Kuliah Pakar Tutorial 2 Skenario 2 Fix
Kuliah Pakar Tutorial 2 Skenario 2 Fix
tutorial 2
skenario 2
Kelompok 8
Anggota kelompok
NYERI
DEVINIS FISIOLO
I GI
PERSYARAFAN RONGGA
MULUT
– Definisi nyeri
– Anatomi saraf
– Histologi saraf
– Fisiologi nyeri
– Embriologi gigi
– Nyeri gigi
– Neurotransmitter
Definisi nyeri
– Saraf fasialis
1. kranial ke 7
2. Campuran motoris dan sensoris.
3. Sensoris: sensasi ke bagian tengah lidah dari kelenjar parotis
4. Motoris: saraf pada otot oto wajah platysma, stopedius, kulit kepala.
– Saraf aksesoris
1. Kranial ke 11
2. Tengah foramen jugularis sebelah lateral saraf vagus.
3. Mempersarafi otot sternokleidomastoideus dan otot trapezius.\
– Saraf hipoglossus
1. Kranial ke 12
2. Mempersarafi otot lidah
Anatomi saraf pada gigi
– Saraf trigeminus
– Modulasi: proses amplifikasi sinyal neural terkait nyeri. Terutama terjadi di kornu
dorsalis medula spinalis.
– Persepsi: kesadaran akan pengalaman nyeri. Hasil interaksi proses transduksi,
transmisi, modulaso, aspek fisiologis.
– Nyeri juga bisa karna rangsangan termis maupun spontan. Seperti nyeri alih. Nyeri
alih terdiri atas masukan suatu lokasi kerusakan jaringan digabungkan dengan
masukan lokasi lain yang tidak memiliki jaringan rusak sehingga nyeri beralih dan
dirasakan seakan berasal dari lokasi yang tidak ada jaringan rusaknya.
– Mekanisme: sistem transmisi diaktifkan dari impuls saraf lewat
sepanjang alur diskriminatif sensoris, pusat-pusat yang lebih tinggi di otak tidak
mampu membedakan sumber stimulus noksius itu. Oleh karena itu, otak bisa
keliru menginterpretasikan sumbernya.
Embriologi saraf gigi
– Sistem saraf pusat terbentuk pada awal minggu ketiga sebagai lempeng
neuralis pada daerah middorsal di depan nodus primitif. Tepi lateralnya
bergerak naik membentuk lipatan neuralis.
– Fusi dimulai di daerah servikal, ujung ujung tuba neuralis terbuka
membentuk neurporus kranialis dan kaudalis yang berhubungan dengan
rongga amniotik. Penutupan akhir neuroporus kranialis terjadi pada tahap
18-20 somit ( hari ke 25), sedang penutupan akhir neuroporus kaudal
terjadi 2 hari kemudian.
– Ujung sefalik tuba neuralis menunjukan 3 pelebarann, pronsefalon,
mesennfalon, rhombensefalon.
– Terbentuk 2 fleksura, fleksura servikalis, fleksura sefalik.
Embriologi saraf gigi
– Ketika embrio berusia lima minggu, pronsefalon terdiri dari 2 bagian, telensefalon
dan diensefalon.
– Rhombensefalon dipiisah dari mesenfalon oleh isthmus rhomboensefalikus.
– Rhombensefalon terdiri atas 2 bagian, metensefalon yang nanti jadi pons dan
serebelum, dan miensefalon.
– Rongga pada rhombensefalon merupakan ventrikel ke-4, rongga diensefalon
ventrikel ke-3, rongga pada hemisfer serebri merupakan ventrikel lateral.
– Sel sel neuroektoderm membatasi tuba neuralis berdiferensiasi jadi neuroblas dan
spongioblas. Neuroblas merupakan cikal bakal neuron. Spongioblas berdiferensiasi
jadi spongioblas yang sebagian menetap membentuk jaringan epitel dan
berkembang jadi berbagai bentk selglia seperti astrosit protoplasmatik, astrosit
fibrosa, dan oligodendrosit.
Embriologi gigi
– Stadium tunas
munculnya kuncup gigi memulai bud stage pada perkemban gan gigi. Berkembang menjadi 10 gigi
desidui pada masing-masing lekung maksila dan mandibula.
– Stadium sungkup
stadiums ungkup pada perkembangan gigi ditandai oleh organ email yang terdiri atas 3 lapisan. epitel email
luar,reticulum stelata,dan epitel email dalam
– Stadium genta
stedium genta ditandai oleh organ email yang terdiri atas 4 lapisan. epitel email luar, retikulum
stelata,stratum intermedium, dan epitel email dalam.
– Stadium aposisional
pembentukan prosesus tomes dan segmen batang terjadi secara siklik terus menerus sampai pembentukan
email berhenti.
– Pembentukan akar gigi
pembentukan akar gigi dimulai sesudah mehkota gigi terbentuk dan diatur oleh sarung epitelial akar gigi
dari hertwig.
Neurotransmitter