Pa Budi
Pa Budi
OLEH :
KEPALA BIDANG DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN
PENDAHULUAN
KETAHANAN PANGAN
Kondisi terpenuhinya pangan bagi Negara dan Perseorangan
yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik
jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau
KERAWANAN PANGAN?
Kondisi tidak terpenuhinya pangan bagi Negara dan
Perseorangan, yang tercermin dari tidak tersedianya pangan
yang cukup baik jumlah maupun mutunya, tidak aman, tidak
merata, dan tidak terjangkau 2
TANTANGAN
Penduduk terus bertambah, maka
permintaan pangan terus meningkat.
Kelangkaan dan Kompetisi pemanfaatan
sumberdaya (lahan, air, perairan) terus
berlanjut.
Dampak Anomali Iklim semakin sulit
diprediksi
Perkembangan Ekonomi dan
Perdagangan Internasional; perlu ada
kebijakan proteksi dan promosi untuk
pangan strategis
3
Isu Distribusi Pangan
• Ketidakmerataan distribusi pangan antara wilayah
sentra dan non-sentra produksi.
• Ketidakmerataan distribusi pangan antara wilayah
perkotaan dan pedesaan (infrastruktur, sarana, dan
pendapatan).
• Kerawanan distribusi pangan di wilayah-wilayah
terpencil (kepulauan dan perbatasan akibat
kurangnya infrastruktur, sarana, pendapatan,
kelembagaan pasar).
• Kesulitan akses fisik dan ekonomi terhadap
pangan bagi masyarakat di daerah terpecil, daerah
rawan pangan, daerah perbatasan, dsb.
Pasal 23
(1) Dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan
Ketahanan Pangan, Pemerintah menetapkan Cadangan Pangan Nasional.
(2) Cadangan Pangan Nasional terdiri atas:
a. Cadangan Pangan Pemerintah;
b. Cadangan Pangan Pemerintah Daerah; dan
c. Cadangan Pangan Masyarakat.
Pasal 24
Cadangan Pangan Nasional dilakukan untuk mengantisipasi:
a. kekurangan Ketersediaan Pangan;
b. kelebihan Ketersediaan Pangan;
c. gejolak harga Pangan; dan/atau
d. keadaan darurat.
5
Lanjutan UU No. 18 …….
Pasal 31
Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah dilakukan untuk
menanggulangi:
a. kekurangan Pangan;
b. gejolak harga Pangan;
c. bencana alam;
d. bencana sosial; dan/atau
e. menghadapi keadaan darurat.
Pasal 33 ayat 2
Pemerintah dan Pemerintah Daerah memfasilitasi pengembangan
Cadangan Pangan Masyarakat sesuai dengan kearifan lokal.
6
7
Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang
Ketahanan Pangan, Pasal 5
Cadangan Pangan
Pemerintah Pusat
Cadangan Pangan
Pemerintah Provinsi
Cadangan Pangan
Pemerintah Desa
(penguatan kelembagaan
untuk memperoleh nilai
tambah melalui Bansos
dana dekonsentrasi)
(pengisian cadanngan
pangan melalui Bansos
dana dekonsentrasi)
(Pembangunan fisik
lumbung melalui DAK)
TAHAP PENGEMBANGAN
(SOSIAL)
(SOSIAL)
LUMBUNG
LUMBUNG
PANGAN
PANGAN
(EKONOMI)
(EKONOMI)
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT
(FUNGSI SOSIAL)
Dikembangkan di daerah:
Rawan pangan dan miskin
Defisit produksi
Terisolir dan terpencil, serta rawan bencana
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,
Dalam tiga tahap
(penumbuhan, pengembangan, kemandirian)
Daerah surplus pangan memperkuat posisi
tawar produsen (petani) dalam menimalisasi
gejolak harga
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,
PENGEMBANGAN JARINGAN DENGAN LEMBAGA LUMBUNG
PANGAN LAIN (KONEKSITAS)
33
TINGKAT KABUPATEN
Lanjutan Tingkat Kabupaten ….
INDIKATOR KEBERHASILAN
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kelembagaan
cadangan pangan yang ditunjukkan oleh semakin
beragamnya keanggotaan dan semakin besarnya modal
cadangan pangan
Berkembangnya keterampilan teknis anggota kelompok
dalam pengelolaan cadangan pangan masyarakat;
Meningkatnya volume cadangan pangan minimal sebesar
3 bulan kebutuhan konsumsi masyarakat, atau selama
masa “tunggu” sampai panen berikutnya
Berkembangnya kemitraan kelembagaan cadangan pangan
dengan swasta atau lembaga yang mendukung program
cadangan pangan
Berkembangnya jumlah kabupaten/kota yang memiliki
cadangan pangan
36
MANFAAT CADANGAN PANGAN
Alat bagi penanganan rawan pangan
• Respon cepat terhadap dampak perubahan iklim ekstrim,
bencana alam, dan kerusuhan sosial
• Sumber pangan bagi warga miskin saat paceklik
Alat untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan
• Beli pada saat panen raya (menolong petani)
• Operasi pasar saat harga tinggi (menolong konsumen)
• Penyeimbang surplus-defisit antar waktu dan lokasi
Peredam upaya spekulasi dan ekspektasi pasar yang
berlebihan
37
Mengetahui tidak cukup,
kita harus menerapkan
Berkeinginan tidak cukup,
kita harus melakukan
TERIMA KASIH
38