Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN

Teori Kasus Kesimpulan

Anamnesis Hasil anamnesis antara teori


dengan kasus sesuai.
Pada anamnesis, keluhan yang 1. Pasien datang keluhan
sering dijumpai pada pasien utama berupa gatal di
berupa rasa gatal dengan lesi seluruh tubuh. Keluhan
kulit polimorfi berbatas tegas, dirasakan oleh pasien
dengan bagian tepi lesi lebih lebih kurang sejak 3
aktif. bulan yang lalu.
2. Keluhan disertai dengan
bercak-bercak
Beberapa faktor yang dapat kemerahan. Bercak
meningkatkan risiko terjangkit kemerahan muncul
tinea diantaranya: dengan sisik putih yang
1. Tinggal di tempat yang berubah menjadi merah
sempit, kumuh, lembab, kehitaman.
kondisi yang padat 3. Bercak-bercak
2. Dekat dengan orang kemerahan tersebut
maupun hewan yang dirasakan sangat gatal
terinfeksi dermatofita terutama bila berkeringat
3. Meminjam pakaian dan udara panas dan
maupun peralatan penderita membaik saat setelah
tinea korporis mandi.
4. Melakukan olah raga yang 1. Menurut pasien gatal tidak
terdapat kontak kulit dipengaruhi makanan yang
dengan penderita tinea dikonsumsi setiap harinya.
korporis
5. Menggunakan pakaian
yang ketat
1. Memiliki imun yang lemah
Pemeriksaan Fisik Hasil pemeriksaan fisik
antara teori dengan kasus
Temuan klinis utama pada Tampak makula-patch
sesuai.
kasus tinea ialah lesi bulat atau eritematosa hiperpigmentasi,
lonjong, berbatas tegas terdiri batas tegas, multipel,
atas eritema, skuama, kadang- irregular dengan tepi aktif dan
kadang dengan vesikel dan central healing, ukuran
papul di tepi. Daerah nummular-plakat, sebagian
tengahnya biasanya lebih ditutupi skuama sedang
tenang (central healing). selapis warna putih.
Kelainan kulit dapat pula
terlihat sebagai lesi-lesi
dengan pinggir yang polisiklik,
karena beberapa lesi kulit yang
menjadi satu. Kemudian pada
tinea korporis yang menahun,
tanda radang akut biasanya
tidak terlihat lagi. Selain itu,
dapat pula dijumpai
manifestasi klinis sebagai
berikut:
1. Khasnya, lesi dimulai
dengan eritematosa, plak
bersisik yang dapat
memburuk dengan cepat.
2. Diikuti dengan lesi yang
membulat, lesi membentuk
bentuk annular.
3. Inflamasi dapat
menyebabkan kulit
bersisik, krusta, papula,
vesikel, dan bulla
berkembang, khususnya
pada batas yang meninggi.
4. Tinea korporis dapat
muncul sebagai purpuric
macula, namun kasus ini
jarang.
Pemeriksaan Penunjang

Tes KOH dan Biposi Tidak dilakukan pemeriksaan Hasil pemeriksaan antara
kerokan kulit penunjang dikarenakan teori dengan kasus tidak
secara klinis sudah muncul sesuai
manifestasi klinis yang jelas
serta keterbatasan sarana dan
prasarana.

Tatalaksana
1. Nonmedikamentosa 1. Medikamentosa Tatalaksana antara teori
Menjaga personal hygiene. a. Myconazole 2% Cr dengan kasus sesuai
2. Medikamentosa 10gr Tube No I
a. Agen Topikal Sue
1) Topikal azole b. Ketokonazole tab
2) Topikal allylamines 200mg No X
3) Kortikosteroid S1dd tab 1
b. Preparat Oral c. CTM Tab 4 mg No X
1) Griseofulvin dengan S3dd tab 1
dosis 10 mg/kg/hari d. Amlodipine tab 10mg
selama 4 minggu No XX
efektif S1dd tab 1 (malam)
2. Edukasi
a. Menjelaskan kepada
pasien bahwa penyakit
disebabkan jamur dan
membutuhkan
pengobatan dalam
jangka waktu 3-4
minggu.
b. Menjaga personal
hygiene seperti
mengganti baju/
membersihkan tubuh
dengan handuk
kering/ mandi setelah
beraktivitas berat atau
berkeringat, rutin
mengganti baju setiap
hari, dan tidak
menggunakan sabun
mandi, handuk, serta
pakaian secara
bergantian dengan
anggota keluarga lain.
c. Menjelaskan kepada
pasien cara pemakaian
obat yang benar, yaitu
dioleskan tipis-tipis
setidaknya 2 cm diluar
lesi sekali atau 2 kali
perhari.

Anda mungkin juga menyukai