2 PIS PK
4 Harapan
5 Penutup
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dilaksanakan untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan serta mendampingi keluarga
dalam melakukan perubahan status kesehatan menjadi sehat
P
R
Persiapan Kunjungan awal Input data hasil Analisa untuk
O (koordinasi, kepada keluarga kunjungan ke dalam penentuan masalah
S pengorganisasian, aplikasi Keluarga Sehat kesehatan
E logistic)
S
Intervensi secara
berkelanjutan dengan
perkembangan capaian yang
Penentuan Menjadi sasaran terpantau dalam PIS – PK.
Intervensi
program
O
Dalam PIS-PK, Puskesmas sebagai pembina wilayah memiliki dan
U
memantau database status kesehatan setiap keluarga/anggota T
rumah tangga yang ada di wilayah kerjanya, tercermin dalam P
Indeks Keluarga Sehat (IKS). Selanjutnya Faktor risiko tersebut U
diintervensi secara komprehensif sehingga bisa diatasi dan akan T
mencegah kesakitan, sehingga menambah skor IKS keluarga di
wilayah tersebut.
Monitoring dan Evaluasi PIS-PK terhadap Seluruh Tahapan
PIS-PK
Pengelola Kurangnya
Kurangnya Keterbatasan
PISPK baru pengetahuan Belum bisa
koordinasi SDM dan
belum dilatih analisis IKS dianalisa karena
lintas program anggaran
awal IKS Puskesmas
belum diupdate
Tersita
Kurang Verifikasi
Belum ada kegiatan
integrasi lintas belum
regulasi tk Kab pandemi dan
program dilakukan 10%
vaksinasi C19
Tidak ada
perubahan IKS
Intervensi Kab/Kota
Capaian 12 Ketidaksinkronan
Terkendala lanjut
indikator masih data dengan realita
pandemi Puskesmas
rendah lapangan
belum optimal
Kurangnya
pengetahuan Belum total
PISPK di Ego program
coverage
LP/LS
Solusi yang telah dilakukan di
tingkatDinkes
Persiapan
Kabupaten/Kota
Analisis IKS Awal Intervensi Lanjut
Analisis Perubahan
Verifikasi
IKS
• Mutasi petugas
• Pekerjaan yang tumpang tindih • Pelatihan ulang, OJT ke Puskesmas lain
• Honor yang tidak ada • Menyesuaikan jadual turun, melakukan analisa
beban kerja
SDM • Masih ada anggota keluarga yang data
• Kolaborasi dengan program perkesmas
kunjungannya belum mencapai 12 indikator
• Masih ada yang belum terdata. • Melakukan intervensi ulang
• Penjadwalan kunjungan keluarga
• Distribusi data dari tim pembina keluarga ke • Melakukan koordinasi dan evaluasi internal
SDM pengelola data lama Puskesmas
• Adanya bias informasi (miss komunikasi) • Melakukan rapat lintas program dengan tim
antara surveyor dengan koordinatoor keluarga sehat
sehingga data yang diinput tidak sesuai • Membuat jadwal agar bisa turun ke lapangan
• Keterbatasan jumlah SDM Puskesmas sesuai dengan program yang bermasalah
• PJ PISPK baru, kurangnya pemahaman • Meminta bimbingan teknis ke Dinas Kesehatan
dalam pelaksanaan kunjungan dan Kabupaten/Kota, dan OJT ke Puskesmas lain
intervensi awal
3. ANALISIS IKS
• AWAL
• Mengusulkan ke Dinkes Kabupaten agar ada
Kurangnya pemahaman dalam melakukan
pelatihan/workshop dan pendampingan tentang
analisis IKS awal
SDM analisis IKS awal
• Kekurangan tenaga terlatih dan belum ada tim
• Pelatihan di internal dan eksternal
khusus dalam pelaksanaan PIS-PK
• Mutasi petugas PISPK Puskesmas,pembentukan tim pelaksana PIS-PK
• sosialisasi dan pelatihan ulang
• IKS di aplikasi tidak sama dengan kondisi riil • Mengupdate data IKS Besar agar IKS inti
• IKS sering tidak muncul, di aplikasi nilainya 0.00 menjadi sehat
• Hasil data IKS yang sudah di entry banyak • Pengisian dan pembacaan data di aplikasi harus tepat
double data, perubahan data belum diupdate, data • koordinasi dengan dinas kesehatan dan
yang sudah di update tidak berubah di aplikasi, Pusdatin
Pelaksanaan • Hasil IKS awal rendah, hasil entry di aplikasi • Koordinasi dengan program tentang DO
tidak sama dengan hasil capaian di program program dan DO indikator PIS PK
• masih ada data yang di aplikasi masih inkomplit • melengkapi data di aplikasi KS
sehingga mempengaruhi jumlah IKS
Anggaran Anggaran BOK tidak ada / kurang . adanya recofusing • Mengusulkan dan memasukan kegiatan PIS-PK ke
anggaran tahun 2021. anggaran yg ada di alihkan untuk dalam usulan BOK puskesmas 2022.
covid-19 • Koordinasi dengan dinas kesehatan untuk
mendapatkan dukungan anggaran
4. INTERVENSI
• LANJUT
Keengganan masyarakat dilakukan kunjungan • Pemanfaatan TIK
• Masih ada keluarga yang sulit untuk ditemui. • Melakukan janji temu
Pelaksanaan • • Penjadwalan LP untuk intervensi
Keluarga tidak ada di rumah.
• Intervensi lanjut belum terintegrasi. • Pertemuan dengan pemegang kebijakan didesa
• Masih kurangnya keterlibatan dan dukungan • Memberikan konseling kepada keluarga
lintas sektor • Sosialisasi faktor resiko melalui toma
• Temuan puskesmas tidak dianggap keluarga • Edukasi berulang dan pendekatan interpersonal
sebagai masalah kesehatan • Pemanfaatan Forum komunikasi masyarakat
• Sulitnya merubah perilaku masyarakat .. • koordinasi dengan Linsek dan toma
• Intervensi lanjut tidak semudah intervensi awal • Mengoptimalkan kegiatan pemberdayaan
karena terhalang faktor ekonomi, budaya dan masyarakat
geografis
7.
VERIFIKASI • Pemahaman terkait verifikasi kurang • Mengajukan usulan pelatihan atau refreshing,
SDM • Mutasi petugas tanpa sharing ketrampilan berkonsultasi dengan PJ PISPK Dinkes Kab/Kota
• Beban kerja meningkat karena pandemi • Diperlukan pelatihan kembali
• Belum ada SDM yang terlatih/belum ada • Usulan penambahan jumlah petugas sesuai
SDM Verifikator beban kerja, melakukan analisis beban kerja
• Membentuk tim verifikator, SK verifikator
• Terdapat desa yang sulit dijangkau dan • Melibatkan petugas Pustu dan poskesdes
Geografis bergantung cuaca • Memastikan kembali KK berdomisili di wilker
• Terdapat KK yang pindah alamat puskesmas
• Jumlah KK yang harus diverifikasi banyak • Membentuk PJ per-wilayah, verifikasi bersama PJ
• Belum terlaksana karena belum seluruhnya wilayah
melakukan kunjungan dan intervensi lanjut • Menyelesaikan intervensi lanjut
• Pelaksanaan verifikasi belum menjadi • Membuat perencanaan pelaksanaan verifikasi
prioritas pada masa pandemi dengan memperhatikan karakteristik KK
TERIMA KASIH
19