Anda di halaman 1dari 29

PROGRAM STUDI SARJANA

KEPERAWATAN

SKRIPSI
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PEMANFAATAN
TANAMAN OBAT KELUARGA TERHADAP PERAWATAN
COVID-19 DI KAMPUNG LANGKOB RT 01 DESA GUNUNG
PICUNG KECAMATAN PAMIJAHAN KABUPATEN BOGOR
TAHUN 2021

KAFA ASYYA FUADY


09180000032
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN Latar Belakang
Defisini covid-19
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
merupakan penyakit yang disebabkan oleh Manisfestasi seseorang yang
Covid-19 terjadinya sejak awal virus corona jenis baru yang belum pernah terkena covid -19 yaitu
tahun 2019 di identifikasikan sebelumnya pada Demam, Batuk kering,
manusia, penyebarannya secara zoonosis Dispnea, Fatigue, Nyeri otot,
yaitu ditularkan antara hewan dan manusia Sakit kepala (Kemenkes RI)
(kemenkes RI )
Pencegahannya dengan memutus mata rantai penyebaran
Himbauan untuk menjaga imunitas tubuh agar melalui isolasi dan deteksi dini, proteksi dasar juga harus
terhindar dari infeksi covid-19 juga dapat dilakukan dilakukan seperti rutin mencuci tangan dengan air
untuk pencegahan covid ini , sistem tubuh dapat mengalir dan sabun, atau menggunakan handsanitizer,
ditingkatkan dengan mengkosumsi makanan sehat dan menggunakan masker dan tidak menyentuh area muka
sediaan jamu herbal atau obat herbal sebelum mencucui tangan, serta menerapkan etika batuk
atau bersin dan menjaga jarak (Kemenkes RI)

Indonesia merupakan salah satu negara yang Tanaman obat keluarga merupakan tanaman yang bermanfaat bagi
memiliki ribuan jenis tanaman obat keluarga kesehatan manusia yang dapat di tanam di pekarangan dan di
yang belum semuanya diketahui manfaat dan budidayakan oleh keluarga diantaranya yaitu jahe (Zingerber
jenis kegunaannya Officendle, kunyit (Curcuma dimestica), kencur (Kaempferia
galanga L), Sirih (Piper betle), temulawak (Curcuma
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

Road Map Penelitian


Abderazzak EL ALAMI, Abderazzal FATTAH, Menyatakan bahwa banyak sebagian
Abderrahman CHAIT (2020) masyarakaat maroko yang memanfaatkan
dengan judul “ Medicinal plants used for the tanaman obat keluarga untuk pencegahan
prevention purposes during the covid-19 covid -19, terdapat 23 spesies tanaman obat
pandemic in  Morocco “ dari 11 family tumbuhan yang digunakan
selama Covid-19.

Magaly Villena-Tejad, Ingrid Vera-Ferchau, Anahí Ada sebanyak 1.747 responden


Cardona-Rivero, Rina Zamalloa Cornejo, Maritza mereka menggunakan tanaman obat
Quispe-Florez, Zany Frisancho-Triveño, Rosario C. sebagai pencegahan penyakit.
Abarca Melendez, Susan G. Alvarez-Sucari, Christian terdapat penggunaan 17 tanaman
R. Mejia, Jaime A. Yañez (2021) dengan judul “Use of obat untuk pengobatan gejala
medicinal plants for Covid-19 prevention and pernapasan terkait Covid-19.
respiratory symptom treatment during the pandemic
in Cusco, Peru: A cross-sectional survey “.
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

Urgensi Penelitian

Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2021 di Desa Langkob kecamatan gunung
picung, Kabupaten Bogor diketahui jumlah masyarakat yang terpapar Covid-19 sebanyak 50 Kartu
keluarga. Warga sekitar mengkonsumsi ramuan tradisional yang dapat di tanam di pekarangan dan di
budidayakan oleh keluarga diantaranya yaitu jahe (Zingerber Officendle, kunyit (Curcuma dimestica),
kencur (Kaempferia galanga L), Sirih (Piper betle), babandotan (Ageratum conyzoides), daun sirsak
(Annona muricata), daun sembung (Blumea balsamifera), daun miana (Plectranthus scutellarioides)
temulawak (Curcuma xanthorrhiza), sebagai bahan untuk penyembuhan covid-19 mereka
beranggapan bahwa dengan meminum ramuan itu akan mempercepat penyembuhan covid-19
Sebagian masyarakat Kampung Langkob mempercayai bahwa pemanfaatan tanaman obat keluarga
untuk di konsumsi sebagai bahan utama perawatan covid-19. Tanaman obat keluarga sendiri
merupakan tanaman berkhasiat yang dikelola oleh keluarga. Ditanam dalam rangka memenuhi
keperluan keluarga akan obat-obatan tradisional yang dapat dibuat sendiri. Oleh karena itu peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Hubungan Pengetahuan dan Pemanfaatan Tanaman
Obat Keluarga Terhadap Perawatan Covid-19.
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN
Kerangka
Tingkat pengetahuan :
Teori Definisi
Covid-19
Operasional

a. Tahu a. Definisi Kasus Covid-


b. Memahami 19
c. Aplikasi b. Derajat Gejala Covid-
Covid -19
d. Analisis 19
e. Sintesis c. Pemeriksaan
f. evaluasi d. Pelacakan
e. Karantina
f. Isolasi

Tanaman Obat Keluarga


a. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.
b. Beluntas (Pluchea indica Less) a. Isolasi mandiri
c. Jahe (Zingiber officinale)
b. Isolasi Rumah Sakit
d. Kencur (Kaempferia galanga L.)
e. Kunyit (Curcuma domestic
Sumber : dirangkum Makhfudli (2009), Kemenkes
RI (2021), H. Abdul Latief., (2014)
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN
Kerangka
Konsep
Variable independen Variable dependen

Pemanfaatan tanaman obat


keluarga
Perawatan covid-19

Pengetahuan

Hipotesis
Hasil hipotesis pada penelitian ini yaitu ada hubungan
pengetahuan dan pemanfaatan tanaman obat keluarga terhadap
perawatan covid-19 di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung
Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN
Tujuan dan manfaat
penelitian
Manfaat Penelitian

Tujuan Umum
Tujuan Untuk mengetahui hubungan pengetahuan
dan pemanfaatan tanaman obat keluarga Manfaat Teoritis Manfaat Praktis
terhdap perawatan Covid-19 di Kampung
Langkob RT 01 Desa Gunung picung
Kecamatan Paamijahan Kabupaten Bogor
Tahun 2021
Manfaat Aplikatif

Tujuan Khusus
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

Metode Penelitian

Jenis Penelitian Prosedur


penelitian
• Persiapan
Jenis penelitian yang digunakan • Pelaksanaan
• Penyelesaian
dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan desain
Analisa Data
cross sectional menggunakan teknik
nonprobability sampling yaitu
Purposive Sampling Teknik
pengumpulan Analisis Univariat Analisis Bivariat
data

Uji Chi Square


- Wawancara
- Angket / kuesioner
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN
Populasi dan sampel,
Instrument penelitian
Populasi
Populasi target dalam penelitian ini adalah Instrument penelitian
masyarat Kampung langkob Desa Gunung Picung
Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor dengan
jumlah 150 warga

Intrument yang digunakan pada


penelitian ini terdiri dari dua
kuesiner yaitu kuesioner
pengetahuan dan kuesioner
Sampel pemanfaatan tanaman obat keluarga
Dan untuk perawatan covid-19
Pengambilan sampel ini dengan menggunakan dilakukan wawancara
Teknik nonprobability sampling yaitu Purposive
Sampling. dengan perhitungan sampel
menggunakan rumus slovin dimana di dapatkan
sampel hasil sebanyak 60.
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

Hasil Penelitian
Distribusi Frekuensi Karakeristik Mayarakat Kampung
Langkob RT 01 berdasarkan usia responden

No Usia Frekuensi Presentase %

1 25 – 32 Tahun 13 21,8%

2 33 – 41 Tahun 20 33,4%

3 42 – 50 Tahun 13 21,8%

4 51 – 60 Tahun 14 23%

Total   60 100%
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

Distribusi Frekuensi Karakeristik Mayarakat Kampung


Langkob RT 01 berdasarkan jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki – laki 15 25%


2 Perempuan
45 75%

 
Total 60 100%

diketahui bahwa dari 60 responden, didapatkan sebagian besar (75%) 45 responden


berjenis kelamin perempuan dan (25%) 15 responden berjenis kelamin laki-laki
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

Distribusi Frekuensi Karakeristik Mayarakat Kampung Langkob RT


01 berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Frekuensi Persentase


(%)
1 SD 31 51,7%
2 SMP 18 30%
3 SMA 11 18,3%
Total  
60 100%

didapatkan sebagian besar (51,7%) 31 responden berpendidikan SD, (30%) 18


responden berpendidikan SMP dan (18,3%) 11 responden berpendidikan SMA.
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

Gambaran Pengetahuan Mayarakat Kampung Langkob RT 01

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 32 53,3%
2 Cukup 19 31,7%
3 Kurang
9 15%

Total  
60 100%

didapatkan sebagian besar (53,3%) 32 responden pengetahuan Baik, (31,7%) 19 responden


memiliki pengetahuan cukup, dan (15%) 9 responden memiliki pengetahuan kurang
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

Gambaran Pemanfaatan tanman obat Mayarakat


Kampung Langkob RT 01

No Pemanfaatan tanaman Frekuensi Persentase (%)


obat
1 Tinggi 33 55%
2 Sedang 14 23,3%
3 Rendah 13 21,7%

Total  
60 100%

didapatkan sebagian besar (55%) 33 responden memiliki pemanfaatan tanaman obat


tinggi, (23,3%) 14 responden memiliki pemanfaatkan tanaman obat sedang dan
(21,7%) 13 responden memiliki pemanfaatan tanaman obat rendah
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

Gambaran pelaksanaan isolasi mandiri Mayarakat Kampung Langkob RT 01

No Perawatan covid-19 Frekuensi Persentase (%)

1 Melakukan 31 51,7%
2 Tidak melakukan
29 48,3%

Total  
60 100%

didapatkan sebagian besar (51,7%) 31 responden melakukan perawatan covid-19


dengan isolasi mandiri di rumah, dan (48,3%) 29 responden tidak melakukan
perawatan covid-19
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN
Hubungan Pengetahuan terhadap perawatan Covid-19 di Kampung Langkob RT
01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan kabupaten Bogor Tahun 2021
( n=60)
  Perawatan Covid-19 Total P value OR
Pengetahuan (Isolasi Mandiri di rumah ) (95%CI)

  Tidak Melaksanakan
Melaksanakan

N % N % N %

Baik 17 81,0% 5 22,7% 22 36,7%    

Cukup 17 77,3% 6 35,3% 23 38,3%    

Kurang 4 19,0% 11 55,0% 15 25%    

Total 38 66,7% 22 33,3% 60 100% 0.005 2.735


PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

Hubungan Pemanfaatan tanaman obat keluarga terhadap perawatan Covid-19 di


Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan kabupaten Bogor
Tahun 2021 ( n=60)

  Perawatan Covid-19 Total P value OR


Pemanfaatan tanaman (Isolasi Mandiri di rumah ) (95%CI)
obat keluarga
  Tidak Melaksanakan
Melaksanakan

N % N % N %

Tinggi 22 66,7% 11 33,3% 33 55%    

Sedang 12 85,7% 2 14,3% 14 23,3%    

Rendah 4 30,8% 9 69,2% 13 21,7%    


PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

Pembahasan
1. Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan usia di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung
Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor

Didapatkan sebagian besar (33,4%) 20 responden berusia 33-41 Tahun, (21,8%) 13


responden berusia 25-32 Tahun, (21,8%) 13 responden yang berusia 42-50 Tahun, dan
14 (23,0%) responden berusia 51-60.

Umur dapat mempengaruhi pengetahuan, menurut Budiman (2013) yang menyatakan bahwa usia
mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Dengan bertambahnya usia seseorang
menyebabkan semakin berkembangnya daya tangkap dan pola pikir sehingga pengetahuan yang
didapat semakin meningkat juga
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

2. Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung
Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor
Gambaran karakteristik jenis kelamin pada responden Kampung Langkob RT 01 mayoritas (70%) 45
orang berjenis kelamin perempuan dan (25.%) 15 responden berjenis kelamin laki-laki. Penelitian yang
dilakukan oleh Wulandari dkk (2020) diketaui bahwa masyarakat dengan jenis kelamin perempuan
cenderung memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang pencegahan covid-19 jika dibandingkan dengan
laki-laki. Hal ini disebebkan karena masyarakat dengan jenis kelamin perempuan memiliki lebih banyak
waktu untuk membaca atau berdiskusi dengan lingkungannya terkait pencegahan covid-19
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

3. Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung
Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor

Gambaran karakteristik Pendidikan responden Kampung Langkob RT 01 didapatkan sebagian besar


(51,7%) 31 responden berpendidikan SD, (30,0%) 18 responden berpendidikan SMP dan (18,3%) 11
responden berpendidikan SMA. Pada penelitian yang dilakukan oleh Demou tahun 2020, mengatakan bahwa
orang yang memiliki pendidikan lebih rendah memiliki risiko terkena Covid-19 parah yang lebih tinggi Hal
ini bisa terjadi karena pada orang dengan tingkat pendidikan lebih rendah biasanya tinggal di pemukiman
padat penduduk dan berpola hidup kurang baik

Menurut peneliti tingkat pendidikan dapat mempengaruhi perilaku kesehatan, orang dengan pendidikan
yang lebih tinggi biasanya lebih awas terhadap kesehatannya
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

4. Gambaran Pengetahuan Responden di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan
Kabupaten Bogor

didapatkan sebagian besar (53,3%) 32 responden pengetahuan Baik, (31,7%) 19 responden memiliki
pengetahuan cukup, dan (15,0%) 9 responden memiliki pengetahuan Kurang. Hasil penelitian ini sejalan
dengan peneltian Shafa Mutiara Afifah, M. Sakundarno Adi, M. Arie Wurjanto, dan Lintang Dian Saraswati
(2021) diketahui bahwa masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan tentang pencegahan Covid-19 yang
baik yaitu (52.2%). Penelitian lain yang sejalan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Provinsi Kalimantan
Selatan (69.2%), dan DKI Jakarta (83.0%) dengan proporsi yang lebih tinggi dari penelitian ini.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti berpendapat bahwa masyarakat Kampung Langkob RT 01 memiliki pengetahuan
baik tentang perawatan covid-19. Menurut Notoatmojo (2012) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu
Pendidikan, umur, pekerjaan dan faktor eksternal lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa responden Kampung Langkob
RT 01 pengetahun oleh faktor eksternal diantaranya yaitu budaya dan keyakinan dimana tingkat pengetahuan
dipengaruhi oleh latar belakang budaya dan keyakinan. Semakin luas pengetahuan masyarakat maka semakin mudah
juga menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki dan begitu juga sebaliknya
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

5. Gambaran Pengetahuan Responden di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan
Kabupaten Bogor

didapatkan sebagian besar (53,3%) 32 responden pengetahuan Baik, (31,7%) 19 responden memiliki
pengetahuan cukup, dan (15,0%) 9 responden memiliki pengetahuan Kurang. Hasil penelitian ini sejalan
dengan peneltian Shafa Mutiara Afifah, M. Sakundarno Adi, M. Arie Wurjanto, dan Lintang Dian Saraswati
(2021) diketahui bahwa masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan tentang pencegahan Covid-19 yang
baik yaitu (52.2%). Penelitian lain yang sejalan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Provinsi Kalimantan
Selatan (69.2%), dan DKI Jakarta (83.0%) dengan proporsi yang lebih tinggi dari penelitian ini.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti berpendapat bahwa masyarakat Kampung Langkob RT 01 memiliki pengetahuan
baik tentang perawatan covid-19. Menurut Notoatmojo (2012) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu
Pendidikan, umur, pekerjaan dan faktor eksternal lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa responden Kampung Langkob
RT 01 pengetahun oleh faktor eksternal diantaranya yaitu budaya dan keyakinan dimana tingkat pengetahuan
dipengaruhi oleh latar belakang budaya dan keyakinan. Semakin luas pengetahuan masyarakat maka semakin mudah
juga menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki dan begitu juga sebaliknya
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

6. Gambaran Pemanfaatan Tanaman obat keluarga di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan
Pamijahan Kabupaten Bogor.

Tanaman obat menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk ditanam dilahan pekarangan, dengan
pertimbangan karena dapat dimanfaatkan untuk Kesehatan salah satunya untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Tanaman obat dapat dijadikan obat yang aman, tidak mengandung bahan kimia, murah, dan mudah didapat
sehingga pemanfaatan tanaman obat keluarga tersebut sebagai upaya untuk pemeliharaan Kesehatan,
pencegahan penyakit dan perawatan Kesehatan pada masa kedaruratan kesehtan masyarakat dan bencana
nasional Corona Virus Disease 2019 (Covid 19). (Kemenkes, 2020)

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pemanfaatan tanaman obat keluarga terhadap perawatan
covid-19 di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan kabupaten Bogor Tahun
2021, (55,0%) 33 responden memiliki pemanfaatan tanaman obat tinggi, (23,3%) dan 14 responden memiliki
pemanfaatkan tanaman obat sedang melaksanakan perawatan covid-19 dengan isolasi mandiri dirumah.
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

7. Hubungan Pengetahuan terhadap perawatan Covid-19 di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung
Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan terhadap perawatan covid-19 di


Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan kabupaten Bogor Tahun
2021, diketahui mayoritas (81,0%) 17 responden dengan pengetahuan baik dan 17 (77,3%)
responden dengan pengetahuan cukup melaksanakan perawatan Covid-19 dengan isolasi mandiri
dirumah. Berdasarkan analisis uji chi-square diperoleh hasil nilai p value = 0.005 maka Ha
diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap perawatan Covid-
19 di Kampung Langkob Rt 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor
Tahun 2021. Dari hasil ini diperoleh pula nilai OR= 2,735 artinya Masyarakat Kapung Langkob RT
01 yang memiliki pengetahuan baik dan cukup berpeluang melaksanakan 2x lebih baik dalam
perawatan covid-19 dengan isolasi mandiri dirumah.
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

7. Hubungan Pengetahuan terhadap perawatan Covid-19 di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung
Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021

Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan sangat menentukan setiap individu sehingga akan
mempengaruhi perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Karena semakin tinggi tingkat pengetahuan
seseorang maka semakin mudah untuk menentukan apa yang harus ia pilih dan apa yang harus
dilakukan dalam kehidupannya. Sejalan dengan yang dikatakan oleh Prihantana, (2016) bahwa
pengetahuan memiliki kaitan yang erat dengan keputusan yang akan diambilnya karena dengan
pengetahuan seseorang memiliki landasan untuk menentukan pilihan
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

8. Hubungan Pemanfaatan tanaman obat keluarga terhadap perawatan Covid-19 di Kampung Langkob RT 01
Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pemanfaatan tanaman obat keluarga terhadap
perawatan covid-19 di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan
kabupaten Bogor Tahun 2021, diketahui mayoritas (66,7%) 22 responden dengan pemanfaatan
tanaman obat tinggi melaksanakan perawatan Covid-19 dengan isolasi mandiri dirumah, dikatakan
ada hubungan jika p value < 0,05. Berdasarkan analisis uji chi-square diperoleh hasil nilai p value
= 0.010 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan pemanfaatan tanaman
obat keluarga terhadap perawatan Covid-19 di Kampung Langkob Rt 01 Desa Gunung Picung
Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021. Dari hasil ini diperoleh pula nilai OR= 3.192
artinya Masyarakat Kapung Langkob RT 01 yang memanfaatkan tanaman obat keluarga tinggi
berpeluang melaksanakan 3x lebih baik dalam perawatan covid-19 dengan isolasi mandiri dirumah
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

8. Hubungan Pemanfaatan tanaman obat keluarga terhadap perawatan Covid-19 di Kampung Langkob RT 01
Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap responden tentang pemanfaatan tanaman obat
keluarga terhadap perawatan covid-19 dalam kategori tinggi, dimana sebagian besar responden
rutin memanfaatkan tanaman obat keluarga (6,7%6) 22 responden dengan pemanfaatan tanaman
obat tinggi. Hal ini disebabkan karena sikap merupakan salah satu variabel penentu dalam
pemilihan pengambilan keputusan.

Berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalam pribadi,


kebudayaan, dan orang lain yang dianggap penting. Selain sikap, pengetahuan juga memegang
peran dalam pemanfaatan tanaman obat keluarga dimana sikap yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih langgeng dari pada sikap dan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kepada masyarakat Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan di
dapatkan hasil sebagai berikut:
1. Hasil penelitian pada data distribusi frekuensi responden berdasarkan usia didapatkan sebagian besar (33,4%)20 responden berusia 33-
41 Tahun, (21,8%) 13 responden berusia 25-32 Tahun, (21,8%) 13 responden yang berusia 42-50 Tahun, dan 14 (23,0%) responden
berusia 51-60.
2. Hasil penelitian pada data distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin yaitu didapatkan Sebagian besar (75,0% )yaitu
sebanyak 45 responden berjenis kelamin perempuan. Dan hasil distribusi frekuensi respnden berdasarkan Pendidikan terakhir
didapatkan sebagian besar (51,7% yaitu sebanyak 31 responden berpendidikan SD.
3. Hasil penelitian pada data distribusi frekuensi pada tingkat pengetahuan dan pemanfaatan tanaman obat keluarga mayoritas responden
berpengetahuan baik (53,3%) 32 responden, 19 (31,7%) responden memiliki pengetahuan cukup, dan (15,0%) 9 responden memiliki
pengetahuan kurang. Pada pemanfaatan tanaman obat keluarga didapatkan hasil (55,0%) 33 responden memiliki pemanfaatan tanaman
obat tinggi, (23,3%) 14 responden memiliki pemanfaatkan tanaman obat sedang dan (21,7%) 13 responden memiliki pemanfaatan
tanaman obat rendah.
4. Hasil penelitian pada data distribusi frekuensi responden berdasarkan perawatan covid-19 dengan isolasi mandiri didapatkan sebagian
besar 31 atau 51.7% melakukan perawatan covid-19 dengan isolasi mandiri di rumah.
5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan pemanfaatan tanaman obat keluarga terhadap perawatan
covid-19 di Kampung Langkob RT 01 Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Tahun 2021.
 
Sekian dan
Terima. kasih

Anda mungkin juga menyukai