Klmpok 3 Ibu Yudit
Klmpok 3 Ibu Yudit
DENGAN
RHEUMATOID ARTHRITIS
KELOMPOK III :
RANI ANWAR (121521924)
NURUL FIRAWATI (121511920)
KRISTIAN MASELA (121421908)
KAMSINAR (121691921)
ST. SHAKINAH NUR FAJRI (121431917)
TINCE TIAU (121841909)
MARGARETHA FASE (121471926)
NOFITA SION (121701907)
YOSEPINA LEREBULAN (121711913)
ANGGITA (121681910)
* PENGERTIAN
Rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit inflamasi non-
bakterial yang bersifat sistemik, progresif, cenderung kronik dan
mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris
(Chairuddin, 2003). Reumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit
autoimun menyebabkan inflamasi kronik yang ditandai dengan
terdapatnya sinovitis erosif simetrik yang mengenai jaringan
persendian ataupun organ tubuh lainnya (Daud,2004). Penyakit
autoimun yang terjadi jika sistem imun menyerang jaringan tubuh
sendiri. Reumatoid arthritis merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh reaksi autoimun yangterjadidi jaringan sinovial.
ETIOLOGI
Agen pencedera fisiologis
MASALAH KEPERAWATAN
Nyeri kronis
DATA
DS :
a. Klien mengatakan saat menggerakkan atau menekuk lutut terasa sakit
b. Klien mengatakan tidak mau melakukan pergerakan yang membuat kakinya
sakit
DO :
a. Gerakan klien terbatas
b. Klien terlihat selalu meluruskan kakinya
ETIOLOGI
Nyeri
MASALAH KEPERAWATAN
Gangguan mobilitas fisik
DS :
a. Klien mengatakan mengapa kakinya sakit ketika merasakan dingin
b. Klien mengatakan tidak tahu harus berbuat apa ketika nyeri timbul
DO :
a. Klien memiliki masalah pada memori tidak mampu mengingat dengan baik
b.Status mental gerontik kerusakan intelektual sedang
ETIOLOGI
Kurang mampu mengingat
MASALAH KEPERAWATAN
Defisit pengetahuan
DS :
a. Klien mengatakan memakai alat bantu berjalan ketika kakinya tidak sakit
DO :
a. Skala morse skor 45 dengan kesimpulan resiko jatuh
b. Klien mengalami kelemahan otot sebelah kirI
c. Status fungsional klien ketergantungan sebaian
ETIOLOGI
Penggunaan alat bantu berjalan
MASALAH KEPERAWATAN
Risiko jatuh
DIAGNOSA
1. Nyeri kronis b.d agen pencedera fisiologis
mengingat
berjalan
INTERVENSI
Tujuan & Kriteria Hasil
DX. 1
• Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama 5x24 jam diharapkan nyeri dapat
berkurang (skala 0-3) dengan kriteria hasil:
• Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri, mencari bantuna).
• Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri.
• Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Intervensi
• Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk local, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi.
• Observasi rekasi nonverbal dari ketidaknyamanan.
• Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien.
• Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
• Control lingkungan yang dapat memepengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan.
Lanjud intervensi dx 1
Intervensi
• Monitoring vital sign sebelum/ sesudah latihan dan lihat respon pasien saat
latihan.
• Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap
cedera.
• Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi.
• Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi.
• Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
kemampuan.
• Berikan alat bantu jika klien mmerlukan
Tujuan & Kriteria Hasil
DX. 3
• Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam diharapkan klien
dapat memahami penatalaksanaan nyeri yang sering timbul dengan kriteria
hasil :
• Klien menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi dan cara mengatasi
nyerinya.
• Klien mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/ tim kesehatan
lainnya.
INTERVENSI
• Berkan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit
yang spesifik .
• Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
• Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang
tepat.
• Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat.
• Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat.
• Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat.
• Diskusikan pilihan terapi atau penanganan.
• Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat.
Tujuan & Kriteria Hasil
DX. 4
• Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam diharapkan klien
dapat mencegah kejadian jatuh pada dirinya dengan kriteria hasil :
• Keseimbangan : kemampuan untuk mempertahankan tubuh.
• Perilaku pencegahan jatuh : tindakan individu atau pemberi asuhan untuk
meminimalkan factor resiko yang dapat memicu jatuh dilingkungan individu.
• Kejadian jatuh : tidak ada kejadian jatuh.
• Pengetahuan : pemahaman pencegahan jatuh pengetahuan keselatan anak
fisik.
INTERVENSI
• Mengindentifikasi deficit kognitif atau fisik pasien yang dapat mengingkatkan
potensi jatuh dalam lingkungan tertentu.
• Mengindentifikasi perilaku dan faktor yang mempengaruhi resiko jatuh.
• Mengindentifikasi karakteristik lingkungan yang dapat meningkatkan potensi
untuk jatuh (misalnya. Lantai yang licin dan tangga terbuka).
• Sarankan perubahan dalam gaya berjalan kepada pasien.
• Mendorong pasien untuk menggunakan tongkat atau alat pembantu berjalan.
• Tempat artikel mudah dijangkau pasien.
• Memantau kemampuan untuk menstransfer dari tempat tidur ke kursi dan
demikian pula sebaliknya.
IMPLEMENTASI
Hari pertama :
• Menggunakan teknik komunikasi teraputik untuk mengetahui pengalaman
nyeri.
• Mengukur TD, RR, Nadi
• Memberikan penilaian tingkat pengetahuan klien tentang rematik
• Mengidentifikasi kemungkinan penyebab sakit dikaki itu muncul
• Melakukan pengkajian nyeri
• Mengkaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
• Mengkaji tipe dan sumber nyeri yang menentukan intervensi
• Mengajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam
• Mengkaji kemampuan klien dalam mobilisasi
• Mengidentifikasi prilaku dan faktor yang mempengaruhi risiko jatuh
• Memberikan klien alat bantu jika diperlukan Mengidentifikasi potensi
jatuh klien
• Mengidentifikasi lingkungan klien
• Mengajarkan klien tentang teknik ambulasi
• Membantu klien untuk menggunakan alat bantu jalan
• Meminta klien untuk beristirahat
Hari kedua :
DX 2.
S: klien mengatakan saat menggerakkan atau menekuk lutut terasa
sakit
O: gerakan klien terbatas
A: masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
DX 3
S: klien mengatakan mengapa kakinya sakit ketika
merasakan dingin
O: klien memiliki masalah pada memori tidak mampu
mengingat dengan baik
A: masalah defisit pengetahuan belum tertasi
P: lanjutkan intervensi
DX 4
S: klien mengatakan memakai alat bantu berjalan ketika
kakinya tidak sakit
O: skala morse 45 dengan kesimpulan resiko jatuh
A: masalah risiko jatuh belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
TERIMAH KASIH