Anda di halaman 1dari 59

Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

MENU MODUL ASET TETAP

© SITP 2021 1
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Saldo awal (100)


Berdasarkan temuan BPK atas audit Laporan Keuangan Tahun 2020,
Menu ini digunakan untuk menginput Barang ditemukan aset berupa peralatan mesin senilai Rp 100.000.000,- yang
diperoleh tanggal 15 Desember 2020, tetapi belum direkam di Aplikasi
Milik Negara (BMN) yang diperoleh sebelum
SAKTI di tahun 2020.
tahun anggaran berjalan atau yang belum
dibukukan pada Aplikasi SAKTI, baik Atas rekomendasi tersebut, operator Modul Aset Tetap menginput pada
Modul Aset Tetap dengan tanggal buku 2 Januari 2021 menggunakan menu
diperoleh dengan pembelian, hibah, transfer
Saldo Awal.
masuk, reklas masuk atau perolehan lainnya
yang sah
01 04

02 03
Tanggal dokumen diisi sesuai dengan dokumen sumber
yaitu sebelum tahun anggaran berjalan

RUH 🡪 Transaksi BMN 🡪 Perolehan 🡪 Saldo


Awal

© SITP 2021 2
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pembelian (101)
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk menginput BMN Satker melakukan pembelian laptop senilai Rp10 juta pada tanggal 17
yang diperoleh dengan pembelian dari Agustus 2019 menggunakan kuitansi UP.
DIPA/APBN pada Tahun Anggaran Berjalan Maka, operator Komitmen merekam Pencatatan Penerimaan Barang dari
dengan mekanisme pembayaran UP/TUP dan memilih kode aset 3xxxxxxxxx (Lap Top), lalu operator
sekaligus 100%, tanpa melalui proses Modul Aset Tetap melakukan pendetailan melalui menu Pembelian
Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
dengan sumber transaksi dari 01 04
BAST/Penerimaan Barang
Dasar pencatatan untuk transaksi Pembelian adalah dari
02 03
transaksi Modul Komitmen yang dapat terdiri dari BAST /
Pencatatan Penerimaan Barang
RUH 🡪 Transaksi BMN 🡪 Perolehan 🡪 Pembelian Pada saat pencatatan BAST/Penerimaan Barang di Modul
Perolehan aset yang direkam di menu Pembelian adalah Komitmen harus memilih kode aset (yaitu kode BMN selain
pembelian aset yang dibayar melalui mekanisme kode 1xxxxxxxxx dan 7xxxxxxxxx)
pembayaran sekaligus 100% (bukan pembayaran
Seharusnya menggunakan akun Belanja Modal (53xxxx)
bertahap/termin)
Pendetailan aset dilakukan tidak harus menunggu terbitnya
SPP/SPM/SP2D
© SITP 2021 3
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Transfer Masuk Online (102)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Satker Kanpus DJPb (pengguna SAKTI) mengirimkan P.C. Unit sebanyak 5


unit senilai masing-masing Rp5.000.000,- kepada KPPN Pekalongan
(pengguna SAKTI).
Maka, satker Kanpus DJPb merekam dan menyetujui transaksi Transfer
Keluar Online, lalu KPPN Pekalongan merekam penerimaan kiriman P.C.
Menu ini digunakan untuk merekam data Unit tersebut melalui menu Transfer Masuk Online
BMN dari hasil kiriman (transfer) satker lain
sesama pengguna Aplikasi SAKTI dalam 01 04
lingkup Pemerintah Pusat
▪ Satker pengirim harus telah melakukan persetujuan atas
02 03
transaksi Transfer Keluar Online
▪ TK Online dan TM Online dibukukan menggunakan tanggal
RUH 🡪 Transaksi BMN 🡪 Perolehan 🡪 Transfer Masuk buku dalam periode semester yang sama
Online ▪ Satker penerima BMN tidak dapat melakukan tutup buku bulan
Dokumen Sumber : BAST TK TM Juni atau Desember, apabila belum melakukan rekam dan
persetujuan transaksi Transfer Masuk Online dalam periode
semester berkenaan.

© SITP 2021 4
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Transfer Masuk Manual (102)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Satker Kantor Pusat Setjen Kementerian Agama (belum pengguna SAKTI) mengirimkan BMN
kepada satker KPPN Pekalongan (pengguna SAKTI) berupa panci sebanyak 1 unit dengan data :
Tanggal awal pemakaian : 14 Juni 2017
Tanggal pembukuan dan tanggal perolehan : 10 Juni 2020
Nilai aset bruto : Rp50.000.000,-

Menu ini digunakan untuk merekam data Nilai buku/neraca : Rp40.000.000,-

BMN dari hasil kiriman (transfer) satker lain Sisa masa manfaat : 10 semester
dalam lingkup Pemerintah Pusat yang satker
pengirimnya belum menggunakan 01 04
aplikasi SAKTI
▪ Sebelum dilakukan perekaman Transfer Masuk Manual, perlu
02 03
disiapkan data BMN minimal yaitu : nilai aset bruto, nilai
buku/nilai neraca dan sisa masa manfaat
RUH 🡪 Transaksi BMN 🡪 Perolehan 🡪 Transfer Masuk ▪ Data sebagaimana disebutkan di atas dapat diperoleh dari
Manual history BMN dari SIMAK BMN atau informasi dari satker
pengirim
▪ TM Manual agar dibukukan pada semester yang sama dengan
transaksi TK-nya

© SITP 2021 5
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN
LANGSUNG (113)
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Satker membangun sebuah bangunan pos satpam semi permanen senilai Rp


25.000.000,-. Bangunan tersebut telah diserahterimakan dengan BAST tanggal 17
Menu ini digunakan untuk merekam Agustus 2019.
perolehan BMN melalui proses Pembayaran dilakukan sekaligus 100% kepada PT ABC melalui SPM yang terbit
pembangunan gedung/bangunan atau SP2Dnya tanggal 17 Agustus 2019.
perakitan BMN baru, dengan mekanisme Maka, operator Modul Komitmen merekam BAST dan memilih kode aset 4xxxxxxxxx
dan operator Modul Aset Tetap melakukan pendetailan melalui menu Penyelesaian
pembayaran sekaligus 100% Pembangunan Langsung
(bukan pembayaran bertahap/
termin) dan tanpa melalui proses 01 04
KDP
Dasar pencatatan untuk transaksi Penyelesaian Pembangunan
02 03
Langsung adalah dari transaksi Modul Komitmen yang dapat terdiri
dari BAST / Pencatatan Penerimaan Barang
RUH 🡪 Transaksi BMN 🡪 Perolehan 🡪 Penyelesaian Pada saat pencatatan BAST/Penerimaan Barang di Modul Komitmen
Pembangunan Langsung harus memilih kode aset (yaitu kode BMN selain kode 1xxxxxxxxx
dan 7xxxxxxxxx)
Seharusnya menggunakan akun Belanja Modal (53xxxx)
Pendetailan aset dilakukan tidak harus menunggu terbitnya
SPP/SPM/SP2D
© SITP 2021 6
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Dengan KDP (115)

Menu ini digunakan untuk merekam


perolehan BMN melalui proses
pembangunan gedung/bangunan atau
perakitan BMN baru, dengan
mekanisme KDP yang umumnya
berasal dari pembayaran 01 04
pembayaran bertahap/termin
Harus ada saldo KDP yang sejenis, baik itu berasal dari
02 03 transaksi Saldo Awal KDP atau Perolehan KDP dan/atau
Pengembangan KDP atau Perolehan Lainnya KDP
RUH 🡪 Transaksi BMN 🡪 Perolehan 🡪 Penyelesaian
Pembangunan Dengan KDP

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Hibah masuk (103)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk mencatat


perolehan aset yang bersumber dari hibah Satker KPPN Pekalongan menerima hibah BMN dari Pemerintah Kota
yaitu diterima dari entitas di luar Pekalongan berupa 10 unit Jeep senilai masing-masing Rp500.000.000,-
Pemerintah
Pemerintah
Pusat,
Daerah,
misalnya dari
perusahaan, 01 04 ▪
perorangan, BUMN/D maupun dari swasta Pendetailan hibah masuk ini harus di-trigger dari Modul Komitmen
yaitu menu Pencatatan BAST Hibah Barang/Jasa/Surat Berharga.
Jadi, sebelum merekam hibah masuk BMN, harus direkam terlebih
02 03
dahulu BAST Hibah Barang/Jasa/Surat Berharga di Modul Komitmen.
▪ BAST Hibah direkam dengan menggunakan supplier tipe 8 (Hibah
RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Hibah Masuk ▪ Hibah BMN yang dicatat pada Aplikasi SAKTI merupakan hibah
BMN yang nantinya akan ditindak lanjuti dengan proses register ke
DJPPR dan pengesahan ke KPPN mitra kerja. Adapun pemberian dari
pihak lain yang tidak ditindak lanjuti dengan proses register ke
DJPPR, agar tidak dicatat sebagai hibah masuk

© SITP 2021 8
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Reklasifikasi Masuk (107)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Operator Modul Aset Tetap (MAT) terlanjur melakukan kesalahan perekaman kodefikasi
BMN dan telah disetujui pendetailan BMN sebagai Sepeda Motor, padahal seharusnya
dipilih kodefikasi BMN sebagai Scooter.
Atas kesalahan di atas, operator MAT membuat transaksi reklasifikasi keluar atas BMN
Menu ini digunakan untuk mencatat Sepeda Motor. Setelah transaksi reklasifikasi keluar ini dilakukan persetujuan oleh
perolehan aset yang bersumber dari hibah approver, maka perlu dilanjutkan dengan melakukan perekaman transaksi reklasifikasi
yaitu diterima dari entitas di luar masuk dengan memilih jenis BMN yang seharusnya yaitu Scooter
Pemerintah
Pemerintah
Pusat,
Daerah,
misalnya dari
perusahaan, 01 04
perorangan, BUMN/D maupun dari swasta
▪ Reklasifikasi Masuk merupakan transaksi lanjutan dari transaksi

02 03
Reklasifikasi Keluar
▪ Transaksi Reklasifikasi Masuk dapat dilakukan apabila transaksi
Reklasifikasi Keluar telah dilakukan persetujuan oleh Approver
RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Reklasifikasi ▪ Total nilai bruto aset yang direklasifikasi masuk dengan yang
Masuk direklasifikasi keluar harus sama
▪ Transaksi Reklasifikasi Keluar dengan Reklasifikasi Masuk harus
dilaksanakan dalam periode semester yang sama

© SITP 2021 9
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Batal Transfer Keluar Online (193)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk mencatat Operator MAT telah menyelesaikan transaksi Transfer Keluar (Barang
pembatalan atas transaksi Transfer Keluar Aktif) dan telah dilakukan persetujuan oleh approver. Setelah dicek kembali
(baik TK Barang Aktif, TK Henti Guna ternyata terdapat kesalahan NUP BMN yang telah direkam sebagai
maupun TK ATR) kepada sesama Transfer Keluar, sehingga perlu dilakukan pembatalan transaksi Transfer
pengguna Aplikasi SAKTI, yang transaksi Keluar. Maka operator dapat menggunakan menu Batal Transfer Keluar
Transfer Keluar dimaksud telah dilakukan Online atas NUP yang salah tersebut
persetujuan oleh approver, selama belum
dilakukan transaksi rekam Transfer Masuk 01 04
Online oleh satker tujuan/penerima BMN.
▪ Transaksi ini dapat dilakukan dengan syarat :
1. Transaksi Transfer Keluar kepada satker sesama pengguna
02 03
SAKTI telah disetujui oleh approver
2. Transaksi Transfer Keluar belum ditindaklanjuti dengan rekam
RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Batal Transfer Transfer Masuk Online oleh satker tujuan/penerima BMN
Keluar Online ▪ Apabila TK telah ditindaklanjuti dengan rekam TM oleh satker
tujuan dan tetap akan dilakukan Batal Transfer Keluar-nya, maka
transaksi TM di satker tujuan harus dilakukan hapus transaksi
terlebih dahulu

© SITP 2021 10
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Perolehan Lainnya (112)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Bertambahnya tanaman langka yang dikembangbiakkan sendiri oleh


Menu ini digunakan untuk merekam BMN Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
yang diperoleh pada tahun anggaran
berjalan, yang berasal dari transaksi selain Satker membeli Lap Top sebanyak 100 unit, maka toko memberikan bonus
Pembelian, Transfer Masuk, Hibah (Masuk), berupa 5 unit printer. Maka 5 unit printer tersebut dicatat sebagai
Rampasan, Penyelesaian Pembangunan, perolehan lainnya.
Pembatalan Penghapusan, Reklasifikasi
Masuk, Pertukaran, dan Perolehan dari 01 04
Reklasifikasi BPYBDS

02 03
RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Perolehan
Lainnya

© SITP 2021 11
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Reklas Aset Dari Persediaan (115)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Operator Modul Persediaan terlanjur melakukan kesalahan perekaman jenis


barang dan telah disetujui sebagai perekaman Keset (kode 1010305004000001),
padahal seharusnya memilih kodefikasi BMN sebagai Keset Kaki (kode
3050206061).
Menu ini digunakan untuk mencatat BMN
Modul Persediaan : Reklasifikasi Ke Aset atas Keset (kode 1010305004000001)
yang berasal dari perubahan penggolongan
atau kodefikasi BMN, yaitu sebelumnya telah MAT : Reklas Aset dari Persediaan : Keset Kaki (kode 3050206061)
dicatat sebagai barang persediaan (kode
1xxxxxxxxx), lalu diubah menjadi kodefikasi 01 04
BMN (kode selain 1xxxxxxxxx)
▪ Harus telah dilakukan persetujuan oleh approver di Modul
02 03
Persediaan untuk transaksi reklasifikasi ke aset.
▪ Total nilai bruto aset yang direklasifikasi aset dari persediaan,
RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Reklas Aset harus sama dengan nilai bruto yang direklasifikasi ke aset
Dari Persediaan (Modul Persediaan)
▪ Transaksi Reklas Aset dari Persediaan (MAT) dengan
Reklasifikasi ke Aset (Modul Persediaan) dilaksanakan dalam
periode semester yang sama.

© SITP 2021 12
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pengembangan Langsung (202)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Satker KPPN Pekalongan memiliki sebuah bangunan gedung kantor


permanen yang dibangun pada tahun 1982. Pada tahun 2020, gedung
Menu ini digunakan untuk merekam kantor tersebut direnovasi dan diserahterimakan dengan BAST pada
pengembangan nilai atas suatu BMN yang tanggal 20 Juni 2020 dengan menggunakan metode pembayaran sekaligus
sudah dimiliki (sudah tercatat pada Aplikasi 100% (tidak bertahap/termin) dengan nilai SPM/SP2D Rp45.000.000,-.
SAKTI) sampai dengan tahun anggaran
berjalan, dengan mekanisme 01 04
pembayaran sekaligus 100%
▪ Harus didahului dengan pemilihan kode barang pada
BAST/Penerimaan Barang di Modul Komitmen
02 03 ▪ BAST/Penerimaan Barang memilih kode Aset Tetap (yaitu kode
BMN selain kode 1xxxxxxxxx dan 7xxxxxxxxx)
RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >>
Pengembangan Langsung ▪ Untuk dapat dicatat sebagai Pengembangan Langsung harus
memenuhi syarat yaitu :
1. Nilai pengembangan harus memenuhi syarat minimum
kapitalisasi
2. Pembayaran menggunakan metode pembayaran sekaligus
100% langsung selesai (bukan pembayaran
bertahap/termin).
© SITP 2021 13
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pengembangan Dengan KDP (208)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Merupakan transaksi pengembangan atas


BMN yang sudah dicatat sebelumnya (bukan
menjadi aset baru), yang berasal dari
penyelesaian pekerjaan melalui tahapan 01 04
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
▪ Harus ada saldo KDP

02 03
▪ Untuk dapat dicatat sebagai Pengembangan dengan KDP
harus memenuhi syarat yaitu:

RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> 1. Nilai total KDP yang akan dilakukan Pengembangan
Pengembangan Langsung Dengan KDP harus memenuhi syarat minimum
kapitalisasi
2. Pembayaran menggunakan metode pembayaran
bertahap/termin (bukan pembayaran sekaligus 100%)

© SITP 2021 14
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Koreksi Perubahan Nilai Bertambah (204)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Berdasarkan hasil pemeriksaan dari tim pemeriksa internal, diketahui


Menu ini digunakan untuk mencatat koreksi operator MAT melakukan kesalahan perekaman nilai atas transaksi
berupa perubahan nilai suatu transaksi BMN perekaman saldo awal BMN Rumah Adat NUP 1, yaitu tertulis
seharusnya menjadi lebih besar daripada Rp70.000.000,-, padahal seharusnya Rp700.000.000,-
nilai sebelumnya, yang disebabkan oleh
kesalahan dalam penginputan dan/atau 01 04
penyesuaian
▪ Transaksi terakhir (selain 931) dalam history BMN bukan 209
(Koreksi Manual) atau 205/265 (Revaluasi BMN) atau Koreksi
02 03 Revaluasi BMN
▪ Kolom Nilai Bertambah diisi dengan nilai penambahan BMN
RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Koreksi (bukan nilai total BMN seharusnya)
Perubahan Nilai Bertambah
▪ Semua transaksi dapat dilakukan koreksi nilai bertambah,
kecuali transaksi 209 (Koreksi Manual) atau 205/265 (Revaluasi
Aset) atau Koreksi Revaluasi Aset dan transaksi sebelumnya

© SITP 2021 15
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Koreksi Perubahan Nilai Berkurang (264)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Satker KPPN Pekalongan telah melakukan pembelian Rumah Adat NUP 2 dengan
harga Rp70.000.000,-. Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK, harga beli tersebut
melebihi standar dan harus dilakukan setoran pengembalian belanja modal ke kas
negara sebesar Rp20.000.000,-. Setelah dilakukan setoran pengembalian ke kas
Menu ini digunakan untuk mencatat koreksi negara, maka operator BMN harus melakukan koreksi nilai berkurang atas BMN
berupa perubahan nilai suatu transaksi BMN RUmah Adat NUP 2 sebesar Rp20.000.000,-. Sehingga nilai BMN Rumah Adat
seharusnya menjadi lebih kecil daripada nilai NUP 2 menjadi Rp50.000.000,-
sebelumnya, yang disebabkan
kesalahan dalam penginputan dan/atau
oleh
01 04 ▪ Transaksi terakhir (selain 931) dalam history BMN bukan 209 (Koreksi
penyesuaian Manual) atau 205/265 (Revaluasi BMN) atau Koreksi Revaluasi BMN
▪ Kolom Nilai Berkurang diisi dengan nilai pengurangan BMN (bukan nilai

02
total BMN seharusnya)

03 ▪ Semua transaksi dapat dilakukan koreksi nilai berkurang, kecuali transaksi


209 (Koreksi Manual) atau 205/265 (Revaluasi Aset) atau Koreksi Revaluasi
RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Koreksi Aset dan transaksi sebelumnya
Perubahan Nilai Berkurang ▪ Koreksi Perubahan Nilai Berkurang atas transaksi Pengembangan Langsung
(202), Pengembangan dengan KDP (208) dan Penerimaan Aset dari
Pengembangan Aset Renovasi (206), maka koreksi nilai berkurang dimaksud
tidak boleh menyebabkan nilai pengembangan menjadi di bawah minimum
kapitalisasi

© SITP 2021 16
PENERIMAAN ASET DARI PENGEMBANGAN
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

ASET RENOVASI (206)


Satker KPP Semarang menyewa gedung kantor milik satker GKN Semarang. Lalu, KPP
Semarang melakukan renovasi gedung kantor tersebut dan menghabiskan biaya renovasi
sebesar Rp250.000.000,- dan sudah dicatat sebagai Gedung dan Bangunan dalam
Renovasi NUP 1.
Setelah pekerjaan renovasi selesai, maka ATR berupa Gedung dan Bangunan dalam
Menu ini digunakan untuk mencatat Renovasi NUP 1 harus diserahkan dari KPP Semarang kepada GKN Semarang melalui
penambahan nilai BMN yang menu Transfer Keluar (ATR).
disewa/dipinjam oleh pihak lain karena Nantinya, GKN Semarang akan menerima kiriman ATR tersebut, dan akan dicatat pada
penyewa/peminjam BMN telah
menyelesaikan pekerjaan renovasi atas BMN 01 menu Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi.
04
yang disewa/dipinjam tersebut
▪ Untuk penerimaan ATR dari satker penguna Aplikasi SAKTI,
maka harus sudah dilakukan persetujuan atas transaksi Transfer
02 03 Keluar ATR pada satker pengirim ATR.
▪ Nilai ATR harus memenuhi syarat nilai minimum kapitalisasi
RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Penerimaan
Aset dari Pengembangan Aset Renovasi

© SITP 2021 17
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Koreksi Manual (209)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Berdasarkan temuan pemeriksa intern, operator KPPN Pekalongan perlu


melakukan koreksi total secara manual untuk nilai aset, nilai buku dan sisa
masa manfaat karena terdapat kesalahan nilai dan perhitungan sejak
Menu ini digunakan untuk melakukan koreksi tahun-tahun sebelumnya
nilai BMN meliputi : nilai aset, nilai
buku/nilai neraca dan sisa masa 01 04
manfaat
▪ Perlu dilakukan penghitungan secara manual terlebih dahulu,
berapa nilai asset, nilai buku dan sisa masa manfaat yang
02 03 seharusnya
▪ Menu koreksi manual harus dilakukan dengan benar, penuh
RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Koreksi perhitungan, penuh kehati-hatian dan prudent, karena akibat dari
Manual transaksi ini akan membentuk nilai baru dengan penghitungan
baru sesuai dengan nilai-nilai yang telah diisikan pada transaksi.

© SITP 2021 18
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Perubahan Kondisi (203)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk melakukan


pencatatan perubahan kondisi BMN.
Perubahan kondisi BMN dilakukan agar Berdasarkan sensus BMN, terdapat 5 buah AC Split NUP 1-5 yang sudah
terdapat kesesuaian antara pencatatan tidak dapat digunakan lagi karena rusak berat, sehingga ditetapkan
pada aplikasi SAKTI dengan kondisi fisik perubahan kondisi menjadi Rusak Berat dengan dokumen sumber
BMN yang sebenarnya. keterangan perubahan kondisi tanggal 10 Juni 2020
Kondisi BMN dibedakan menjadi 3 kriteria,
yakni Baik (B), Rusak Ringan (RR), dan 01 04
Rusak Berat (RB)
▪ Harus memilih kondisi barang yang berbeda dengan kondisi
semula, misalnya dari kondisi Baik menjadi Rusak Berat
02 03
RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Perubahan
Kondisi

© SITP 2021 19
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Perubahan Kuantitas (201)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk koreksi atas


kesalahan perekaman kuantitas BMN
tertentu, misalnya luas tanah, luas gedung Operator MAT pada Satker KPPN Pekalongan salah merekam luas tanah
dan bangunan, luas jalan, irigasi dan bangunan kantor, semula dicatat luas tanah 3.500 M2, padahal seharusnya
jembatan, dll luas tanah adalah 4.000 M2. Maka perlu dilakukan koreksi pencatatan
Menu ini bukan digunakan untuk sebesar penambahannya yaitu 500 M2
melakukan koreksi jumlah NUP BMN, tetapi
melakukan koreksi kuantitas satuan BMN, 01 04
misalnya luasnya, dll.
▪ Menu ini tidak dapat diterapkan pada semua kodefikasi BMN,
tetapi hanya dapat digunakan untuk BMN tertentu, misalnya
02 03 tanah, jalan, irigasi dan jembatan, dll
▪ Isikan kolom Perubahan Kuantitas sebesar penambahan atau
RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Perubahan pengurangan kuantitas (bukan sebesar kuantitas menjadinya),
Kuantitas misalnya semula luas tanah 3500 M2 padahal seharusnya
4000M2, maka kolom Perubahan diisi sebesar penambahan yaitu
500 M2
▪ Tidak terbentuk jurnal

© SITP 2021 20
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Koreksi Rincian Aset


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Operator MAT pada Satker KPPN Pekalongan pada saat merekam


pembelian Sepeda Motor, melakukan kesalahan perekaman merk Sepeda
Menu ini digunakan untuk melakukan Motor, yaitu tertulis merk Yamana, seharusnya merk Yamini. Maka
koreksi/perbaikan atas kesalahan operator MAT dapat melakukan koreksi atau perbaikan nama merk
perekaman pada Rincian Aset Lain meliputi dimaksud melalui menu Koreksi Rincian Aset
: asal perolehan, nomor bukti
perolehan, merk/type dan 01 04
keterangan per NUP suatu BMN
▪ Data asset yang dapat dikoreksi dengan menu Koreksi Rincian
Aset adalah :
02 03 1. Asal Perolehan

RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Koreksi 2. Nomor Bukti Perolehan
Rincian Aset 3. Merk/Type
4. Keterangan
▪ Data lama akan di-replace dengan data yang baru
▪ Tidak perlu validasi dan approve, serta tidak terbentuk jurnal

© SITP 2021 21
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Koreksi Rincian Aset Per Transaksi


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Operator MAT pada Satker KPPN Pekalongan melakukan kesalahan


perekaman nomor SK ketika merekam transaksi penghapusan (kode
transaksi 301). Yaitu operator merekam SK Penghapusan dengan nomor :
SK-010/Kemenkeu/2020, sedangkan nomor SK Penghapusan yang benar
Menu ini digunakan untuk melakukan adalah SK-011/Kemenkeu/2020, dan transaksi penghapusan dimaksud
koreksi/perbaikan atas kesalahan telah dilakukan persetujuan oleh approver
perekaman transaksi pada Rincian
Dokumen Pendukung meliputi nomor 01 04
SK, tanggal SK dan keterangan. ▪ Koreksi Rincian Aset Per Transaksi dapat dilakukan untuk transaksi
kode 2xx, 3xx, 4xx dan 9xx.

02 03
▪ Elemen yang dapat dikoreksi adalah :
1. Nomor SK / Nomor Dasar Koreksi
2. Tanggal SK / Tanggal Dasar Koreksi
RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Koreksi 3. Keterangan
Rincian Aset Per Transaksi
▪ Untuk transaksi dengan kode transaksi 3xx dan 9xx, hanya dapat
melakukan perbaikan nomor SK dan keterangan (tanggal SK di-
disable)
▪ Data lama akan di-replace dengan data yang baru
▪ Tidak perlu validasi dan approve, serta tidak terbentuk jurnal

© SITP 2021 22
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Perubahan Satker Tujuan TK


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Operator MAT pada Satker KPPN Pekalongan melakukan kesalahan


pemilihan satker tujuan Transfer Keluar, yaitu tertulis kode satker tujuan
Menu ini digunakan untuk melakukan 123456, seharusnya kode satker 654321 dan transaksi Transfer Keluar
koreksi/perbaikan atas kesalahan pemilihan telah dilakukan persetujuan oleh approver. Maka operator MAT dapat
satker tujuan Transfer Keluar, sedangkan menggunakan menu Perubahan Satker Tujuan TK, yaitu mengubah dari
transaksi Transfer Keluar telah dilakukan satker tujuan 123456 menjadi 654321
persetujuan oleh approver dan belum
dilakukan posting jurnal atas transaksi 01 04
Transfer Keluar.
▪ Transaksi ini dapat dilakukan dengan syarat :
1. Transaksi TK telah dilakukan persetujuan oleh approver
02 03
2. Transaksi TK belum dilanjutkan dengan perekaman Transfer
Masuk oleh satker tujuan/penerima BMN
3. Transaksi TK belum dilakukan posting jurnal di Modul GLP
RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Koreksi
Perubahan Satker Tujuan TK ▪ Apabila transaksi Transfer Keluar telah dilakukan validasi dan
posting jurnal, maka tidak dapat dilakukan perubahan satker
tujuan TK dan perlu menyampaikan permohonan kepada HAI-
DJPb untuk terlebih dahulu dilakukan unposting atas transaksi
bulan berkenaan

© SITP 2021 23
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Penghentian Penggunaan (401)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

A.C. Split NUP 1 milik KPPN Pekalongan mengalami kerusakan yaitu


terbakar komponen utamanya karena hubungan pendek listrik kantor.
Menu ini digunakan untuk mencatat Setelah dicatat perubahan kondisi menjadi rusak berat, maka A.C. Split
transaksi penghentian BMN sebelum NUP 1 ditetapkan untuk dihentikan penggunaannya dalam operasional
dilakukan proses usul penghapusan BMN, sehari-hari perkantoran
karena BMN tersebut tidak dipergunakan
lagi dalam operasional normal satker yang 01 04
bersangkutan
▪ BMN yang telah dihentikan dari penggunaan akan berubah
02 03 ▪
(reklas) dari Aset Tetap menjadi Aset Lainnya
Apabila masih ada nilai bukunya, maka terus dilakukan
RUH >> Transaksi BMN >> Penghentian Penggunaan penyusutan
>> Penghentian Penggunaan ▪ Penghentian Penggunaan dapat dilakukan atas BMN yang
kondisi Baik, Rusak Ringan maupun Rusak Berat

© SITP 2021 24
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Penggunaan Kembali (402)


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk mencatat BMN


yang dipergunakan kembali setelah Satker melakukan perbaikan atas sebuah A.C. Split NUP 1 yang berada
sebelumnya dilakukan penghentian dalam kondisi rusak dan telah dihentikan dari penggunaan. AC Split
BMN dari penggunaan dikarenakan tersebut dapat berfungsi kembali dengan biaya perbaikan sebesar
perubahan kondisi. Rp1.000.000,- dengan SPM/SP2D
BMN tersebut dapat dipergunakan kembali
setelah mendapat perbaikan, baik dengan 01 04
atau tanpa biaya tambahan
▪ Sebelumnya harus sudah dilakukan persetujuan atas transaksi
Penghentian Penggunaan
02 03 ▪ Dampak dari transaksi ini adalah adanya pencatatan atas aset
tersebut dengan mengembalikan (reklasifikasi) dari pos Aset
RUH >> Transaksi BMN >> Penghentian Penggunaan
Lainnya ke pos Aset Tetap sebelumnya termasuk akumulasi
>> Penggunaan Kembali
penyusutannya

© SITP 2021 25
Pencatatan Barang yang Akan Dihapuskan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

(Usulan Penghapusan) - 911


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Satker KPPN Pekalongan mengusulkan penghapusan BMN atas AC Split


Menu ini digunakan untuk mencatat NUP 1 kepada pengguna barang, karena BMN dimaksud telah rusak berat
transaksi usulan penghapusan kepada dan telah dilakukan penghentian dari penggunaan
pengelola barang berdasarkan surat usulan
penghapusan, baik berupa 01 04
pemindahtanganan/pemusnahan atas BMN
▪ Setiap BMN yang akan dilakukan penghapusan, harus didahului
dengan persetujuan transaksi usulan penghapusan
02 03 ▪ Dampak transaksi usulan penghapusan pada pelaporan BMN :
RUH >> Transaksi BMN >> Usulan Penghapusan 1. Apabila BMN Rusak Berat : keluar dari pelaporan BMN,
BMN >> Pencatatan Barang Yang Akan Dihapuskan termasuk Neraca
2. Apabila BMN Baik/Rusak Ringan : belum keluar dari
pelaporan BMN, termasuk Neraca

© SITP 2021 26
Pencatatan Pembatalan Barang yang Akan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Dihapuskan - 912
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Satker KPPN Pekalongan perlu melakukan pembatalan usulan


penghapusan BMN AC Split NUP 1, karena Pengguna Barang memberikan
putusan bahwa usulan penghapusan belum dapat dilaksanakan. Maka
operator MAT perlu melakukan pembatalan barang yang diusulkan
penghapusan yang telah disetujui oleh approver pada aplikasi SAKTI
Menu ini digunakan untuk mencatat
transaksi pembatalan transaksi usulan 01 04
penghapusan kepada pengguna barang
▪ Sebelumnya telah ada transaksi Pencatatan Barang Yang Akan
Dihapuskan yang telah disetujui oleh Approver
02 03 ▪ Dampak transaksi pembatalan usulan penghapusan pada
pelaporan BMN :
RUH >> Transaksi BMN >> Usulan Penghapusan
BMN >> Pencatatan Pembatalan Barang Yang Akan 1. Apabila BMN Rusak Berat : tersaji kembali pada pelaporan
Dihapuskan BMN, termasuk Neraca
2. Apabila BMN Baik/Rusak Ringan : tidak pengaruh pada
pelaporan BMN, termasuk Neraca

© SITP 2021 27
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Penghapusan - 301
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Satker KPPN Pekalongan melakukan transaksi penghapusan atas BMN AC


Split NUP 1 berdasarkan SK Penghapusan dari pihak berwenang
Menu ini digunakan untuk merekam (Pengelola BMN). Setelah sebelumnya BMN dimaksud telah disetujui
penghapusan BMN dari pembukuan transaksi usulan penghapusan
berdasarkan suatu surat keputusan
penghapusan oleh instansi yang 01 04
berwenang
▪ Sebelumnya telah ada transaksi Pencatatan Barang Yang Akan
Dihapuskan yang telah disetujui oleh Approver
02 03 ▪ Dampak transaksi Penghapusan pada pelaporan BMN :
RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> 1. Apabila BMN Rusak Berat : tidak pengaruh pada pelaporan
Penghapusan BMN, termasuk Neraca (BMN keluar dari Neraca ketika
terjadi transaksi Usulan Penghapusan)
2. Apabila BMN Baik/Rusak Ringan : keluar dari pelaporan
BMN, termasuk Neraca

© SITP 2021 28
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Transfer keluar (Barang Aktif) - 302


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk mencatat


penyerahan Aset Tetap/Aset Tetap Lainnya
yang masih aktif kepada UAKPB lain
dimana UAKPB tersebut masih dalam Satker KPPN Pekalongan melakukan transfer keluar dengan menyerahkan
satu entitas pelaporan akuntansi AC Split NUP 6-7 kepada Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan
Pemerintah Pusat, baik UAKPB
penerima BMN telah maupun belum 01 04
menggunakan Aplikasi SAKTI
▪ Status BMN yang diserahkan adalah BMN yang aktif (bukan BMN
henti guna/diusulkan penghapusan/sudah dihapuskan)
02 03 ▪ Satker tujuan untuk bulan2 semester yang sama harus ada bulan
yang masih buka.
RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Transfer ▪ Transfer Keluar harus ditindak lanjuti dengan Transfer Masuk oleh
Keluar (Barang Aktif) satker tujuan dalam waktu semester yang sama
▪ Satker Pemberi harus tetap membuat surat pengantar dan BAST atas
Transfer Keluar berpasangan dan dilanjutkan dengan Transfer Keluar, yang salah satu kegunaannya adalah untuk
Transfer Masuk mencocokkan antara data transfer BMN pada Aplikasi SAKTI dengan
fisik aset

© SITP 2021 29
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Transfer keluar (Henti Guna) - 302


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk mencatat


penyerahan Aset Tetap/Aset Tetap Lainnya
yang sudah dihentikan
penggunaannya kepada UAKPB lain Satker KPPN Pekalongan melakukan transfer keluar dengan menyerahkan
yang masih dalam satu entitas AC Split yang telah dihentikan penggunaannya kepada Kantor
pelaporan akuntansi Pemerintah Kementerian Agama Kota Pekalongan
Pusat, baik UAKPB penerima BMN telah
maupun belum menggunakan Aplikasi 01 04
SAKTI
▪ Status BMN yang diserahkan adalah BMN yang sudah dihentikan
penggunaannya
02 03 ▪ Satker tujuan untuk bulan2 semester yang sama harus ada bulan
yang masih buka.
RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Transfer ▪ Transfer Keluar harus ditindak lanjuti dengan Transfer Masuk oleh
Keluar (Henti Guna) satker tujuan dalam waktu semester yang sama
▪ Satker Pemberi harus tetap membuat surat pengantar dan BAST atas
Transfer Keluar berpasangan dan dilanjutkan dengan Transfer Keluar, yang salah satu kegunaannya adalah untuk
Transfer Masuk mencocokkan antara data transfer BMN pada Aplikasi SAKTI dengan
fisik aset

© SITP 2021 30
Transfer keluar (ATR) - 302
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Satker KPP Semarang menyewa gedung kantor milik satker GKN Semarang. Lalu, KPP
Semarang melakukan renovasi gedung kantor tersebut dan menghabiskan biaya renovasi
sebesar Rp250.000.000,- dan sudah dicatat sebagai Gedung dan Bangunan dalam Renovasi
NUP 1.
Setelah pekerjaan renovasi selesai, maka ATR berupa Gedung dan Bangunan dalam Renovasi
Menu ini digunakan untuk mencatat NUP 1 harus diserahkan dari KPP Semarang kepada GKN Semarang melalui menu Transfer
penyerahan Aset Tetap Renovasi (ATR) Keluar (ATR).
kepada UAKPB lain yang masih dalam Nantinya, GKN Semarang akan menerima kiriman ATR tersebut, dan akan dicatat pada menu
satu entitas pelaporan akuntansi Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi
Pemerintah Pusat, baik UAKPB penerima
BMN telah maupun belum menggunakan 01 04
Aplikasi SAKTI
▪ Satker tujuan untuk bulan2 semester yang sama harus ada
bulan yang masih buka.
02 03 ▪ Transfer Keluar harus ditindak lanjuti dengan Transfer Masuk
RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Transfer oleh satker tujuan dalam waktu semester yang sama
Keluar (Henti Guna) ▪ Aset Tetap Renovasi (ATR) merupakan renovasi atas BMN yang
dilakukan oleh penyewa/peminjam (bukan pemilik BMN)
terhadap aset yang disewa/dipinjam. Pada saat masa sewa BMN
tersebut berakhir dan diserah terimakan, tambahan nilai
tersebut harus dicatat sebagai penambah nilai aset

© SITP 2021 31
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Hibah Keluar - 303


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk merekam


transaksi penyerahan BMN kepada
entitas di luar lingkup Pemerintah Satker KPPN Pekalongan menyerahkan Sepeda Motor NUP 2 kepada
Pusat pada tahun berjalan. Pemerintah Kota Pekalongan
Misalnya penyerahan BMN kepada
Pemerintah Daerah, perorangan, 01 04
perusahaan, BUMN , dll

02 03
RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Hibah
Keluar

© SITP 2021 32
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Reklasifikasi keluar - 304


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Operator Modul Aset Tetap (MAT) terlanjur melakukan kesalahan perekaman kodefikasi
BMN dan telah disetujui pendetailan BMN sebagai Sepeda Motor, padahal seharusnya
memilih kodefikasi BMN sebagai Scooter.
Atas kesalahan di atas, operator MAT membuat transaksi reklasifikasi keluar atas BMN
Sepeda Motor. Setelah transaksi reklasifikasi keluar ini dilakukan persetujuan oleh approver,
maka perlu dilanjutkan dengan melakukan perekaman transaksi reklasifikasi masuk dengan
Menu ini digunakan untuk merekam memilih jenis BMN yang seharusnya yaitu Scooter
penghapusan BMN yang disebabkan oleh
kesalahan klasifikasi BMN pada perekaman 01 04
sebelumnya.
▪ Transaksi Reklasifikasi Keluar ini setelah dilakukan persetujuan
oleh Approver, harus ditindak lanjuti dengan transaksi
02 03 Reklasifikasi Masuk dengan memilih kodefikasi BMN yang
seharusnya
RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> ▪ Total nilai bruto aset yang direklasifikasi masuk dengan yang
Reklasifikasi Keluar
direklasifikasi keluar harus sama
▪ Transaksi Reklasifikasi Keluar dengan Reklasifikasi Masuk
harus dilaksanakan dalam periode bulan yang sama

© SITP 2021 33
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Reklasifikasi keluar Persediaan- 315


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk merekam penghapusan Operator Modul Aset Tetap (MAT) terlanjur melakukan kesalahan perekaman kodefikasi
BMN yang disebabkan oleh kesalahan kodefikasi/ BMN dan telah disetujui pendetailan BMN sebagai Keset Kaki (kode 3050206061), padahal
klasifikasi BMN pada perekaman sebelumnya, seharusnya memilih kodefikasi barang persediaan Keset Dan Tempat Sampah (kode
1010305004).
yaitu salah catat sebagai BMN, padahal
seharusnya dicatat sebagai barang persediaan. Atas kesalahan tersebut, maka dilakukan reklasifikasi keluar persediaan atas Keset Kaki
(kode 3050206061) (di MAT), lalu dilanjutkan dengan transaksi reklasifikasi dari aset dengan
Contoh penggunaan menu ini antara lain : memilih barang persediaan Keset Dan Tempat Sampah (kode 1010305004) (Modul
kesalahan perekaman kodefikasi BMN yaitu Persediaan)
operator salah merekam BMN (kode selain
1XXXXXXXXX), padahal seharusnya direkam 01 04
sebagai barang persediaan (kode 1XXXXXXXXX)
▪ Total nilai bruto aset yang direklasifikasi keluar persediaan
harus sama dengan yang direklasifikasi dari aset.
02 03 ▪ Transaksi Reklasifikasi Keluar Persediaan dengan
Reklasifikasi dari Aset harus dilaksanakan dalam periode bulan
RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >>
yang sama
Reklasifikasi Keluar Persediaan
▪ Modul Persediaan pada semester yang sama, masih ada bulan
yang masih buka

© SITP 2021 34
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Koreksi Pencatatan- 305


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk merekam


penghapusan BMN yang disebabkan oleh Operator MAT melakukan kesalahan perekaman yaitu seharusnya hanya 4
kesalahan pencatatan kuantitas BMN unit AC Split NUP 30-33, tetapi dicatat AC Split sebanyak 5 unit NUP 30-
pada perekaman sebelumnya. 34, sehingga AC Split NUP 34 harus dilakukan koreksi pencatatan. Hal ini
Contoh: kesalahan perekaman jumlah BMN karena secara substansi AC Split NUP 34 memang seharusnya dan
yang dibeli yang seharusnya hanya 3 unit, sebenarnya tidak ada
tetapi dicatat sebanyak 4 unit, sehingga
NUP aset yang terakhir harus dilakukan 01 04
koreksi pencatatan.
▪ Dampak dari transaksi Koreksi Pencatatan adalah BMN akan
keluar dari Pelaporan BMN termasuk dari Neraca
02 03 ▪ Transaksi ini hanya digunakan dalam case untuk menghapus
dari pencatatan atas BMN yang secara substansi, BMN tersebut
RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Koreksi
memang tidak ada, tetapi karena terjadi kesalahan pencatatan
Pencatatan
atau kesalahan perekaman yaitu direkam lebih banyak daripada
seharusnya
▪ Dasar koreksi dapat dibuat Surat Keterangan Perbaikan
Pencatatan Laporan Barang Milik Negara yang ditandatangani
KPB atau pejabat lain yang berwenang

© SITP 2021 35
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Transfer Internal Keluar - 921


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk merekam


transaksi transfer keluar (penyerahan) BMN Satker KPP Tanjungpinang (sebagai satker induk) menyerahkan BMN
dari satker induk (UAKPB) kepada satker berupa Sepeda Motor sebanyak 2 unit NUP 1-2 kepada satker KP2KP
anak (UAPKPB) atau sebaliknya, dari Ranai (anak satker)
satker anak (UAPKPB) kepada satker induk
(UAKPB). 01 04
Transaksi ini tidak menghasilkan jurnal
▪ Transaksi ini hanya dapat dilakukan antara satker induk dengan
satker anak
02 03 ▪ Transfer Internal Keluar harus ditindaklanjuti dengan transaksi
Transfer Internal Masuk oleh satker induk/anak tujuan
RUH >> Transaksi BMN >> Transfer Internal >>
Transfer Internal Keluar ▪ Transfer Internal Keluar dan Transfer Internal Masuk harus
sudah direkam dalam periode bulan yang sama

© SITP 2021 36
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Transfer Internal Masuk - 911


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Satker anak KP2KP Ranai menerima kiriman BMN berupa Sepeda Motor
Menu ini digunakan untuk merekam sebanyak 2 unit dari KPP Tanjungpinang (sebagai satker induk)
penerimaan BMN atas kiriman/transfer dari
satker induk (UAKPB) atau satker anak 01 04
(UAPKPB), atau sebaliknya.
▪ Transaksi ini hanya dapat dilakukan antara satker induk dengan
satker anak
02 03 ▪ Transfer Internal Masuk merupakan transaksi lanjutan transaksi
Transfer Internal Keluar
RUH >> Transaksi BMN >> Transfer Internal >>
Transfer Internal Masuk ▪ Telah dilakukan persetujuan atas transaksi Transfer Keluar
Internal dari satker induk/anak
▪ Transfer Internal Keluar dan Transfer Internal Masuk harus
sudah direkam dalam periode bulan yang sama

© SITP 2021 37
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Saldo Awal KDP - 501


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Berdasarkan rekomendasi BPK, terdapat temuan bahwa ada KDP Gedung


dan Bangunan dalam Pengerjaan dari pembelian pada tahun anggaran
2019 yang belum dicatat pada Aplikasi SAKTI. Berdasarkan temuan
Menu ini digunakan untuk mencatat KDP tersebut, operator MAT mencatatnya sebagai saldo awal dan dibukukan
yang telah diperoleh pada tahun anggaran pada tahun 2020
sebelumnya dan baru dibukukan pada
tahun anggaran berjalan. 01 04
KDP tidak disusutkan
▪ Tanggal perolehan harus dipilih tahun anggaran sebelumnya

02 03
RUH >> Transaksi KDP >> Saldo Awal

© SITP 2021 38
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Perolehan KDP - 502


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk mencatat perolehan


transaksi :
KDP yang mencakup tanah, peralatan dan mesin,
gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan
aset tetap lainnya yang proses perolehannya
dan/atau pembangunannya membutuhkan periode
waktu tertentu dan belum selesai.
Perekaman atas pembayaran pertama dalam
rangka memperoleh aset tetap yang pembayarannya
01 04
dilakukan bertahap / termin
▪ Sebelumnya harus telah dicatat BAST/Penerimaan Barang yang
memilih kodefikasi KDP (kode 7XXXXXXXX)
02 03 ▪ Nilai total KDP yaitu nilai Perolehan KDP ditambah dengan
RUH >> Transaksi KDP >> Perolehan KDP nilai semua Pengembangan KDP, nantinya harus memenuhi
nilai minimum kapitalisasi
▪ Artinya, nilai total pembayaran yang dilakukan bertahap/termin
tersebut, harus memenuhi nilai minimum kapitalisasi

© SITP 2021 39
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pengembangan KDP - 503


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk menginput


penambahan nilai KDP setelah perolehan awal
sampai dengan penambahan KDP terakhir dan
siap dioperasikan untuk menjadi aset tetap 01 04
yang definitif
▪ Sebelumnya telah dicatat BAST/Penerimaan Barang yang
memilih kodefikasi KDP (kode 7XXXXXXXX)
02 03 ▪ Sebelumnya harus sudah ada saldo KDP baik berasal dari
Saldo Awal KDP, Perolehan KDP, Perolehan Lainnya KDP atau
RUH >> Transaksi KDP >> Pengembangan KDP
Transfer Masuk KDP
▪ Pencatatan Perolehan KDP dan Pengembangan KDP harus
dilakukan secara urut berdasarkan tanggal dokumen pada
BAST/Penerimaan Barang

© SITP 2021 40
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Transfer masuk KDP - 506


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Satker KPPN Pekalongan menerima KDP Jalan, Irigasi dan Jembatan


Dalam Pengerjaan dari Satker Kantor Kementerian Agama Kota
Pekalongan. BAST dibuat ketika KDP tersebut diterima oleh satker KPPN
Menu ini digunakan untuk merekam Pekalongan
transaksi perolehan KDP yang bersumber
dari kiriman KDP dari satker lain yang 01 04
sama-sama satker Pemerintah Pusat
▪ Transfer Masuk KDP masih menggunakan perekaman secara
manual
02 03
RUH >> Transaksi KDP >> Transfer Masuk KDP

© SITP 2021 41
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Hibah masuk KDP - 508


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk merekam


transaksi penerimaan KDP dari entitas di Satker KPPN Pekalongan menerima KDP Gedung dan Bangunan Dalam
luar lingkup Pemerintah Pusat. Pengerjaan dari Pemerintah Kabupaten Pekalongan
Misalnya menerima KDP dari Pemerintah
Daerah, perorangan, perusahaan, BUMN , 01 04
dll
▪ Harus sudah dilakukan perekaman Pencatatan BAST Hibah
Barang/Jasa/Surat Berharga dengan memilih kode barang KDP
02 03 yaitu kode 7XXXXXXXX

RUH >> Transaksi KDP >> Hibah Masuk KDP

© SITP 2021 42
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Perolehan Lainnya KDP -510


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Operator Modul Komitmen melakukan kesalahan rekam kodefikasi BMN pada menu
Pencatatan Penerimaan Barang dan sudah terbit SP2D sehingga menu Pencatatan
Penerimaan Barang tidak dapat dilakukan transaksi ubah atau hapus.
Kesalahan perekaman yaitu : Pembayaran termin pertama direkam pada Pencatatan
Penerimaan Barang dan dipilih Gedung Kantor Pemerintah (kode 4xxxxxxxxx), padahal
harusnya pilih Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan (kode 7xxxxxxxxxx). Transaksi
Menu ini digunakan untuk merekam yang salah tersebut sudah didetailkan di MAT dan sudah disetujui oleh Approver sehingga
transaksi perolehan KDP pada tahun tidak dapat diubah atau dihapus
anggaran berjalan, yang berasal selain dari
transaksi Perolehan KDP, Transfer Masuk 01 04
KDP dan Hibah Masuk KDP

02 03
RUH >> Transaksi KDP >> Perolehan Lainnya KDP

© SITP 2021 43
Koreksi Perubahan Nilai Bertambah KDP -
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

504
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk mencatat koreksi


Berdasarkan hasil pemeriksaan dari tim pemeriksa internal, diketahui
berupa perubahan nilai suatu transaksi
operator MAT melakukan kesalahan perekaman nilai atas transaksi
KDP, yaitu seharusnya menjadi lebih
perekaman saldo awal KDP Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan
besar daripada nilai sebelumnya, yang NUP 18, yaitu tertulis Rp50.000.000,-, padahal seharusnya
disebabkan oleh kesalahan dalam Rp150.000.000,-
penginputan dan/atau penyesuaian
Jadi, yang dikoreksi adalah nilai atau saldo 01 04
KDP yang sebelumnya sudah dicatat
▪ Sebelumnya harus sudah ada saldo KDP baik berasal dari
transaksi Saldo Awal KDP, Perolehan KDP, Perolehan Lainnya
02 03 KDP atau Transfer Masuk KDP
▪ Kolom Nilai Bertambah diisi dengan nilai penambahan KDP
RUH >> Transaksi KDP >> Koreksi Perubahan Nilai
(bukan nilai KDP seharusnya).
Bertambah KDP
Misalnya nilai KDP Gedung Bangunan Dalam Pengerjaan
NUP 18 semula direkam dengan nilai Rp50.000.000,- padahal
seharusnya Rp150.000.000,-, maka kolom Nilai Bertambah
diisi dengan nilai penambahannya yaitu sebesar
Rp100.000.000,-
© SITP 2021 44
Koreksi Perubahan Nilai Berkurang KDP -
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

504
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Satker KPPN Pekalongan telah melakukan pembayaran tahap pertama dan


dicatat sebagai Perolehan KDP Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan NUP
Menu ini digunakan untuk mencatat koreksi 18 dengan harga Rp15.000.000,-. Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK, terjadi
berupa perubahan nilai suatu transaksi kelebihan pembayaran KDP dan harus dilakukan setoran pengembalian belanja
modal ke kas negara sebesar Rp3.000.000,-. Setelah dilakukan setoran
KDP seharusnya menjadi lebih kecil
pengembalian ke kas negara, maka operator BMN harus melakukan koreksi nilai
daripada nilai sebelumnya, yang berkurang KDP atas sebesar Rp3.000.000,-. Sehingga nilai KDP Gedung dan
disebabkan oleh kesalahan dalam Bangunan Dalam Pengerjaan NUP 18 menjadi Rp12.000.000,-
penginputan dan/atau penyesuaian
Jadi, yang dikoreksi adalah nilai atau saldo 01 04
KDP yang sebelumnya sudah dicatat
▪ Sebelumnya harus sudah ada saldo KDP baik berasal dari
transaksi Saldo Awal KDP, Perolehan KDP, Perolehan Lainnya
02 03 KDP atau Transfer Masuk KDP
▪ Kolom Nilai Berkurang diisi dengan nilai pengurangan KDP
RUH >> Transaksi KDP >> Koreksi Perubahan Nilai
(bukan nilai KDP seharusnya).
Berkurang KDP
Misalnya nilai KDP Gedung Bangunan Dalam Pengerjaan
NUP 18 semula direkam dengan nilai Rp15.000.000,- padahal
seharusnya Rp12.000.000,-, maka kolom Nilai Berkurang diisi
dengan nilai pengurangannya yaitu sebesar Rp3.000.000,-

© SITP 2021 45
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Transfer Keluar KDP -507


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk menginput KDP


yang diserahkan ke Satker lain atau KPPN Pekalongan menyerahkan menyerahkan KDP Gedung dan
Kementerian Lain dalam lingkup Bangunan Dalam Pengerjaan kepada Satker Kantor Kementerian Agama
Pemerintah Pusat. Kota Pekalongan sebesar Rp25.000.000,-
Transfer Keluar diinput ke dalam Aplikasi
SAKTI apabila Berita Acara Serah Terima 01 04
dari kedua belah pihak telah ditandatangani
▪ Sebelumnya harus sudah ada saldo KDP baik berasal dari
transaksi Saldo Awal KDP, Perolehan KDP, Perolehan Lainnya
02 03 KDP atau Transfer Masuk KDP

RUH >> Transaksi KDP >> Transfer Keluar KDP

© SITP 2021 46
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Hibah Keluar KDP -509


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk merekam


transaksi penyerahan KDP kepada entitas
di luar lingkup Pemerintah Pusat pada Satker KPPN Pekalongan menyerahkan KDP Jalan, Irigasi dan Jembatan
tahun berjalan. Dalam Pengerjaan kepada Pemerintah Kota Pekalongan
Misalnya penyerahan KDP kepada
Pemerintah Daerah, perorangan, 01 04
perusahaan, BUMN , dll
▪ Sebelumnya harus sudah ada saldo KDP baik berasal dari
transaksi Saldo Awal KDP, Perolehan KDP, Perolehan Lainnya
02 03 KDP atau Transfer Masuk KDP

RUH >> Transaksi KDP >> Hibah Keluar KDP

© SITP 2021 47
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Penghapusan/Penghentian KDP -505


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kemenpora memiliki aset KDP berupa Kompleks Olahraga yang


pekerjaannya telah berhenti selama beberapa tahun.
KDP ini dapat diusulkan untuk dihapuskan bilamana sesuai dengan
Menu ini digunakan untuk mencatat berbagai aspek pertimbangan dari berbagai kalangan dan ahli bahwa
penghapusan/penghentian pembangunan tidak layak untuk dilanjutkan proses pengerjaannya. Atas dasar hal
aset-aset KDP yang sebelumnya telah tersebut, maka dapat diterbitkan surat keputusan untuk menghentikan/
dicatat dan disetujui. menghapuskan KDP oleh Pengelola Barang
Dokumen sumber yang digunakan adalah
surat keputusan penghapusan/ 01 04
penghentian atas KDP
▪ Sebelumnya harus sudah ada saldo KDP baik berasal dari
transaksi Saldo Awal KDP, Perolehan KDP, Perolehan Lainnya
02 03 KDP atau Transfer Masuk KDP

RUH >> Transaksi KDP >> Penghapusan/Penghentian


KDP

© SITP 2021 48
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Reklasifikasi KDP -513


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Operator MAT melakukan kesalahan perekaman jenis KDP yaitu semula direkam KDP
Gedung dan Bangunan dalam Pengerjaan sebanyak 1 NUP yaitu NUP 18, padahal
seharusnya KDP jenis Jalan, Irigasi dan Jembatan Dalam Pengerjaan sebanyak 4 NUP

Menu ini digunakan untuk mencatat


perubahan atas kesalahan pemilihan
kodefikasi KDP, dari semula jenis KDP yang 01 04
satu menjadi jenis KDP yang lain
▪ Reklasifikasi KDP ini dapat digunakan untuk :
1. Reklasifikasi dari 1 NUP KDP menjadi 1 NUP KDP jenis yang lain
02 03
2. Reklasifikasi dari 1 NUP KDP menjadi banyak NUP KDP jenis yang lain
3. Reklasifikasi dari banyak NUP KDP menjadi 1 NUP KDP jenis yang lain
4. Reklasifikasi dari banyak NUP KDP menjadi banyak NUP KDP jenis yang
RUH >> Transaksi KDP >> Reklasifikasi KDP lain
▪ Nilai total KDP yang direklasifikasi harus sama dengan nilai total KDP jenis
yang baru
▪ Nilai satuan KDP yang baru akan otomatis muncul dengan besaran dibagi
rata proporsional sesuai dengan jumlah NUP KDP yang baru.
▪ Nilai satuan KDP yang baru harus tetap bulat (tidak boleh nilai satuan
menjadi desimal)

© SITP 2021 49
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Monitoring Status Transaksi


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk melihat kembali


transaksi yang telah direkam
Apabila transaksi sudah dilakukan validasi
atau approve, maka tidak muncul lagi menu
perekaman berkenaan. Operator MAT akan melihat kembali transaksi pembelian yang telah
Misal transaksi Pembelian (101), apabila divalidasi selama bulan Januari 2021
sudah dilakukan validasi atau approve,
maka di Menu Pembelian sudah tidak ada 01 04
lagi
▪ Parameter pilihan transaksi yang dapat digunakan adalah :

02 03
1. Jenis Transaksi : BMN, KDP, Sejarah, Pihak Ketiga
2. Status : Rekam, Validasi, Setuju
Monitoring 🡪 Status Transaksi 3. Transaksi : Semua atau per jenis/kode transaksi
Status Rekam : masih bisa dilakukan ubah atau hapus 4. Periode : dari tgl awal ke tgl akhir
Status Validasi : dapat dilakukan batal validasi, lalu ubah
atau hapus transaksi
Status Setuju : Tidak dapat dilakukan batal setuju atau
ubah atau hapus
© SITP 2021 50
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Monitoring BAST / Kuitansi Belum
Tercatat
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Operator MAT akan melihat BAST mana saja yang belum dicatat oleh
operator MAT menjadi pembelian
Menu ini digunakan untuk monitoring BAST
atau Penerimaan Barang yang belum 01 04
didetailkan oleh Modul Aset Tetap
▪ Jenis dokumen sumber yang dapat dimonitoring adalah:

02 03
1. Kontrak : berasal dari BAST Kontraktual
2. Non Kontrak/Penerimaan Barang : berasal dari BAST Non
Monitoring 🡪 BAST Kuitansi Belum Tercatat Kontraktual atau Penerimaan Barang UP/TUP/KKP
3. Hibah : berasal dari BAST Hibah
Dampak pada pelaporan keuangan :
1. Masih muncul saldo Aset Belum Diregister
2. Tidak dapat dilakukan tutup buku bulan Desember

© SITP 2021 51
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

SUMMARY
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Menu ini digunakan untuk membuat Operator MAT akan melakukan cetak Laporan BMN atau Posisi BMN di
summary laporan barang agar dapat
Neraca bulan Maret 2021, maka operator perlu melakukan summary
dicetak pada menu Cetak 🡪 Laporan
terlebih dahulu secara urut minimal sampai dengan bulan Maret
2021
Apabila belum dilakukan summary, maka
transaksi yang telah disetujui tidak muncul 01 04
di menu Cetak 🡪 Laporan
▪ Summary harus dilakukan secara urut

02 03
▪ Apabila dilakukan summary ulang pada bulan2 sebelumnya, maka
summary perlu dilakukan ulang dari bulan sebelumnya tersebut
sampai dengan bulan pelaporan.
Summary 🡪 Pembuatan Summary Database
Misal: Telah dilakukan summary sampai Maret 2021. Lalu ada
transaksi baru di bulan Februari 2021, maka perlu dilakukan
summary ulang bulan Februari dan Maret 2021
▪ Ketika dilakukan tutup buku, akan otomatis dilakukan summary oleh
aplikasi dan bulan yang sudah tutup buku tidak dapat dilakukan
summary ulang

© SITP 2021 52
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Tutup Buku
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Syarat tutup buku (lanjutan)


3. Apabila sudah disetujui Reklas Keluar, maka harus sudah disetujui
Reklas Masuk-nya
4. Untuk tutup bulan Juni dan Desember, maka satker asal TK dan satker
tujuan TM harus sudah menyetujui TK dan TM
Menu ini digunakan untuk menutup buku
Modul Aset Tetap sehingga tidak dapat lagi 5. Untuk tutup buku Desember, semua BAST/Penerimaan Barang harus
dilakukan transaksi pada bulan yang telah sudah didetailkan ke Modul Aset Tetap
ditutup, sekaligus membentuk jurnal
penyusutan reguler untuk tutup buku bulan 01 04
Juni dan Desember ▪ Tutup buku harus dilakukan secara urut per bulan
▪ Tutup buku dapat dilakukan oleh user operator, validator maupun approver.
02 03
▪ Ketika dilakukan tutup buku, maka sistem otomatis melakukan proses
summary bulan berkenaan, sehingga periode bulan yang telah ditutup buku,
tidak perlu dilakukan summary ulang
Penutupan Periode 🡪 Penutupan Periode Bulanan
▪ Ketika dilakukan tutup buku bulan Juni atau Desember, terbentuk penyusutan
reguler semesteran
Syarat tutup buku :
▪ Buka periode dapat dilakukan oleh user Modul GLP (untuk bulan selain
1. Semua transaksi bulan berkenaan telah disetujui oleh Juni dan Desember)
approver
2. Tutup buku satker induk dapat dilakukan apabila
semua anak satker telah ditutup buku
© SITP 2021 53
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Cetak
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Misal :
Operator MAT akan mencetak Buku/Daftar - History BMN : tidak perlu
summary
Operatir MAT akan mencetak Cetak - Laporan – Laporan BMN : harus
disummary terlebih dahulu

Menu ini digunakan untuk melakukan cetak 01 04


laporan barang

02 03
Cetak🡪 Buku/Daftar : Dapat langsung tampil di cetakan
Buku/Daftar tanpa harus transaksi disetujui atau tanpa harus
summary terlebih dahulu
Cetak 🡪 Laporan : harus dilakukan summary terlebih dahulu
Cetak 🡪 Label : untuk mencetak label barang (sebelumnya
harus dilakukan upload logo kementerian terlebih dahulu di
menu Pengaturan 🡪 Pemilihan Logo)

© SITP 2021 54
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Menu Pencatatan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Pencatatan KIB dilakukan atas :


1. KIB Tanah
2. KIB Gedung dan Bangunan
3. KIB Bangunan Air
4. KIB Alat Angkutan
5. KIB Alat Senjata
6. KIB Alat Besar

Menu ini digunakan untuk mencatat KIB, 01 04


DBR dan DBL
▪ Menu Pencatatan ini dapat dilakukan apabila perolehan BMN
telah dilakukan setuju oleh approver.
02 03 Jadi misal ada pembelian BMN yang baru direkam, maka belum
dapat dicatat KIB/DBR-nya
Pencatatan 🡪 KIB/DBR/DBL
▪ Tidak perlu dilakukan validasi dan approver
▪ Tidak terbentuk jurnal

© SITP 2021 55
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Terima
Kasih

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

PanduSAKTI,
Kitab sakti untuk
Jawara sejati!

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Subscribe SAKTI,
Untuk dapatkan jurus
SAKTI terkini!

youtube.com/SAKTI

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tanya Jawab

© SITP 2021

Anda mungkin juga menyukai