Anda di halaman 1dari 22

Sosialisasi

SKKM
Polkesta

Eka Sulistiyawati
Koordinator Kemahasiswaan
Jurusan Fisioterapi Polkesta
VISI
Menjadi institusi pendidikan tinggi
kesehatan yang unggul,
kompetitif dan bertaraf
internasional pada
tahun 2035
MISI……………..
• Menyelenggarakan penelitian yang
mendukung program pendidikan.
• Menyelenggarakan pengabdian
masyarakat dengan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
berbasis bukti ilmiah.
• Menyelenggarakan tata kelola
penyelenggaraan pendidikan yang
akuntabel dengan jaminan mutu.
• Mengembangkan kemitraan dengan
berbagai sektor baik nasional maupun
internasional.
• Menyelenggarakan diversifikasi usaha
dan kewirausahaan.
Pembentukan Karakter
UNESCO – 4 Tahap
Learning Learning
how to be how to do

Learning Learning
how to know how to live together
Dirjen Dikti, 2020
• Lulusan perguruan tinggi
dituntut untuk memiliki:
1. Academic Knowledge
2. Skill of Thinking
3. Management Skill
4. Communication Skill
Keputusan Direktur Polkesta
Nomor: HK.01.07/5.2/8264/2020
PEDOMAN SATUAN KREDIT KEGIATAN
MAHASISWA (SKKM) POLITEKNIK KESEHATAN
SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2020/2021
SKKM (Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa)
• Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa
• Ukuran aktivitas atau kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa dalam
melaksanakan seluruh kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.
• Salah satu bentuk reward and punishment yang diperoleh mahasiswa
dalam menjalankan atau tidak menjalankan aktivitasnya.
• Mahasiswa yang aktif melaksanakan kegiatan organisasi kemahasiswaan
ini diberikan penghargaan sejumlah angka kredit yang jumlah
minimalnya ditentukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
yudisium ataupun wisuda.
• Merupakan poin yang didapatkan mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan
sejak semester awal hingga semester akhir program studi. Semua jenis
kegiatan yang diikuti Mahasiswa dapat dikonversi menjadi dan tentunya
dengan cara masuk dalam salah satu dari bidang yang telah
dipersyaratkan di dalam Buku Panduan SKKM.
Tujuan SKKM
Terciptanya kualitas individual

mahasiswa yang baik dalam


learning community, yang akan membentuk
organisasi yang sehat, tumbuh dan
berkembang.
Kriteria Kegiatan yang Dikonversi

1. Bidang Penalaran
2. Bidang Minat Bakat dan Kegemaran
3. Bidang Kesejahteraan
4. Bidang Kegiatan Kemasyarakatan /
Kepedulian Sosial
5. Bidang Organisasi Kemahasiswaan dan atau
Organisasi Kemasyarakatan Lainnya
Penalaran
• Penulisan karya
ilmiah/ riset/
buletin/ jurnal
• Diskusi (seminar, simposium, lokakarya, diskusi panel)
• Pelatihan (penulisan karya ilmiah, kewirausahaan)
• Pembinaan dan pengembangan bahasa internasional)
• Dan lain-lain
Minat Bakat dan Kegemaran
• Olahraga
• Seni dan budaya
• Pelestarian
lingkungan hidup
• Kepramukaan
• Korps Suka Rela
• Dan lain-lain
Kesejahteraan
Koperasi/ kewirausahaan
Kerohanian
Kegiatan Kemasyarakatan/
Kepedulian Sosial

• Bakti sosial
• Daerah binaan
• Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat/
konseling
Organisasi Kemahasiswaan dan atau
Organisasi Kemasyarakatan Lainnya
• Badan Perwakilan Mahasiswa
(BPM)
• Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM)
• Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
• Himpunan Mahasiswa Program Studi(HMP)
• Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
• Organisasi Kemasyarakatan lainnya baik di
tingkat Desa/ Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/
Kota, Provinsi, Nasional, dan Internasional.
Sistematika Penilaian
• Untuk memperoleh angka kredit, ada
beberapa ketentuan antara lain :
1. Setiap kegiatan harus dilampiri bukti kehadiran/
sertifikat/ bukti-bukti lain yang
selanjutnya dijadikan dasar penentuan angka kredit
2. DPM/BPM/BEM/UKM/HMJ melalui ketua pelaksana kegiatan
bertanggung jawab atas bukti kehadiran/sertifikat/bukti-bukti
lainnya.
3. Direktur, Wadir III melalui Ketua Jurusan, Koordinator
Kemahasiswaan memberikan legalisasi kegiatan.
4. Untuk memperoleh angka kredit kegiatan yang bersifat regular
minimal memenuhi 70% kehadiran dalam 1 semester, sedangkan
untuk kegiatan yang sifatnya insidental angka kredit diberikan
sesuai dengan jenis kegiatan.
Cara Mendapat
Angka Kredit
• Wajib memenuhi SKKM
• Memenuhi Ketentuan:
a) Mahasiswa dapat mengikuti kegiatan DPM,
BPM, BEM, HMJ, dan maksimum 2 (dua) UKM
dalam setiap semester.
b) Setiap mahasiswa program D-III harus
memperoleh minimum 16 (enam belas) angka
kredit selama masa studinya.
c) Setiap mahasiswa program D-IV harus
memperoleh minimum 20 (dua puluh) angka
kredit selama masa studinya.
d) Mahasiswa program D-III dan D-IV pada akhir
masa studinya harus memenuhi butir b atau
butir c sesuai dengan jenjang program
pendidikannya antara lain pada bidang :
pendidikan dan penalaran, minat dan bakat,
dan pengabdian masyarakat.
e) Mahasiswa yang tidak bisa memenuhi syarat
minimum angka kredit tidak dapat mengikuti
wisuda.
Beban Angka Kredit
• Mahasiswa program studi DIII HARUS
memperoleh minimum 16 Angka kredit selama
masa studi dengan ketentuan:
– 4 angka kredit dari PKKMB
– 4 Angka kredit dari KKN pada akhir masa studi
– Minimal 8 angka kredit dari kegiatan lain yang sesuai dengan
persyaratan SKKM.

• Mahasiswa program sarjana terapan dan profesi HARUS memperoleh


minimum 20 angka kredit selama masa studi dengan ketentuan:
– 4 angka kredit dari PKKMB
– 4 angka kredit dari KKN pada akhir masa studi
– Minimal 12 angka kredit dari kegiatan lain yang sesuai dengan
persyaratan SKKM.
Tahap Pengumpulan SKKM
– Tahap 1: Pengumpulan SKKM tiap Semester.
– Tahap 2: Pengumpulan SKKM kumulatif di akhir program.
Sistematika
Penulisan Form SKKM
1. Ada 2 form yang harus diisi mahasiswa, yaitu:
a. Form A, untuk pengisian SKKM Semester;
b. Form B, untuk pengisian SKKM Kumulatif;
2. Form A dicetak dalam kertas HVS ukuran A4,
pengisian form ditulis dengan cara ditulis
tangan;
3. Form B dicetak dalam kertas concorde;
(dicetak oleh Jurusan masing-masing)

Anda mungkin juga menyukai