Anda di halaman 1dari 11

Mekanisme RPATA

Sesuai PMK Nomor 109 Tahun 2023 GAMBAR/FOTO TEMATIK


tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
atas Pekerjaan Yang Belum Diselesaikan
pada Akhir Tahun Anggaran

Jakarta, Desember 2023

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


LATAR BELAKANG PENGGUNAAN REKENING PENAMPUNGAN

Menjaga prinsip pembayaran atas beban ABN dilaksanakan setelah barang/jasa


diterima, sehingga dilakukan penyempurnaan tata cara pembayaran pada akhir TA
yang tahun-tahun sebelumnya menggunakan bank garansi sebagai jaminan.

Mekanisme Bank Garansi meskipun sudah dilaksanakan cukup lama dan telah
dilakukan berbagai penyempurnaan namun demikian belum dapat menghilangkan
risiko terlambat pencairan atau bahkan tidak dapat dicairkan bank garansi
(hilang/berkurangnya uang negara).
Eksistensi KPPN lebih mengedepankan analisis berbasis data dan mendukung
Kanwil DJPb sebagai Regional Chief Economist (RCE), sehingga tugas yang berisiko
(terjadi hilang/berkurangnya uang negara) dan bukan merupakan tupoksi utama
harus diganti dengan tugas yang lebih baik.

Mekanisme rekening penampungan lebih mencerminkan belanja negara yang


efektif dan pengelolaan kas Negara yang efisien dan prudent, sesuai dengan best
practices, dan sejalan dengan visi DJPb.

Dengan perkembangan aplikasi dan teknologi Informasi, dimungkinkan mekanisme


rekening escrow yang saat ini sudah diterapkan pada TNI dan Kemhan dapat
diperluas dengan beberapa penyesuaian dan penyempurnaan.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 2


MANFAAT MEKANISME PEMBAYARAN MELALUI REKENING PENAMPUNGAN

1 5
menjaga
anggaran
prinsip periodisitas
01 05 Penyedia barang/jasa terbebaskan
dari beban pembuatan garansi bank
berupa kewajiban pembayaran
fee/penyediaan jaminan
2
Menjaga prinsip pengeluaran
02 06
(collateral)/pembayaran premi

Tidak membebani KPPN untuk


6
negara, pembayaran dilakukan menatausahakan dan mencairkan
setelah barang/jasa diterima Bank Garansi

3 7
Mengurangi resiko kerugian negara
akibat bank garansi gagal dicairkan 03 07 Terdapat potensi pendapatan negara
atas pengelolaan saldo dana di
karena bank garansi palsu atapun Rekening RPL‐BUN BI (Rekening

04 08
terlambat diklaim Escrow)
8
4 Satker dapat menghemat waktu dan
Menghindari keterburu‐buruan tenaga untuk mengonfirmasi
dalam proses serah terima, keaslian/keabsahan dan
sehingga SOP serah terima menatausahakan bank garansi
barang/jasa dapat dilakukan dengan
baik Direktorat Jenderal Perbendaharaan 3
PMK Nomor 109 Tahun 2023
Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Atas Pekerjaan Yang Belum Diselesaikan
Pada Akhir Tahun Anggaran

Untuk menjaga prinsip pembayaran setelah barang/jasa


Sistematika diterima serta mendukung optimalisasi dan efektivitas
pelaksanaan anggaran atas pekerjaan yang belum
BAB I diselesaikan pada akhir tahun anggaran, pembayaran
KETENTUAN UMUM dilakukan melalui Rekening Penampungan Akhir Tahun
BAB II Anggaran (RPATA) dengan meniadakan penggunaan bank
REKENING PENAMPUNGAN AKHIR TAHUN ANGGARAN garansi
BAB III
PENGAJUAN SPM PENAMPUNGAN RPATA
BAB IV
PEMBAYARAN ATAS PENYELESAIAN PEKERJAAN • RPATA adalah rekening lain-lain milik BUN untuk
BAB V menampung dana atas penyelesaian pekerjaan yang
direncanakan untuk diserahterimakan di antara batas
MONITORING DAN PELAPORAN
akhir pengajuan tagihan kepada negara s.d.tanggal 31
BAB VI Desember TA berkenaan dan
KETENTUAN LAIN-LAIN • pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan akhir
TA yang penyelesaiannya diberikan kesempatan untuk
BAB VII
dilanjutkan pada TA berikutnya
KETENTUAN PENUTUP

LS Kontraktual BAST tgl 21 – 31 Des 2023 menggunakan


mekanisme RPATA (Per-10/PB/2023 mengenai LLAT)
Ringkasan Pengaturan pada PMK

BAB I – Ketentuan Umum


BAB IV – Pembayaran atas Penyelesaian Pekerjaan
Bab ini berisi:
1. Definisi yang digunakan Bab ini berisi:
2. Pekerjaan yang dapat menggunakan 1. Persyaratan pembayaran kepada Penyedia
mekanisme RPATA 2. Tata cara pembayaran saat pekerjaan selesai
100% BAB VI – Ketentuan lain-lain
3. Tata cara pemberian kesempatan ke tahun
berikutnya Bab ini berisi ketentuan yang tidak
4. Tata cara pembayaran kemajuan pekerjaan diatur dalam ketentuan di atas seperti:
BAB II – Rekening Penampungan atas pekerjaan yang tidak diberikan 1. Tata cara pemindahbukuan dana dari
Akhir Tahun Anggaran kesempatan dan ke RPATA
5. Tata cara penihilan saldo RPATA 2. Perekaman, penyampaian,
Bab ini berisi: pengujian, penerbitan data kontrak,
1. Pembukaan RPATA di BI oleh Dit SPP, SPM dan SP2D
PKN 3. Penyelesaian retur SP2D
2. Mekanisme pengawasan saldo pada Mengikuti ketentuan yang berlaku
RPATA

BAB VII – Ketentuan Penutup


BAB III – Pengajuan SPM Penampungan BAB V – Monitoring dan Pelaporan
Bab ini berisi:
Bab ini berisi: Bab ini berisi: 1. Pencabutan pengaturan mengenai
1. Perhitungan nilai pekerjaan yang akan 1. Monitoring yang dilakukan oleh KL dan jaminan pembayaran akhir tahun
ditampung di RPATA DJPb terkait RPATA 2. Dirjen Perbendaharaan dapat
2. Tata cara pembuatan, penyampaian, 2. Penggunan hasil monitoring mengatur implementasi berdasarkan
pengujian, dan penerbitan SPP, SPM, 3. Penyusunan LK kesiapan sistem informasi
dan SP2D-Penampungan
PMK Nomor 109 Tahun 2023
Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Atas Pekerjaan Yang Belum Diselesaikan
pada Akhir Tahun Anggaran
BAB I – Ketentuan Umum Mekanisme Penampungan:
1 Pengajuan SPP Penampungan
Pekerjaan yang menggunakan RPATA
 BAST antara batas akhir pengajuan tagihan sd 31 Des a. menggunakan akun belanja (5xxxxx) di sisi pengeluaran;
 Pekerjaan yang tidak selesai dan dilanjutkan ke TA berikutnya b. dipotong akun penerimaan non-anggaran (81xxxx)
c. SPP neto bernilai nihil.
Jenis Pembayaran :
Lampiran:
 LS kontraktual (termasuk pekerjaan swakelola)
a. dokumen Kontrak;
 LS non - kontraktual darurat bencana b. kartu pengawasan pembayaran;
BAB II - RPATA c. BAPP; dan
 RPATA dibuka di BI d. SPTJM atas pengajuan pembayaran melalui RPATA
 1 (satu) rekening untuk menampung dana transaksi seluruh
2 Pengajuan SPM Penampungan
Satker untuk seluruh pekerjaan
Lampiran:
 Termasuk untuk pendanaan pekerjaan yang dilanjutkan ke TA
• fotokopi BAPP;
berikutnya
• SPTJM atas pengajuan pembayaran melalui RPATA
PPSPM mengajukan SPM ke KPPN dari tgl 14 s.d. 21 Des 2023
BAB III – Pengajuan SPM Penampungan (sesuai Per-10/PB/2023 Mengenai LLAT)
Diajukan untuk menampung dana dari RKUN ke RPATA, dengan cara:
3 Penerbitan SP2D Penampungan
PPK membuat SPP-Penampungan sebesar :
1. Sisa pekerjaan yang belum diselesaikan; atau • Direktorat PKN memindahbukuan dana dari RKUN / rekening
2. Perkiraan pekerjaan yang akan diselesaikan sampai dengan lainnya milik BUN ke RPATA
31 Desember. • Pemindahbukuan dilakukan berdasarkan daftar rekapitulasi
Diajukan termasuk nilai pekerjaan pemeliharaan transaksi yang dihasilkan dari sistem informasi
Pembayaran atas Penyelesaian Pekerjaan
BAB IV
(Pasal 7 – 19)

Pembayaran Kepada Penyedia


A
• Pembayaran dilakukan setelah: 2 Pengajuan SPM Pembayaran
a. pekerjaan selesai 100%
b. masa kontrak berakhir; atau Lampiran:
c. batas waktu pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan • fotokopi BAPP/BAST;
berakhir • fotokopi surat jaminan pemeliharaan yg telah disahkan PPK jika
• Pembayaran sesuai hak berdasar prestasi pekerjaan pekerjaan mensyaratkan masa pemeliharaan;
• Untuk memindahbukukan dari RPATA ke rekening Penyedia • SPTJM atas pembayaran dana kepada rekening Penyedia

Pekerjaan Selesai 100%


B Pengajuan SPM
Paling cepat 1 hari setelah SP2D - Penampungan dan paling lambat
1 Pengajuan SPP Pembayaran 5 hari kerja setelah BAPP/BAST

a. menggunakan akun pengeluaran nonanggaran (82xxxx)


b. dipotong dengan akun penerimaan pajak (41xxxx) serta 3 Penerbitan SP2D Pembayaran
kewajiban lainnya dari Penyedia pada sisi penerimaan.
• Direktorat PKN melakukan PPR
Lampiran: • Direktorat PKN melakukan penyediaan dana (dropping) dari
a. dokumen Kontrak; RKUN ke RPKBUNP;
b. referensi bank nama dan nomor rekening Penyedia; • Bank Operasional menyalurkan dana dari RPKBUNP ke
c. BAST; rekening Penyedia.
d. berita acara pembayaran; • Direktorat PKN melakukan replenishment dari RPATA ke
e. kuitansi pembayaran; RKUN, menggunakan daftar rekapitulasi transaksi yang
f. kartu pengawasan pembayaran; dihasilkan sistem informasi
g. asli surat jaminan pemeliharaan (bila disyaratkan retensi), dan
h. SPTJM atas pembayaran dana kepada rekening Penyedia
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Pembayaran atas Penyelesaian Pekerjaan
BAB IV
(Pasal 7 – 19)

C Pekerjaan Tidak Selesai dan Tidak Diberikan Penihilan RPATA


Kesempatan ke TA Berikutnya • Diajukan apabila terdapat pekerjaancv
yang tidak terselesaikan
• Dilakukan untuk menihilkan RPATA disetor kembali ke RKUN
1 Pengajuan SPP Penihilan
SPP-Penihilan
• fotokopi BAPP a. menggunakan akun pengeluaran nonanggaran (82xxxx)
• surat pernyataan wanprestasi dan sebesar nilai pekerjaan yang tidak terselesaikan;
b. dipotong dengan akun:
2 Pengajuan SPM Penihilan 1. pengembalian belanja (5xxxxx) (TA berjalan); atau
2. penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu
• fotokopi BAPP (4259xx), (penerbitan di TA berikutnya),
• surat pernyataan wanprestasi dan

Paling lambat 5 hari kerja setelah: SANKSI


a. masa kontrak berakhir; atau • KPPN memberitahukan kepada satker yg tidak menyampaikan
b. batas waktu pemberian kesempatan berakhir SPM-Penihilan jika satker dalam 5 hari kerja tidak
3 Penerbitan SP2D Penihilan menyampaikan SPM Penihilan .
• 3 hari kerja sejak pemberitahuan tsb, KPPN menolak SPM yang
• Direktorat PKN melakukan pemindahbukuan dana dari RPATA diajukan Satker TA berikutnya
ke RKUN atau rekening lainnya milik BUN • Penolakan SPM dikecualikan terhadap:
• Pemindahbukuan dana dilakukan berdasarkan daftar a. SPM belanja pegawai;
rekapitulasi transaksi yang dihasilkan sistem informasi b. SPM-LS kepada pihak ketiga; dan
c. SPM pengembalian.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Pembayaran atas Penyelesaian Pekerjaan
BAB IV
(Pasal 7 – 19)

D Pekerjaan Tidak Selesai dan Diberikan Kesempatan Ke • Dalam mengambil keputusan, KPA dapat melakukan konsultasi
TA Berikutnya dengan APIP K/L.
• Pemberian kesempatan paling banyak 2 kali sepanjang
Pekerjaan yang tidak selesai s.d. akhir TA dapat diberikan akumulasi pemberian kesempatan tidak melebihi 90 hari
penyelesaian pekerjan ke TA berikutnya paling lama 90 hari kalender, kalender
sepanjang:
a. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia diyakini akan mampu PPK dan Penyedia melakukan perubahan Kontrak, dengan
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan setelah diberikan ketentuan:
kesempatan sampai dengan 90 hari kalender; • mencantumkan jangka waktu pemberian kesempatan
b. Penyedia sanggup untuk menyelesaikan sisa pekerjaan penyelesaian sisa pekerjaan;
dinyatakan dengan surat pernyataan di kertas bermaterai: • pengenaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan;
• kesanggupan untuk menyelesaikan sisa pekerjaan paling • tidak boleh mengubah volume dan nilai Kontrak;
lama 90 hari kalender • memperpanjang masa berlaku jaminan pelaksanaan sampai
• kesediaan untuk dikenakan denda keterlambatan dengan batas pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan;
penyelesaian pekerjaan. • tidak boleh menambah jangka waktu/masa pelaksanaan
pekerjaan.
• Perubahan Kontrak dilakukan sebelum Kontrak berakhir.
Kriteria dapat dilanjutkan s.d. 90 hari ke TA berikutnya • Satker menyampaikan perubahan Kontrak dengan melampirkan
surat pernyataan Penyedia dan BAPP ke KPPN paling lama 5 hari
 Syarat : kerja setelah batas akhir Kontrak.
 Kontrak TTD paling lambat 30 Nov 2023
 Khusus Konstruksi minimum prestasi 50% Pekerjaan terselesaikan 100% Penyedia dikenakan
 Kontrak Tahunan / Tahun Jamak pada tahun terakhir • Diproses SPP/SPM/SP2D-Pembayaran denda keterlambatan
 Seluruh PSN Pekerjaan selesai sebagian/tidak selesai penyelesaian
 Tidak termasuk : alutsista TNI / pinjaman / hibah / SBN • Diajukan SPM-Penihilan pekerjaan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Ketentuan Lain-Lain
Monitoring dan Pelaporan BAB VI (Pasal 23 – 27)
BAB V
(Pasal 20 – 22)
• Pemindahbukuan dana yang dilakukan Dit PKN berpedoman kepada PMK
pengelolaan rekening milik BUN dan PMK tata cara penyaluran dana SP2D.
Monitoring • Pekerjaan tanggap darurat bencana dilaksanakan secara nonkontraktual. Tata
Cara pembuatan, pengujian, penerbitan dan penyampaian SPP, SPM dan SP2D
• Monitoring atas pelaksanaan RPATA dilakukan oleh: sesuai persyaratan kontraktual kecuali mengenai kontrak.
o Menteri Keuangan selaku BUN c.q Ditjen
• Tata cara perekaman data kontrak, pembuatan, pengujian, penerbitan dan
Perbendaharaan penyampaian SPP, SPM dan SP2D menggunakan sistem informasi.
o Kementerian/Lembaga,
• Penyelesaian retur berpedoman kepada ketentuan peraturan perundang-
Sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing. undangan mengenai retur.
• Hasil monitoring digunakan paling sedikit untuk:
o evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran; dan
o penyusunan laporan keuangan. Ketentuan Penutup
BAB VII (Pasal 28 – 30)
Pelaporan • Mekanisme pelaksanaan anggaran atas pekerjaan yang belum diselesaikan pada
• Satker menyusun Laporan Keuangan berdasarkan PMK akhir tahun anggaran menggunakan sistem informasi harus diimplementasikan
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pusat paling lama 1 tahun sejak PMK diundangkan.
• KPA mengungkapkan secara memadai pada CALK • Dirjen Perbendaharaan dapat mengatur implementasi mekanisme pelaksanaan
mengenai: anggaran atas pekerjaan yang belum diselesaikan pada akhir tahun anggaran
o Saldo RPATA di Neraca per 31 Desember; memperhatikan kesiapan sistem informasi.
o Kemajuan pekerjaan di akhir tahun atau yang • Pada saat PMK berlaku, ketentuan mengenai jaminan pembayaran akhir tahun
diteruskan penyelesaiannya ke tahun berikutnya anggaran pada PMK 163/2013 jo PMK 186/2017 dan PMK 145/2017, dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 10
Terima Kasih

www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan @DJPbKemenkeu_RI


DJPb.KemenkeuRI
- DJPb Kemenkeu RI

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan 11

Anda mungkin juga menyukai