Anda di halaman 1dari 7

3.

STANDAR MUTU MATERIAL BAJA


Badan Standarisasi Nasional (BSN) telah memberlakukan SNI (Standar Nasional
Indonesia) pada 10 produk besi baja. Besi baja standar SNI ini meliputi :
 Kawat tanpa lapisan di pilin untuk konstruksi beton praktekkan (PC
Strand/KBjP-P7)
 Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton praktekkan (PC Wire / KBjP)

 Kawat baja kuens (Quench) temper untuk konstruksi beton praktekkan (PC
Bar / KBjP — Q)
 Besi baja profil H hasil pengelasan dengan filter yang digunakan untuk
konstruksi umum
 Baja profil WF — Beam proses canai panas (Hj.P WF Beam)

 Baja profil kanal U proses canai panas (Bj.P I — Beam)

 Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj.P siku sama kaki)

 Tali kawat baja

 Tali kawat baja dalam industri migas

 Penyambung pipa dari besi cor meleabel hitam


APA ITU SNI?
SNI ini berdasarkan referensi dari besi baja standar Jepang atau JIS
(Japan Internasional Standards). Untuk bisa memenuhi kriteria SNI maka
profil besi baja haruslah sesuai dengan kriteria SNI yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah atau setidaknya memenuhi toleransi dari
pemerintah. Jika tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan
pemerintah maka biasanya disebut dengan besi baja banci yang tentunya
kualitasnya di bawah dari kualitas SNI. Di lapangan, SNI juga sering
disebut SII (Standar Industri Indonesia). Besi baja banci sendiri juga
masih ada kriterianya dimana terdapat kelas besi baja banci kelas A dan
kelas B. Kelas A memiliki kualitas yang lebih baik di banding kelas B.
Harusnya semua produk besi baja yang beredar di Indonesia haruslah
memiliki standar SNI yang telah dibuat kriterianya oleh panitia teknik
dan Badan Standarisasi Nasional (BSN). Namun pada prakteknya di
lapangan, masih banyak sekali dijumpai besi baja yang tidak berlabel
SNI (besi baja banci) yang masih bebas dijual di pasaran. Nah biasanya
besi baja banci ini banyak dijual di toko besi — toko besi pinggiran yang
skalanya kecil dan biasanya konsumennya hanya menggunakan besi baja
untuk pembuatan konstruksi bangunan properti untuk pribadi.
CIRI-CIRI BAJA BERSTANDAR SNI
 Label
Marking atau pemberian label pada setiap produk besi baja
standar SNI merupakan suatu hal yang wajib ada sebagai
penanda besi baja tersebut produk buatan produsen yang mana.
Label ini biasanya berupa huruf timbul atau gambar timbul yang
menyimbolkan nama perusahaan produsen pembuat besi baja
dan profil diameter pada produk tersebut.
 Kekuatan

Dari segi kekuatan besi baja standari SNI juga memiliki standar
kekuatan di masing — masing kelas produknya. Misalnya saja
kekuatan antara besi baja polos BJTP dengan besi baja berulisr
BJTS memiliki perbedaan sangat signifikan. Kalau BJTP
standari biasanya BJTP 24, tapi kalau besi baja berulir
tingkatannya dimulai dari BJTS 30, BJTS 35, sampai BJTS 40.
 Warna
Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) yang telah
ditetapkan BSN, besi baja standar SNI haruslah
menggunakan label warna sesuai kelasnya. Penggunaan
warna pada umumnya sama pemberlakuannya namun ada
juga yang berbeda karena kembali lagi kebijakan ini
diserahkan pada masing-masing perusahaan. Pada
umumnya kriteria pemberian label warna pada besi baja
standar SNI meliputi Besi baja kelas BJTP 24
menggunakan warna hitam, besi baja kelas BJTP 30
menggunakan warna biru begitupula dengan besi baja kelas
BJTS 30, besi baja kelas BJTS 35 menggunakan warna
merah, besi baja BJTS 40 menggunakan warna kuning.
 Dimensi
Standar Nasional Indonesia (SNI) memiliki kriteria dimensi tersendiri
yang harus dipatuhi karena kriteria ini telah di perhitungkan dengan
standar konstruksi dan kualitas bangunan yang baik. Kalaupun dimensinya
tidak terlalu sama setidaknya pihak BSN telah menetapkan batas toleransi
maksimal. Untuk pembeli awam biasanya mudah sekali tertipu dengan
adanya oknum-oknum produsen nakal yang memanfaatkan ketidaktahuan
dan ketidakcermatan konsumen. Misalnya saja produk Besi Polos (BJTP)
10 yang seharusnya memiliki diameter selebar 10 mm, produsen hanya
membuatnya menjadi berdiameter 9,1 mm saja. Memang, terlihat sangat
sedikit selisihnya namun BJTP yang bisa dikatakan banci ini memiliki
selisih hampir 1/10 dari standar sebenarnya. Selisih ini bisa membuat
struktur konstruksi bangunan kualitasnya menjadi sangat menurun. Ada
lagi yang sering dipangkas dari standar aslinya adalah produk besi beton
yang seharusnya panjangnya 12 meter hanya dibuat 11,5 meter saja.
 Harga
Dari segi harga, kita bisa juga mengidentifikasi apakah besi baja yang dijual
berstandar SNI atau tidak. Besi baja standar SNI tentu memiliki kisaran harga
tersendiri dan itu bersifat umum sehingga memang pasarannya berkisar antara
harga sekian. Itu juga masih dipengaruhi dengan letak toko bangunan yang jauh
dari pabrik pembuat besi baja standar SNI sendiri. Semakin jauh jaraknya tentu
harganya berbeda dengan yang dekat dengan pabrik karena proses
pendistribusian besi baja standar SNI sendiri tidak simpel dan mudah. Untuk
mengangkutnya saja diperlukan truk tronton besar. Jika kalian menemui ada yang
menjual besi baja standar SNI yang harganya jauh di bawah harga pasar atau
promo harga jauh lebih murah, sebaiknya kalian perlu waspada karena bisa saja
itu bukan besi baja standar SNI melainkan besi baja banci. Selain itu kalian juga
bisa melihat dulu kondisi besi bajanya apakah kira — kira sesuai dengan kriteria
besi baja standar SNI atau tidak. Biasanya besi baja banci memiliki ukuran yang
lebih kecil dari besi baja standar SNI. Untuk bisa mendapatkan besi baja standar
SNI yang tentunya memenuhi kriteria di atas kalian tidak perlu susah-sudah lagi
mencoba mengunjungi setiap toko besi dan melihat produk besinya. Kalian bisa
mendapatkan besi baja standar SNI di Prima Besi. Kami ada ready stock untuk
berbagai profil seperti UNP, WF, dll. Tidak perlu diragukan lagi kualitas produk
besi baja di Prima Besi karena produknya telah memenuhi standar SNI.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai