Anda di halaman 1dari 19

PENGUATAN LINTAS PROGRAM

DAN EVALUASI PELAKSANAAN


PIS-PK

Dr. Titi Supriati MPH

Pertemuan Koordinasi PIS-PK


Kamis, 23 Agustus 2022
Outline
1 Pendahuluan

2 PIS PK

3 Peran Lintas Program dan Lintas Sektor

4 Harapan

5 Penutup
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dilaksanakan untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan serta mendampingi keluarga
dalam melakukan perubahan status kesehatan menjadi sehat

Alur kunjungan hingga intervensi kesehatan masyarakat melalui


INPUT PIS – PK

P
R
Persiapan Kunjungan awal Input data hasil Analisa untuk
O (koordinasi, kepada keluarga kunjungan ke dalam penentuan masalah
S pengorganisasian, aplikasi Keluarga Sehat kesehatan
E logistic)
S
Intervensi secara
berkelanjutan dengan
perkembangan capaian yang
Penentuan Menjadi sasaran terpantau dalam PIS – PK.
Intervensi
program

O
Dalam PIS-PK, Puskesmas sebagai pembina wilayah memiliki dan
U
memantau database status kesehatan setiap keluarga/anggota T
rumah tangga yang ada di wilayah kerjanya, tercermin dalam P
Indeks Keluarga Sehat (IKS). Selanjutnya Faktor risiko tersebut U
diintervensi secara komprehensif sehingga bisa diatasi dan akan T
mencegah kesakitan, sehingga menambah skor IKS keluarga di
wilayah tersebut.
Monitoring dan Evaluasi PIS-PK terhadap Seluruh Tahapan
PIS-PK

• Progres pelaksanaan PIS-PK


• Permasalahan untuk ditindaklanjuti
• Meningkatkan capaian dan keberhasilan PIS-PK
• Pembinaan keluarga terintegrasi dan berkesinambungan
• Komitmen daerah
• Umpan balik implementasi PIS-PK
2 Evaluasi
Pelaksanaan
PIS-PK
tahun 2022
Capaian kunjungan keluarga dan intervensi 2022
0.98
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 0.96
0.96
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 0.96
0.92
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 0.91
0.78
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 0.54
0.45
Keluarga mengikuti program KB *) 0.39 Cakupan rendah
0.35
Penderita hipertensi yang berobat teratur 0.17
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20
Capaian Indikator Keluarga Sehat 0.32
0.29 0.31
0.30 0.27 0.24 0.25 0.25 0.27 0.24 0.27
0.23 0.23
0.20 0.18
0.10
Target Kab 0.27 0.00
Target DIY 0.33

Sumber Data Aplikasi KS versi 2.0 tanggal 11 juli 2022


Capaian dan target PIS PK
50 42
36 39 35.7
40 33 31 33
27 29 Renstra Transisi Tahun 2023
30 25
26 Capaian Tahun 2021 : 26%
20
10 (berdasarkan Aplikasi IKS)
0
2021 2022 2023 2024 2025 2026

Target KP Capaian Target DIY IKS Kab


1.20 0.95 0.98 0.90 0.96 0.92 0.96
0.78
0.80 0.53 0.275
0.37 0.33 0.39 0.27
0.40 0.16 0.27
0.00 0.265 0.26
0.26
0.255 0.25
0.25
0.245
0.24
April Mei Juli
April Mei
3 Hambatan
dan Solusi
Hambatan Dinkes
Kabupaten/Kota
Analisis IKS Intervensi Analisis
Persiapan Awal Lanjut Perubahan IKS
Verifikasi

Pengelola Kurangnya
Kurangnya Keterbatasan
PISPK baru pengetahuan Belum bisa
koordinasi SDM dan
belum dilatih analisis IKS dianalisa karena
lintas program anggaran
awal IKS Puskesmas
belum diupdate
Tersita
Kurang Verifikasi
Belum ada kegiatan
integrasi lintas belum
regulasi tk Kab pandemi dan
program dilakukan 10%
vaksinasi C19
Tidak ada
perubahan IKS
Intervensi Kab/Kota
Capaian 12 Ketidaksinkronan
Terkendala lanjut
indikator masih data dengan realita
pandemi Puskesmas
rendah lapangan
belum optimal

Kurangnya
pengetahuan Belum total
PISPK di Ego program
coverage
LP/LS
Solusi yang telah dilakukan di
tingkatDinkes
Persiapan
Kabupaten/Kota
Analisis IKS Awal Intervensi Lanjut
Analisis Perubahan
Verifikasi
IKS

• Transfer of • Koordinasi dengan • Peningkatan • Mendorong • Perencanaan


knowledge dari PJ Dinkes Provinsi koordinasi LP dan puskesmas untuk kegiatan di anggaran
PIS-PK yang lama untuk bimtek optimalisasi peran segera melakukan tahun 2022,
dan mengikuti analisis IKS awal Binwil dalam verifikasi dan pelaksanaan
pertemuan terkait • Dibentuknya Tim pembinaan memperbaharui verifikasi secara
PIS-PK Terpadu lintas puskesmas data online
• Usulan kegiatan bidang di Dinas • Menyusun jadwal • Penguatan integrasi • Melanjutkan
melalui Kesehatan untuk pelaksanaan dengan lintas verifikasi data di
Musrenbang PISPK intervensi lanjut program di tahun 2022
• Pelaksanaan • Peningkatan edukasi • Pembuatan Puskesmas maupun • Penguatan Tim
kegiatan PIS-PK kesehatan dan upaya komitmen untuk Kab/Kota; Cluster/Tim Binwil
secara jarak jauh perbaikan indikator percepatan PIS-PK
atau daring yang cakupannya intervensi lanjut • Menyampaikan
• Peningkatan upaya masih rendah • melakukan feedback Ke
koordinasi lintas • Mendorong koordinasi lintas puskesmas terkait
sektor dan program. Puskesmas untuk bidang yang temuan hasil
melengkapi data terlibat di 12 verifikasi dan
kunjungan PIS PK indikator PIS-PK mengarahkan
Puskesmas untuk
menindaklanjuti.
Hambatan tingkat
Puskesmas
• Kondisi • Kondisi
geografis/wilayah
• SDM
• Pelaksanaan
geografis/ • Prasarana alat
wilayah • SDM
analisis
• Prasarana • Anggaran • Pengelolaan Data
• Pelaksanaan
alat
kunjungan
• SDM Kunjungan Analisis IKS
Persiapan Keluarga dan
Awal
Intervensi Awal

• Kondisi wilayah • SDM • Pengelolaan • SDM


• SDM • Kondisi wilayah/
• Anggaran • Pelaksanaan data
• Pelaksanaan kunjungan analisis • SDM geografis
intervensi lanjut
• Pengelolaan data

Intervensi Analisis Pemanfaatan


Verifikasi
Lanjut Perubahan IKS Raw Data
1. • Merencanakan kegiatan PISPK menyesuaikan
dengan kondisi lapangan
• PERSIAPAN
Kendala transportasi dan cuaca desa terpencil
• Pembentukan kader pis pk sebagai
• Letak geografis wilayah
Geografis • Masa pandemik covid-19 perpanjangan tangan puskesmas
• Melaksanakan PISPK sesuai juknis PISPK masa
pandemi

• Tidak ada instrument awal • Pengadaan instrument


Prasarana alat • Jaringan internet tidak bagus • Menggunakan hot spot pribadi

• Mutasi petugas
• Pekerjaan yang tumpang tindih • Pelatihan ulang, OJT ke Puskesmas lain
• Honor yang tidak ada • Menyesuaikan jadual turun, melakukan analisa
beban kerja
SDM • Masih ada anggota keluarga yang data
• Kolaborasi dengan program perkesmas
kunjungannya belum mencapai 12 indikator
• Masih ada yang belum terdata. • Melakukan intervensi ulang
• Penjadwalan kunjungan keluarga

2. KUNJUNGAN KELUARGA DAN INTERVENSI


AWAL •
• Melaksanakan kunjungan dengan janji temu
Keluarga yang dikunjungi tidak berada di rumah saat • Koordinasi lintas sektor terkait
Pelaksanaan pendataan • Input data dilakukan pukul di atas 24.00 WIB, melakukan
• Tidak sesuai jumlah KK real dengan yang tercatat,. cleaning double data KK
• jaringan internet di wilayah kerja kurang memadai • Mengarahkan masyarakat mengurus KK dan BPJS
• BPJS dan KK yg tidak valid atau tidak lengkap • Sosialisasi PISPK di pertemuan lintas sektor
• tidak adanya dukungan dari pemegang kebijakan di • Kunjungan keluarga dilaksanakan dengan penerapan
desa prokes, bekerjasama dengan lintas sektor dan kader desa
• Keluarga tidak bersedia dilakukan kunjungan pada saat dalam melakukan pendekatan keluarga
pandemi covid-19
2. KUNJUNGAN KELUARGA DAN INTERVENSI
AWAL
Prasarana dan Belum tersedianya instrumen untuk intervensi
Pengajuan instrumen dalam RUK tahun 2022
alat awal maupun lanjutan

Menyusun rencana strategi kunjungan rumah


Geografis Wilayah kerja luas
dengan penerapan binwil

Memotivasi pelaksanaan kunjungan keluarga


Anggaran Keterbatasan anggaran mesti tidak ada honor, perencanaan anggaran
kunjungan rumah di RUK 2022

• Distribusi data dari tim pembina keluarga ke • Melakukan koordinasi dan evaluasi internal
SDM pengelola data lama Puskesmas
• Adanya bias informasi (miss komunikasi) • Melakukan rapat lintas program dengan tim
antara surveyor dengan koordinatoor keluarga sehat
sehingga data yang diinput tidak sesuai • Membuat jadwal agar bisa turun ke lapangan
• Keterbatasan jumlah SDM Puskesmas sesuai dengan program yang bermasalah
• PJ PISPK baru, kurangnya pemahaman • Meminta bimbingan teknis ke Dinas Kesehatan
dalam pelaksanaan kunjungan dan Kabupaten/Kota, dan OJT ke Puskesmas lain
intervensi awal
3. ANALISIS IKS
• AWAL
• Mengusulkan ke Dinkes Kabupaten agar ada
Kurangnya pemahaman dalam melakukan
pelatihan/workshop dan pendampingan tentang
analisis IKS awal
SDM analisis IKS awal
• Kekurangan tenaga terlatih dan belum ada tim
• Pelatihan di internal dan eksternal
khusus dalam pelaksanaan PIS-PK
• Mutasi petugas PISPK Puskesmas,pembentukan tim pelaksana PIS-PK
• sosialisasi dan pelatihan ulang
• IKS di aplikasi tidak sama dengan kondisi riil • Mengupdate data IKS Besar agar IKS inti
• IKS sering tidak muncul, di aplikasi nilainya 0.00 menjadi sehat
• Hasil data IKS yang sudah di entry banyak • Pengisian dan pembacaan data di aplikasi harus tepat
double data, perubahan data belum diupdate, data • koordinasi dengan dinas kesehatan dan
yang sudah di update tidak berubah di aplikasi, Pusdatin
Pelaksanaan • Hasil IKS awal rendah, hasil entry di aplikasi • Koordinasi dengan program tentang DO
tidak sama dengan hasil capaian di program program dan DO indikator PIS PK
• masih ada data yang di aplikasi masih inkomplit • melengkapi data di aplikasi KS
sehingga mempengaruhi jumlah IKS

• Koordinasi dg desa untuk update sasaran


• Perbedaan data sasaran dengan data riil
• Melakukan pelatihan ulang kepada surveor
Pengelolaan • Salah entry data oleh surveor,
• Tetap analisis IKS Awal dengan data yg ada
data • Entry data belum selesai 100%
• Melakukan verifikasi data dan melengkapi data
• Masih banyak data incomplit akibat server
incomplit menjadi komplit
down.
• Analisis dan menyandingkan data manual
• Data yang diinput tidak sesuai dengan data riil
• Analisis manual dan koordinasi dengan Dinkes
• Sulit menentukan IKS awal karena wilayah kerja
Kabupaten/Kota
Puskesmas tercampur di dalam aplikasi
4. INTERVENSI
• Pemanfaatan TIK
• LANJUT
Adanya Pandemi COVID-19 sehingga • Menggunakan trasportasi desa/ ambulance
Geografis kunjungan langsung untuk intervensi lanjut Desa., dll
tidak / kurang dilaksanakan • Melatih dan melibatkan petugas pustu dan
• Kondisi jarak, geografis, cuaca yang sulit di poskesdes
tempuh • Membuat prioritas masalah untuk di intervensi.
• Cakupan yang di intervensi telalu luas/banyak Pendekatan wilayah (caranya adalah melihat nilai
• Permasalah kesehatan dengan penduduk yang wilayah, prioritas diarahkan kewilayah dengan IKS
hidup di bantaran sungai berpengaruh terhadap paling rendah)
sanitasi penduduk, termasuk masalah ekonomi • Koordinasi dengan linsek, usulan teknologi tepat
atau pendanaan untuk pembangunan sanitasi. guna di bidang sanitasi dan dukungan dana untuk
mendongkrak sanitasi

• Keterbatasan SDM untuk intervensi lanjut • Membagi daerah binaan


SDM • Petugas kurang paham bagaimana konsep dan • Kegiatan intervensi integrasi dengan kegiatan lain,
prodesur intervensi lanjut karena tidak ada juknis mengusulkan tambahan SDM
pelaksanaan intervensi lanjutan yang sebenarnya • Peningkatan kapasitas SDM untuk memahami
konsep pelaksanaan intervensi lanjut.

Anggaran Anggaran BOK tidak ada / kurang . adanya recofusing • Mengusulkan dan memasukan kegiatan PIS-PK ke
anggaran tahun 2021. anggaran yg ada di alihkan untuk dalam usulan BOK puskesmas 2022.
covid-19 • Koordinasi dengan dinas kesehatan untuk
mendapatkan dukungan anggaran
4. INTERVENSI
• LANJUT
Keengganan masyarakat dilakukan kunjungan • Pemanfaatan TIK
• Masih ada keluarga yang sulit untuk ditemui. • Melakukan janji temu
Pelaksanaan • • Penjadwalan LP untuk intervensi
Keluarga tidak ada di rumah.
• Intervensi lanjut belum terintegrasi. • Pertemuan dengan pemegang kebijakan didesa
• Masih kurangnya keterlibatan dan dukungan • Memberikan konseling kepada keluarga
lintas sektor • Sosialisasi faktor resiko melalui toma
• Temuan puskesmas tidak dianggap keluarga • Edukasi berulang dan pendekatan interpersonal
sebagai masalah kesehatan • Pemanfaatan Forum komunikasi masyarakat
• Sulitnya merubah perilaku masyarakat .. • koordinasi dengan Linsek dan toma
• Intervensi lanjut tidak semudah intervensi awal • Mengoptimalkan kegiatan pemberdayaan
karena terhalang faktor ekonomi, budaya dan masyarakat
geografis

• Koordinasi antara pj program dan tim KS


• Tim pembina keluarga kesulitan dalam input
Pengelolaan • Melakukan update data pada aplikasi KS
update ke aplikasi KS
data • Koordinasi dan menyampaikan permasalahan ke
• Data hasil intervensi yang belum dilaporkan
dinas kesehatan terkait aplikasi KS untuk selanjutnya
petugas program ke tim pembina KS
• Updating Data pasca intervensi tidak bisa ke Pusdatin
• meningkatkan koordinasi dengan penanggung
dilakukan
• IKS tidak muncul dan berubah incomplete jawab program
• Verifkasi hasil kunjungan keluarga
padahal mengisinya sudah lengkap • melakukan cleaning data sebelum analisis agar data
• data yang ada dalam aplikasi tidak sesuai
yang sudah diinput sesuai dan tidak mengalami
dengan data program
missing
5. ANALISIS PERUBAHAN
IKS
• Belum mendapat pelatihan
• Usulan pelatihan ke dinkes kabupaten
SDM • Belum paham cara analisis perubahan
• Konsultasi ke dinas kesehatan, usulan
IKS/Analisis belum di lakukan
pertemuan analisis perubahan iks
• SDM (mutasi, penugasan COVID-19)
• Pelatihan SDM, Kerjasama lintas program

• Melakukan analisis manual


• Permasalahan terkait aplikasi KS (IKS tidak • Memanfaatkan data manual dan mempelajari
Pelaksanaan instrumen bantu analisis INARATA dan SPSS.
muncul, akun survey tidak dapat dibuka, data
tidak realtime) • Konsultasi ke Dinkes/Puskesmas lain
• IKS tidak berubah (Belum intervensi lanjut, • Konsul ke Dinkes/Puskesmas lain/terus
sudah intervensi lanjut namun belum diinput) melakukan update data
• Belum semua KK terupdate • Melengkapi KK yang incomplete

6. PEMANFAATAN RAW • Diskusi dengan program di lokmin


DATA • Raw data tidak sama dengan data Program
• Memakai manual, konsultasi dengan dinkes
Pengelolaan • Entri ulang
• Raw data tidak update, raw data tidak dapat • Permohonan jaringan internet yang stabil ke
data
didownload semua dan hasil tidak beraturan linsek
• Banyak data yang tidak terbaca & hilang • RAW data harus di clening dahulu. Data harus
• sulitnya mendownload Raw Data dipastikan dahulu dipakai atau tidak, bila dipakai
• masih ditemukan data tidak layak/tidak valid maka harus di cek langsung by name by address
• masih ada data yang double • Evaluasi raw data, menghilangkan data double
• laptop tidak mendukung pengolahan analisis • Pengusulan Lapotop khusus untuk PIS-PK
6. PEMANFAATAN RAW
DATA • Pembahasan terkait RAW dan Inarata di dalam
• Pemahaman terhadap cara pemanfaatan acara Lokmin dan lokbul.
raw data masih kurang • Konsultasi dengan dinkes kabupaten/kota.
SDM • memberikan pelatihan pada petugas terkait
• Penggunaan raw data yang harus diolah
kembali di Inarata 4.0 agak menyulitkan penggunaan raw data dan pemindahannya di
petugas inarata 4.0
• Mutasi petugas tanpa sharing ketrampilan • Melakukan OJT PIS-PK

7.
VERIFIKASI • Pemahaman terkait verifikasi kurang • Mengajukan usulan pelatihan atau refreshing,
SDM • Mutasi petugas tanpa sharing ketrampilan berkonsultasi dengan PJ PISPK Dinkes Kab/Kota
• Beban kerja meningkat karena pandemi • Diperlukan pelatihan kembali
• Belum ada SDM yang terlatih/belum ada • Usulan penambahan jumlah petugas sesuai
SDM Verifikator beban kerja, melakukan analisis beban kerja
• Membentuk tim verifikator, SK verifikator

• Terdapat desa yang sulit dijangkau dan • Melibatkan petugas Pustu dan poskesdes
Geografis bergantung cuaca • Memastikan kembali KK berdomisili di wilker
• Terdapat KK yang pindah alamat puskesmas
• Jumlah KK yang harus diverifikasi banyak • Membentuk PJ per-wilayah, verifikasi bersama PJ
• Belum terlaksana karena belum seluruhnya wilayah
melakukan kunjungan dan intervensi lanjut • Menyelesaikan intervensi lanjut
• Pelaksanaan verifikasi belum menjadi • Membuat perencanaan pelaksanaan verifikasi
prioritas pada masa pandemi dengan memperhatikan karakteristik KK
TERIMA KASIH
19

Anda mungkin juga menyukai