Anda di halaman 1dari 8

ISLAM MEMBANGUN PERSATUAN

DALAM KEBERAGAMAN
Dosen Pengampu:
Nurmila, S. Ag. M. Pd.i

Oleh:
Kelompok 5
HIDAYAT AL RIZKY 220203502011
FAUZAN 220203500008
RIFQY MULAWARMAN 220203502015
M.ACHSAN ADISAPUTRA 220203502007
LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Dan Islam menjadi agama
mayoritas penduduknya. Realita historis dan sosiologis menunjukkan bahwa umat islam terdiri dari
beragam mazhab, beragam pemahaman, dan beragam praktik keagamaan. Keragaman ini semakin
berwarna-warni ketika Islam dibawa masuk keranah kehidupan masyarakat yang luas: politik, ekonomi,
dan sosial-budaya. Fakta keberagaman ini sudah berlangsung lebih dari beberapa abad.

Islam pada korpus pertama adalah Islam ideal yang berada dalam kerangka wahyu, bersifat normative
atau hight tradition, sebagaimana dikandung dan ditunjukkan oleh teks-teks Al-Qur’an, sedangkan Islam
historis adalah Islam yang berada pada kerangka local tradition sebagaimana yang dibaca, dimengerti,
dipahami, dan diperaktikkan oleh umatnya dalam konteks waktu dan ruang yang berbeda-beda.
1. Pengertian Persatuan Dan Keberagaman

Persatuan dalam dalam ajaran ajaran islam secara umum di sebut ikhwan yaitu persaudaraan,yang secara
umum ukhuawah islamiyah yaitu persaudaraan dalam islam (saudara sesama umat umat islam) atau juga
kumpulan individu manusia yang bersatu atau menjadi satu. Jelas bahwa persaudaraan menyebabkan orang dapat
berbuat damai dan dengan perdamaian maka persatuan dan kesatuan umat bisa dapat diwujudkan. Tanpa
persatuan orang akan mudah bertindak semena-mena terhadap sesama bahkan terhadap yang seagama sekalipun.

Menurut Frederick A. Miller dan Judith H. Katz (2002: 198) berpendapat bahwa keberagaman merupakan
tentang identitas sosial kelompok yang meliputi suatu organisasi. Mereka menyatakan pula bahwa terminologi
keberagaman ataudiversity sering salah dipergunakan, dengan saling mempertukarkan dengan pengertian
affirmative action, equal employment opportunity, dan inclusion, karena masing-masing mempunyai makna
sendiri yang unik.
2. Menelusuri Konsep Keberagaman Islam dan Membangun Persatuuan Umat Dalam Keberagaman
 

Bassam Tibi (1991) menyebut Islam wahyu sebagai models for reality dan Islam historis sebagai models of reality. Bila
pada model pertama Islam berisi daftar sejumlah doktrin dan dogma, maka Islam pada model kedua berisi "kotak-kotak"
multikultural yang menunjukkan realitas religio-kultural yang penuh dengan keberagaman.

Delapan kotak (wilayah) sebagai cultural domains berikut menggambarkan wilayah yang disebut realms
of Islam:
1) Arab 5) Indo Melayu
2) Persia 6) Sudanic Afrika (Afrika Hitam)
3) Turki 7) Sino Islamic
4) Anak Benua India 8) WesternHemisphere (Barat)
Umat Islam, sebagaimana umat-umat beragama lainnya yang telah dahulu lahir, terdiri dari beragam
mazhab dan keyakinan religius. Sebagai contoh, di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah
merupakan dua organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar yang memiliki corak khas dalam keyakinan
religiusnya.
3. Membangun Argumen Tentang Konsep Keberagaman Islam
Dan Membangun Persatuan Umat Keberagaman

Pandangan para imam mazhab menunjukkan tiga hal Yaitu:

(1) Umat Islam harus bersikap kritis, yakni menjadikan Al-Quran dan As-Sunnah nabi sebagai referensi
utama dalam beragama.

(2) Umat Islam boleh menjadikan fatwa imam (mazhab) sebagai referensi dalam beragama, sepanjang fatwa
imam itu tidak bertentangan dengan Al-Quran dan As- Sunnah Nabi Muhammad.

(3) Umat Islam tidak boleh menyalahkan mazhab dan keyakinan religius yang berbeda, sepanjang mazhab
dan keyakinan religius itu bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah Nabi Muahammad.

Atas dasar pertimbangan inilah maka ukhuwah islamiah perlu terus diperjuangkan, agar kaum
muslimin menjadi satu umat yang sangat kuat.
kesimpulan

Umat Islam, sebagaimana umat-umat beragama lainnya yang telah dahulu lahir, terdiri dari beragam mazhab dan keyakinan

religius. Sebagai contoh, di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi

kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar yang memiliki corak khas dalam keyakinan religiusnya.

Ukhuwah islamiah yang digagas dan diperjuangkan oleh kaum muslimin Indonesia, yakni: (1) ukhuwah islamiah terbatas

dalam rumpun Islam Suni (NU, Muhammadiyah, Persis, dan Islam Suni lainnya); (2) ukhuwah islamiah lebih luas hingga

mencakup Islam Syiah; dan (3) ukhuwah islamiah lebih luas lagi hingga mencakup Ahmadiyah dan Islam Liberal.

 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai