Anda di halaman 1dari 23

Pengantar Akuntansi II

ASET TAK BERWUJUD DAN


ASET SUMBER DAYA ALAM

Rahman Pura, S.E, M.Si, AK, CA


Email : sahman_aslam@yahoo.com
Hp/Wa : 081342330772
TUJUAN PEMBELAJARAN
PENGERTIAN ASET TAK BERWUJUD
Hak atau keistimewaan dan keunggulan
kompetitif yang dihasilkan dari kepemilikan
aset berumur panjang yang tidak memiliki
substansi fisik, bukti berwujud mungkin ada
dalam bentuk kontrak atau lisensi dan
muncul dari sumber pemerintah (seperti hak
paten, hak cipta, lisensi, merek dagang dan
nama dagang), akuisisi bisnis lain (googwill),
pengaturan monopoli swasta yang timbul dari
perjanjian kontrak (waralaba dan sewa).
PENGGOLONGAN ASET TAK
BERWUJUD

HAK HAK
PATEN CIPTA
Ipad milik PT Erlangga
Apple menerbitkan
buku

MEREK
LISENSI DAGANG
Lisensi BI ke
Mandiri
transaksi non
tunai
FRANCHISE

GOODWILL
PENGAKUAN & PENGUKURAN ASET TAK
BERWUJUD
PENGAKUAN PENGUKURAN
Kemungkinan Suatu aset
besar perusahaan takberwujud pada
akan memperoleh awal perolehan harus
manfaat ekonomis diukur sebesar biaya
masa depan dari perolehan. Biaya
aset tersebut perolehan aset
takberwujud
Biaya perolehan ditentukan berdasar
aset tersebut dapat kan cara memperoleh
diukur secara andal aset tersebut.
PENCATATAN ASET TAK BERWUJUD
a. Aset takberwujud diperoleh melalui pembelian
Bila aset takberwujud diperoleh melalui pembelian penentuan
biaya perolehan meliputi harga pembelian serta biaya yang
dikeluarkan agar siap digunakan.
Contoh
PT.MUZILA pada tanggal 01 Mei 2015 memperoleh hak dari KFC
memproduksi suatu produk makanan dan menjual kepada umum.
Biaya yang dikeluarkan atas produk tersebut sebesar
Rp.30.000.000,- sesuai dengan perjanjian hak mempergunakan
selama 10 tahun. . Jurnal atas perolehan aset tersebut adalah :

Debit Kredit
Tanggal Keterangan
(Rp) (Rp)
2015
Mei 01 Franchise 30.000.000 -
Ka - 30.000.0000
b. Aset tak berwujud yang diperoleh melalui kombinasi bisnis
(Goodwill)
Untuk aset takberwujud yang diperoleh melalui kombinasi bisnis
penetapan biaya perolehan aset tersebut adalah nilai wajarnya pada
tanggal akuisisi.
Contoh:
PT. MERCURI pada tanggal 15 Mei 2015 mengakuisisi PT.BIMASAKTI
sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri obat-obatan. Pada
tanggal akuisisi PT. BIMASAKTI mempunyai total aset sebesar Rp12,5
miliar dan total liabilitas/kewajiban sebesar Rp 5 miliar, harga pembelian
yang dibayarkan PT.MARCURI ke PT. BIMASAKTI sebesar Rp 8,5
miliar
Dengan demikian nilai goodwill diakui sebagai berikut :
  Total Aset Rp.12.500.000.000
Total liabilitas/kewajiban (Rp. 5.000.000.000)
Nilai wajar aset PT.BIMASAKTI Rp. 7.500.000.000
Biaya perolehan (Rp. 8.500.000.000)
Goodwill Rp.1.000.000.000
Ayat jurnal yang akan dibuat oleh PT. MARKURI adalah :
Debit Kredit
Tanggal Keterangan
(Rp) (Rp)
2015
Mei 15 Aset 12.500.000.000 -
Goodwill 1.000.000.000 -
Kas - 8.500.000.000
Liabilitas - 5.000.000.000

c. Aset takberwujud yang dihasilkan secara internal


Biaya perolehan aset takberwujud yang dihasilkan secara internal terdiri
atas seluruh biaya yang dibutuhkan yang dapat diatribusikan secara
langsung untuk membuat, menghasilkan, dan mempersipakan aset
tersebut sehingga siap untuk digunakan sesuai dengan maksud
manajemen. Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
adalah :
 Pengeluaran bahan baku atau jasa yang digunakan,
 Biaya kepegawaian yang terkait dalam menghasilkan aset
takberwujud, dan
 Biaya pendaftaran hak hukum.
Contoh
Pada tanggal 05 Agustus 2015 pemerintah memberikan hak, berupa hak
paten kepada PT. BIMANTARA untuk memproduksi suatu rancangan
produk. Biaya-biaya yang berkaitan dengan perolehan hak paten tersebut
adalah; biaya pendaftaran Rp.500.000, biaya notaris Rp.700.000,
pembayaran kepada pemerintah Rp.2.000.000, biaya pembuatan model
Rp.600.000, dan biaya lainnya yang terkait langsung dengan paten
Rp.200.000. Jangka waktu pemakaian hak tersebut selama 8 tahun.
Dengan demikian biaya perolehan paten tersebut adalah:
Biaya pendaftaran Rp. 500.000.-
Biaya notaris Rp. 700.000.-
Pembayaran kepada pemerintah Rp.2.000.000.-
Biaya lainnya Rp. 200.000.-
Biaya pembuatan model Rp. 600.000.-
Biaya perolehan Rp.4.000.000.-
Ayat jurnal yang akan dibuat oleh PT. BIMANTARA atas perolehan
aset tersebut adalah :
Debit Kredit
Tanggal Keterangan
(Rp) (Rp)
2015
Agust 15 Paten 4.000.000 -
Kas - 4.000.000
Biaya Penelitian dan Pengembangan
 Semua pengeluaran untuk membiaya kegiatan penelitian
diakui sebagai beban periodik
 Biaya dalam tahap pengembangan dibebankan sampai kriteria
tertentu dipenuhi, terutama kelayakan teknologi tercapai.
 Biaya pengembangan yang timbul setelah kelayakan teknologi
telah dicapai dikapitalisasi ke biaya pengembangan yang
dianggap sebagai aset tak berwujud.
 Kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang
terkait dengan aset takberwujud selama pengembangannya.
 Contoh kegiatan pengembangan antara lain :
 Desain, konstruksi dan pengujian prototype dan model
sebelum produksi atau digunakan.
 Desain peralatan, cetakan dan pewarnaan yang melibatkan
teknologi baru
 Desain, konstruksi dan operasi pabrik percontohan yang
skalanya tidak ekonomis untuk produksi komersial
Contoh
PT. RIZAL BAKRI melakukan penelitian dan pengembangan
software statistik baru. Pada tanggal 01 Februari 2015 PT
RIZAL BAKRI mengeluarkan kas sebesar Rp.25.000.000
sebagai biaya penelitian pengembangan software dalam
jangka waktu 3 bulan. Perusahaan mulia merancang dan
mendesain software tersebut sampai tanggal 31 Agustus 2015
dengan mengeluarkan kas sebesar Rp.15.000.000 sebagai
biaya pengembangan, namun hasil pengembangan belum
menunjukkan adanya kelayakan tekhnologi dari software
tersebut. Selanjutnya perusahaan mengeluarkan kas lagi
sebesar Rp.30.000.000 sebagai biaya pengembangan untuk
menyempurnakan software sehinga pada tanggal 01
Desember 2015 perusahaan dapat menunjukkan software
tersebut memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset
takberwujud dan layak untuk diterapkan.
Ayat jurnal yang dibuat oleh PT. RIZAL BAKRI untuk mencatat
transaksi tersebut adalah :
Debit Kredit
Tanggal Keterangan
(Rp) (Rp)
2015
Feb 01 Beban penelitian 25.000.000 -
Kas - 25.000.000
(Mencatat beban
penelitian)
Agust 30 Beban pengembangan 15.000.000 -
Kas - 15.000.000
(Mencatat beban
pengembangan)
Des 01 Biaya pengembangan 30.000.000 -
Kas - 30.000.000
(Mencatat biaya
pengembagan)

Keterangan
Pengeluaran kas pada tanggal 01 Februari 2015 sebagai biaya penelitian dan 30 Agustus
2015 sebagai biaya pengembangan diakui sebagai beban periodik, dan disajikan pada
laporan laba rugi periodik.
Sedangkan pengeluaran kas pada tanggal 01 Desember 205 sebagai biaya
pengembnagan diakui sebagai aset tak berwujud sehingga diajikan dalam laporan posisi
keuangan (neraca)
AMORTISASI TAK BERWUJUD
 Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas
tidak boleh diamortisasi tetapi akan dikenai uji penurunan
nilai sedikitnya setahun sekali walaupun tidak ada indikasi
penurunan nilai. Umur manfaat aset yang tidak terbatas
bukan berarti tidak terhingga, hanya saja pada masa saat
ini perusahaan tidak melihat batasnya. Contoh aset
takberwujud dalam kategori ini adalah goodwill.
 Aset takberwujud yang masa manfaatnya terbatas harus
diamortisasi secara sistematis sepanjang masa manfaatnya
dan dikenai uji penurunan nilai bila ada indikasi penurunan
nilai
 Aset takberwujud harus diamortisasi dengan metode yang
dapat mencerminkan konsumsi manfaat ekonomis. Jika
metode tersebut tidak dapat ditentukan dengan andal, maka
digunakan metode garis lurus.
Contoh
Pada awal tahun 2015 pemerintah memberikan hak, berupa hak paten
kepada PT. BIMASAKTI untuk memproduksi suatu rancangan
produk. Biaya-biaya yang berkaitan dengan perolehan hak paten
tersebut adalah; biaya pendaftaran Rp.500.000, biaya notaris
Rp.700.000, pembayaran kepada pemerintah Rp.2.000.000, biaya
pembuatan model Rp.600.000, dan biaya lainnya yang terkait
langsung dengan paten Rp.200.000. Jangka waktu pemakaian hak
tersebut selama 8 tahun dan tidak memiliki nilai residu (nilai sisa)
pada masa umur ekonimis paten tersebut.
Biaya perolehan paten tersebut dapat dihitung sebagai berikut :
Biaya pendaftaran Rp. 500.000.-
Biaya notaris Rp. 700.000.-
Pembayaran kepada pemerintah Rp.2.000.000.-
Biaya lainnya Rp. 200.000.-
Biaya pembuatan model Rp. 600.000.-
Biaya perolehan Rp.4.000.000.-
Beban amortisasi pertahun dengan menggunakan metode garis lurus dapat
dihitung sebagai berikut :
Rp 4.000.000
Beban amort pertahun =
4 tahun
= Rp.500.000
Dengan demikian tabel beban amortisasi dapat disusun sebagai berikut :
PT. BIMASAKTI
Tabel Amortisasi Hak Paten
Metode Garis Lurus
Tahun Beban amortisasi Akumulasi amortisasi Nilai buku
Ke- ( Rp ) ( Rp ) ( Rp )
(1) (2) (3) = (3) + (2) (4) = (BP) – (3)
4.000.000
1 500.000 500.000 3.500.000
2 500.000 1.000.000 3.000.000
3 500.000 1.500.000 2.500.000
4 500.000 2.000.000 2.000.000
5 500.000 2.500.000 1.500.000
6 500.000 3.000.000 1.000.000
7 500.000 3.500.000 500.000
8 500.000 4.000.000 -
Ayat jurnal yang dibuat atas beban amortisasi paten
tersebut adalah sebagai berikut (ilustrasi beban
amortisasi tahun 2015) :
Debit Kredit
Tanggal Keterangan
(Rp) (Rp)
2015
Des 31 Beban amortisasi 500.000 -
Akumu amort. paten - 500.000
(Mencatat beban
amortisasi paten)
AKUNTANSI ASET SUMBER DAYA
ALAM
 Aset sumber daya alam adalah sumber daya alam yang
diambil dari tanah seperti biji besi, petroleum
(minyak), gas, mineral dan kayu.
 Sumber daya alam yang dimaksud adalah sumber daya
alam yang dapat diekstraksi. Ekstraksi sumber daya
alam adalah sebagai usaha menemukan dan menghapus
sumber daya alam yang berada di dalam atau di dekat
kerak bumi.
 Aset sumber daya alam yang dapat diekstraksi atau
eksplolasi dan evaluasi pertambangan sumber daya
mineral diukur berdasarkan biaya perolehan.
 Penyusutan Deplesi atas aset sember daya alam yang
dapat diekstraksi pada umumnya menggunakan metode
unit aktivitas atau unit produksi
Contoh.
PT. BERLIAN merupakan perusahanan tambang batu
bara. Pada tanggal 03 Januari 2015 mengeluarkan kas
sebesar Rp.500 milyar untuk investasi tambang batubara
yang diperkirakan memiliki 100.000 ton. Selama tahun
2015 perusahaan dapat mengekstaksi dan menjual 10.200
ton. Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi
tersebut adalah :
1. Ayat jurnal untuk mencatat perolehan tambang batu
bara adalah :
Debit Kredit
Tanggal Keterangan (dalam ribuan (dalam ribuan
rupiah) rupiah)
2015
Jan 03 Tambang batu bara 500.000.000 -
Kas - 500.000.000
(Mencatat perolehan
tambang batu bara)
2. Ayat jurnal untuk mencatat penyusutan tambang batu
bara tahun 2015
Debit Kredit
(dalam (dalam
Tanggal Keterangan
ribuan ribuan
rupiah rupiah)
2015
Des 31 Beban deplesi 51.000.000 -
Akum. deplesi - 51.000.000
(Mencatat deplesi
tambang batu bara)

Keterangan :
Beban deplesi tahun 2015 dengan metode unit aktivitas/unit produksi dapat
dihitung :
Beban deplesi per ton : Rp.500 milyar ÷ 100.000. ton = Rp.5 juta per ton
Beban deplesi pertahun (2015) : Rp.5 juta x 10.200 ton = Rp.51 milyar
LATIHAN DI KELAS

Pada tanggal 01 Mei 2014 PT. BIMANTARA memperoleh


sebuah paten, dengan mengeluarkan biaya-biaya sebagai
berikut; biaya pendaftaran paten Rp.1.500.000, biaya
notaris Rp.750.000, biaya pembuatan model Rp.800.000,
biaya administrasi kantor Rp.300.000, biaya iklan produk
perusahaan Rp.600.000, biaya administrasi paten
Rp.200.000. Paten tersebut diperkirakan memiliki umur
ekonomis 5 tahun.
Diminta
1. Berapa biaya perolehan aset tersebut
2. Berapa biaya amortisasi paten setiap tahun jika
perusahaan menggunakan metode garis lurus
3. Buat jurnal atas perolehan aset tersebut
TUGAS DI RUMAH
KERJAKAN PADA BUKU JURNAL
KASUS – 1
KASUS – 2
KASUS – 3
KASUS – 4
KASUS - 5
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai