Agung Damarsasongko-File
PERLINDUNGAN
DESAIN INDUSTRI
Agung Damarsasongko-File
DESAIN INDUSTRI
Suatu desain industri mengacu pada aspek
tampilan bentuk atau konfigurasi atau
komposisi garis atau warna atau
gabungannya yang memiliki kesan estetik
(keindahan), sebagai contoh dalam kasus
kursi tersebut di atas, desain industri suatu
kursi hanya mengacu pada kenampakan
dari kursi dan bukan fungsi produk kursi
tersebut.
Agung Damarsasongko-File
APA ITU DESAIN INDUSTRI?
Dalam Bahasa sehari-hari umumnya orang mengacu pada
bentuk keseluruhan dan fungsi suatu produk, misalnya suatu
kursi memiliki desain yang bagus apabila enak diduduki dan
tampilannya menarik
Dalam Istilah Bisnis mendesain suatu produk biasanya
melaksanakan pengembangan nilai-nilai estetik dan fungsi
suatu produk untuk mempertimbangkan beberapa aspek,
misalnya kemampuan dapat dipasarkannya suatu produk,
biaya pembuatan, kemudahan dalam transportasinya,
kemudahan dalam penyimpanan, perbaikan dan
pembuangannya
Dalam UU Desain Industri suatu desain industri mengacu
pada aspek tampilan bentuk atau konfigurasi atau komposisi
garis atau warna atau gabungannya yang memiliki kesan
estetik (keindahan), sebagai contoh dalam kasus kursi tersebut
di atas, desain industri suatu kursi hanya mengacu pada
kenampakan dari kursi dan bukan fungsi produk kursi tersebut.
Agung Damarsasongko-File
DESAIN INDUSTRI MENURUT UU NO.31/2000
Bentuk (3D)
Konfigurasi (3D)
Garis Kesan
DESAIN
INDUSTRI Kreasi Komposisi
(2D)
Warna Estetis
Garis & Warna
(Pasal 1 Angka 1 UU No. 31/2000) Bentuk &
Konfigurasi Dapat digunakan
untuk menghasilkan
Gabungan Konfigurasi
suatu produk,
(2D dan/atau & Komposisi
barang, Komoditi
3D)
Bentuk & Industri, atau
Komposisi Kerajinan Tangan
Bentuk,
Konfigurasi &
Komposisi
Agung Damarsasongko-File
Secara umum pengertian dasar suatu “DESAIN INDUSTRI” dari UU
yang mengatur Desain Industri di beberapa negara:
Desain Industri diartikan kenampakan keseluruhan atau sebagain dari
suatu produk yang memiliki ciri-ciri……
warna-warna
Tekstur/ relief/
Garis-garis
kuning biru merah hujau
bentuk konfigurasi 3D
Kontur
atau bentuk permukaan
dengan tinggi-
rendah yg berbeda- Tampilan permukaan
beda bahan
Ornamentasi atau
konfigurasi 2D
Desain Industri dimaksudkan dapat diperbanyak dengan hasil yang sama secara
berulang-ulang
Agung Damarsasongko-File
Kriteria Desain Industri:
Tampilan produk/barang yang tampak oleh
mata
Mata normal tidak dengan perbesaran
Mata konsumen daripada mata produsen
Hanya berdasarkan tampilan (estetika) bukan
dari aspek teknis/fungsi
Memiliki ciri 3 dimensi, misalnya bentuk
dan/atau konfigurasi bentuk produk; dan/atau
Memiliki ciri 2 dimensi, misalnya: pola,
ornamen, garis dan/atau warna dari produk.
Memiliki ciri kombinasi dua atau tiga dimensi
seperti tersebut di atas
Agung Damarsasongko-File
Contoh Desain Industri
Agung Damarsasongko-File
Contoh Desain Industri
Komposisi garis dan warna
Hak Eksklusif
Pendesain atas
Yang diberikan
hasil karyanya
Negara
Melaksanakan; dan
Melarang orang lain tanpa persetujuan:
Membuat,
Menjual,
Mengimpor,
Mengekspor, dan/atau
Mengedarkan
Barang yang telah diberikan Hak Desain Industri.
(Pasal 9 ayat 1).
(Pasal 9 ayat 2)
PERLINDUNGAN DESAIN INDUSTRI
Hak Desain Industri diberikan terhadap:
-- Baru tidak sama dengan pengungkapan yang ada
sebelumnya;
sebelum tanggal penerimaan permohonan; atau
sebelum tanggal prioritas
-- Pengungkapan sebelumnya peredaran produk, brosur,
katalog, berita resmi desain industri, media publikasi lainnya.
(Pasal 2 UU No. 31/2000)
(6 Bulan)
Agung Damarsasongko-File
JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN
Jangka waktu perlindungan Desain Industri selama 10
tahun terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan,
(tidak dapat diperpanjang lagi).
3. Pengalihak hak yang tidak dicatat, tidak berlaku pada pihak ketiga
(Pasal 31 ayat 4).
Agung Damarsasongko-File
PERSYARATAN PERMOHONAN
Persyaratan Minimum Untuk Mendapat Tanggal Penerimaan :
2. Melampirkan contoh fisik atau gambar atau foto dan uraian dari Desain
Industri yang dimohonkan pendaftarannya. (Kertas ukuran A4, 100-200
gr/m2 untuk lembar gambar/ foto, min. 80 gr/m2 untuk lembar Uraian DI, 3
rangkap, harus jelas memperlihatkan seluruh bagian Desain Industri yang
ingin dilindungi)
15
PERSYARATAN PERMOHONAN
16
FORMULIR PERMOHONAN
17
URAIAN DESAIN INDUSTRI
di dalamnya terdapat judul Desain
Industri, Keterangan gambar dan
2,5 cm
desain, informasi tentang fungsi
atau kegunaan dari produk yang
JUDUL DESAIN INDUSTRI
didesain, dan pernyataan desain Kotak Kemasan
yang dimintakan perlindungan
KETERANGAN GAMBAR & PENJELASAN DESAIN
diajukan
KEGUNAAN:
Pernyataan desain yang dimintakan kotak untuk kemasan barang dagangan
perlindungan ( klaim ) adalah suatu
pernyataan yang mendefinisikan elemen KLAIM:
dari desain yang ingin dilindungi melalui Bentuk dan konfigurasinya.
Hak Desain Industri. Dalam hal ini
sesuai dengan Pasal 1 (1) UU no.
31/2000,bahwa Desain Industri adalah
kreasi mengenai bentuk, konfigurasi,
2 cm
komposisi garis dan/atau warna, atau
kombinasinya.
18
LEMBAR GAMBAR & URAIAN DESAIN INDUSTRI
(YANG DIMINTAKAN PERLINDUNGAN KESELURUHAN BAGIAN)
19
PEMERIKSAAN
ADMINISTRATIF (1)
Pemeriksaaan Formalitas :
• Pemeriksaan lengkap tidaknya dokumen Permohonan Desain
Industri (Persyaratan minimum dan kelengkapan lainnya)
21
LEMBAR PENGUMUMAN DESAIN INDUSTRI
Gambar/ Foto
No Publikasi/ Periode
Tanggal Publikasi
22
PENGAJUAN KEBERATAN DESAIN INDUSTRI
Mengajukan Surat Keberatan kepada Direktorat Jenderal
HKI, yang berisi:
• Keberatan terhadap kebaruan Desain Industri Permohonan
• Data Pendukung Keberatan baik tanggal diungkapkan dan
gambar/ foto/ contoh fisik/ produk desain tersebut, dapat
berupa brosur, foto, majalah, pengumuman Desain Industri
dari dalam maupun luar negeri
• Surat Kuasa Bila melalui kuasa
Diajukan pada masa Pengumuman Permohonan DI
(Periode 3 bulan)
Membayar Biaya Pengajuan Keberatan yang besarnya
sesuai dengan yang telah ditentukan dalam Peraturan
Pemerintah 23
PROSEDUR PERMOHONAN PENCATATAN
PENGALIHAN HAK DESAIN INDUSTRI
1. Diajukan secara tertulis rangkap 2 (dua) dalam Bahasa Indonesia
ke Direktorat Jenderal (Ditjen Hak Kekayaan Intelektual), yang
menyebutkan:
a) nomor pendaftaran Desain Indutri yang dialihkan haknya,
b) nama, kewarganegaraan dan alamat lengkap Pemegang Hak Desain
Industri dan penerima hak yang dimohonkan,
c) nama badan hukum dan negara dimana tempat badan hukum
didirikan, apabila Pemegang Hak Desain Industri atau penerima hak
adalah badan hukum; dan
d) nama dan alamat lengkap Kuasa yang dipilih sebagai alamat
diIndonesia, jika Permohonan pencatatan pengalihan hak diajukan
oleh Pemegang Hak Desain Industri atau penerima hak yang
bertempat tinggal atau berkedudukan di luar wilaya negara Republik
Indonesia.
Paling
lama Mendapatkan Tanggal Penerimaan
3 bln +
1 bln *)
DITOLAK
Pemeriksaan Administratif dan Substantif
Tidak termasuk
(atas dasar Ps 1, Ps 4 & Ps 2 UU No.31/2000 desain industri,
j.o Ps 26 PP 1/2005) atau tidak baru
atau melanggar
Baru & tidak
Ps.4
melanggar Ps.4
Ada oposisi
3 bln Pemeriksaan Substantif atas
Publikasi dasar keberatan pihak lain
Tidak ada oposisi (Ps 2 & Ps.4)
Baru & tidak
Didaftar melanggar Ps.4
1 bln
Paling lama 6 bln
Sertifikat
Agung Damarsasongko-File
Tindakan yang dikategorikan
Pelanggaran atas Desain Industri
Tindakan yang tanpa persetujuan
pemilik Desain Industri Terdaftar
membuat, memakai, menjual,
mengimpor, mengekspor, dan/atau
mengedarkan barang yang diberi Hak
Desain Industri
Agung Damarsasongko-File
Ketentuan Pidana DESAIN INDUSTRI
Pasal 54 UU No.31/2000
Agung Damarsasongko-File
Perlindungan Paten
Agung Damarsasongko-File
Pengertian Paten (1)
Istilah “Patent” berasal dari bahasa Inggris yang diadopsi
ke dalam bahasa Indonesia menjadi “Paten” yang berarti
“open” atau terbuka. (Patricia Loughland.. hal. 93)
Dalam bahasa latin ada kata “Latent” yang artinya
terselubung, dan sebagai lawannya adalah “Patent” yang
artinya terbuka. Pengertian terbuka adalah bahwa segala
sesuatu tentang penemuan yang dimintakan paten dan
semua rahasia penemuan harus diuraikan dalam sebuah
dokumen yang disebut spesifikasi yang harus
membarengi semua permintaan paten. Dengan demikian
inventor harus menjelaskan invensinya secara lengkap
dalam bentuk dokumen tertulis yang dipublikasikan
sehingga pihak lain dapat membaca serta mengetahui
teknologi apa yang ditemukan oleh inventor.
Agung Damarsasongko-File
Pengertian Paten (2)
Pemerintah memberi hak bagi inventor , dimana hak monopoli tersebut
disebut sebagai paten yaitu hak eksklusif yang diberikan negara kepada
inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi untuk selama waktu
tertentu melaksanakan atau mengeksploitasi secara komersial invensi tersebut
selama periode tertentu atau memberikan izin kepada orang lain untuk
melaksanakan invensi tersebut. Hak yang diperoleh lewat paten tersebut
adalah hak untuk mencegah orang lain menggunakan atau menjalankan tanpa
izin dari inventornya, dan untuk tujuan ini maka inventor tersebut harus
mengawasi agar haknya tidak dilanggar. (Patricia Loughland, Hal. 93)
Adapun pengertian eksploitasi adalah secara garis besar membuat,
menyewakan, menjual, menggunakan atau mengekspor invensi tersebut.
Dengan demikian ketika seseorang memperoleh paten atas suatu invensi ,
tidak ada orang lain kecuali inventor untuk selama jangka waktu tertentu dapat
membuat atau menjual atau menyewakan atau mengekspor atau
menggunakan invensi tersebut .
Dengan pemberian paten tersebut, maka inventor mempunyai kesempatan
untuk membuat secara legal dan mendapat perlindungan hukum untuk
menguasai struktur pasar dengan mengijinkan inventor untuk menetapkan
harga produk yang diberi paten sehingga produk tersebut dapat bersainag di
pasaran.
Agung Damarsasongko-File
Rumusan Paten dalam Undang-undang Nomor 14
Tahun 2001 tentang Paten.
Agung Damarsasongko-File
Invensi
Istilah penemuan mempunyai pengertian
yang sangat luas, padahal yang dimaksud
penemuan dalam bidang paten adalah
invention dalam bahasa Inggris, karena
istilah tersebut telah diindonesiakan
menjadi invensi maka istilah tersebut yang
digunakan, demikian pula dengan penemu
menjadi inventor, namun invensi yang
dapat dimohonkan paten tetap yaitu
invensi di bidang teknologi
Agung Damarsasongko-File
Yang tidak dilindungi sebagai Paten
Kreasi estetika
skema
aturan dan metode untuk melakukan
kegiatan: yang melibatkan kegiatan
mental, permainan, dan bisnis
Aturan dan metode mengenai program
komputer
Presentasi mengenai suatu informasi.
Agung Damarsasongko-File
Pengertian Invensi
Ide inventor (Penemu) yang
dituangkan ke dalam suatu kegiatan
pemecahan masalah yang spesifik di
bidang teknologi dapat berupa produk,
proses atau penyempurnaan dan
pengembangan produk atau proses
Agung Damarsasongko-File
Syarat Invensi Diberi Paten
1. Invensi harus baru (Novelty)
Suatu invensi dianggap baru, jika pada tanggal penerimaan,
invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang diungkapkan
sebelumnya.
2. Invensi memiliki langkah inventif (Inventive Step)
Suatu invensi mengandung langkap inventif, jika invensi tersebut
bagi seorang yang mempunyai keahlian tertentu dibidang teknik
merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya.
3. Invensi dapat diterapkan dalam industri (Industrial
Applicability)
Suatu invensi dapat diterapkan dalam industri, jika invensi
tersebut dapat dilaksanakan dalam industri sebagaimana yang
Agung Damarsasongko-File
diuraikan dalam permohonan.
Contoh Invensi
Agung Damarsasongko-File
Invensi Yang Tidak Diberi Paten
Invensi proses atau produk yang pengumuman
dan penggunaan atau pelaksanaannya
bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, moralitas agama,
ketertiban umum atau kesusilaan;
Invensi metode pemeriksaan, perawatan,
pengobatan dan/atau pembedahan yang
diterapkan kepada manusia dan/atau hewan;
Agung Damarsasongko-File
Yang Tidak Diberi Paten:
teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan
matematika; atau
Semua makhluk hidup, kecuali jasad renik;
Proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman
atau hewan, kecuali proses non-biologis atau proses
mikrobiologis. Kreasi estetika;
Skema;
Aturan dan metode untuk melakukan kegiatan yang :
melibatkan mental, permainan, bisnis;
Aturan dan metode mengenai program komputer;
Presentasi mengenai suatu informasi.
Agung Damarsasongko-File
Jenis Paten
Paten (invention)
Paten Sederhana (simple patent, utility models,
innovation patent, petty patent)
“setiap invensi berupa produk atau alat yang
baru dan mempunyai nilai kegunaan praktis
disebabkan oleh bentuk, konfigurasi,
konstruksi atau komponennya dapat
memperoleh perlindungan hukum dalam bentuk
paten sederhana “ (Pasal 6 UU No.14/2001)
Agung Damarsasongko-File
Prosedur Permohonan
Permohonan paten diajukan dengan cara mengisi
formulir yang disediakan untuk itu dalam bahasa
Indonesia dan diketik rangkap 4 (empat). Pemohon wajib
melampirkan:
a. surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan
melalui konsultan paten terdaftar selaku kuasa;
b. surat pengalihan hak, apabila permohonan diajukan
oleh pihak lain yang bukan penemu;
c. deskripsi, klaim, abstrak: masing-masing rangkap 3
(tiga)
Agung Damarsasongko-File
Deskripsi adalah uraian lengkap tentang invensi yang dimintakan paten. Penulisan deskripsi
atau uraian invensi tersebut harus secara lengkap dan jelas mengungkapkan suatu invensi
sehingga dapat dimengerti oleh seorang yang ahli di bidangnya. Uraian invensi harus dapat
ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Semua kata atau kalimat dalam deskripsi
harus menggunakan bahasa dan istilah yang lazim digunakan dalam bidang teknologi. Uraian
tersebut mencakup:
1. Judul invensi, yaitu susunan kata-kata yang dipilih untuk menjadi topik invensi. Judul tersebut
harus dapat menjiwai inti invensi. Dalam menentukan judul harus diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Kata-kata atau singkatan yang tidak dapat dipahami maksudnya sebaiknya dihindari;
b. Tidak boleh menggunakan istilah merek perdagangan atau perniagaan.
2. Bidang teknik invensi, yaitu menyatakan tentang bidang teknik yang berkaitan dengan invensi;
3. Latar belakang invensi yang mengungkapkan tentang invensi terdahulu beserta
kelemahannya dan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut yang merupakan tujuan dari
invensi;
4. Uraian singkat invensi yang menguraikan secara ringkas tentang fitur-fitur dari klaim mandiri;
5. Uraian singkat gambar (bila ada) yang menjelaskan secara ringkas keadaan seluruh gambar
yang disertakan;
6. Uraian lengkap invensi yang mengungkapkan isi invensi sejelas-jelasnya terutama fitur yang
terdapat pada invensi tersebut dan gambar yang disertakan digunakan untuk membantu
memperjelas invensi.
Agung Damarsasongko-File
Klaim adalah bagian dari permohonan yang menggambarkan inti invensi yang dimintakan
perlindungan hukum, yang harus diuraikan secara jelas dan harus didukung oleh deskripsi. Klaim
tersebut mengungkapkan tentang semua keistimewaaan teknik yang terdapat dalam invensi.
Penulisan klaim harus menggunakan kaidah bahasa Indonesia dan lazimnya bahasa teknik yang
baik dan benar serta ditulis secara terpisah dari uraian invensi. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penulisan klaim adalah:
Klaim tidak boleh berisi gambar atau grafik tetapi boleh berisi tabel, rumus matematika ataupun
rumus kimia;
Klaim tidak boleh berisi kata-kata yang sifatnya meragukan;
Dalam penulisannya, klaim dapat ditulis dalam dua cara:
a. Klaim mandiri (independent claim) dapat ditulis dalam dua bagian. Bagian pertama,
mengungkapkan tentang fitur invensi terdahulu dan bagian kedua mengungkapkan tentang fitur
invensi merupakan ciri invensi yang diajukan. Dalam penulisannya, dimulai dari keistimewaan
yang paling luas (broadest) lalu diikuti dengan keistimewaan yang lebih spesifik (narrower). Klaim
turunan (dependent claim) mengungkapkan fitur yang lebih spesifik dari pada keistimewaan pada
klaim mandiri dan ditulis secara terpisah dari klaim mandirinya;
b. Klaim mandiri dapat ditulis dalam satu bagian dan mengungkapkan secara langsung
keistimewa invensi tanpa menyebutkan keistimewaan dari invensi terdahulu. Cara penulisannya
biasanya juga dimulai dari keistimewaan yang paling luas lalu diikuti dengan keistimewaan yang
lebih spesifik. Penulisan klaim turunannya, sama dengan penulisan pada cara 1 tersebut diatas.
Agung Damarsasongko-File
Abstrak adalah bagian dari spesifikasi paten yang akan disertakan dalam lembaran pengumuman yang
merupakan ringkasan uraian lengkap penemuan, yang ditulis secara terpisah dari uraian invensi. Abstrak
tersebut ditulis tidak lebih dari 200 (dua ratus) kata, yang dimulai dengan judul invensi sesuai dengan judul yang
ada pada deskripsi invensi. Isi abstrak invensi merupakan intisari dari deskripsi dan klaim-klaim invensi, paling
tidak sama dengan klaim mandirinya. Rumus kimia atau matematika yang benar-benar diperlukan, dapat
dimasukan ke dalam abstrak. Dalam abstrak, tidak boleh ada kata-kata di luar lingkup invensi, terdapat kata-kata
sanjungan, reklame atau bersifat subyektivitas orang yang mengajukan permohonan paten. Jika dalam abstrak
menunjuk beberapa keterangan bagian-bagian dari gambar maka harus mencantumkan indikasi penomoran dari
bagian gambar yang ditunjuk dan diberikan dalam tanda kurung. Di samping itu, jika diperlukan gambar secara
penuh disertakan dalam abstrak, maka gambar yang dimaksud harus dicantumkan nomor gambarnya.
a. gambar, apabila ada: rangkap 3 (tiga);
b. bukti pembayaran biaya permohonan
c. bukti prioritas asli dan terjemahan halaman depan dalam bahasa Indonesia rangkap 4 (empat) apabila
diajukan dengan hak prioritas
Di samping persyaratan administratif, dokumen permohonan paten juga harus memenuhi persyaratan fisik
mengenai penulisan deskripsi, klaim dan abstrak serta pembuatan gambar ditetapkan sebagai berikut:
1) Dari setiap lembar kertas, hanya salah satu mukanya saja yang boleh dipergunakan untuk penulisan
deskripsi, klaim dan abstrak serta pembuatan gambar;
2) Deskripsi, klaim dan abstrak diketik dalam lembaran kertas HVS yang terpisah dengan ukuran kertas A-4
(29,7 cm x 21 cm) yang berat minimumnya 80 gram dan dengan jarak sebagai berikut:
Dari pinggir atas 2 cm (maksimal 4 cm);
Dari pinggir bawah 2 cm (maksimal 3 cm)
Dari pinggir kiri 2,5 cm (maksimal 4 cm)
Dari pinggir kanan 2 cm (maksimal 3 cm)
Agung Damarsasongko-File
Paten Paten Sederhana
Invensi berupa produk, alat
atau proses/ metode Invensi hanya produk atau alat
Patentabilitas: baru, inventif, Patentabilitas: baru, industrial
industrial applicable applicable
Publikasi setelah 18 bln Publikasi setelah 3 bln sejak
sejak FD (filing date) FD
Waktu publikasi 6 bl Waktu publikasi 3 bln
Biaya permohonan Rp Biaya permohonan Rp
575.000 125.000
Biaya substantif Rp.
2.000.000 Biaya substantif Rp. 350.000
Waktu pengajuan substantif Waktu pengajuan substantif
selambat-lambatnya 36 bl selambat-lambatnya 6 bl
setelah FD setelah FD
Jangka waktu pemeriksaan Jangka waktu pemeriksaan
substantif 36 bl sejak substantif 24 bl sejak FD
tanggal pengajuan substantif
Jangka perlindungan 10 th
Jangka perlindungan 20 th sejak FD
sejak FD Agung Damarsasongko-File
PROSES UNTUK MENDAPATKAN PATEN
LOKET PEMERIKSAAN
PEMOHON APLIKASI PENERIMAAN FORMAL
DIREKTORAT PATEN
DITOLAK PUBLIKASI A
KOMISI
DITOLAK
BANDING
DIBERI
PEMERIKSAAN
KEPUTUSAN SUBSTANTIF
PUBLIKASI B DIBERI
Agung Damarsasongko-File
Jump to first page
Tenggang
Waktu Publikasi atas
paten yang telah
di beri
Publikasi
Filling Date permohonan Keputusan
paten
Masa Tunggu
Masa Publikasi
Masa Pemeriksaan Substantif
Agung Damarsasongko-File
Hak Pemegang Paten
Agung Damarsasongko-File
Perjanjian Lisensi Paten sekurang-
kurangnya memuat
1. tanggal, bulan dan tahun tempat dibuatnya perjanjian lisensi;
2. nama dan alamat lengkap serta tanda tangan para pihak
yang mengadakan perjanjian lisensi;
3. nomor dan judul dari paten yang menjadi obyek perjanjian lisensi;
4. jangka waktu perjanjian lisensi;
5. dapat atau tidaknya jangka waktu perjanjian lisensi diperpanjang;
6. pelaksanaan paten untuk seluruh atau sebagian dari paten
yang diberikan lisensi;
7. jumlah royalti dan pembayarannya;
8. dapat atau tidaknya penerima lisensi memberikan lisensi lebih
lanjut kepada pihak ketiga;
9. dan batas wilayah berlakunya perjanjian lisensi,
apabila diperjanjikan;
10. dapat atau tidaknya pemberi lisensi melaksanakan sendiri
paten yang telah dilisensikan kepada penerima paten.
Agung Damarsasongko-File
Pembatalan Paten terdaftar dapat dilakukan dengan
adanya tiga alasan yaitu :
Agung Damarsasongko-File
Perlindungan
Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
Agung Damarsasongko-File
PENDAHULUAN
- Berbeda dengan Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
(DTLST) tidak dapat dilihat/dibuktikan dengan mata normal, tetapi perlu
pembesaran dengan mikroskop sehingga dalam penyajiannya digunakan
gambar atau foto yang diperbesar.
- Bentuk aslinya sangat kecil misal seperseribu inci (0,025 ml) atau lebih
kecil dan setelah dikemas dalam CHIP (Integrated Circuits/IC) dapat
mempunyai luasan kurang dari seperempat inci kuadrat bahkan yang
terkini tebalnya bisa hanya satu rambut orang.
Agung Damarsasongko-File
DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU
•SIRKUIT TERPADU
Yang sebagian atau
Produk dalam bentuk Sekurang- seluruhnya saling
jadi atau setengah jadi, kurangnya satu berkaitan serta
yang di dalamnya elemen adalah dibentuk secara terpadu
terdapat berbagai elemen aktif. di dalam sebuah bahan
elemen Contoh Elemen aktif:
transistor, kondensator, semikonduktor
Catatan: bahan jadi: produk akhir dioda, pelawan.
Fungsi Elektronik
Agung Damarsasongko-File
Contoh: Gambar foto diperbesar
Tata Letak Sirkuit Terpadu
Agung Damarsasongko-File
PRODUK DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU
Agung Damarsasongko-File
DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU YANG MENDAPATKAN
PERLINDUNGAN
ORISINIL
Disebut Orisinil apabila benar-benar merupakan karya mandiri
pendesain (Para Pendesain)
TIDAK ORISINIL
Disebut Tidak Orisinil apabila pada waktu dibuatnya telah
merupakan sesuatu yang umum bagi para pendesain
Agung Damarsasongko-File
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST) yang mendapatkan
perlindungan:
Agung Damarsasongko-File
3. Permohonan DTLST diajukan ke Ditjen HKI
dan tidak dalam keadaan ditarik kembali
oleh pemohonnya atau dianggap ditarik
kembali karena tidak memenuhi persyaratan
dan kelengkapan sebagaimana dimaksud
dalam Ps 10, Ps 12 dengan jangka waktu
sebagaimana diatur dalam Ps 15 UU No.
32/2000.
Agung Damarsasongko-File
Pemegang hak DTLST adalah pendesain atau pihak yang
menerima lebih lanjut hak tersebut dari pendesain.
Dalam hubungan dinas dalam lingkup pekerjaannya,
pemegang hak adalah pihak yang dalam dinasnya DTLST
dikerjakan (kecuali diperjanjikan lain).
Dalam hubungan kerja, pihak yang mengerjakan DTLST
sebagai pemegang hak (kecuali diperjanjikan lain).
Nama orang yang mendesain tetap dicantumkan dalam
Sertifikat DTLST.
Lingkup hak DTLST: pemegang Hak memiliki hak ekslusif
untuk melaksanakan Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
yang dimilikinya dan untuk melarang orang lain yang tanpa
persetujuannya membuat, memakai, menjual, mengimpor,
mengekspor dan/atau mengedarkan barang yang di
dalamnya terdapat seluruh atau sebagian Desain yang telah
diberi Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Agung Damarsasongko-File
Perlindungan
Rahasia Dagang
Agung Damarsasongko-File
Rahasia Dagang
Sejarah dan Prinsip-prinsip Dasar
Oleh :
Agung Damarsasongko, SH, MH
Agung Damarsasongko-File
Latar Belakang
Perlindungan Rahasia Dagang Pertama kali
pada zaman romawi yaitu dengan adanya
ketentuan Bahwa pemilik dari sebuah nama
merek atau perusahaan secara hukum
dilindungi dari penggunaan yang tidak adil atau
persaigan curang yang disebut dengan dengan
servi corrupti,( Alan Watson, Trade Secrets and Roman Law: The Myth Exploded, 11 Tul. Eur. &
Civ. L.F. 19, 19 (1996)
Agung Damarsasongko-File
Sejarah Perlindungan Rahasia Dagang
Bermula di negara-negara common law system
terutama di Inggris timbul pelanggaran yang
berupa penyalahgunaan rahasia dagang dari
terdapatnya hubungan para pihak yang
melibatkan kewajiban-kewajiban berdasarkan
perjanjian untuk menjaga kerahasiaan tidak
mengungkapkan atau menggunakan rahasia
dagang. Misalnya, kasus Newberry v. James
(1817) mengenai penyalahgunaan atas
kerahasiaan formula obat-obatan untuk
mengobati encok. (Cita Citrawinda Priapantja, “ibid. hal. 39)
Agung Damarsasongko-File
kasus Newberry v. James
Agung Damarsasongko-File
kasus Lindenbaum v Cohen. (putusan Hoge
Raad Nederland 31 Januari 1919)
sesungguhnya Pasal 1365 BW yang mengatur tentang perbuatan
melawan hukum telah secara akomodatif melindungi bentuk-bentuk
rahasia dagang yang dewasa ini dikenal berupa daftar pelanggan
(costumer list), metode pemasaran dan data keuangan (harga) yang
dimiliki oleh sebuah perusahaan.
Upaya membujuk seseorang membocorkan informasi rahasia itu
secara memuaskan telah dikualifikasikan oleh pengadilan kasasi di
Belanda ke dalam perbuatan melawan hukum. Putusan
pengadilan ini menerapkan teori perbuatan melawan hukum
untuk menjerat pelanggar rahasia dagang
Agung Damarsasongko-File
Latar Belakang Perlindungan Rahasia
Dagang di Indonesia:
Pemberian jaminan perlindungan bagi inventor
atas know-how invensinya yang tidak
diungkapkan (undisclosed);
Pemberian jaminan perlindungan terhadap
informasi bisnis yang bersifat rahasia dalam
kegiatan usaha/perusahaan;
Penciptaan iklim yang mendorong kreasi dan
inovasi masyarakat;
Memajukan industri yang mampu bersaing dalam
lingkup perdagangan nasional maupun
internasional.
Agung Damarsasongko-File
PENGERTIAN RAHASIA DAGANG (2)
Menurut Seksi 757 Restatement of the Law of Torts (US) bahwa Rahasia
Dagang dapat terdiri dari suatu formula senyawa kimia, pola, alat, atau
kompilasi informasi, proses manufakturing, bahan-bahan percobaan dan
pengawetan, pola mesin atau alat lain, atau daftar para langganan, atau
nasabah, yang digunakan dalam bisnis seseorang dan memberikan
kepadanya keasempatan unutk memperoleh keuntunganmelebihi
saingan-saingannya yang tidak mengetahui atau menggunakannya.
Rahasia Dagang tidak merupakan satu kepingan atau kepingan-
kepingan informasi (misalnya informasi gaji pegawai), tetapi Rahasia
Dagang merupakan suatu proses atau alat untuk dipergunakannya terus
menerus dalam berjalannya bisnis (Cita Citrawinda Priapantja, “ibid. hal. 52)
Agung Damarsasongko-File
W.R Cornish dalam bukunya
Intellectual Property menyebutkan:
W.R. Cornish, Intellectual Property, Edisi kedua, London: Swett & Maxwell, 1989:218
Agung Damarsasongko-File
Menurut Common Law, elemen rahasia
dagang adalah :
Rahmi Jened, Hak Kekayaan Intelektual Penyalahgunaan Hak Eksklusif, Airlangga
University Press, Surabaya, 2007, h.21)
Agung Damarsasongko-File
Ketentuan Pokok Rahasia Dagang
Menurut Saidin,dikebanyakan negara
common law se-perti Inggris, Kanada dan
Australia, ketentuan pelanggaran rahasia
dagang berdasarkan dari keputusan
pengadilan dan tidak ditemukan dalam
sebuah undang-undang, seperti di Indonesia.
Akan tetapi,dikebanyakan negara, unsur-
unsur pokok hukum rahasia dagang
adalah sama
Agung Damarsasongko-File
Ada 6 prinsip dasar yang dapat ditemukan, yakni :
Agung Damarsasongko-File
Latar Belakang Perlindungan Rahasia
Dagang di Indonesia:
Agung Damarsasongko-File
Titik Singgung Rahasia Dagang dan Paten
Agung Damarsasongko-File
Kasus-kasus
Rahasia
Dagang
Oleh
Agung Damarsasongko, SH, MH
Agung Damarsasongko-File
Faccenda Chicken Ltd. v Fowler & Ors. (1986)
Faccenda Chickens Limited membiakkan, memelihara, memotong dan menjual
ayam di Northamptonshire. Perusahaan Faccenda memperkerjakan Mr. Fowler
sebagai manager penjualan yang berhasil mendirikan van atau mobil gerbong
untuk operasi penjualan.
Usaha ini berkembang, dan sepuluh mobil gerbong yang dilengkapi dengan alat
pendingin berkeliling setiap hari pada hari kerja di sekitar daerah pedalaman
menawarkan ayam segar pada tukang daging, pasar swalayan, leveransir makanan
untuk pesta-pesta dan sebagainya. Kemudian, hubungan antara Mr Fowler dan Mr
Faccenda renggang, dan Fowler mulai mendirikan bisnis ayam sendiri.
Fowler memperkerjakan separuh dari pedagang mobil gerbong Faccenda Chicken.
Setiap saat satu dari mobil gerbong Faccenda Chicken tiba di tempat tertentu untuk
menjual ayam.
Mr Fowler sudah berada lebih dahulu. Kemudian terdapat dugaan bahwa beberapa
pekerja dari Fowler selama bekerja untuk Faccenda telah menyalin dokumen-
dokumen milik Faccenda Chicken Limited yang dipergunakan untuk bisnis barunya.
Fowler.
Agung Damarsasongko-File
Pertanyaan:
Agung Damarsasongko-File
Morison v Moat (1851)
Agung Damarsasongko-File
Pertanyaan
Agung Damarsasongko-File
Sunray Yamako K.K. v Korumu Trading
K.K. and
Direktur Toyama
perusahaan (1983)
Sunray, yang bergerak di bidang usaha
mail
order barang-barang yang penuh citarasa dan beraneka
macam, telah menggugat perusahaan Korumu dan Toyama,
bekas karyawan yang mendirikan perusahaan sendiri
bernama Korumu Trading K.K. Toyama meminta karyawan
perusahaan Sunray mencuri daftar para langganan yang
terdiri dari 20.000 nama (dari jumlah kurang lebih 2 juta
langganan, 30.000 telah diseleksi oleh perusahaan Sunray),
dan Korumu mulai melakukan bisnis yang sama sebagai
saingan dari perusahaan Sunray.
Menurut UURD secara umum, daftar langganan suatu
perusahaan dapat dilindungi sebagai rahasia dagang. Sunray
kemudian memohon ganti kerugian dengan menggugat
perusahaan Korumu dan pribadi Toyama.
Agung Damarsasongko-File
LINGKUP RAHASIA DAGANG
DAN
PENEGAKAN HUKUMNYA
Agung Damarsasongko-File
DASAR HUKUM:
Agung Damarsasongko-File
PENGERTIAN RAHASIA DAGANG (1)
Agung Damarsasongko-File
Sejarah Perlindungan Rahasia Dagang
Bermula di negara-negara common law system
terutama di Inggris timbul pelanggaran yang
berupa penyalahgunaan rahasia dagang dari
terdapatnya hubungan para pihak yang
melibatkan kewajiban-kewajiban berdasarkan
perjanjian untuk menjaga kerahasiaan tidak
mengungkapkan atau menggunakan rahasia
dagang. Misalnya, kasus Newberry v. James
(1817) mengenai penyalahgunaan atas
kerahasiaan formula obat-obatan untuk
mengobati encok. (Cita Citrawinda Priapantja, “ibid. hal. 39)
Agung Damarsasongko-File
Latar Belakang Perlindungan Rahasia
Dagang di Indonesia:
Agung Damarsasongko-File
Lingkup Perlindungan Rahasia
Dagang:
motode produksi,
metode pengolahan,
metode penjualan, atau
informasi lain di bidang teknologi dan/ atau
bisnis.
Catatan:
Yang memiliki nilai ekonomi dan
tidak diketahui oleh masyarakat umum
Agung Damarsasongko-File
INFORMASI YANG DAPAT DILINDUNGI DALAM
RAHASIA DAGANG
Apabila:
Bersifat rahasia
Agung Damarsasongko-File
HAK PEMILIK RAHASIA DAGANG
1. Menggunakan sendiri
2. Memberikan Lisensi
3. Melarang pihak lain menggunakan
rahasia dagang atau mengungkapkan
rahasia dagang itu kepada pihak ketiga
untuk kepentingan yang bersifat
komersial
Agung Damarsasongko-File
PENGALIHAN HAK RAHASIA DAGANG
1. Pewarisan;
2. Hibah;
3. Wasiat;
4. Perjanjian Tertulis; atau
5. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh Peraturan
perundang-undangan.
Catatan:
Pengalihan hak wajib dicatatkan di Ditjen HKI
agar mengikat pihak ketiga (disertai dokumen
pengalihan hak rahasia dagang).
Agung Damarsasongko-File
LISENSI RAHASIA DAGANG
Agung Damarsasongko-File
PEMILIK HAK RAHASIA DAGANG
MEMBERIKAN LISENSI UNTUK:
Menggunakan rahasia dagang
kepada pihak lain untuk
kepentingan yang bersifat
komersial
Agung Damarsasongko-File
PENCATATAN LISENSI RAHASIA
DAGANG
Pencatatan lisensi Rahasia Dagang pada Ditjen
HKI dengan syarat dan biaya tertentu
Perjanjian lisensi Rahasia Dagang yang tidak
dicatatkan pada Ditjen HKI tidak mempunyai
akibat hukum terhadap pihak ketiga
Pencatatan tersebut akan diumumkan pada
Berita Resmi Rahasia Dagang
Agung Damarsasongko-File
PELANGGARAN
RAHASIA DAGANG
1. Dengan sengaja mengungkapkan
Rahasia Dagang
2. Mengingkari kesepakatan
3. Mengingkari kewajiban tertulis atau tidak
tertulis untuk menjaga kerahasiaan
4. Memperoleh atau menguasai Rahasia
Dagang yang bukan miliknya
Agung Damarsasongko-File
TIDAK DIANGGAP PELANGGARAN
RAHASIA DAGANG
Agung Damarsasongko-File
PENYELESAIAN SENGKETA
RAHASIA DAGANG
1. Perdata
a. Gugatan Ganti Rugi ke Pengadilan Negeri
b. Alternatif Penyelesaian sengketa
2. Pidana diadukan melalui:
a. Penyidik POLRI atau
b. PPNS
Agung Damarsasongko-File
Contoh Kasus:
Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor:
632/Pid/B/2007/PN.Bdg. dan dikuatkan dengan Putusan
Pengadilan Tinggi Nomor: 380/Pid/2007/PT.Bdg.
Pembocoran rahasia dagang yang dilakukan oleh
seorang roaster supervisor dan seorang roaster
superintendant di PT GFI Bandung, berupa:
pembuatan /proses pembuatan segala macam produk
dari perusahaan dan pengetahuan yang dimiliki
perusahaan dalam hal teknologi, prosedur,
metoda/sistem dan operasional perusahaan, serta
surat-surat baik yang sifatnya resmi maupun tidak, soal
pembukuan, perencanaan/planing, penentuan
anggaran, semua surat/data-data lain yang
bersangkutan dengan dokumen tersebut.
Agung Damarsasongko-File
Rangkuman
Agung Damarsasongko-File
Modul 8 :
Perlindungan
VARITAS TANAMAN
Agung Damarsasongko-File
Pendahuluan
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 3 Undang-undang nomor 29 Tahun 2000 definisi dari Varietas
Tanaman adalah : Sekelompok tanaman dari suatu jenis atau species yang ditandai oleh bentuk
tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji, dan ekspresi karateristik, genotipe atau
kombinasi genotype yang dapat membedakan dari jenis atau species yang sama oleh sekurang-
kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila diperbanyak tidak mengalami perubahan. Dari
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa varitas tanaman yang dihasilkan harus berbeda dengan
varitas tanaman yang lain yang ditandai dengan perbedaan bentuk fisik sampai perbedaan karateristik
tanaman. Varitas tanaman yang dilindungi di Indonesia yaitu yang memenuhi syarat-syarat : baru, unik,
seragam, stabil dan diberi nama Varitas tanaman akan dianggap unik apabila berbeda dari varitas yang
sudah ada (pasal 2(3)), kemudian dikatakan seragam apabila unsur-unsur pembeda dari varitas
tanaman baru harus ditemukan pada semua pohon atau tanaman yang dihasilkan dari varitas baru. Dan
dikatakan stabil apabila cirri-cirinya tetap ada setelah ditanam berulangkali, lalu pemberian nama
dilakukan berdasarkan aturan yang berlaku di ilmu biologi, pertanian atau kehutanan.
Perlindungan Varietas Tanaman yang selanjutnya disingkat PVT, adalah perlindungan khusus yang
diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor
Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman
melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Hak Perlindungan Varietas Tanaman adalah hak khusus yang
diberikan negara kepada pemulia dan/atau pemegang hak perlindungan. Perlindungan Varietas
Tanaman untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada
orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya selama waktu tertentu.
Agung Damarsasongko-File
Varietas tanaman yang selanjutnya disebut varietas, adalah
sekelompok tanaman darisuatu jenis atau spesies yang ditandai
oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah,
biji, dan ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi genotipe
yang dapat membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh
sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila
diperbanyak tidak mengalami perubahan.
Pemuliaan tanaman adalah rangkaian kegiatan penelitian dan
pengujian atau kegiatan penemuan dan pengembangan suatu
varietas, sesuai dengan metode baku untuk menghasilkan varietas
baru dan mempertahankan kemurnian benih varietas yang
dihasilkan. Pemulia tanaman yang selanjutnya disebut pemulia,
adalah orang yang melaksanakan pemuliaan tanaman.
Agung Damarsasongko-File
Perlindungan
Agung Damarsasongko-File
LINGKUP PERLINDUNGAN
VARIETAS TANAMAN
Varietas yang dapat diberi PVT meliputi varietas dari
jenis atau spesies tanaman yang baru, unik, seragam,
stabil, dan diberi nama.
Suatu varietas dianggap baru apabila pada saat
penerimaan permohonan hak PVT, bahan perbanyakan
atau hasil panen dari varietas tersebut belum pernah
diperdagangkan di Indonesia atau sudah
diperdagangkan tetapi tidak lebih dari setahun, atau
telah diperdagangkan di luar negeri tidak lebih dari
empat tahun untuk tanaman semusim dan enam tahun
untuk tanaman tahunan.
Agung Damarsasongko-File
Suatu varietas dianggap unik apabila varietas tersebut dapat
dibedakan secara jelas dengan varietas lain yang
keberadaannya sudah diketahui secara umum pada saat
penerimaan permohonan hak PVT.
Suatu varietas dianggap seragam apabila sifat-sifat utama
atau penting pada varietas tersebut terbukti seragam
meskipun bervariasi sebagai akibat dari cara tanam dan
lingkungan yang berbeda-beda.
Suatu varietas dianggap stabil apabila sifat-sifatnya tidak
mengalami perubahan setelah ditanam berulang-ulang, atau
untuk yang diperbanyak melalui siklus perbanyakan khusus,
tidak mengalami perubahan pada setiap akhir siklus tersebut.
Varietas yang dapat diberi PVT harus diberi penamaan yang
selanjutnya menjadi nama varietas yang bersangkutan
Agung Damarsasongko-File
Subjek Perlindungan Varietas Tanaman
Agung Damarsasongko-File
Pokok-pokok hak dan kewajiban
pemegang PVT
Agung Damarsasongko-File
HAK PEMEGANG PVT MELIPUTI: Ps (6)
Agung Damarsasongko-File
III. PERMOHONAN HAK PVT
Umum (ps 11-14)
Agung Damarsasongko-File
Lisensi (ps 42-43)
Agung Damarsasongko-File
Lisensi Wajib (ps 44-55)
Agung Damarsasongko-File
VI. BERAKHIRNYA HAK PVT