Anda di halaman 1dari 12

ARUS KAS

OLEH :
IDA AYU ARI ANGRENI
ARUS KAS
Arus kas atau cashflow adalah salah satu produk
perencanaan diantara produk perencanaan
yang lain dalam perencanaan konstruksi, se-
perti penjadwalan, metode konstruksi, dan
anggaran biaya pelaksanaan (Asiyanto, 2005).
Arus kas akan menjelaskan keluar masuknya
uang selama pelaksanaan proyek konstruksi
dan juga sebagai alat memperkirakan kondisi
keuangan pada masa mendatang.
ARUS KAS
Arus kas yang masuk dan keluar menandakan ada-
nya suatu kegiatan yang harus diupayakan kese-
imbangannya. Bila salah satu berhenti, maka
kegi-atan proyek juga akan berhenti atau
berhenti se-mentara.
Arus kas harus selalu diupayakan sedemikian rupa
agar kondisi keuangan tidak merugi atau defisit.
Kalaupun terjadi defisit maka diupayakan dengan
jumlah yg sekecil mungkin dan dapat diatasi
sege-ra untuk diubah menjadi surplus.
Peranan Arus Kas
Peranan arus kas dalam proyek konstruksi sangat
besar dan penting, karena :
1. Arus kas menggambarkan jumlah uang yang akan
dibutuhkan selama pelaksanaan proyek se-bagai
fungsi dari waktu dan akan memberikan
peringatan sebelum terjadi masalah.
2. Analisis arus kas sangat penting untuk menda-
patkan gambaran integrasi biaya waktu dari su-
atu proyek.
3. Arus kas menyimpulkan dan memberikan gam-
baran singkat mengenai seluruh bentuk situasi
keuangan proyek.
Unsur Utama Arus kas
Dalam membuat arus kas, diketahui unsur utama
yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu
1. Jadwal penerimaan
2. Jadwal pengeluaran
Disamping itu ada pula unsur tambahan yang
berupa :
1. kas awal
2. finansial
3. kas akhir
Jadwal Penerimaan
Pada proyek konstruksi, realisasi penerimaan sangat
ditentukan oleh cara pembayaran yang telah di-
tetapkan dalam surat perjanjian atau kontrak kon-
struksi. Cara pembayaran kontrak konstruksi dila-
kukan sesuai kontrak yang disepakati antara lain :
- Pembayaran dengan uang muka atau tanpa uang
muka
- Pembayaran bulanan (monthly payment)
- Pembayaran termin (progress payment)
- Pembayaran sekali di akhir (Turnkey payment)
Jadwal Pengeluaran
Pengeluaran uang perusahaan dapat untuk me-
nunjang berbagai tujuan berikut ini :
a. Biaya langsung : biaya upah, material, alat dll.
b.Biaya tidak langsung : biaya overhead kantor,
biaya overhead kantor pusat.
c. Pajak
d.Investasi dll
Kas Awal

Kas awal adalah sejumlah uang yang harus di-


sediakan pada awal kegiatan proyek sebagai
modal awal, yang nantinya harus
dikembalikan dari penerimaan proyek di akhir
pekerjaan (Asiyanto, 2005). Kas awal
dibutuhkan suatu proyek untuk memulai
pekerjaan.
Finansial

Finansial adalah keputusan keuangan untuk


mengatasi dan menyesuaikan kondisi kas
sesudah kas awal dengan melakukan
pinjaman. Bila penerimaan cukup besar, maka
dpt digunakan untuk mengembalikan seluruh
atau sebagian pinjaman, untuk memperkecil
bunga.
Kas Akhir
Kas Akhir, yaitu kondisi kas pada akhir bulan
dimana merupakan penjumlahan dari kas
sesudah kas awal dan total finansialnya.
Biasanya jumlah kas akhir ditetapkan nilai
minimalnya, misalnya tidak boleh kurang dari
Rp. 100 juta, untuk menghindari kas akhir
yang negatif.
Termin
Termin adalah pembayaran dari pemberi tugas
kepada pemberi jasa berdasarkan progres
pekerjaan, sesuai kesepakatan dalam kontrak.
Contoh :
. Progres 25 %, dibayarkan termin 20 % dari nilai
kontrak
. Progres 50 %, dibayarkan termin 45 % dari nilai
kontrak, dan seterusnya.
Contoh
Misalnya : diketahui sebuah proyek dengan nilai
kontrak 200 juta rupiah.
Pembayaran termin adalah sebagai berikut :
. Progres 20 % dibayarkan 15 %
. Progres 40 % dibayarkan 30 %
. Progres 70 % dibayarkan 60 %
. Progres 85 % dibayarkan 80 %
. Progres 100 % dibayarkan 95 %
. Retensi 5 %.

Anda mungkin juga menyukai