22 Oktober 2021
1
Meningkatkan kesehatan ibu dan
anak melalui
upaya penurunan AKI dan AKB
2
Meningkatkan kualitas SDM
melalui
upaya penurunan stunting
Kematian ibu meningkat pada Jan-Sept 2021 dibandingkan Jan-
Sept 2020
Kematian Ibu 2018= 4.221
842 Kematian Ibu 2019= 4.196
Kematian Ibu 2020= 4.614
Persalinan
530
443
425
24 Provinsi Kematian Ibu meningkat
BANTEN ACEH SUMSEL DKI JAKARTA MALUKU SULUT JAMBI GORONTALO PAPUA MALUKU UTARA
Sep '2020
ANALISIS SITUASI
Penyebab Kematian Ibu
Target Penurunan AKI (/100.000 KH)
Ancaman COVID-19
183
70
82,4 % 0,5%
Bidan Perawat
% Tempat Persalinan
Perempuan 10-54 Tahun TEMPAT KEMATIAN IBU TEMPAT KEMATIAN NEONATUS
67.9
29% 18%
77
Praktek Bidan RS Swasta
16% 15%
16.4
13.8
Rumah RS Pemerintah
15.6
1.9
12% 5%
4.9
2.5
Puskesmas/ Klinik R U MA H F A S KE S R U MA H PE R J A LA NAN
S A KI T L A I N N YA KE
Pustu/Pusling Rumah Sakit Faskes lainnya Rumah Perjalanan ke
RS/Faskes R S / F ASKE S
4% 1%
Polindes/ Praktek SRS Litbang, 2016
Poskesdes Dokter
(Riskesdas 2018)
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas
Tujuan
Kematian Ibu
Deteksi Dini Faktor Risiko Belum Optimal Rujukan Persalinan Tidak Terencana Kesiapan Fasyankes Rujukan
1. Kualitas Pelayanan ANC 1. Multiple Referral 1. Keterbatasan SDM (Rifaskes, 2019)
2,7% ANC memenuhi standar 10T (Sirkesnas 2016) 76% ibu harus dirujuk lagi ke fasyankes lain 750 Puskesmas tidak memiliki dokter umum
(EMNC, 2019) 105 Puskesmas tidak memiliki bidan
2. Pemberi Layanan ANC
84% ANC oleh bidan. Bidan tidak memiliki
2. Terlambat dirujuk 2. Fasilitas kegawatdaruratan belum memadai (Rifaskes,
31% terlambat dirujuk (EMAS, 2016) 2019, ASPAK 2020, Data Rutin)
kompetensi deteksi penyakit non obstetric
3. Stabilisasi Prarujukan 41 kab/kota tidak memiliki unit transfusi darah (UTD) / bank
(Riskesdas 2018)
9% pasien dirujuk yang dilakukan stabilisasi darah rumah sakit (BDRS)
Pentingnya (EMAS, 2016) 2458 Puskesmas mampu PONED dari total 4119 Puskesmas
Skrining rawat inap
PROGRAM KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR
Ibu Hamil
ANC Terpadu:
Pencegahan Ibu Hamil KEK dan anemia
Tatalaksana Penyakit Menular dan Tidak Menular
Kelas
Pemberdayaan Masyarakat dan Ibu Hamil
Penguatan Tatakelola Kab/Kota
LOKUS PERCEPATAN Kepmenkes 94/2020 Kepmenkes 319/2020 tgl
PENURUNAN AKI AKB tanggal 29 Januari 2020
Penetapan Lokus AKI
15 Mei 2020 tentang
Penetapan Lokus AKI AKB
AKB Tahun 2020 Tahun 2021
0 AKSES LAYANAN
4. Pelaksanaan Audit Maternal dan
PENINGKATAN PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN Neonatal Surveilans dan Response
ANC, Persalinan di Faskes, PNC,
kab/ko Kapasitas Puskesmas (KIA KB) 5. Penguatan Manajemen PONED dan
Imunisasi,
ta SPM Kab/Kota Pendampingan Rumah Sakit PONEK
INTERVENSI KEGIATAN 2021-2022
9
PELAYANAN ANTENATAL
(PMK No.21/ Tahun 2021)
Pembelajaran
Pembelajaran Evaluasi : kehadiran, BL BIDAN
Online penugasan mandiri dan
Mandiri
OJT, pre-post test
TIM
(Dokter, Bidan, Perawat)
4
Level 4
Minimal Tangan Level 5
Penolong Pelayanan Multispesialistik
Pelayanan danmultispesialistik
subspesialistik dan subspesialistik,
Kasus dengan kompleksitas tinggi
• Riwayat obstetrik jelek atau terdapat • Usia ibu ≤16 atau ≥35 tahun • Terlalu lama punya anak pertama ≥4 tahun
komplikasi pada persalinan yang lalu (riwayat • Anak terkecil ≤2 tahun • Interval kehamilan >10 tahun
vakum/forsep, HPP dan atau transfusi) • Persalinan ≥4 kali LEVEL 2
• Pertumbuhan janin terhambat/Pertumbuhan janin •
•
•
Riwayat gagal hamil berulang (≥2 kali)
berlebih (makrosomia) •
Prolaps tali pusat LEVEL 3
Riwayat operasi rahim (SC / miomektomi) Anemia dalam kehamilan (Hb<10)
• Hamil dengan obesitas atau gizi kurang • Janin meninggal • Gangguan darah lain dalam kehamilan
• Hipertensi dalam kehamilan • Perdarahan antepartum • Gangguan air ketuban (oligo/hidramnion)
• Preeklampsia/eklampsia tanpa komplikasi • Plasenta previa dan solusio plasenta • Infeksi dalam kehamilan (termasuk HIV, sifilis
• Curiga ruptur uteri dan hepatitis B)
kompleks
• Kehamilan multipel • Ketuban pecah dini • Diabetes dalam kehamilan
• Curiga cephalopelvic disproportion • Persalinan preterm < 37 minggu • Kehamilan dengan penyakit medis lain yang
• kelainan presentasi janin • Persalinan post date >41minggu sederhana
• Persalinan lama / lewat ‘garis waspada’ partograf • Gawat janin
• plasenta akreta
• Kelainan jantung • Gangguan autoimun dan LEVEL 4 • Kelainan jantung berat
LEVEL 5
• Plasenta previa pada bekas SC hematologi kompleks • Kelainan paru berat
• ARDS dan gangguan pernapasan • Preeklampsia perawatan • Kehamilan yang butuh bedah jantung atau
lainnya konservatif bedah saraf
• Acute fatty liver • Preeklampsia berat/eklampsia • Komplikasi medis maupun akibat kehamilan
• Gangguan pembekuan darah dengan komplikasi yang melibatkan lebih dari 2 sistem organ
TINGKATAN PELAYANAN NEONATAL
(Draft Revisi Pedoman PONED-PONEK, rekomendasi UKK Neonatologi)
KEMAMPUAN
LEVEL KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN
LEVEL II • Mampu melayani persalinan dan Gadar Matneo 27/7 Kompetensi Tim (Dokter Umum, Bidan,
Puskesmas PONED • Menangani bayi baru lahir normal, Presentasi belakang kepala, Lahir spontan, Usia Perawat atau Dokter dan 2 bidan)
kehamilan 35 - <41minggu, Berat lahir 2000 - <4000gram, Stabil respiro-kardio-vaskuler
LEVEL III • Mampu perawatan neonatus Late Preterm Infants (usia kehamilan 34minggu dan atau berat Ketenagaan mampu PONEK 24/7 (Dokter
Pelayanan Spesialistis lahir 1600gram), stabil respiro-kardio-vaskuler dengan tunjangan akses vena perifer untuk Spesialis Anak, SpOG dan SpAN)
nutrisi, cairan, elektrolit dan obat-obatan
LEVEL IV • Kemampuan Level III, ditambahkan : Ketenagaan Mampu PONEK (Level III)
Pelayanan Subspesialistis Dasar Mampu perawatan neonatus:
ditambah Dokter spesialis Anak yang
• Usia kehamilan 32minggu dan atau berat lahir 1400gram mendapat kompetensi tambahan
• Mampu menangani kasus bedah neonatus sederhana dalam tata laksana stoma berdasarkan sertifikat kompetensi
• Mampu menangani kasus PJB non sianosis
• Fasilitas NICU dengan fasilitas yang dapat mendukung perawatan dengan alat ventilator tambahan fellow dari kolegium terkait dan
konvensional lengkap, fasilitas diagnosti dan obat-obatan penunjangnya (menurut disahkan oleh KKI berdasarkan STR-KT
leveling AAP 2004 adalah level IIIa) Fellow.
• Tunjangan akses vena perifer dan sentral untuk pemberian nutrisi, cairan, elektrolit dan
obat-obatan.
LEVEL V • Kemampuan Level IV ditambahkan : Ketenagaan LEVEL 4 DITAMBAH:
Pelayanan multisubspesialistis/ Mampu perawatan neonatus: • Dokter subspesialis lengkap untuk
subspesialistis lengkap • Tanpa batasan usia kehamilan dan atau berat lahir menangani kasus maternal neonatal, tidak
• Mampu menangani kasus bedah neonatus kompleks terbatas di bidang anestesi, kebidanan
• Mampu menangani kasus PJB sianosis yang memerlukan tindakan bedah dan anak saja, tetapi juga disiplin ilmu
jantung dengan atau tanpa ECMO lain.
• Fasilitas NICU dengan fasilitas yang dapat mendukung perawatan dengan alat • Untuk Neonatus termasuk subspesialistik
ventilator High Frequency Oscillation, fasilitas diagnosti dan obat-obatan dibidang tata laksana:
penunjangnya • Bedah neonatal kompleks (leveling
menurut AAP 2004 adalah level IIIc)
• PJB sianosis yang memerlukan tindakan
bedah jantung kompleks dengan atau
tanpa ECMO 16
PENANGANAN KEGAWATDARURATAN
MATERNAL DAN NEONATAL
Telemedi
cine (tele
EKG, tele Rujukan (RJ,
rad – RD, Parsial)
dicom) Ringka Telemedicine
Konsultasi & Telemedicine
san Dashboard
Leveling
Catata
Rujukan
Fitur n
Monitoring
Medis
SISRUTE Ringkasan Medis
Tracki Chat Video
ng dan Komunikasi
Resume Medis Terintegrasi
Video
Ambu Komun
lance ikasi Tracking Rujukan Maternal
Ambulance
Video Komunikasi
& Neonatal
PELAYANAN KESEHATAN PASCA PERSALINAN
SETELAH MASA NIFAS
PERSALINAN
(0 - <6 jam) KF1 (6-48 jam) KF2 (3-7 hari) KF3 (8-28 hari) KF4 (29-42 hari)
Contoh Bagan Skrining Nifas
Petugas: Petugas: Petugas: Petugas: Petugas :
Pemantauan Pemantauan tanda Pemantauan Pemantauan Pemantauan
tanda vital vital dan kegawat- tanda vital dan tanda vital dan tanda vital dan
dan kegawat- daruratan kegawat- kegawat- kegawat-
daruratan Skrining dengan daruratan
Bagan Tata Laksana daruratan daruratan
Pemantauan Skrining dengan
Terpadu Nifas Bagan Tata Skrining dengan Skrining
kontraksi (koordinasi antara Laksana Bagan Tata dengan Bagan
uterus bidan –dokter) Terpadu Nifas Laksana Tata Laksana
Pemantauan Skrining kejiwaan (koordinasi Terpadu Nifas Terpadu Nifas
perdarahan (trias depresi) antara bidan – (koordinasi (koordinasi
Inisiasi KIE nifas dokter) antara bidan – antara bidan –
Menyusu KB PP (bila belum KIE nifas dokter) dokter)
Dini terpasang KB PP (bila
Skrining 3 Eliminasi belum KIE nifas KIE nifas
TENTUKAN KLASIFIKASI KBPP KB PP (bila KB PP (bila
1. Kotak merah muda, ibu harus dirujuk. (atas indikasi) terpasang )
2. Kotak kuning, petugas kesehatan harus
belum belum
waspada dan memantau terpasang ) terpasang )
perkembanganan kesehatan ibu agar Skrining
tidak jatuh dalam kotak merah muda, dan status T
tata laksana dilakukan oleh dokter umum.
3. Kotak hijau artinya kondisi kesehatan ibu
dalam keadaan aman , pemantauan oleh
bidan
Catatan : Ibu dipulangkan minimal 24 jam pasca persalinan normal
PENDAMPINGAN RS KAB/KOTA LOKUS AKI AKB
DKI JAKARTA,JABAR,Lampung
RS RSCM : Jakpus, Banten
Aceh
RSAB Harkit : Jakpus, Jakbar, Lampung
RSUP Fatmawati & RSHS : Jabar
RSUP dr.H. AdamMalik
Kaltara
RSUP Prof. dr.R.D. Kandou
Sumut
Riau Kepri Malut
Kaltim Sulut
RSUP dr.M. Djamil Gorontalo
Papbar
Kalbar
Sumbar RSUP dr.M. Hoesin Kalteng
Jambi Sulteng
Babel Sulbar
Bengkulu Kalsel Maluku
Sumsel RSUP dr.Cipto M. Sulsel Sultra Papua
Lampung RSUP dr.Kariadi
RSAB HarapanKita RSUD dr.Soetomo RSUP dr.Wahidin S.
Jaten
RSUP Fatmawati Jabar g RSUP Sanglah
RSUP dr.HasanSadikin Bali
Jatim
DIY NTB
JATENG,JATIM,KALIMANTAN
RSUP dr.Sardjito NTT RSUP dr.Karyadi: Jateng,Kalsel, Kalbar,Kalteng
RSUD dr.Saiful Anwar
RSUD dr.Moewardi: Jateng
RSUD dr.Moewardi RSUP dr.Sardjito:DIY, Kaltim,Kaltara
RSUD dr.Soetomo&RSUD dr.Saiful Anwar: Jatim
PENINGKATAN TIGA TATA KELOLA PENDAMPINGAN RS
25
PELAYANAN KIA PADA MASA PANDEMI COVID-19
ANC
https://bit.ly/PanduanDitKesgaEraCOVID19
26
TERIMA KASIH