Anda di halaman 1dari 23

Pengembangan Lumbung Pangan

Masyarakat

OLEH :
Kasubid Cadangan Pangan
Ari Sintia Dewi,S.T.P
TAHAPAN KEGIATAN

• Identifikasi lokasi dan


kelompok.
• Sosialisasi.
Tahap • Seleksi
Penumbuhan • Penetapan
• Pemanfaatan DAK untuk
pembangunan fisik
lumbung Outcomes
• Inventarisasi
Output  Tersedianya
P dan
e •  Tersalurkan berkembang Benefit
Verifikasi
m • Penetapan nya dana nya
Input
untuk Terbangun
Impact
b • Sosialisasi Kegiatan cadangan
• Pelatihan dan pengadaan pangan nya
SDM e pengelola-
Tercukupi
Pendampingan cadangan milik nya
Dana r Tahap • Penyusunan RUK pangan dan an
kelompok kebutuhan
Sarana d Pengembangan • Penyaluran Dana penguatan secara
kelembaga
pangan
dan a Bansos an
modal berkelanjuta lumbung
masya-
Prasara • Pengisian Cadangan
y n pangan
rakat
na Pangan  Terlaksana- sepanjang
a • Penguatan masya-
nya  Meningkat waktu
a Kelembagaan rakat yang
n • Penguatan Cadangan fasilitasi nya berkelanju
Pangan penguatan kemampuan tan
• Pendamping kemampu- kelompok
an dalam dalam
mengelola mengelola
lumbung lumbung
• Penyaluran Bansos
untuk penguatan modal pangan
• Pemantapan
Tahap Kelembagaan Lumbung
Kemandirian Pangan
• Pemantapan Cadangan
Pangan
• Pelatihan dalam rangka
menunjang
keberlanjutan
• Pendampingan

2
TAHAP PENGEMBANGAN

Sasaran untuk Tahap Pengembangan kegiatan


Lumbung Pangan tahun 2015 adalah kelompok
lumbung pangan masyarakat pengelola
lumbung yang dibangun melalui DAK Bidang
Pertanian Tahun 2013
Kriteria Kelompok Tahap Pengembangan
 Memiliki lumbung yang dibangun melalui DAK
tahun 2013;
 Memiliki organisasi kepengurusan (Ketua,
Sekretaris, Bendahara) yang dikelola oleh
masyarakat di lokasi lumbung tersebut dan
masih aktif hingga saat ini;
 Memiliki anggota minimal 20 orang yang
sebagian besar anggotanya merupakan
masyarakat miskin ;
 Melaksanakan pertemuan rutin kelompok yang
dapat dibuktikan dengan absensi dan notulen
rapat;
 Bersedia membuat aturan dan sanksi secara
tertulis baik untuk pengurus maupun anggota
yang dituangkan dalam AD/ART;
Lanjutan Kriteria ……..
 Bersedia membuat administrasi pembukuan yang
rapi dan teratur, baik pembukuan keuangan
maupun pembukuan arus keluar masuk
cadangan pangan;
 Bersedia menyimpan cadangan pangan di
lumbung sepanjang waktu sebagai iron stock.
Jumlah/volume iron stock tersebut setara
dengan kebutuhan konsumsi kelompok, minimal
untuk kebutuhan 3 bulan;
 Tidak mendapat fasilitas lain untuk kegiatan
yang sama/sejenis pada saat yang bersamaan
atau pada tahun-tahun sebelumnya (kecuali
kegiatan yang diprogramkan secara bertahap
dan saling mendukung);
Lanjutan Kriteria ……..
 Tidak bermasalah dengan perbankan, kredit
atau sumber permodalan lainnya;
 Mempunyai nomor rekening kelompok di

Bank Pemerintah;
 Bersedia untuk mengirimkan laporan

bulanan (tertulis) secara rutin ke


Badan/Dinas/Kantor/Unit kerja yang
menangani ketahanan pangan di
kabupaten/kota;
 Mempunyai nomor telepon yang dapat

dihubungi (Ketua kelompok).


TAHAP KEMANDIRIAN

Sasaran untuk Tahap Kemandirian kegiatan


lumbung pangan tahun 2014 adalah yang telah
mendapatkan dana bansos pengisian cadangan
pangan pada tahun 2013 dan dinyatakan layak
masuk Tahap Kemandirian.
Kriteria Kelompok Tahap Kemandirian
 Mengelola lumbung DAK tahun 2011 yang telah
mendapatkan dana Bansos tahun 2013 untuk
pengisian cadangan pangan.
 Memiliki aturan dan sanksi secara tertulis baik
untuk pengurus maupun anggota yang
dituangkan dalam AD/ART.
 Melaksanakan pertemuan rutin kelompok yang
dapat dibuktikan dengan absensi dan notulen
rapat.
 Memiliki administrasi pembukuan yang rapi dan
teratur, baik pembukuan keuangan maupun
pembukuan arus keluar masuk cadangan pangan
Lanjutan Kriteria …..
 Memiliki cadangan pangan di lumbung
minimal 2,5 ton equivalen beras;
 Melakukan pengiriman laporan

perkembangan kondisi cadangan pangan


setiap bulannya ke kabupaten;
 Tidak bermasalah dengan perbankan,

kredit atau sumber permodalan lainnya.


 Mempunyai nomor rekening kelompok di

Bank Pemerintah;
 Mempunyai nomor telepon yang dapat

dihubungi (ketua kelompok).


TINGKAT KELOMPOK
 Melaksanakan pertemuan rutin kelompok
secara berkala dan terjadwal, minimal satu
bulan sekali, dengan membuat daftar hadir
peserta rapat dan notulen rapat;
 Membuat aturan dan sanksi tertulis yang

disepakati dan mengikat seluruh anggota


kelompok sebagai organisasi kelembagaan
lumbung pangan yang dituangkan dalam
AD/ART;
 Menyusun RUK dan rencana pelaksanaan

kegiatan secara musyawarah mufakat yang


melibatkan seluruh anggota;
Lanjutan Tingkat Kelompok….
• Melaksanakan seluruh kegiatan secara
swakelola dan swadaya masyarakat dalam
pengadaan cadangan pangan. Dalam
pembelian cadangan pangan
gabah/beras/pangan spesifik lain dapat
bersumber dari hasil panen anggotanya atau
desa sekitarnya;
• Melakukan pengembangan cadangan pangan
melalui iuran kelompok yang besarnya
disepakati oleh kelompok;
• Membangun kerja sama pengelolaan lumbung
pangan yang transparan dan akuntabel antara
pengurus dan anggotanya;
Lanjutan Tingkat Kelompok….

• Memanfaatkan dana bansos sesuai dengan


RUK yang telah disepakati dan disetujui oleh
kabupaten/provinsi dan dana bansos tersebut
tidak dapat dialokasikan untuk kegiatan
lainnya. Dana bansos yang belum
dimanfaatkan harus tersimpan di rekening
kelompok, bukan di rekening salah satu
pengurus kelompok;
• Melakukan pengelolaan dan pengembangan
cadangan pangan dengan aturan yang jelas
dan tertulis termasuk besaran jasa pinjaman
diatur sesuai dengan kesepakatan kelompok;
Lanjutan Tingkat Kelompok….
• Memiliki cadangan pangan yang selalu tersedia sepanjang
tahun dalam lumbung kelompok sebagai iron stock.
Jumlah/volume iron stock merupakan hasil perhitungan
banyaknya jumlah anggota dan keluarganya dikalikan dengan
kebutuhan konsumsi pangan selama 3 bulan.
• Contoh perhitungan iron stock, untuk kelompok yang
memiliki anggota dan keluarganya sebanyak 100 orang,
dengan asumsi kebutuhan konsumsi 3 bulan misalnya
sebanyak 25 kg/orang, maka kebutuhan pangan kelompok
untuk 3 bulan adalah 2500 kg (2,5 ton).
• Apabila iron stock sudah terpenuhi, pangan selebihnya dapat
dikelola oleh kelompok untuk mendukung keperluan
operasional pengelolaan lumbung. Kegiatan tersebut dapat
berupa pelayanan simpan-pinjam atau jasa lain yang diatur
dalam kesepakatan kelompok;
Lanjutan Tingkat Kelompok….
• Melakukan penggantian dan penyegaran cadangan
pangan secara periodik sesuai dengan daya tahan
simpan (beras mempunyai daya tahan simpan 3 bulan
tanpa perlakuan sedangkan gabah mempunyai daya
tahan simpan dapat mencapai 1 tahun setelah
dilakukan pengeringan dengan kadar air 14 – 18 %);
• Melakukan peningkatan kemampuan manajemen
kelompok;
• Melakukan pencatatan dan pembukuan secara baik,
rapi dan teratur, baik pembukuan keuangan maupun
pembukuan arus keluar masuk cadangan pangan;
• Melaporkan kondisi cadangan pangan ke
kabupaten/kota secara rutin setiap bulan
Tingkat Anggota
• Menghadiri pertemuan dan mengikuti
kegiatan kelompok lumbung pangan secara
aktif;
• Mematuhi aturan dan sanksi yang telah
disepakati bersama;
• Mengembalikan pinjaman cadangan pangan
beserta jasanya secara tepat waktu;
• Melakukan pemantauan dan pengawasan
terhadap pengelolaan cadangan pangan
yang dilakukan pengurus.
PERAN LUMBUNG PANGAN

(SOSIAL)
(SOSIAL)

LUMBUNG
LUMBUNG
PANGAN
PANGAN

(EKONOMI)
(EKONOMI)
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT
(FUNGSI SOSIAL)

Dikembangkan di daerah:
Rawan pangan dan miskin
Defisit produksi
Terisolir dan terpencil, serta rawan bencana

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,
Dalam tiga tahap
(penumbuhan, pengembangan, kemandirian)
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT
(FUNGSI EKONOMI)

 Daerah surplus pangan  memperkuat posisi


tawar produsen (petani) dalam menimalisasi
gejolak harga

 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,
 PENGEMBANGAN JARINGAN DENGAN LEMBAGA LUMBUNG
PANGAN LAIN (KONEKSITAS)

18
TINGKAT KABUPATEN
 Membantu provinsi dalam mengidentifikasi
kelompok lumbung pangan yang akan
menerima bantuan sosial penguatan modal
kelompok;
 Bersama provinsi melakukan verifikasi terhadap

kelompok lumbung pangan yang akan masuk


tahap pengembangan;
 Bersama provinsi melakukan evaluasi terhadap

kelompok lumbung pangan yang akan masuk


tahap kemandirian;
 Bersama provinsi melakukan sosialisasi,

pemantauan, monitoring dan evaluasi;


Lanjutan Tingkat Kabupaten ….

 Bersama provinsi melakukan pembinaan


terhadap kelompok penerima dana Bansos
untuk penguatan modal tahun 2014;
 Petugas kabupaten yang ditunjuk oleh provinsi

yang menangani lumbung pangan melaporkan


perkembangan pelaksanaan kegiatan
Pengembangan Cadangan Pangan Masyarakat
ke provinsi secara berkala triwulan, semester
dan tahunan
INDIKATOR KEBERHASILAN
 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
kelembagaan cadangan pangan yang ditunjukkan oleh
semakin beragamnya keanggotaan dan semakin
besarnya modal cadangan pangan
 Berkembangnya keterampilan teknis anggota kelompok
dalam pengelolaan cadangan pangan masyarakat;
 Meningkatnya volume cadangan pangan minimal
sebesar 3 bulan kebutuhan konsumsi masyarakat, atau
selama masa “tunggu” sampai panen berikutnya
 Berkembangnya kemitraan kelembagaan cadangan
pangan dengan swasta atau lembaga yang mendukung
program cadangan pangan
 Berkembangnya jumlah kabupaten/kota yang memiliki
cadangan pangan
21
MANFAAT CADANGAN PANGAN
 Alat bagi penanganan rawan pangan
• Respon cepat terhadap dampak perubahan iklim
ekstrim, bencana alam, dan kerusuhan sosial
• Sumber pangan bagi warga miskin saat paceklik
 Alat untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga
pangan
• Beli pada saat panen raya (menolong petani)
• Operasi pasar saat harga tinggi (menolong
konsumen)
• Penyeimbang surplus-defisit antar waktu dan
lokasi
 Peredam upaya spekulasi dan ekspektasi pasar
yang berlebihan

22
Mengetahui tidak cukup,
kita harus menerapkan
Berkeinginan tidak cukup,
kita harus melakukan

TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai