Anda di halaman 1dari 11

Islam Membangun Persatuan

Dalam Keberagaman
Muh. Azzahrun Ramdhani (220206500001)
Imran fajri (220206500003)
Nurmalasari (220206501002)
Muhammad Rizqi Ramadhan (220206501004)
Muh. Syahibul. W.M (220206502009)
Muh. Rifky Ardiansyah Syam (220206502011)
Persatuan dan Keberagaman
Menelusuri Konsep Keberagaman Islam
Sumber Historis, Sosiologi Keberagaman Islam
Argumen Konsep Kebaragaman Islam
Persatuan dan Keberagaman
Persatuan dalam dalam ajaran ajaran islam secara umum di sebut ikhwan yaitu
persaudaraan,yang secara umum ukhuawah islamiyah yaitu persaudaraan dalam islam
(saudara sesama umat umat islam) atau juga kumpulan individu manusia yang bersatu atau
menjadi satu. Jelas bahwa persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat damai dan
dengan perdamaian maka persatuan dan kesatuan umat bisa dapat diwujudkan. Tanpa
persatuan orang akan mudah bertindak semena-mena terhadap sesama bahkan terhadap
yang seagama sekalipun

para ahli mengungkapkan pengertian keberagaman sangat bervariasi, namun menunjukkan


adanya persamaan. Keberagaman menyangkut aspek yang sangat luas, dapat dilihat dari
tingkatannya dan faktor yang mempengaruhunya. Keberagamn dapat terjadi pada tingkat
individu, kelompok, organisasi, komunitas, dan masyarakat. Keberagaman juga sangat
dipengaruhi oleh latar belakang demografis dan budaya sumber daya manusia, kondisi
lingkungan internal tempat kerja dan kondisi eksternal masyarakat yang dihadapi.
Menelusuri Konsep Keberagaman Islam
Umat Islam, sebagaimana umat-umat beragama lainnya yang telah dahulu
lahir, terdiri dari beragam mazhab dan keyakinan religius. Sebagai contoh, di
Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah merupakan dua
organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar yang memiliki corak khas
dalam keyakinan religiusnya

Perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam hal tradisi ibadah


• Pada bulan Ramadlan, warga Nahdliyin tarawih dengan jumlah rakaat sebanyak dua
puluhdengan tiga rakaat witir. Sedangkan warga muhammadiyah jumlah rakaatnya adalah
delapandengan tiga rakaat witir.
• Bagi warga NU malam jum’at adalah malam yang sakral. Pada malam ini masjid diramaikan
dengan bacaan maulid nabi, tahlil, yasin, 4 manaqib syaikh abdul Qadir al-Jaelani, barzanji
dansebagainya sedangkan tidak demikian yang dilakukan warga Muhammadiyah.
• Khutbah sholat Ied dilakukan sebanyak dua kali oleh warga NU sedangkan
wargaMuhammadiyah khutbah sebanyak sekali.
Perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam hal aspirasi politik
Partai politik yang senada dengan Muhammadiyah tidak berarti didirikan oleh
Muhammadiyah.Warga Muhammadiyah memahami bahwa Muhammadiyah secara
historis bukan partai politik,tetapi organisasi sosial, agama, propaganda dan pendidikan.
Di lain sisi, warga Nahdliyin familiardengan karakter NU yang bergumul dengan partai.
Sulit dibedakan apakah partai yang seiramadengan NU didirikan oleh kyai tertentu atau
tidak

Perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam hal perspektif


Pendidikan Warga nahdliyin banyak menghabiskan waktu untuk belajar di pesantren
yang salafi, mengolah sisi emosional dan “sendiko dawuh” pada ucapan kyai atau
ulama tanpa banyak pertimbanganga logika, alhasil kurang rasional dan lebih
simbolik. Di lain sisi, warga Muhammadiyah yang banyakmengenyam pendidikan
formal terkesan lebih rasional dan objektif
Sumber Historis, Sosiologi Keberagaman Islam
● Awal lahirnya mazhab dalam islam Keluarga nabi (ahlul bait) yang saat itu sibuk
mengurusi jenazah nabi, manusia agung, merasa kaget karena Abu Bakar diangkat
menjadi khalifah. Mereka, berdasarkan dalildalil yang mereka miliki, memandang bahwa
persoalan khalifah sudah tuntas. Isyarat Al-Quran dan Nabi Muhammad saw., menurut
mereka, jelas sekali menyebutkan bahwa keluarga nabi-lah yang layak menjadi ulil amri
karena mereka ma‟shūm (terbebas dari segala dosa dan kesalahan). munculnya dua
mazhab dalam Islam, yakni mazhab Suni dan mazhab Syiah. Kedua mazhab itu
sebenarnya berpedoman pada AlQuran yang sama dan nabi yang sama.

● ada empat alasan, kita perlu mengenal mazhab dalam Islam. Pertama, adanya beragam
mazhab dalam Islam merupakan realitas, yang harus dipandang sebagai kekayaan
budaya Islam. kedua, adanya beragam mazhab memungkinkan kita memiliki banyak
pilihan untuk mengatasi permasalahan kehidupan modern. Ketiga, di era globalisasi –
yang ditandai dengan revolusi informatika – arus informasi begitu mudah diakses,
termasuk informasi tentang Islam. keempat, sekarang gerakan ukhuwah islamiah
didengungkan oleh hampir 7 setiap ulama, cendekiawan muslim, dan orang-orang Islam
pada umumnya
Lanjutan…
• Secara umum di Indonesia terdapat dua mazhab besar, yaitu mazhab yang berpegang
pada empat mazhab (Syafi`i, Maliki, Hanafi, dan Hanbali) dan mazhab yang langsung
berpegang pada Al-Quran dan As-Sunnah. Masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dan kaum
ahlus sunnah wal jamā‟ah (Aswaja) lainnya a berpegang pada empat mazhab,
sedangkan masyarakat Muhammadiyah dan Persatuan Islam (Persis) berpegang pada Al-
Quran dan As-Sunnah. Sebenarnya, mereka yang berpegang pada empat mazhab pun
berpegang pada Al-Quran dan As-Sunnah, yakni Al-Quran dan AsSunnah sebagaimana
dipahami imam mazhab
Argumen Konsep Kebaragaman Islam
• Dalam surah al-baqarah ayat 123 memaknai pada saat umat manusia dibimbing oleh
seorang nabi, maka manusia itu (yakni manusia yang dibimbing oleh nabi) adalah satu
umat. Setelah nabi wafat, umat menjadi terpecah belah (ke dalam beberapa golongan
agama, mazhab, dan keyakinan religius). Kemudian Allah mendatangkan lagi nabi lain,
dengan tujuan untuk memberikan petunjuk tentang agama yang benar. Umat yang
menghendaki hidayah akan beriman kepada nabi / rasul yang baru (pengganti nabi / rasul
sebelumnya).
• Demikianlah, setiap seorang nabi / rasul wafat, umat manusia terpecah belah ke dalam
beberapa agama, mazhab, dan keyakinan religius. Oleh karena itu, seiring dengan
bergesernya zaman, maka semakin banyaklah agama, mazhab, dan keyakinan religius.
Lanjutan…
• Pandangan para imam mazhab menunjukkan tiga hal. (1) Umat Islam harus bersikap kritis,
yakni menjadikan Al-Quran dan As-Sunnah nabi sebagai referensi utama dalam
beragama; (2) Umat Islam boleh menjadikan fatwa imam (mazhab) sebagai referensi
dalam beragama, sepanjang fatwa imam itu tidak bertentangan dengan Al-Quran dan
As-Sunnah Nabi Muhammad; dan (3) Umat Islam tidak boleh menyalahkan mazhab dan
keyakinan religius yang berbeda, sepanjang mazhab dan keyakinan religius itu bersumber
dari Al-Quran dan As-Sunnah Nabi Muahammad
Kesimpulan
Umat Islam, sebagaimana umat-umat beragama lainnya yang telah dahulu lahir, terdiri
dari beragam mazhab dan keyakinan religius. Sebagai contoh, di Indonesia, Nahdlatul
Ulama (NU) dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam
terbesar yang memiliki corak khas dalam keyakinan religiusnya.

Orang orang perlu tahu bagaimana islam mempersatukan keberagamanan dengan cara
mazhab.dengan perlu mengenal mazhab-mazhab dalam Islam. Pertama, adanya beragam
mazhab dalam Islam merupakan realitas, yang harus dipandang sebagai kekayaan budaya
Islam; kedua, adanya beragam mazhab memungkinkan kita memiliki banyak pilihan untuk
mengatasi permasalahan kehidupan modern; ketiga, di era globalisasi yang ditandai
dengan revolusi informatika – arus informasi begitu mudah diakses, termasuk informasi
tentang Islam. Tanpa mengenal mazhab, orang akan bingung karena beragamnya
pemikiran dan hukum Islam yang berbeda-beda, bahkan bertentangan; dan keempat,
sekarang gerakan ukhuwah islamiah didengungkan oleh hampir setiap ulama, cendekiawan
muslim, dan orang-orang Islam pada umumnya. Tanpa memahami mazhab yang berbeda-
beda upaya ini hanyalah sebuah slogan palsu, yang mudah diucapkan tapi sukar
dilaksanakan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai