Anda di halaman 1dari 23

Fisika Terapan

Cermin, Lensa dan Alat-alat


Optik

Dra. Eliyarti, M.Si


Apakah cahaya itu?

• Cahaya menurut • Sementara menurut


Newton (1642 - 1727) Huygens ( 1629 -
terdiri dari partikel- 1695), cahaya adalah
partikel ringan gelombang seperti
berukuran sangat kecil halnya bunyi.
yang dipancarkan oleh Perbedaan antara
sumbernya ke segala keduanya hanya pada
arah dengan frekuensi dan panjang
kecepatan yang gelombangnya saja.
sangat tinggi.
Eksperimen yang dilakukan oleh para
ilmuwan :
Thomas Young (1773 - 1829) dan
Agustin Fresnell (1788 - 1827) :

berhasil membuktikan bahwa cahaya dapat melentur


(difraksi) dan berinterferensi merupakan sifat
dasar gelombang bukan partikel.

Maxwell (1831 - 1874) :

Cahaya gejala kelistrikan dan kemagnetan


sehingga tergolong gelombang elektromagnetik.
Dua fisikawan pemenang hadiah Nobel :

Max Planck (1858 - 1947) dan


Albert Enstein (1879 – 1955) : teori foton

Planck cahaya dipancarkan dalam bentuk


paket-paket kecil yang disebut kuanta (teori
Kuantum)

Einstein menjelaskan peristiwa yang


dikenal dengan nama efek foto listrik, yakni
pemancaran elektron dari permukaan logam karena
logam tersebut disinari cahaya.
Disimpulkan : Cahaya menunjukkan sifat sebagai
gelombang dan dalam kondisi lain menunjukkan sifat
sebagai partikel. Hal ini disebut dualisme cahaya
Pemantulan cahaya
• Jika sebuah batu
dijatuhkan ditengah kolam,
maka akan muncul
gelombang lingkaran dari
titik dimana batu
dijatuhkan.
• Sinar gelombang tegak
lurus terhadap muka
gelombang, menyatakan
arah kemana gelombang
menyebar/merambat.
Semakin jauh dari titik sumber gelombang,
muka gelombang menjadi lebih datar.
Pemantulan dari bidang rata disebut
pemantulan specular (biasa) ;

Jika permukaan bidang kasar disebut


pemantulan diffuse (baur)
• Hukum pemantulan (snellius) :
1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul
terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut datang = sudut pantul
Cermin Datar :
bentuk permukaannya datar
• Pemantulan cahaya dari obyek (bunga dan vas)
pada cermin datar.
• Sifat bayangan yang dibentuk cermin
datar :
a. maya
b. jarak benda-cermin =
jarak bayangan-cermin
c. tegak
b. Pemantulan pada Cermin Cekung
Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cekung :
• Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik
fokus.
• Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu
utama.
• Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan
melalui titik itu juga.

Sifat Bayangan :
a. Bila benda di ruang I, maka c. Bila benda di ruang III, maka
Bayangan di ruang IV Bayangan di ruang II
Maya, tegak, diperbesar Nyata, terbalik, diperkecil
b. Bila benda di ruang II, maka
Bayangan di ruang III
Nyata, terbalik, diperbesar
c. Pemantulan pada Cermin Cembung
Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cembung :
• Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan
seolah-olah berasal dari titik fokus.
• Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar
sumbu utama.
• Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin
dipantulkan melalui titik itu juga.

Sifat Bayangan :
Maya, tegak, diperkecil.
Perhitungan Pembentukan Bayangan

1 1 1 1 1 2
  atau  
s s' f s s' R

h' s '
m 
h s
3. Pembiasan Cahaya
a. Indeks Bias
n = indeks bias suatu medium
c
n c = kecepatan cahaya di udara
cn cn = kecepatan cahaya dlm
medium

b. Hukum Pembiasan Cahaya


sin i n' i = sudut datang
 r’ = sudut bias
sin r' n
n = indeks bias medium 1
n’ = indeks bias medium 2
c. Pembiasan pada Lensa Cembung
Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cembung :
• Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.
• Sinar melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
• Sinar datang melalui titik pusat optik tidak dibiaskan.

Sifat Bayangan :
a. Bila benda di ruang I, maka
Bayangan maya (di depan lensa), tegak, diperbesar
b. Bila benda di ruang II, maka
Bayangan nyata (dibelakang lensa), terbalik, diperbesar
c. Bila benda di ruang III, maka
Bayangan nyata, terbalik, diperkecil
d. Pembiasan pada Lensa Cekung
Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cekung :
• Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah
berasal dari titik fokus.
• Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus
dibiaskan sejajar sumbu utama.
• Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan.

Sifat Bayangan :
Maya, tegak, diperkecil.
Perhitungan Pembentukan Bayangan

n n 1 1 
  (n'n)  
s s'  R1 R2 

e.Lensa Gabungan

1 1 1
 
fg f1 f 2

f.Kekuatan Lensa (P)

1
P
f
Alat-alat Optik
1. Mata
2. Lup
3. Mikroskop
4. Teropong

1. Mata
• Memiliki sebuah lensa yg berfungsi sbg alat optik.
• Mata mempunyai penglihatan yang jelas pada daerah
yang dibatasi oleh dua titik yaitu titik dekat/
punctum proximum (titik terdekat yg masih dapat
dilihat jelas oleh mata yg berakomodasi sekuat2nya)
dan titik jauh/punctum remotum (titik terjauh yg
masih dapat dilihat jelas oleh mata yg tak
berakomodasi)
Mata Normal
Pada mata normal (emetropi) letak titik dekat (PP) terhadap
mata sekitar 25 cm, sedang letak titik jauh (PR)
terhadap mata adalah ~. Mata normal ini dapat melihat
dg jelas suatu benda yg letaknya jauh maupun dekat.
Benda jauh dilihatnya dg mata tak berakomodasi, sedang
benda dekat dilihatnya dg mata berakomodasi.

Cacat Mata
Rabun dekat (hipermetropi) Rabun Jauh (miopi)
Tidak mampu melihat benda2 dekat Tidak mampu melihat benda2 jauh
Titik dekatnya > 25 cm Titik dekatnya = 25 cm
Titik jauhnya ~ Titik jauhnya < ~
Dibantu dg kacamata positif Dibantu dg kacamata negatif
Lup
• Menggunakan sebuah lensa cembung.
• Untuk melihat benda2 kecil sehingga tampak lebih besar dan
jelas.

Sifat Bayangan :
Maya (didepan lup), tegak, diperbesar.

Perbesaran Anguler :
- mata tak berakomodasi - mata berakomodasi maks

Sn Sn
   1
f f
γ = perbesaran anguler
Sn = titik dekat orang normal
f = jarak fokus lup
Mikroskop
• Untuk melihat detail benda lebih jelas dan lebih besar.
• Menggunakan 2 lensa positif, sebagai lensa objektif dan
lensa okuler.

Melihat bayangan benda tanpa akomodasi


Perbesaran bayangan :

S ob ' S n
m x
S ob f ok

Melihat bayangan benda dengan berakomodasi


Sob = jarak benda ke lensa objektif
S ' S 
m  ob x n  1 Sob’ = jarak bayangan ke lensa
S ob  f ok 
objektif
Sn = jarak titik dekat mata normal
fok = jarak fokus lensa okuler
Teropong Bintang
• Menggunakan 2 lensa positif.
• Beda teropong bintang dg mikroskop :
mikroskop : fob < fok
letak benda dekat dg lensa objektif
teropong bintang: fob >> Fok
letak benda di jauh tak berhingga

Untuk mata tanpa akomodasi


f ob
m
f ok

Untuk mata berakomodasi maksimum


f ob f  S  f ok 
m  ob  n 
sok f ok  S n 
Teropong Bumi
• Menggunakan 3 lensa positif, sebagai lensa objektif,
pembalik dan okuler.

Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi


maksf
m  ob f ob f  S  f ok 
m  ob  n 
f ok sok f ok  S n 

Teropong Panggung
• Menggunakan 2 lensa; lensa objektifnya positif, lensa
okulernya negatif.

Utk mataf tanpa akomodasi Utk


f mata
f  akomodasi
S f 
m 
maks
ob
m ob
 ob
 n ok

f ok sok f ok  Sn 

Anda mungkin juga menyukai