Anda di halaman 1dari 72

Nama : HILMAN HAMID, Ir.

Tempat & Tanggallahir : Pontianak, 22 Juni 1949

Pendidikan terakhir : S1 TeknikElektro STTN Jakarta 1976

Profesi : Konsultan bidang Hospital Planning & Engineering

Organisasi Profesi : Anggota Himpunan Ahli Teknik Instalasi Medik Indonesia


(HATIMI)

Pengalaman Kerja Bidang Kesehatan & Rumah Sakit

1979 1986 : Staf Direktorat Instalasi Medic Dep. Kes. RI.


1985 1988 : Counterpart Engineer Project P2KTP II (World Bank)
1989 1993 : Sen. Hospital Engineer PT. Konsultasi Pembangunan
Atmadasa Jakarta
1993 sekarang : Chartered Engineering

Pendidikan tambahan :
1. Short Course Public Health, Boston University
2. Gammacamera CGR Buck, France
3. Cold Chain WHO, Bangkok, Thailand
4. Hospital Engineering, Melbourne, Barcelona (International Federation of Hospital
Engineering/IFHE)
1
TOPIK :

HOSPITAL HAZARD
STUDI KASUS :
PENGAMANAN & KEAMANAN FASILITAS DI RUMAH SAKIT

Ir. Hilman Hamid

2
Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah
berkembang dengan pesatnya. Dalam melaksanakan upaya pengobatan kuratif telah
berkembang pelayanannya untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan pencegahan
secara terpadu.
Dengan telah dibentuknya pusat-pusat unggulan terutama di Rumah Sakit Pendidikan
dan sebagian Rumah Sakit Swasta di kota besar, pelayanan yang sifatnya khusus
seperti untuk penyakit degeneratif dan kecacatan, gangguan jiwa serta penyakit
kardiovaskuler cenderung berkembang.
Pelayanan di rumah sakit mempunyai karakteristik yang spesifik, karena rumah sakit
merupakan organisasi dan kegiatan yang kompleks dan multi disiplin. Seiring dengan
tuntutan pelayanan yang bermutu oleh masyarakat, rumah sakit saat ini telah berusaha
meningkatkan perangkat keras dan perangkat lunak serta sumber daya manusianya.
Salah satu alternatif peningkatan kualitas pelayanan adalah dengan mengupayakan
kelengkapan sarana dan prasarana, antara lain dengan memasukkan dan
memanfaatkan teknologi mutakhir di rumah sakit.
Penanggulangan kasus kecelakaan yang berkaitan khusus dengan adanya fasilitas
dan sistem engineering di rumah sakit perlu mendapatkan perhatian dan pemahaman
yang baik.
Sikap tanggung jawab yang baik dan selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya
kegagalan dan kecelakaan harus selalu ditumbuhkan dan menjadi perhatian serius kita
bersama. 3
Masih sering terjadi kecelakaan yang menimpa PASIEN dan
STAFF RS serta Kerusakan Peralatan Medik akibat :

Gangguan listrik, frekwensi liar, sirkulasi udara, dll.


Salah penggunaan suatu sistem engineering dan
pengguna-an peralatan medik.
Salah diagnosa.
Kurang tepatnya perencanaan RS.

4
Mencegah terjadinya kegagalan dan kecelakaan.
Meningkatkan kualitas pelayanan.
Efisiensi tenaga.
Meningkatkan kecepatan dan kemudahan.
Memperbaiki tingkat kenyamanan dan keamanan
penggunaan fasilitas.

5
Kapasitas harus cukup.
Kualitas harus baik.
Keandalan harus tinggi.
Kesinambungan fungsi harus terjamin.
Keamanan dan keselamatan penggunaan
harus terjamin.

6
Sistem Kelistrikan Sistem Uap dan Air Panas
(mulai dari suplai PLN/20KV, panel tegangan (Boiler, hot water tank, steam generator, steam
menengah, trafo, panel distribusi, instalasi trap)
stop kontak dan penerangan, generator set Sistem Transportasi Vertikal
dan grounding) (elevator, escalator, dumbwaiter, gondola,
Sistem Pengkondisian Udara (AC) document dan speciment transfer)
Sistem Telekomunikasi
(Chiller, Air Handling Unit, Fan Coil, Ducting,
Diffuser/Grille, Filter, serta sistem sirkulasi (PABX dan telephone, nurse call, pager, HT)
udara) Sistem Audio dan Video
Sistem Pendistribusian Air Bersih (TV, sound system, PA, Integrated Hospital
Information System)
(Suplai air PAM/sumur, reservoir, treatment, Sistem Proteksi, Radiasi, Magnetic Field, RF
pompa, pressure tank, distribusi, outlet dan Field, Lightening.
sanitair) Sistem Sekuriti
Sistem Pembuangan Air Kotor (CCTV, Magnetic Card Access, Infra Red)
(Pipa pembuangan bak pengumpul, trap, Sistem Steriliasi
STP/IC PD PAL) (Ruang peralatan dan instrumen serta bahan-
Sistem Deteksi Kebakaran bahan desinfektan)
(Heat dan smoke detector, alarm, Sistem Bahan Bakar
announciator) (Solar, LPG, Gas Kota, Minyak Tanah, Olie)
Sistem Penanggulangan Kebakaran Solid Waste Disposal dan House Keeping
(Extinguisher, hydrant, sprinkler, pressure fan, fire (Bak sampah dan Incinerator)
escape/evakuasi) Civil Work/Structure
Sistem Medical Gas
(O2, N2, N2O, Compress Air, vacuum, collum
ceilling, wall outlet)
7
Hospital Planner/Engineering. Elektronik (Alarm, Detector).
Arsitek. Gas Medik.
Sipil/Struktur. Sanitasi dan Sterilisasi.
Elektro (Power). Proteksi Radiasi, Medan Magnet &
Elektro (Lighting). Frekwensi Liar.
Mesin/Mekanikal (Pump & Elektronika & Peralatan Penun-
Piping).
jang Medik.
Mesin/Fisika Teknik (Air Conditi-
oning & Steam). Keamanan dan Pengamanan.
Mesin/Mekanikal Interior.
(Elevator/Dump Waiter). Landscape.
Elektronik (Telecommunication).

8
Pengamanan dan Keamanan terhadap :
Kegagalan Fungsi
Salah Operasi
Gangguan Luar
Gangguan Alam
Pengamanan dan Keamanan meliputi :
Manusia (Staff, Pasien, Pengunjung)
Fasilitas di Rumah Sakit
Fasilitas Rumah Sakit meliputi :
Sarana
(gedung, jalan, halaman, parkir, jembatan, pagar)
Prasarana
(listrik, air, limbah, tata udara, komunikasi, transportasi, steam,
medical gas, bahan bakar, dll)
Peralatan
(medik, penunjang medik dan non medik)
9
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan terhadap
kesembuhan pasien, apakah sudah aman terhadap
bahaya ?

Apakah Rumah Sakit Modern dapat mengatasi


kemungkinan terjadinya bahaya ?

Apakah Rumah Sakit lama/tua rentan terhadap


kemungkinan terjadinya bahaya ?

BAHAYA APA SAJA YANG MUNGKIN TERJADI


DI RUMAH SAKIT ???

10
Robohnya lisplank karena lapuk. Meledaknya steam boiler.
Penggunaan electric couter yang Meledaknya panel listrik.
tidak tepat. Kelalaian staf/pasien dalam pemilihan
Tertukarnya Outlet gas medik. kran air panas.
Kebakaran di power house.
Terjebaknya pasian di dalam lift.
Meledaknya panel TM oleh binatang.
Meninggalnya pasien di ruang MRI.
Terganggunya peralatan EEG oleh
Tidak berfungsinya emergency pemancar.
Genset. Resonansi suara pada void gedung.
Pengoplosan obat kemoterapi yang Terganggunya peralatan EEG, ECG,
tidak sesuai prosedure. USG oleh getaran tiang pancang.
Terbakarnya lengan bayi di dalam Penggunaan motor AC untuk tempat
Inkubator. tidur listrik.
Jatuhnya pasien dari jendela lantai Terganggunya komputer sistem
8. informasi, LINAC oleh
surge/spike/transient.
Terganggunya exposure X-Ray
karena low voltage.
Lain-lain kasus yang tidak termonitor.
11
Akibat dari :
Hubungan singkat listrik.

Api rokok.

Kebocoran gas bakar.

Penggunaan las, kompor gas, lampu minyak, lilin,


cairan/bahan yang mudah terbakar dengan cara
yang tidak tepat dan benar.
Kualitas produk alat listrik yang jelek (kapasitor,
ballast, fuse, busbar, kabel, fan, saklar, dll)

12
Kebakaran.
Kerusakan alat secara berantai.

13
Terjadi pada sistem :
Steam (boiler).
Gas bakar.
Gas medik dengan percikan bara
api/loncatan listrik.
Udara tekan.
Hubungan singkat listrik (panel dan kabel).

14
4. BAHAYA TEGANGAN SENTUH
Tersentuh langsung dengan bagian yang
bertegangan.
Tersentuh langsung dengan penutup alat (body/
case) akibat arus bocor (kegagalan isolasi).
Tersentuk tidak langsung melalui orang lain.

15
Daya tahan alat menurun.
Terganggunya sistem pengaman.
Terjadinya gangguan sinyal semu pada
operasi start-stop alat.
Konsumsi listrik menjadi lebih besar
(Low Voltage).

16
Komponen alat rusak.
Tambahan sistem pengaman.
Tambahan rangkaian berikut panel
listrik.

17
Stasiun Pemancar/Relay.
Peralatan Pembangunan (Mixing Plant).
Kendaraan Bermotor.
Pesawat Udara.
Penggunaan HT dan Ponsel.

18
Dari alat sendiri (reposisi alat).
Dalam ruang alat.
Luar ruangan alat.

19
Kerusakan fisiologis.

20
Dalam ruangan alat.
Di luar ruangan alat.

21
Pencemaran pada sumber (PAM, Artesis).
Pencemaran pada reservoir dan saluran.
Sistem sirkulasi udara bersih dan kotor.
Kebocoran gas anestesi, sirkulasi ruang OK.
Penundaan penggantian absolut/hepa dan
medium filter AC.

22
Ruang isolasi.
Proses cuci dan sterilisasi bahan infeksius.
Sistem sirkulasi udara.
Sistem alur kegiatan (instrumen, staff, pasien,
pengunjung).
SOP dan kaedah pengawasan di rumah sakit.

23
Uap dan air panas.

24
Eter, alkohol.
Bahan Desinfektan.
Bahan Bakar.
Kebocoran/Rembesan Air.

25
Gangguan mekanis sistem pengaman.
Patahnya peralatan.
Ausnya skrup dan mur/baut.

26
Leveling alat berubah.
Ledakan pada lantai.
Kelapukan material bangunan.
Renovasi ruangan (terhadap sistem yang
ada).

27
Sistem evakuasi dan arahan/jalan untuk
keselamatan.

28
Pewarnaan/penandaan antara lain :
instalasi gas medik.
Kelayakan kapabilitisan petugas.

29
Kalibrasi/Pengecekan.
SOP pemeliharaan.

30
ASPEK KESELAMATAN LISTRIK
ALAT KESEHATAN

Referensi : - Aspek dasar falsafah keselamatan peralatan


Elektromedik untuk menjamin keamanan
jalannya pelayanan Dit. Jen. Pelayanan
Medik Dep. Kes.
- Dokumen Hospital Hazard.
Alat kesehatan sebagai bagian dari proses :

- DIAGNOSTIK
- TREATMENT

Suatu pelayanan kesehatan mempunyai


dampak positif dan negatif.
Alat kesehatan mempunyai beberapa sisi dampak negatif, antara
lain :

1. Alat bekerja baik energi yang diberikan mempunyai


pengaruh negatif.

2. Terjadi Kesalahan Tingkat Pertama


energi yang diberikan listrik besar atau
kurang dan mempunyai pengaruh negatif.

3. Tidak Bekerjanya Alat


keselamatan pasien tergantung pada
fungsi alat.
sifat pemeriksaan/pengobatan yang
tidak boleh terhenti atau pengulangan.
Bahaya yang mungkin timbul akibat penggunaan alat kesehatan dapat berupa :
1. Energi listrik Langsung berupa arus listrik melalui tubuh manusia terdiri dari :
tersentuh langsung dengan bagian yang ber-tegangan.
tersentuh langsung dengan penutup alat (cover) akibat arus bocor
(kegagalan isolasi)
tersentuh tidak langsung melalui orang lain
2. Gaya mekanik Akibat kerusakan listrik
Ketidak stabilan
3. Interferensi Frekuensi Tinggi Mempengaruhi proses otomatisasi/digital pada pencatatan
diagnostik atau treatment
4. Temperatur yang Berlebihan Luka bakar
5. Kebakaran Terbakarnya isolasi dan sebagainya
6. Bahan-Bahan Kimia Timbulnya gas-gas/cairan yang korosif secara kimiawi, beracun atau
panas
7. Kerusakan Komponen
8. Kegagalan Catu Daya
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
Pengumpulan data Misi & Visi RS Kebijaksanaan
- Internal RS
Direksi RS & Stakeholder Kementerian Kesehatan
- Eksternal RS
Pemda
Legislatif
Pemilik RS (yayasan/PT)
Kompilasi & Tabulasi

Analisis

Kecenderungan

Studi
kelayakan Rekomendasi Master
Program

Program pelayanan
Program fungsi
Ruang lingkup Program ketenagaan
master plan Program peralatan
Program ruang
Design kriteria
Block Plan
Ruang lingkup master plan
Dokumen Master Plan

Detail Engineering Design (DED)

Ruang lingkup
DED Arsitektur Struktur Mekanikal & Elektrikal
72

Anda mungkin juga menyukai