Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN DAN

PENGGUNAAN OBAT
(MPO)

1
TELUSUR: PERTANYAAN UTK PERAWAT
1. Bagaimana memastikan bahwa perintah dokter untuk
memberikan obat lewat telepon diterima secara benar ?
2. Bagaimana memastikan bahwa obat diberikan pada
orang yang tepat ?
3. Bagaimana memastikan perintah dokter untuk
memberikan obat telah tepat ? (5 tepat )
4. Apa yang anda lakukan bila obat yang akan anda berikan
adalah obat High alert ? jelaskan
5. Jelaskan bagaimana implementasi aturan pengamanan
obat obat high alert
6. Bagaimana pengelolaan obat emergency ?
7. Bagaimana pengelolaan obat yang dibawa sendiri oleh
pasien
PERTANYAAN UTK DOKTER DPJP
1. Bagaimana anda yakin bahwa intruksi pemberian obat atau tindakan
secara lisan/telpon telah diterima oleh penerima instruksi dengan benar ?
2. Bagaimana dokter memastikan bahwa pasien yang anda akan beri
tindakan adalah pasien yg tepat
3. Bagaimana anda memastikan bahwa resep yang anda buat aman ?
4. Apa yang dokter lakukan bila dokter ingin menambah obat dalam
formularium?
5. Bagaimana dokter mengedukasi pasien dan keluarga tentang penggunaan
obat ?
6. Edukasi apa yang harus dokter berikan kepada pasien dan keluarga setelah
melakukan asesmen pasien ?, sebelum pasien meninggalkan RS ?
(discharge planning)
7. Dokter secara sampling dapat diminta memperagakan: penggunaan APAR,
Cuci tangan, RJP, memberi perintah pengobatan via telepon. dll
Contoh Pertanyaan Utk Panitia Farmasi dan Terapi dan
Kepala Instalasi Farmasi
1. Bagaimana pengorganisasian Panitia farmasi dan terapi di RS ini? ( MPO
1). Mengapa minimal harus ada tiga ?
2. Jelaskan bagaimana kebijakan pengelolaan obat di RS ini (seleksi,
formularium,pengadaan, penambahan dan pengurangan
obat,penggunaan antibiotik,peresepan obat,high risk dan high
alert,monitoring dan evaluasi) yang sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku ( MPO1)
3. Bagaimana saudara memastikan bahwa kebijakan tersebut telah
diketahui dan dilaksanakan oleh staf di RS ini; dr, farmasis, perawat
(MPO 1)
4. Bagaimana komite ini melakukan koordinasi dengan seluruh staf dan unit
terkait? (MPO 1)
5. Bagaimana pelaksanaan review pengelolaan obat di RS ini ? (MPO 1)
6. Bagaimana anda melakukan monitoring hasil perubahan dalam
formularium, monitoring efek samping obat ? kesalahan obat,
kepatuhan dokter terhadap formularium yang ada (MPO 1, MPO7,
MPO7.1)
Lanjutan…

7. Bagaimana menentukan dan memastikan


bahwa kualifikasi staf pengelola obat telah
memenuhi persyaratan baik training dan
pengalaman.(MPO 2)
8. Bagaimana melakukan training dan edukasi
terhadap staf tentang pelaksanaan manajemen obat
aman (MPO2)
PERTANYAAN UTK APOTEKER
1. Tolong di jelaskan bagaimana proses telaah resep/0rder yang
diterima farmasi (MPO 2.1)
2. Tolong di jelaskan bagaimana proses telaah obat
3. Bagaimana saudara melakukan stok opname dikaitkan dengan obat
kadaluarsa, dan bagaimana penanganan obat kadaluwarsa disini ?
(MPO 2.2)
4. Apa tindakan staf mengatasi bila obat tidak tersedia (MPO 2.2)
5. Bagaimana memastikan bahwa obat disimpan di tempat yang sesuai
dengan kondisi stabilisasi produk (MPO 3)
6. Bagaimana memastikan obat narkotik disimpan, digunakan dan
dilaporkan sesuai dengan peraturan yang berlaku ( MPO 3)
7. Bagaimana memastikan obat emergency tersimpan dengan baik dan
mudah di akses (MPO 3)
8. Bagaimana memastikan obat high alert dan high risk di simpan dalam
container yang berbeda (MPO 3)
9. Jelaskan cara monitoring dan pelaporan efek samping dan cara
pelaporan kesalahan pengggunaan obat ?
Lanjutan…

9. Bagaimana penyimpanan dan pengendalian obat


sample (MPO.3.3) dan bagaimana anda memastikan
bahwa semua obat disimpan sesuai kebijakan yang
ditetapkan RS (MPO.3.4)
10. Bagaimana proses verifikasi UNTUK MEMASTIKAN
apakah obat sudah benar sesuai pesanan (MPO.6.1)
11.Bagaimana dan dimana serta siapa yang melakukan
dan bertanggung jawab terhadap penyiapan dan
penyaluran produk steril? Penyiapan obat kemoterapi
?
CONTOH PERTANYAAN UTK BAGIAN
PENGADAAN
1. Jelaskan kebijakan pemilihan distributor farmasi
2. Bagaimana sistim pemesanan obat dikaitkan
dengan pengendalian ketersediaan obat (obat
emergency, reagensia dll).
3. Ceritakan proses verifikasi kebenaran
penerimaan obat yang dipesan
Pertanyaan utkUNTUK
PERTANYAAN pasien/keluarga
PASIEN
(HARUS MEMINTA IJIN TERLEBIH DAHULU)

 Penjelasan apa yang anda dapatkan dari dokter tentang obat


yang diberikan (manfaat,cara minum, dan efek samping, dll) ?
 Penjelasan apa yang anda dapatkan dari perawat tentang obat
yang diberikan (manfaat,cara minum,waktu, dosis,efek
samping) ?
 Ceritakan apa yang dilakukan perawat sebelum memberikan
infus kepada saudara ? (identifikasi pasien dengan benar)
 Bila anda mengalami efek samping obat , perlukah anda
memberitahu petugas kesehatan ?
 Ceritakan bagaimana dokter/perawat memberikan penjelasan
tentang peggunaan obat sebelum pulang ? (bagi pasien yang
mau pulang)
MONITORING EFEK DAN KESALAHAN PEMBERIAN OBAT
Ka Instalasi Farmasi)
(MPO 7)

 Bagaimana Kebijakan Monitoring Dan Dokumentasi Serta


Laporan Efek Obat
 Bagaimana teknis pemantauan terapi obat ? Siapa yang
melakukan ?
 Bagaimana Kebijakan Monitoring Dan Laporan Kesalahan
Pemberian Obat (Medication Error)
 Bagaimana Pelaksanaan Monitoring, Dokumentasi Dan
Laporan Efek Obat
 Bagaimana Pelaksanaan Monitoring Dan Laporan
Kesalahan Pemberian Obat (Medication Error)
UU RS (PS 15) KEFARMASIAN
• (1) Persyaratan kefarmasian harus menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan
alat kesehatan yang bermutu, bermanfaat, aman dan terjangkau
• (2) Pelayanan sediaan farmasi di Rumah Sakit harus mengikuti standar
pelayanan kefarmasian
• (3) Pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di
Rumah Sakit harus dilakukan oleh Instalasi farmasi sistem satu pintu
• (4) Besaran harga perbekalan farmasi pada instalasi farmasi Rumah Sakit harus
wajar dan berpatokan kepada harga patokan yang ditetapkan Pemerintah
• (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar pelayanan kefarmasian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.
UNDANG UNDANG RUMAH
SAKIT

Sutoto.KARS 12
Sutoto.KARS 13
PP 51/2009. TENTANG PEKERJAAN
KEFARMASIAN

Sutoto.KARS 14
PP 51/2009. TENTANG PEKERJAAN
KEFARMASIAN

PERTANYAANNNYA:
• BAGAIMANA ANDA MENJAMIN KEAMANAN, MUTU,
MANFAAT DAN KHASIAT SEDIAAN FARMASI DALAM
PELAYANAN OBAT DI RS ANDA ?.
Sutoto.KARS 15
RUANG LINGKUP
PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

1. Kegiatan yang bersifat manajerial berupa


pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
2. Kegiatan pelayanan farmasi klinik.

Peraturan Menteri Keehatan R.I. nomer 58 Tahun 2014 Tentang


Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.Hal 9

Sutoto.KARS 16
Sistem satu pintu
• adalah satu kebijakan kefarmasian termasuk pembuatan
formularium, pengadaan, dan pendistribusian Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
yang bertujuan untuk mengutamakan kepentingan pasien
melalui Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Dengan demikian
semua Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai yang beredar di Rumah Sakit merupakan
tanggung jawab Instalasi Farmasi Rumah Sakit, sehingga
tidak ada pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai di Rumah Sakit yang
dilaksanakan selain oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit.

Peraturan Menteri Keehatan R.I. nomer 58 Tahun 2014 Tentang


Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.Hal 10
Sutoto.KARS 17
MANFAAT PELAYANAN FARMASI SATU PINTU
1. a. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penggunaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai;
2. b. standarisasi Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai;
3. c. penjaminan mutu Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai;
4. d. pengendalian harga Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai;
5. e. pemantauan terapi Obat;
6. f. penurunan risiko kesalahan terkait penggunaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (keselamatan pasien);
7. g. kemudahan akses data Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai yang akurat;
8. h. peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit dan citra Rumah Sakit; dan
9. i. peningkatan pendapatan Rumah Sakit dan peningkatan kesejahteraan
pegawai.
Sutoto.KARS 18

JUMLAH APOTEKER RS KELAS A
1 (satu) apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;
• 5 (lima) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit 10
(sepuluh) tenaga teknis kefarmasian;
• 5 (lima) apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 10 (sepuluh) tenaga
teknis kefarmasian;
• 1 (satu) apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu oleh minimal 2 (dua) tenaga
teknis kefarmasian;
• 1 (satu) apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh paling sedikit 2 (dua) tenaga teknis
kefarmasian;
• 1 (satu) apoteker sebagai koordinator penerimaan dan distribusi yang dapat merangkap
melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh
tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan
kefarmasian Rumah Sakit; dan
• 1 (satu) apoteker sebagai koordinator produksi yang dapat merangkap melakukan
pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis
kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian
Rumah Sakit.

Peraturan Menteri Keehatan R.I. nomer 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan
S Kefarmasian di Rumah19Sakit.
JUMLAH APOTEKER
PMK 56/TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI DAN PERIJNAN
RS PASAL 32
(KELAS B )

Peraturan Menteri Keehatan R.I. nomer 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
2
0
JUMLAH TENAGA APOTEKER
PK 56/TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI DAN
PERIJNAN RS PSL 43
(KELAS C )

Sutoto.KARS 21
JUMLAH TENAGA APOTEKER
PK 56/TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI DAN
PERIJNAN RS PSL 54
(KELAS D )

Sutoto.KARS 22
Sutoto.KARS 23
3. Mampu Melakukan Dispensing Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan Unit Kompetensi

• 3.1. Mampu Melakukan Penilaian Resep Unit


Kompetensi
• 3.2. Mampu Melakukan Evaluasi Obat yang
Diresepkan Unit Kompetensi
• 3.3. Mampu Melakukan Penyiapan dan
Penyerahan Obat Yang Diresepkan

Sutoto.KARS 24
Medication Error
 ORDERING ERROR
 TRANSCRIBING ERROR
 DISPENSING ERROR
 ADMINISTERING ERROR

Wakefield.Douglas.,Implementing Shared Formulary and E-based Medication Order Review to Create "Closed Loop" Medication Process
in Critical Access Hospitals. September 16, 2009,. the 2009 AHRQ Annual Conference.
Sutoto.KARS 25
Suggestion for Improving Medication Processes are Challenges
for All Hospitals

1. Ensure allergy information accompanies patients


2. Use Drug Interaction Software
3. Pharmacists review of all medication orders
4. Provide reference materials at point of care
5. Make allergy information available
6. Place pharmacists in patient care units
7. Connect medication orders to lab results 

Wakefield.Douglas.,Implementing Shared Formulary and E-based Medication Order Review to Create "Closed Loop" Medication Process
in Critical Access Hospitals. September 16, 2009,. the 2009 AHRQ Annual Conference.
Sutoto.KARS 26
Karthikeyan.M,Lalitha.D.,
.A prospective observational study of medication errors in general medicine department in a tertiary care hospital.
Drug Metabolism and Drug Interactions. Volume 28, Issue 1, Pages 13–21, January 2013
Sutoto.KARS 27

Anda mungkin juga menyukai