Anda di halaman 1dari 8

TANGGAP DARURAT MEDIS

Kelompok :

Agung Hadibyo : 201601001


Alfandi : 201601002
Ayu Andira : 201601007
Eka Nurfadillah Islamiah : 201601012
I Wayan Sumado : 201601020
Nur Hikmah : 2016010
Wahida Nur Hasanah : 2016010
Yusran : 2016010
Diah Kurniaty : 2016010
Edi Riswandi : 2016010
Magfirah Hamadi : 2016010
Latar Belakang

Indonesia merupakan wilayah yang rawan


terhadap bencana, baik bencana alam maupun karena
ulah manusia. Beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya bencana ini adalah kondisi geografis,
iklim, geologis dan faktor-faktor lain seperti
keragaman sosial budaya dan politik.
Penanganan Korban
Masal

Penanganan medis untuk korban cedera dalam jumlah


besar diperlukan segera setelah terjadinya gempa bumi,
kecelakaan transportasi atau industri yang besar, dan
bencana lainnya.
 
Kebutuhan terbesar untuk pertolongan pertama dan
pelayanan kedaruratan muncul dalam beberapa jam
pertama. Banyak jiwa tidak tertolong karena sumber-
sumber daya lokal, termasuk transportasi tidak
dimobilisasi segera. Oleh karena itu sumber daya lokal
sangat menentukan dalam penanganan korban di fase
darurat.
A. PENATALAKSANAAN DI LAPANGAN

1. Proses penyiagaan
2. Identifikasi awal lokasi bencana
3. Tindakan keselamatan
4. Langkah pengamanan
5. Pos komando
6. Pencarian dan Penyelamatan
Permasalahan yang dihadapi dalam penanganan krisis
kesehatan akibat bencana, antara lain:

1. Sistem informasi yang belum berjalan dengan baik


2. Mekanisme koordinasi belum berfungsi dengan baik
3. Mobilisasi bantuan dari luar lokasi bencana masih terhambat
akibat masalah transportasi
4. Sistem pembiayaan belum mendukung
5. Sistem kewaspadaan dini belum berjalan dengan baik
6. Keterbatasan logistik
PERAWATAN DILAPANGAN

1. Triase
Hijau, Kuning, Merah, Hitam

2. Pertolongan pertama
Pertolongan pertama dilakukan oleh para sukarelawan, petugas
Pemadam Kebakaran, Polisi, tenaga dari unit khusus, Tim Medis Gawat
Darurat dan Tenaga Perawat Gawat Darurat Terlatih.
 
Pertolongan pertama dapat diberikan di lokasi seperti berikut:
1. Lokasi bencana, sebelum korban dipindahkan.
2. Tempat penampungan sementara
3. Pada “tempat hijau” dari pos medis lanjutan
4. Dalam ambulans saat korban dipindahkan ke fasilitas kesehatan
3. POS Medis lanjutan

Pos medis lanjutan didirikan sebagai upaya untuk menurunkan


jumlah kematian dengan memberikan perawatan efektif (stabilisasi)
terhadap korban secepat mungkin

Lokasi pendirian pos medis lanjutan sebaiknya di cukup dekat untuk


ditempuh dengan berjalan kaki dari lokasi bencana (50–100 meter) dan
daerah tersebut harus:
1. Termasuk daerah yang aman
2. Memiliki akses langsung ke jalan raya tempat evakuasi dilakukan
3. Berada di dekat dengan Pos Komando
4. Berada dalam jangkauan komunikasi radio.
3. POS Penatalaksanaan evakuasi

Pos penatalaksanaan evakuasi ini berfungsi untuk:

1. Mengumpulkan korban dari berbagai pos medis lanjutan


2. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap para korban
3. Meneruskan/memperbaiki upaya stabilisasi korban
4. Memberangkatkan korban ke fasilitas kesehatan tujuan

Anda mungkin juga menyukai