. Histamin hipotensi,
Mediator tersebut
Rangsang ini menyebabkan urtikaria,dan
dibagi dalam dua
meneruskan sinyal kontraksi otot polos angioderma. Pada
kelompok, yaitu
untuk mengaktifkan bronkus dan traktus
mediator yang sudah
sistem nukleotida menyebabkan gastrointestinal,
ada
siklik yang bronkokonstriksi. histamin menaikkan
dalam granula sel
meninggikan rasio Pada sistem vaskular sekresi mukosa
mast (performed
cGMP terhadap cAMP menyebabkan dilatasi lambung dan apabila
mediator) dan
dan masuknya venula kecil, pelepasan histamin
mediator yang
ion Ca++ ke dalam sedangkan pada terjadi secara
terbentuk
sel. Peristiwa ini akan pembuluh darah yang sistemik, aktivitas otot
kemudian (newly
menyebabkan lebih besar konstriksi polos usus dapat
fored mediator).
pelepasan mediator karena kontraksi otot meningkat dan
lain polos. menyebabkan diare
dan hipermotilitas
Pathway
Manifestasi Klinis

Asma Rhinitis Dermatitis Alergi


Urtikaria
Bronkial Alergi Atopik Saluran
pencernaan
Penatalaksanaan
Farmakologi Non Farmakologi

Kortikosteroid Menghindari mandi


berlebihan dengan air
hangat dengan sabun
yang bersifat alkaline
dan mengandung
alkohol.
Immunoterapi

Pemakaian Pelembab

Pakaian yang dipakai


Anthihistamin tidak boleh terlalu ketat
dan tidak mengiritasi
kulit.
Pemeriksaan penunjang

Prosedur tes kulit, seperti skin prick testing (SPT) dan tes
intradermal (tes dimana alergen diinjeksikan ke dalam dermis
kulit) berguna untuk diagnosis reaksi IgE-mediated (tipe I).
Protokol tes kulit yang sudah terstandarisasi untuk penisilin dan
juga anastesi lokal, muscle relaxants, dan sangat sensitif untuk
substansi protein dengan berat molekul yang besar, seperti
insulin atau antibodi monoklonal. Tes kulit positif terhadap obat
mengkonfirmasi adanya spesifik antigen IgE dan mendukung
diagnosis reaksi hipersensitivitas tipe I.
Komplikasi

Polip Hidung Otitis Media Sinusitis Paranasal Anafilaksi

Pruritus Mengi Edema


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai