Anda di halaman 1dari 32

Pengantar Akuntansi II

LIABILITAS LANCAR/
UTANG LANCAR

Rahman Pura, S.E, M.Si, AK, CA


Email : sahman_aslam@yahoo.com
Hp/Wa : 081342330772
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan


anda mampu :
A. Menjelaskan Pengertian Liabilitas Lancar
B. Menjelaskan dan Menganalisis Pengakuan dan
Pengukuran Liabilitas Lancar
C. Menjelaskan dan Menganalisis Pengelompokan dan
Pencatatan Liabilitas Lancar
PENGERTIAN, PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
LIABILITAS LANCAR
 Liabilitas lancar merupakan kewajiban atau utang
perusahaan yang pembayarannya dalam kurun
waktu satu periode akuntansi.
 Kewajiban diakui dalam laporan keuangan
apabila:
 Kemungkinan besar pengeluaran sumber daya
ekonomi yang akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban sekarang, dan
 Jumlah dari kewajiban dapat diukur secara
andal.
 Liabilitas lancar diukur dengan nilai jatuh
temponya yaitu nilai kas atau aset lain yang setara
nilainya yang dibayarkan kepada kreditor saat
jatuh temponya.
PENGELOMPOKAN LIABILITAS LANCAR

JUMLAHNYA JUMLAHNYA
JUMLAHNYA
DIPASTIKAN TERGANTUNG
DITAKSIR
DIMUKA OPERASI

 Utang Usaha
 Utang Wesel  Utang Bonus  Utang Hadiah
 Utang Jp. Jatuh  Utang Pajak  Utang Hadiah
tempo dlm Penghasilan  Utang Garansi
periide ini
 Utang Deviden
 Kewajiban
Akrual
 Pendapatan
Diterima dimuka
PENCATATAN UTANG USAHA – Metode Kotor

Contoh :
PT.INSAN CITA pada tanggal 01 April 2015 membeli
barang dagangan sebesar Rp.1.000.000.- dengan syarat
2/10.n/30. Pada tanggal 08 April 2015 PT.INSAN CITA
membayar Rp.500.000.- kemudian pada tanggal 25 April
2015 perusahaan membayar sisa utang 01 April 2015. Ayat
jurnal yang dibuat atas transaksi tersebut adalah :
Debit Kredit
Tanggal Keterangan
(Rp) (Rp)
2015
April 01 Pembelian 1.000.000 -
Utang usaha 1.000.000
Pada tanggal 08 April 2015, dilakukan pembayaran sebagian
utang yakni sebesar Rp.500.000. Pembayaran ini kurang dari
10 hari sehingga PT. INSAN CITA mendapat potongan harga
sebesar Rp.10.000 (2% x Rp.500.000). Ayat jurnal yang
dibuat sebagai berikut :
Debit Kredit
Keterangan
Tanggal (Rp) (Rp)
2015
April 08 Utang usaha 500.000 -
Potongan pembelian - 10.000
Kas - 490.000

Apabila pada tanggal 25 April 2015 PT. INSAN CITA


membayar sisa utangnya sebesar Rp.500.000, pembayaran ini
lebih dari 10 hari sehingga tidak mendapat potongan
pembelian. Ayat jurnal yang dibuat sebagai berikut :
Debit Kredit
Tanggal Keterangan
(Rp) (Rp)
2015
April 25 Utang usaha 500.000 -
Kas - 500.000
PENCATATAN UTANG USAHA – Metode Bersih

Contoh :
PT.INSAN CITA pada tanggal 01 April 2015 membeli
barang dagangan sebesar Rp.1.000.000.- dengan syarat
2/10.n/30. Pada tanggal 8 April 2015 PT.INSAN CITA
membayar Rp.500.000.- kemudian pada tanggal 25 April
2015 perusahaan membayar sisa utangnya. Ayat jurnal yang
dibuat atas transaksi tersebut adalah :
a). Ayat jurnal yang dibuat pada tanggal 01 April 2015 saat
pembelian
Debit Kredit
Tanggal Keterangan
(Rp) (Rp)
2015
April 01 Pembelian 980.000 -
Utang usaha 980.000
b). Ayat jurnal yang dibuat pada tanggal 08 April 2015 saat
pembayaran utang dalam masa potongan
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit(Rp)
2015
April 08 Utang usaha 490.000 -
Kas - 490.000

c). Ayat jurnal yang dibuat pada tanggal 25 April 2015 saat
pembayaran sisa utang, di mana perusahaan tidak
memanfaatkan masa potongan.
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
2015
April 25 Utang usaha 490.000 -
Rugi pot. pembelian 10.000 -
gagal - 500.000
Kas
PENCATATAN UTANG WESEL – Wesel Berbunga

Contoh :
BANK DAYU pada tanggal 01 November 2015 setuju
meminjamkan uang kepada PT. BERDIKARI sebesar
Rp.10.000.000. Sehubungan dengan transaksi tersebut PT.
BERDIKARI menandatangani sebuah wesel dengan nilai
nomoinal Rp. 10.000.000.- dalam jangka waktu 4 bulan,
bunga 12 % pertahun.Tanggal jatuh tempo wesel tersebut
adalah 01 Maret 2016. Ayat jurnal yang dibuat pada tanggal
01 November 2015 atas penerbitan wesel tersebut adalah :
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
2015
Nov 01 Kas 10.000.000 -
Utang wesel - 10.000.000
Apabila PT. BERDIKARI menyusun laporan keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 maka ayat jurnal penyesuaian
yang diperlukan adalah :
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
2015
Des 31 Beban bunga 200.000 -
Utang bunga - 200.000

Kemudian ayat jurnal yang dibuat pada tanggal jatuh tempo


pembayaran bunga tanggal 01 Maret 2016 adalah :
Debit Kredit
Tanggal Keterangan
(Rp) (Rp)
2016
Mar 01 Wesel bayar 10.000.000 -
Utang bunga 200.000 -
Beban bunga 200.000 -
Kas 10.400.000
PENCATATAN UTANG WESEL – Wesel Tidak Berbunga
Contoh
PT. BINTANG pada tanggal 01 November 2015
menandatangani sebuah wesel dengan nilai nominal
Rp.20.000.000.- dalam jangka waktu 2 bulan Tingkat bunga
umum wesel 12%.
Perhitungan nilai sekarang wesel tersebut adalah
Nominal wesel Rp.20.000.000
Diskonto : 12 % x 2/12 x Rp.20.000.000.- (Rp. 400.000)
Nilai Sekarang Rp.19.600.000.
Ayat jurnal yang buat pada saat penerbitan wesel pada tanggal
01 November 2015
Tanggal adalah :
Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
2015
Nov 01 Kas 19.600.000 -
Diskonto atas wesel bayar 400.000 -
Utang wesel - 20.000.000

 
Ayat jurnal yang dibuat pada saat pelunasan wesel tanggal
31 Desember 2015 adalah :
Debit Kredit
Tanggal Keterangan
(Rp) (Rp)
2015
Des 31 Utang wesel 20.000.000 -
Beban bunga 400.000 -
Kas - 20.000.000
Diskonto atas wesel bayar* - 400.000

 
PENCATATAN UTANG JANGKA PANJANG YANG
JATUH TEMPO DALAM PERIODE INI
Contoh
PT. ASKIRA pada tanggal 04 Januari 2015 meminjam uang di
salah satu Bank senilai Rp.500.000.000 dalam jangka waktu 5
tahun dan bunga 10% pertahun. Pembayaran pokok pinjaman
akan dilakukan setiap tanggal 04 Januari sebesar
Rp.100.000.000. Apabila laporan keuangan disusun pada tanggal
31 Desember 2015 maka PT.ASKIRA mengakui utang bank
jangka pendek sebesar Rp.100.000.000 (akan jatuh tempo pada
tanggal 04 Januari 2016) dan utang bank jangka panjang sebesar
Rp.400.000.000. PT. ASKIRA tidak membuat jurnal
penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2015, tapi membuat
jurnal reklasifikasi sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
2015
Des 31 Utang bank (jangka panjang) 100.000.000 -
Utang bank( lancar) - 100.000.00
PENCATATAN UTANG DEVIDEN

Contoh
Pada tanggal 03 Januari 2016 PT.ANUGERAH
mengumumkan akan membagikan deviden sebesar Rp.0,5 per
lembar saham kepada pemegang sahamnya. Pembayaran
deviden tersebut akan dilakukan 1 bulan sejak tanggal
pengumuman. Saham perusahaan beredar sebanyak
20.000.000 lembar. Ayat jurnal yang dibuat pada saat
pengumuman pembayaran deviden adalah:
Debit Kredit
Tanggal Keterangan
(Rp) (Rp)
2016
Jan 03 Beban deviden 10.000.000 -
Utang deviden - 10.000.000
PENCATATAN KEWAJIBAN AKRUAL &
PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Contoh (KEWAJIBAN AKRUAL)
PT. BINTANG pada akhir tahun 2015 belum membayar gaji
karyawan untuk bulan Desember sebesar Rp.15.000.000.
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
2015
Des 31 Beban gaji 15.000.000 -
Utang gaji - 15.000.000
Contoh (PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Pada tanggal 05 Januari 2015 PT. DAYASAKTI menyewakan
sebuah gedung dengan harga Rp.3.000.000 untuk masa tiga tahun.
Jumlah tersebut langsung diterima perusahaan pada tanggal
transaksi.
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
2015
Jan 05 Kas 3.000.000 -
Pendapatan diterima dimuka - 3.000.000
PENCATATAN UTANG BONUS

Contoh
PT. BACH pada tahun 2015 memperoleh laba sebesar
Rp.5.000.000 sebelum bonus dan pajak, tarif pajak 15% dan
bonus 10%. Untuk memotivasi dan meningkatkan kinerja
karyawannya perusahaan memberikan bonus kepada
karyawannya. Bonus tersebut akan dibayar pada awal Januari
2016, maka pada tahun 2015 perusahaan akan
memperhitungkan besarnya bonus sebagai berikut :
Apabila bonus dihitung dari laba sebelum pajak dan bonus,
maka jumlah bonus dan pajak dapat dihitung sebagai berikut :
Bonus = 10% x Rp.5.000.000
= Rp.500.000
Pajak = 15% (Rp.5.000.000 – Rp.500.000)
= Rp.675.000
Ayat jurnal untuk mengakui beban bonus dan pajak yang
belum terbayar pada tahun 2015 sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
2015
Des 31 Beban bonus 500.000 -
Beban pajak 675.000 -
Utang bonus - 500.000
Utang pajak - 675.000

Apabila bonus dihitung dari laba sesudah pajak tetapi


sebelum bonus, maka :
Bonus = 10% (Rp.5.000.000 - pajak)
Pajak = 15% (Rp.5.000.000 - bonus)
Bonus = 10% (Rp.5.000.000 - 15% (Rp.5.000.000 - bonus )
= 0,10 (Rp.5.000.000 - Rp.750.000 + 0,15 bonus )
= Rp.500.000 - Rp.75.000 + 0,015 bonus
Bonus – 0,015 bonus = Rp.425.000
0,985 bonus = Rp.425.000
bonus = Rp.425.000 : 0,985
bonus = Rp.431.000
Pajak = 0,15 (Rp.5.000.000 - Rp.431.000)
= Rp.685.275
Ayat jurnal untuk mengakui beban bonus dan pajak yang
belum terbayar pada tahun 2015 sebagai berikut :
Debit Kredit
Tanggal Keterangan
(Rp) (Rp)
2015
Des 31 Beban bonus 431.500 -
Beban pajak 685.275 -
Utang bonus - 431.500
Utang pajak - 687.275
Apabila bonus dihitung berdasarkan laba sesudah pajak sesudah
bonus, maka :
Bonus = 0,10 (Rp.5.000.000 - bonus - pajak)
Pajak = 0,15 (Rp.5.000.000 - bonus)
Bonus = 0,10 (Rp.5.000.000 - bonus - 0,15 (Rp.5.000.000 - bonus)
Bonus = 0,10 (Rp.5.000.000 - bonus - Rp.750.000 + 0,15 bonus )
= Rp.500.000 – 0,10 - Rp.750.000 + 0,015 bonus
= Rp.475.000 – 0,085 bonus.
Bonus + 0,085 bonus = Rp.475.000
1,085 bonus = Rp.475.000
Bonus = Rp.475.000 : 1,085
= Rp.437.800
Pajak = 0,15 (Rp.5.000.000 - Rp.437.800)
= Rp.684.300
Ayat jurnal untuk mengakui beban bonus dan pajak yang
belum terbayar pada tahun 2015 sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
2015
Des 31 Beban bonus 437.000 -
Beban pajak 684.300 -
Utang bonus - 437.000
Utang pajak - 684.300
PENCATATAN UTANG PAJAK PENGHASILAN

Contoh
PT. BERDIKARI pada tahun 2015 memperoleh penghasilan kotor
sebesar Rp.2 Miliar. Selama periode tahun 2015, PT. BERDIKARI
telah menyetor pajak penghasilan karyawan ke kas negara sebesar
Rp.10 juta dan pajak PPh Pasal 23 sebesar Rp.2 juta. Pajak yang
dibayar PT. BERDIKARI ke Kas Negara atas pajak penghasilan
badan usaha di tahun 2015 dapat dihitung sebagai berikut :

Penghasilan kotor Rp.2.000.000.000


Pajak penghasilan badan 1% x Rp.2.000.000.000 =
Rp.20.000.000
Kredit pajak pph 21 = Rp.10.000.000
Kredit pajak pph 23 = Rp. 2.000.000
Jumlak kredit pajak = (Rp.12.000.000)
Pajak penghasilan terutang = Rp. 8.000.000
Ayat jurnal yang dibuat dibuat untuk mengakuan beban pajak
terutang sebagai berikut :

Debit Kredit
Tanggal Keterangan
(Rp) (Rp)
2015
Des 31 Beban pajak penghasilan 8.000.000 -
Utang pajak penghasilan - 8.000.000
(Mencatat pajak penghasilan
terutang)

 
PENCATATAN UTANG HADIAH
Contoh
PT. ADE LIA akan memberikan hadiah kepada pelanggan
yang membeli 10 kotak bekas pembungkus produknya.
Penjualan pada tahun 2015 sebesar 100.000 bungkus. Ditaksir
60% pelanggan akan mengambil hadiah. Karena itu, dibeli
persediaan hadiah sebesar 6000 piring @ Rp.50, harga jual
produk @ Rp.150, hadiah yang diambil pada tahun 2015
adalah 4000 piring. Ayat jurnal yang dibuat atas penjualan
produk adalah :
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
2015
Bln Tgl Kas/ Piutang usaha 25.000.000 -
Penjualan - 25.000.000

Keterangan :
Jumlah penjualan ; 100.000 bungkus x Rp.150 = Rp.25.000.000
Kemudian ayat jurnal yang dibuat atas pembelian hadiah
untuk pelanggan adalah :
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
2015
Bln Tgl Persediaan hadiah 25.000.000 -
Kas/utang usaha - 25.000.000

Keterangan :
Persediaan hadiah ; 60% x 100.000 bungkus ÷ 10 kotak x Rp.150 = Rp.900.000
 
Pada saat penyerahan hadiah, ayat jurnal yang dibuat adalah :
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
2015
Bln Tgl Beban hadiah 600.000 -
Persediaan hadiah - 600.000

 Keterangan :
Jumlah hadiah yang diserahkan ; 4.000 piring x Rp.150 = Rp.600.000
Ayat jurnal untuk mengakui utang hadiah pada tahun 2015 adalah :
  Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
2015
Bln Tgl Beban hadiah 300.000 -
Utang hadiah - 300.000
Keterangan :
Jumlah hadiah Rp.900.000
Hadiah yang sudah diserahkan (Rp.600.000)
Taksiran utang hadiah Rp.300.000
Apabila pada tahun 2016 timbul transaksi bahwa hadiah yang diambil
oleh pelanggan sebanyak 1.500 piring, maka ayat jurnal yang dibuat
sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)
2016
Bln Tgl Utang hadiah 300.000 -
Persediaan hadiah - 225.000
Laba taksiran utang hadiah - 75.000
Keterangan :
Utang hadiah ; 6.000 piring – 4.000 piring x Rp.150 = Rp.300.000
Persediaan hadian ; 1.500 piring x Rp.150 = Rp.225.000
Laba taksiran utang hadiah = Rp. 75.000
Apabila pada tahun 2016 timbul transaksi bahwa hadian yang
diambil oleh pelanggan sebanyak 2.400 piring, maka ayat
jurnal yang dibuat sebagai berikut :
Debit Kredit
Tanggal Keterangan
(Rp) (Rp)
2016
Bln Tgl Utang hadiah 300.000 -
Beban hadiah 60.000 -
Persediaan hadiah - 360.000
(Mencatat pengambilan
hadiah)

Keterangan :
Utang hadiah ; 6.000 piring – 4.000 piring x Rp.150 = Rp.300.000
Beban hadian ; 2.400 piring – 2.000 piirng x Rp.150 = Rp.60.000
PENCATATAN UTANG GARANSI

Contoh :
PT. STEREO ELEKTRIK merupakan sebuah perusahaan dagang
elektronik. Pada tahun 2015 dijual 1.000 unit radio @ Rp.5.000.
Ditaksir biaya garansi total Rp.200.000. Pada tahun 2015, garansi
yang dimanfaatkan konsumen Rp.80.000, dan sisanya pada tahun
2016.
Diakui sebagai biaya Diakui sebagai penghasilan
Kas Rp.5.000.000 Kas Rp.5.000.000
Penjualan Rp.5.000.000 Penjualan*) Rp.4.800.000
Penghsln dlm garansi Rp 200.000
Keterangan :
Penjualan ; (1.000 unit x Rp.5.000) – Rp.200.000 = Rp.4.800.000
 Ayat jurnal perbaikan dalam masa garansi tahun 2015 adalah
Diakui sebagai biaya Diakui sebagai penghasilan
Beban garansi Rp.80.000 Beban garansi Rp.80.000
Kas Rp.80.000 Kas Rp.80.000
Penghasilan dlm garansi Rp.80.000
Pendapatan garansi Rp.80.000
Ayat jurnal penyesuaian tahun 2015 adalah

Diakui sebagai biaya Diakui sebagai


penghasilan
Beban garansi Rp.120.000
Utang garansi Rp.120.000 Tidak dijurnal

Keterangan :
Utang garansi ; Rp.200.000 – Rp.80.000 = Rp.120.000.-
 
Ayat jurnal perbaikan dalam masa garansi tahun 2016 adalah
Diakui sebagai biaya Diakui sebagai penghasilan
Beban garansi Rp.120.000 Beban garansi Rp.120.000
Kas Rp.120.000 Kas Rp.120.000

Penghasilan dlm garansi Rp.120.000


Pendapatan garansi
Rp.120.000
LATIHAN DI KELAS

Kasus -1
Berikut ini adalah transaksi yang berhubungan dengan pembelian barang
dagangan PT. SALSA selama bulan September dan Oktober 2016
03 Sep Dibeli barang dagangan secara kredit dengan harga faktur
Rp.15.000.00, dengan termin 2/10. n/30
07 Sep Dikembalikan sebagian barang dagangan yang dibeli pada
tanggal 03 September 2016 karena rusak. Harga faktur barang
dagangan yang dikembalikan adalah Rp.1.500.000
12 Sep Dibayar 75% utang yang terjadi atas pembelian barang pada
tanggal 03 September 2016 (setelah diperhitungkan retur
pembelian)
05 Okt Dibayar sisi utang atas pembelian barang tanggal 03
September 2016
Diminta :
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut di atas, apabila :
1. Pencatatan menggunakan metode kotor (bruto)
2. Pencatatan menggunakan metode bersih (neto)
TUGAS DI RUMAH
DIKERJAKAN DALAM BUKU JURNAL

KASUS – 2
KASUS – 3
KASUS – 4
KASUS – 5
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai