Anda di halaman 1dari 10

PEMILIHAN KEPALA DESA

DALAM BENCANA NON ALAM


Camat Sano Nggoang
CORONA VIRUS DESEASE 2019
Alfonsius Arfon, S.Sos, M.Tr. AP.
PEMILIHAN KEPALA DESA DALAM BENCANA NON
ALAM
C- 2019

I. KETENTUAN UMUM
II. PEMBENTUKAN PANITIA
III.TAHAPAN PELAKSANAAN PEMILIHAN
IV. PENERAPAN PROKES COVID-19 PADA TAHAP PENCALONAN
V. PENERAPAN PROKES COVID-19 PADA TAHAPA PEMUNGUTAN
SUARA
VI. ARAH KEBIJAKAN
VII.SANKSI PELANGGARANA PROKES COVID-19
VIII.PELAPORAN

2
KETENTUAN UMUM
 Bupati
 Camat: Pemimpin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan dii wilayah kerja
kecamatan yg dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan
pemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan
menylenggarakan tugas umum pemerintahan;
 Pemerintahan Desa
 Kepala Desa
 Pemilihan Kepala desa Pelaksana Kedaulatan rakyat di idesa dalam rangka memilih
kepala desa yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, juur dan adil;
 Panitia pemilihan Kepala Desa tingkat desa yang selanjutnya disebut Panitia
Pemilihan adalah Panitia yang dibentuk oleh BPD untuk menyelenggarakan
proses Pemilihan Kepala Desa secara serentak dan Pemilihan Kepala Desa antar
waktu.
 Panitia Pemilihan kepala Desa tingkat Kabupaten
 Sub Kepanitiaan Pemilihan di Kecamatan yang selanjutnya disebut Sub Panitia
Pemilihan Kecamatan adalah bagian dari Panitia Pemilihan Kabupaten yang
melaksanakan tugas penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa di tingkat
kecamatan dalam kondisi bencana nonalam Corona Virus Disease 2019
 Calon Kepala Desa
 Kampanye
 Tempat Pemungutan Suara
 Permasalahan Pemilihan
 Perselisihan Pemilhan

3
II.PEMBENTUKAN PANITIA

Dalam hal kondisi bencana a. Forkopimcam a. Ketua


nonalam C-19, Bupati b. Satgas Penaganan C-19 b. Sekretaris
membentuk Sub PPK c. Unsur Kecamatan c. Anggota

a. melaksanakan pengawasan tahapan


Tugas Sub Panitia Pemilihan Kecamatan: pemilihan Kepala Desa;
a. melakukan sosialisasi dan edukasi b. melakukan berbagai upaya pencegahan dan
protokol kesehatan dalam pelaksanaan memfasilitasi penyelesaian permasalahan
pemilihan Kepala Desa kepada Panitia pemilihan Kepala Desa;
Pemilihan, Bakal/Calon Kepala Desa, c. memberikan saran/pertimbangan kepada
Masyarakat Desa dan Satuan Tugas Panitia Pemilihan dan Panitia Pemilihan
Penanganan Covid-19 Tingkat Desa Kabupaten atas proses dan tahapan
serta unsur terkait lainnya; pemilihan kepala desa;
b. mengawasi penerapan protokol d. melaksanakan sosialisasi regulasi pemilihan
kesehatan dalam pemilihan Kepala Desa; kepala desa kepada stakeholder terkait;
dan
c. menyampaikan hasil pengawasan
penerapan protokol kesehatan dalam
pemilihan Kepala Desa kepada Ketua
Panitia Pemilihan Kabupaten

4
III. TAHAPAN PELAKSANAAN PILKADES DALAM KONDISI
BENCANA NONALAM C-19
Pelaksanaan tahapan Pilkades dilakukan
dengan penerapan Prokes.

a. Pengukuran Suhu tubu


b. Penggunaan APD (Maker, pelindung wajah, sarung tangan sekali pakai bagi
panitia dan pemilih)
c. Penyediaan tempat sampah tertutup di TPS untuk pembuangan sarung tangan
sekali pakai
d. Tidak melakukan jabat tangan dan jaga jarak 1-2 meter
e. Menghindari terjadinya kerumunan di idalam maupun di luar ruangan
f. Penyediaan tempat cuci tangan di tempat penyelenggaraan
g. Panitia pemilih membawa alat tulis masimg-masing
h. Penyemprotan disinfekatan di tempat penyelenggaraan sebelum dan sesudah
kegiatan
i. Tata letak tempat duduk dengan penerapan jaga jarak
j. Penyediaan sumber daya kesehatan sebagai antisipasi keadaan darurat (Obat,
perbekalan kesehatan, dan/atau personel yg memiliki kemampuan di bidang
kesehatan C-19)
k. Prokes pencegahan sesuai dengan kebutuhan yg ditetapkan dalam Keputusan
Bupati
5
IV. PENERAPAN PROKES COVID-19 PADA TAHAP
PENCALONAN
(1) Penerapan protokol kesehatan untuk tahap pencalonan yang meliputi kegiatan pendaftaran,
pengambilan nomorurut dan Kampanye

(2) Penerapan prokes pada tahap pencalonan meliputi


a. pada kegiatan pendaftaran, pengambilan nomor urut dan Kampanye, CAKADES dilarang melakukan segala bentuk
kegiatan yang berpotensi menciptakan kerumunan dan sulit menjaga jarak yaitu deklarasi, iring- iringan, konvoi dan
mengundang massa pendukung baik di dalam maupun di luar ruangan;
b. pada kegiatan Kampanye, juga melakukan mekanisme meliputi :
1) dilarang melaksanakan kegiatan bazar, konser, pertunjukan seni budaya, pawai kendaraan bermotor serta
kegiatan lomba dan olahraga bersama;
2) pelaksanaan Kampanye diutamakan menggunakan media cetak dan media elektronik dan/atau media sosial;
3) dalam hal Kampanye tidak dapat dilakukan sebagaimana dimaksud pada angka 2, dapat dilaksanakan
dengan membatasi jumlah peserta yang hadir paling banyak 50 (lima puluh) orang dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan;
4) pembagian bahan kampanye harus dalam keadaan bersih, dibungkus dengan bahan yang tahan terhadap zat
cair, telah disterilisasi dan dapat disertai dengan identitas calon Kepala Desa berupa nama, gambar, nomor
urut dan pesan Calon Kepala Desa;
5) bahan Kampanye diutamakan berupa masker,sabun cair,cairandisinfektan berbasis alkohol 70% dan/atau
klorin serta sarana cuci tangan; dan
6) Calon Kepala Desa atau pelaksana Kampanye yang positif terpapar Covid-19 dilarang terlibat dalam kegiatan
Kampanye.

6
Lanjutan… (3) Kampanye sebagaimana dimaksud pada poin (2) huruf b, dengan materi
mengenai penanganan Covid-19 dan dampak sosial ekonomi d i Desa.

(4) Pengambilan nomor urut sebagaimana dimaksud pada poin (2) dihadiri oleh:
a. calon Kepala Desa;
b. panitia pemilihan desayang terdiri ketua, wakil ketua dan anggota paling banyak (tiga) orang;
c. 1 (satu) orang perwakilan Panitia Pemilihan Kabupaten;
d. 1 (satu) orang perwakilan Sub Panitia Pemilihan Kecamatan;
e. 1 (satu) orang perwakilan yang memiliki kemampuan di bidang kesehatan atau tim dari Satuan
Tugas Penanganan Covid-19 Desa; dan
f. 1 (satu) orang perwakilan masing-masing dari Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat
Desa

(5) Dalam hal terdapaBerita Acarat unsur yang tidak hadir sebagaimana dimaksud pada
poin (4), dibuat dalam Berita Acara.

7
PENERAPAN PROKES PADA TAHAP PEMUNGUTAN SUARA
(1) Penerapan protokol kesehatan untuk tahap pemungutan suara dengan mekanime meliputi:
a. melakukan identifikasi kondisi kesehatan terhadap daftar pemilih tetap yang berdomisili dan beraktivitas di luar Desa;
b. tersedianya pembatas transparan pada meja Panitia Pemilihan untuk menghindari terjadi kontak langsung antara panitia dengan
pemilih;
c. menetapkan waktu pemungutan suara disesuaikan dengan jumlah pemilih, jika pemilih tidak hadir sesuai waktu yang telah
ditentukan tetap dapat memberikan hak pilih di akhir waktu pemungutan suara;
d. pemungutan suara wajib mempertimbangkan kondisi demografi Desa, zona penyebaran Covid-19 serta penyusunan tata letak
tempat duduk dengan memperhatikan penerapan jaga jarak;
e. bagi pemilih yang sudah memberikan hak pilih diberikan tinta dengan menggunakan alat tetes; dan
f. berkas dokumen dan/atau perlengkapan secara fisik yang disampaikan dibungkus dengan bahan yang tahan terhadap Zat cair

(2) Saat Penghitungan suara (3) Dalam hal terdapat unsur


a. calon kepala desa didampingi 1 (satu) orang saksi; yang tidak hadir
b. panitia pemilihan; sebagaimana dimaksud
c. BPD; pada poin (2), dibuat
d. (satu) orang perwakilan panitia pemilihan tingkat kabupaten; e. (satu) orang dalam Berita Acara.
perwakilan sub kepanitian di kecamatan; f. (satu) orang perwakilan yang memiliki
kemampuan di bidang kesehatan atau tim dari satuan tugas penanganan Covid-
19 desa; dan g. (satu) orang perwakilan masing-masing dari lembaga
kemasyarakatan desa dan lembaga adat desa.

Pelantikan dapat dilaksanakan secara virtual Pelantikan secara langsung (dihadiri 50%)

8
VI. ARAH KEBIJAKAN

Menunda
BUPATI pelaksanaan Kepala Desa
Selaku Ketua SATGAS jika situasi Penanganan
Penaganan C-19 protokol kesehatan,
pencegahan dan
pengendalian C-19 tidak
dapat dikendalikan

Rekomendasi PP
Kabupaten

9
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

10

Anda mungkin juga menyukai