Peran Pasien Dan Keluarga Sebagai Partner Dalam Pelayanan Kesahatan Untuk Mencegah Hazard Dan KTD

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

PERAN PASIEN DAN KELUARGA SEBAGAI

PARTNER DALAM PELAYANAN KESAHATAN


UNTUK MENCEGAH HAZARD DAN KTD

Disusun oleh : Kelompok 3

Adelina Angkouw
Anggy Lumanauw
Febriani Wilda Safitri
Indriyani Asky
Yurike Mandolang
BAB I
PENDAHULUAN

Keluarga adalah bagian dari tim pengobatan dan perawatan. keterbatasan jumlah perawat di rumah sakit sehingga tugas
merawat orang sakit yang dirawat di rumah sakit umumnya dilakukan oleh keluarga yang menjaga. Sementara perawat di rs
juga harus melakukan tugas dan kewajibannya lain di bangsal perawatan. Peran keluarga sangat penting untuk memantau
kebutuhan pasien dari laporan perawat atau jika perlu melakukan komunikasi langsung.

Upaya untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan kesehatan memerlukan peran aktif pasien, keluarga
atau orang lain yang menemani merawat pasien (carers) dan masyarakat (untuk selanjutnya disebut pasien masyarakat).
Pasien dapat melakukan banyak peran penting ketika menerima pelayanan kesehatan.
Keselamatan pasien adalah pemberian pelayanan kepada pasien lebih aman selama dalam proses perawatan di
rumah sakit. Berdasarkan hal tersebut, penerapan pasien safety oleh perawat sangat penting dalam upaya mengurangi
insiden kecelakaan kerja pada pasien. Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka
pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit perlu dilakukan. Berkaitan dengan tuntutan keselamatan pasien
tersebut maka diperlukan acuan yang jelas untuk melaksanakan keselamatan pasien tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Peran pasien dan keluarga dalam pengurangan risiko terkait pelayanan kesehatan adalah :
a. Menerapkan prosedur cuci tangan yang benar saat sebelum kontak dengan pasien, sesudah kontak pasien, sesudah ke
toilet, sebelum dan sesudah makan.
b. Membatasi pengunjung pasien, Berinteraksi dengan banyak orang berisiko terpapar kuman dari pengunjung,
c. Menerapkan etika batuk yang benar yaitu dengan menutup mulut dan hidung menggunakan lengan.

2. Adapun peran keluarga sebagai partner pasien untuk mencegah terjadinya bahaya
a. Keluarga berperan secara aktif dalam menjaga keselamatan pasien di pelayanan kesehatan yaitu memberikan informasi
pasien yang benar, jelas, lengkap dan jujur, mengetahui dan melaksanakan kewajiban serta tanggung jawab pasien maupun
keluarga
b. Penerapan enam sasaran keselamatan pasien dan peran keluarga dalam menjaga keselamatan pasien
 Ketepatan identifikasi pasien
Untuk pasien tidak mampu melakukan identifikasi diri dengan benar maka peran keluarga adalah memberikan data diri
pasien sesuai dokumen data diri pasien

 Peran keluarga dalam menjembatani komunikasi yang efektif antar pasien dan tenaga medis yaitu :
- menunjuk atau menetapkan anggota keluarga yang diberi kewenangan untuk berkomunikasi dengan tenaga medis.
- Memberikan informasi dan data terkait kondisi pasien kepada tenaga medis dengan benar dan jelas.
- Memberikan informasi kepada petugas medis bila ada kejadian tidak diharapkan (KTD).
- Keluarga dapat meminta informasi yang diperlukan kepada tenaga Kesehatan.

 
3. Peran keluarga dalam pemberian obat secara aman yaitu:
a. Memberikan informasi yang lengkap tentang riwayat obat yang pernah pasien gunakan
b. Keluarga memberikan informasi tentang riwayat alergi obat tertentu.
c. Keluarga mendukung pengawasan pemberian obat selama rawat inap dengan cara memastikan identitas pasien dengan
benar, menanyakan jenis obat yang diberikan, tujuan pemberian, dosis dan waktu pemberian.

4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi.


Salah satu prosedur sebelum operasi adalah proses verifikasi. Sehingga peran pasien dan keluarga adalah memberikan
informasi yang benar dan bekerja sama secara kooperatif dengan tenaga medis.

 
5. Peran keluarga dalam mengurangi resiko infeksi di pelayanan kesehatan.:
a. Menerapkan prosedur cuci tangan yang benar
b. Membatasi keluarga yang mengunjungi pasien.
c. Pasien dan keluarga menerapkan etika batuk baik dan benar.

6. Keluarga berperan dalam mengurangi tingkat resiko pasien jatuh.


a. Memastikan penanda pasien beresiko jatuh berupa gelang kuning selalu dipakai oleh pasien
b. Pasien dan keluarga tidak boleh memindahkan atau melepas kartu kuning yang dipasang
petugas
c. Pasien dan keluarga harus memastikan diri untuk memahami informasi yang diberikan oleh
tenaga medis agar dapat mendukung pencegahan pasien jatuh.
Informasi yang perlu diketahui oleh pasien maupun keluarga adalah faktor resiko jatuh
yang teridentifikasi seperti obat yang digunakan, kesadaran pasien, keseimbangan saat
berjalan, tindakan pencegahan jatuh yang perlu dilakukan, cara untuk meminta bantuan,
cara menggunaka bel atau sarana komunikasi di ruangan, cara mengatur pengamanan
tempat tidur pasien, penggunaan tali pengaman dan lain sebagainya.
Pentingnya ememberikan edukasi secara umum kepada pasien tentang lima hal yang harus dilakukan ketika menggunakan
pelayanan kesehatan:
a. Bertanyalah, apabila terdapat keraguan atau keprihatinan
b. Simpan dan bawa daftar seluruh obatyang diminum
c. Ambil hasil pemeriksaan laboratorium atau prosedur
Lainnya
d. Diskusikan dengan dokter, rumahsakit yang paling sesuai
dengan kebutuhan
e. Bila diperlukan operasi, pastikan bahwa anda memahami
kemungkinan yang dapat terjadi setelah operasi [Hal ini
mengingatkan kembali pada pengalaman keluarga saya yang
dioperasi.
BAB III
PENUTUP

Pengelolaan pasien rawat inap tidak hanya mejadi tanggung jawab tim kesehatan tetapi melibatkan juga
pribadi pasien sendiri dan keluarga, Keluarga berperan aktif dalam menjaga keselamatan pasien dari
berbagai bahaya karena hampir setiap tindakan medis menyimpan potensi resiko. Disinilah peran keluarga
sebagai partner pelayanan kesehatan sangat penting untuk mencegah terjadinya bahaya atau adverse events.

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) / Adverse Event Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak
diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (“commission”) atau karena tidak bertindak (“omission”),
bukan karena “underlying disease” atau kondisi pasien. Dengan pengetahuan keluarga tentang keselamatan
pasien maka akan mengurangi resiko terjadinya kejadian yang tidak diinginkan (bahaya bagi pasien).
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai