Anda di halaman 1dari 12

NEONATUS HERNIA

Pembimbing :
dr. M. Bob Muharly Rambe, M.Ked(Surg), Sp. B

Disusun Oleh :
Cindy Tiara (20360176)
Pendahuluan
● Hernia berasal dari bahasa Latin, herniae yang berarti penonjolan isi suatu
rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah (defek) pada dinding rongga
itu. Diafragmatika adalah struktur muskulotendinous yang membatasi
rongga toraks dan rongga abdomen.
● Hernia diafragmatika adalah masuknya organ-organ abdomen melalui
defek (lubang) pada diafragma ke dalam rongga toraks. Penyebab hernia
diafragmatika yang sering dijumpai adalah bersifat bawaan, walaupun
masih ditemui kelainan yang didapat.
● Secara umum terdapat tiga tipe dasar hernia diafragmatika yaitu hernia
Bochdalek (melalui defek posterolateral), hernia Morgagni (melalui defek
anterio retrosternal) dan hernia hiatus esofagus
DEFINISI
Hernia diafragmatika merupakan penonjolan sebagian organ intraabdomen ke
dalam rongga dada melalui suatu defek yang terdapat pada diafragma. Defek
pada diafragma ini dapat merupakan kelainan kongenital atau akibat trauma
Insidensi
Hernia Diafragmatica sering mengakibatkan distress pernapasan
neonatal dengan insiden antara 1:2000 sampai 1:5000 bayi yang lahir
hidup. 80-90 % hernia diafragmatika kongenital terjadi pada sisi kiri.
Kantung dan sakkus hernia hanya terdapat pada 20% kasus. Tipe yang
paling sering terjadi (80%) adalah defek posterolateral atau hernia
Bochdalek. Hernia retrosternal disebut hernia Morgagni sangat jarang
terjadi yaitu hanya sekitar 2-6% dari seluruh defek diafragma
Etiologi

Etiologi pasti HDK belum diketahui tetapi diduga gangguan


pembentukan membran pleuroperitoneal. Pada mingguminggu pertama
pembentukannya, kavum pleura dan kavum peritoneum bersatu melalui
sepasang kanal pleuroperitoneal. Pada minggu ke delapan, kavum pleura
berpisah dari kavum peritoneal dengan terbentuknya membran
pleuroperitoneal. Apabila membran pleuraperitoneal gagal terbentuk,
maka penutupan kanal pleuroperitoneal tidak komplit maka terjadilah
defek diafragma posterolateral.
klasifikasi
1. Hernia Diaphragmatica Posterolateral (BOCHDALEK) Hernia tipe Bochdalek adalah hernia
diafragmatika dari membrane pleuroperitoneal untuk berkembang dan menutup sebelum usus
kembali ke abdomen pada minggu ke 10 gestasi. Usus kemudian memasuki rongga pleural dan
menyebabkan perkembangan paru yang buruk sehingga terjadi hipoplasia paru (penurunan jumlah
alveoli per area paru).

2. Hernia Diaphragmatica Retrosternal ( TIPE MORGAGNI ). Hernia Morgagni adalah hernia


congenital yang jarang terjadi. Terjadi pada retrosternal atau di kedua sisi sternum (parasternal).

3. Hernia Esophageal Dua tipe dari hernia esophagus dikenal sebagai hernia hiatal dan
paraesophageal. Hernia hiatal merujuk kepada hernia dari rongga perut ke rongga dada melalui
hiatus esophagus.
Patofisiologi
Pada usia kehamilan 2 bulan tidak ada penekanan terhadap diagfragma yang sedang
berkembang baik dari rongga dada maupun dari rongga abdomen. Di dalam rongga dada, paru
belum berkembang, sedangkan di dalam rongga abdomen usus mengambil tempat di luar abdomen
yaitu di umbilikus. Tekanan mekanik pertama yang diterima oleh diafragma adalah saat usus
kembali dari umbilikus ke intra abdomen pada minggu ke–10. Saat itu bagian-bagian diafragma
telah menempati tempat yang normal untuk menerima penekanan sebagai konsekuensi dari
perkembangan organ–organ. Hernia dapat timbul dari gagalnya pertumbuhan diafragma yang
normal atau timbul dari daerah yang memang rawan terhadap penekanan yaitu foramen Bochdalek,
foramen Morgagni, dan hiatus esofagus.

Gangguan pembentukan diafragma ini dapat berupa kegagalan pembentukan sebagian


diafragma, gangguan fusi antar unsur-unsur pleuroperitonei atau gangguan pembentukan otot, yang
dapat menyebabkan diafragma menjadi tipis dan mengakibatkan terjadi eventrasi,5 sedangkan
pelebaran tentang hiatus esofagus dan lemahnya ligamentum phrenoesophageal tidak diketahui
secara jelas
Manifestasi Klinis

Distres pernapasan (Apgar score rendah) merupakan manifestasi klinis hernia diafragmatika yang dapat
terjadi segera setelah lahir atau timbul 24- 48 jam setelah periode stabil. Manifestasi awal meliputi
takipneu, grunting, retraksi dinding dada, pucat, sianosis dan tanda klinis shunting dan persistent fetal
circulation. Secara klinis hernia diafragmatika akan menyebabkan gangguan kardiopulmoner karena
terjadi penekanan paru dan terdorongnya mediastinum ke arah kontralateral.

Pemeriksaan fisik didapatkan gerakan pernafasan yang tertinggal, perkusi pekak, fremitus menghilang,
suara pernafasan menghilang dan mungkin terdengar bising usus pada hemitoraks yang mengalami
gangguan

Foto Thoraks akan memperlihatkan adanya bayangan usus didaerah thoraks. Kadang- kadang
diperlukan fluoroskopi untuk membedakan antara paralisis diafragmatika dengan eventerasi. Bila
perlu dapat pula dilakukan untuk membuktikan apakah kelainan itu eventerasi atau hernia biasa
Diagnosa Banding
● Pneumatokel akibat stafilokokus
● Malformasi kista adenomatoid paru
● Eventrasio Diafragmatika
● Paralisis diafragma
Penatalaksanaan

Tatalaksana yang dilakukan meliputi terapi medikamentosa, suportif,


dan koreksi pembedahan untuk mengembalikan organ abdomen yang
terdapat di dalam rongga dada ke abdomen.
Prognosis
mortalitas hernia diafragmatika sebesar 40-50%. prognosis bervariasi tergantung
pada institusi tempat pasien dirawat; apabila fasilitas memadai termasuk perawatan
dengan ECMO tersedia, maka angka keberhasilan hidup berkisar antara 40-69%. Hal- hal
yang mungkin timbul dan dapat mempersulit kondisi pasien yang bertahan hidup dengan
morbiditas jangka panjang meliputi kelainan fungsi paru dan penyakit paru kronis,
gastroesophageal reflux, rehernia, volvulus, scoliosis, hearing loss dan gangguan
perkembangan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai