Anda di halaman 1dari 20

KESIAPSIAGAAN (TANGGAP

DARURAT) MENGHADAPI
BENCANA

Yudi Priyanto, S.KM., M.Kes


Tim K3RS – RSPAD Gatot Soebroto
yudpriyanto10@gmail.com
 Pengertian :
Kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi situasi darurat, baik
kondisi bencana intern maupun ekstern, dan tindakan penanganan
segera untuk mengatasi situasi darurat.

 Tujuan :
1) Mengidentifikasi keadaan darurat di RS yg berasal dr aktifitas yg
berisiko pd keselamatan & kesehatan kerja srt dampak lingkungan
2) Melakukan kesiapsiagaan (tanggap darurat) utk mencegah srt
melakukan tindakan darurat
3) Penanggulangan keadaan darurat dpt dilaksanakan scr efektif &
terpadu
 Langkah-langkah (1) :
1) Identifikasi bahaya darurat eksternal dan internal
o Kedaruratan yg diakibatkan alam: gunung meletus,
banjir, gempa, tsunami,dll)
o Kedaruratan yg diakibatkan oleh biologi: Kejadian
Luar Biasa atau wabah (SARS),
o Kedaruratan yg diakibatkan oleh teknologi: kebocoran
radiasi, kebocoran gas, kebocoran limbah, kebocoran
dan tumpahan B3, kegagalan sumber listrik dan
sumber air, peledakan,
o Kedaruratan yg diakibatkan oleh personel:
penculikan, kerusuhan, terorisme, penyanderaan,
 Langkah-langkah (2) :
2. Menilai risiko tinggi rendahnya kedaruratan utk
merencanakan prioritas penanganan
3. Menyusun rencana tanggap darurat,
Penyusunan rencana tanggap darurat dg melakukan beberapa
hal sbg berikut:
o survey bahaya;
o membentuk tim tanggap darurat;
o menetapkan prosedur pengendalian; dan,
o pelatihan.
4. Membentuk organisasi/tim tanggap darurat bencana,
terdiri dari: unsur pimpinan, staf, pok teknisi, pok keamanan
dan penyelamatan, pok evaluasi & pok komunikasi
 Langkah-langkah (3) :
5. Menetapkan petugas, memberikan pelatihan khusus
srt menginformasikan kpd slrh orang yg ada di RS.
6.Melatih & melakukan uji coba (simulasi) thd kesiapan
petugas yg bertanggung jawab & pemberian tanda
pengenal agar diketahui oleh slrh orang yg ada di RS.
7. Mengidentifikasi keadaan darurat yg potensial di
dalam dan/atau di luar RS & mendokumentasikan
prosedur keadaan darurat srt menginformasikan kpd
seluruh orang yang ada di RS.
8. Menginventarisasi tempat-tempat yg berisiko &
berbahaya  mapping (laboratorium, rontgen, farmasi,
CSSD, kamar operasi, genset, kamar isolasi penyakit
menular dll).
 Langkah-langkah (4) :
9. Membuat kebijakan & prosedur kewaspadaan, upy
pencegahan & pengendalian bencana pd tempat2 yg berisiko.
10. Menginstruksikan & melatih seluruh pegawai RS mengenai
prosedur keadaan darurat yg sesuai dg tingkat risiko.
11. Memperlihatkan scr jelas instruksi keadaan darurat &
hubungan keadaan darurat srt slrh pegawai RS
mengetahuinya. Contohnya: buku saku, pamphlet, booklet,
kode keadaan darurat yang disepakati di RS.
12. Menyediakan alat/sarana & prosedur keadaan darurat
berdasarkan hasil identifikasi & diuji srt melakukan tinjauan
scr rutin oleh petugas yg berkompeten & berwenang.
 Langkah-langkah (5) :
13. Menyediakan, memeriksa, menguji & memelihara
peralatan & sistem tanda bahaya scr berkala sesuai
standar & pedoman teknis yg relevan.
14. Menilai kesesuaian, penempatan & kemudahan utk
mendapatkan alat keadaan darurat oleh petugas yg
berkompeten & berwenang.
15. Memasang rambu-rambu mengenai keselamatan &
tanda pintu darurat
16. Menilai kesesuaian, penempatan & kemudahan utk
mendapatkan alat keadaan darurat
17. Memasang rambu2 mengenai keselamatan & tanda
pintu darurat sesuai dg standar & pedoman teknis.
Kondisi darurat Bencana
Rumah sakit dan fasilitas • Lokasi: tdk di area
kesehatan lainnya:
o
berbahaya; tepi lereng,
tetap aman, mudah
didatangi, berfungsi
kaki gunung, dll
pada kapasitas • Desain: btk sederhana,
maksimum simetris di kedua
o layanan medik, sumbu, lateral
perawatan, laboratorium, longitudinal
& layanan kesehatan lain • Struktur: tdk ada
o tetap terorganisir dg renc keretakan pd struktur
kontingensi, dg tenaga utama
terlatih • Perizinan: lengkapi set
gambar suai yang
o Syarat teknis proteksi dibangun
kebakaran
oKeselamatan
oPengurangan risiko
ELEMEN ARSITEKTUR
 Keselamatan atap;
o Tahan angin thd kec 175-250 kph dlm rawan topan
o Bahan atap terpasang aman, dilas atau disemen
o Drainase dg kapasitas cukup & dirawat dg benar
o Kedap bocor, diinsulasi dan kedap suara
 Keselamatan langit2
o Bhn beton tdk retak & bocor
o Bhn langit2/plafon; fibre semen, fibre glass, papan gipsum, bhn kayu,
dilapis dg cat tahan api
 Keselamatan pintu masuk & pintu2
o Bahan pintu tahan angin & api
o Pintu utama pintu ganda, pintu kamar mandi membuka keluar
o Pintu selau tertutup, dengan diberi tanda; Exit kebakaran, Pintu dijaga
tertutup
o Pemakaian kumci pd tempat tertentu, pd akses masuk; ruang bayi,
ICU dll
ELEMEN ARSITEKTUR (2)
 Keselamatan jendela dan tirai luar jendela;
o Punya alat proteksi dr angin dan matahari
o Bukaan jendela dari kemungkinan
 Keselamatan dinding, pembagi dan partisi
o Dinding luar memenuhi tingkat ketahanan api slm 2 jam
o Partisi ruangan dibuat dari material tahan api
 Keselamatan elemen eksterior (cornices, ornamen)
o Dipasang kuat ke dinding
o Penggantung armatur lampu diukur dengan benar
o Kawat listrik dan kabel dipasang dengan benar
 Keselamatan penutup lantai
o Material anti slip tanpa celah2
o Finish interior dg sistim stahan terhadap api
JALUR KESELAMATAN JIWA
 Keselamatan jendela dan tirai luar jendela;
o Punya alat proteksi dr angin dan matahari
o Bukaan jendela dari kemungkinan
 Keselamatan dinding, pembagi dan partisi
o Dinding luar memenuhi tingkat ketahanan api slm 2 jam
o Partisi ruangan dibuat dari material tahan api
 Keselamatan elemen eksterior (cornices, ornamen)
o Dipasang kuat ke dinding
o Penggantung armatur lampu diukur dengan benar
o Kawat listrik dan kabel dipasang dengan benar
 Keselamatan penutup lantai
o Material anti slip tanpa celah2
o Finish interior dg sistim stahan terhadap api
JALUR KESELAMATAN JIWA
 Sistem kelistrikan;
o Generator darurat mempunyai kapasitas memenuhi kebutuhan
prioritas rumah sakit
 Sistem komunikasi
o Antema dan batang terminal proteksi petir dijepit dan ditumpu
untuk keselamatan
 Sistem pasokan air
o Utk kebut rumah sakit, tangki penyimpan air mempunyai
cadangan cukup minimal 3 (tiga) hari setiap waktu
 Sistem gas medik
Gas medik disimpan dg benar dalam ventilasi yang cukup
 Sistem pemadam kebakaran
o Sistem akarm, deteksi dan pemadaman hrs dihubungkan
dg sistem alarm kebakaran otomatis
Kebijakan manajemen darurat,

prosedur & pedoman


 Prosedur Operasional Standar (SOP) dan Protokol
 SOP Kontrol infeksius, prosedur dekontaminasi
 SOP Pasien internal dan pasien rujukan dari luar
 SOP Pendaftaran Instalasi Gawat Darurat (IGD)
 SOP Pengumpulan dan sarana informasi
 Prosedur
 Prosedur administrasi khusus untuk tanggap darurat
 Prosedur mobilisasi sumber daya (dana, logistik, SDM, trmsk
penggiiliran tugas selama bencana dan darurat)
 Prosedur memperluas layanan, ruangaan dan tempat tidur
dalam kejadian lonjakan jumlah pasien
 Prosedur proteksi rekam medik pasien
 Prosedur pengawasan epidemiologi rumah sakit
 Prosedur penyiapan lokasi penempatan sementara untuk
pemeriksaan forensik
13
Lanjutan . . .
 Pedoman
 Pedoman persediaan makanan petugas RS selama situasi
darurat
 Pedoman kesehatan jiwa dan psikososial
 Pedoman tindakan/pengobatan atau protokol
 Pedoman penanganan sukarelawan, khususnya selama situasi
darurat bencana
 Pedoman pengamanan senjata api untuk aparat yang datang
atau menjaga pasien terhukum

14
Sistem Logistik dan Utilitas
 Sistem Logistik
 Penyimpanan persediaan yang berhubungan dengan medik
situasi gawat darurat
 Pembagian dana kontingensi untuk kebutuhan darurat
 Kit perangkat darurat
 Fasilitas bank darah memadai dg SOP dan Pedoman
penyimpanan darah yang benar
 Sistem Pasokan Air
 Kebutuhan air minum 5 (lima) lt per hr utk pasien rawat jalan,
& 50-100 lt utk pasien rawat inap & ditambah utk loundry,
toilet & utilitas lain
 Sumber air pengganti jika pasokan utama rusak
 Identifikasi agen yg bertanggungjawab utk perbaikan layanan
air, pompa tambahan serta pasokan air pengganti

15
Lanjutan . . .
 Sistem Kelistrikan
 Adanya generator pengganti sbg daya darurat dan daya
pengganti utk pencahayaan darurat & operasi peralatan ptg
 Generator set hrs diletakkan pd tempat yg tdk berdekatan dg
ruang operasi atau area rawat inap
 Direkomendasikan sirkuit utk daya darurat hrs disediakan utk:
 Pencahayaan
 Semua exit, trmsk tanda arah exit, tangga & koridor
 Kmr bedah, kebidanan, ruang pemulihan, & IGD
 Ruang bayi, laborat, ICU, pos perawat, ruang persiapan
persalinan, & farmasi
 Lokasi genset, lokasi panel utama listrik & ruang boiler
 Satu atau dua elevator, jika dibutuhkan utk situasi darurat
 Ruang operator telepon
 Ruang komputer

16
Lanjutan . . .
 Sistem Kelistrikan (2)
 Peralatan
 Sistem panggil perawat
 Sistem alarm, trmsk alarm kebakaran
 Pompa kebakaran
 Refrigerator utk bank darah
 Peralatan utk operasi, pemulihan, perawatan intensif, dan
ruang melahirkan
 Satu unit sterilisasi yg menggunakan listrik
 Sistem pengolahan air limbah, dan sistem pompa angkat
 Peralatan penting utk memelihara layanan telepon & sistem
radio dua arah
 Pemanasan, pendinginan dan sitem ventilasi:
 Ruang operasi, ruang melahirkan, ruang persiapan persalinan,
ruang pemulihan, unit perawatan intensif, ruang bayi, ruang
intensif bayi baru lahir, & ruang pasien

17
Lanjutan . . .
 Sistem Kelistrikan (3)
 Lampu darurat tersedia, dg baterai cadangan, digunakan selama
periode terputusnya daya & sambungan ke genset, utk area ptg, spt :
tangga, lorong, ruang operasi, IGD, ICU, ruang pemulihan, perawatan
intensif bayi baru lahir, pos perawat & area kasir
 Sistem distribusi gas medik
 Jalur gas medik dijaga dg benar
 Tangki gas & pipa gas medik secara reguler diperiksa
 Katup pengaman dipasang, utk cegah kebocoran dlm pipa gas
 Sistem alarm kebocoran tersedia & dg alat pengukur

18
Perencanaan situasi darurat bencana
 Sistem komando insiden darurat di rumah sakit
 Kepala rumah sakit sbg pemegang komando insiden darurat
& staf lain mengisi kelompok insiden di bawahnya
 Sistem utk mengaktifkan & menonaktifkan kelompok
komando insiden
 Tersedia pusat operasi & pusat operasi pengganti
 Rencana dalam situasi darurat (Contingency Plan)
 Mudah diakses, diuji, diperbarui & disebarluaskankesiapan
RS menghadapi situasi darurat, rencana merespon &
memulihkan. Rencana ini trmsk sistem, pedoman, SOP &
Protokol utk manajemen darurat
 Trmsk rencana evakuasi dlm situasi darurat
 Rencana perluasan layanan di saat tiba2 tjd lonjakan pasien
 Prosedur mengaktifkan & menonaktifkan bencana
 Rencana darurat utk tindakan medik yg dibutuhkan slm
bencana yg berbeda, trmsk bencana potensi epidemik
19

Anda mungkin juga menyukai