PEMERIKSAAN FESES

UNTUK DIAGNOSIS INFEKSI PARASIT DAN

JAMINAN MUTU PEMERIKSAAN PARASITOLOGI

By Suci Ihriaringtyas, S.Si.,M.Sc

• Memahami cara pengiriman sampel
untuk keperluan diagnosis infeksi parasit
yang disebabkan oleh cacing usus

• Memahami cara diagnosis penyakit

parasitik yang disebabkan oleh cacing
usus
CARA PEMERIKSAAN :
 I. CARA MAKROSKOPIS : TINJA SEGAR

1. KUANTITAS TINJA
- NORMAL : ANAK 100 GRM / HR, DWS 80 -170 GRM / HR
- PATOLOGIS PD PDRT KOLERA / DISENTRI : CAIR & BANYAK
2. KUALITAS TINJA
WARNA TINJA
FISIOLOGIS
- DIET SUSU : ORANYE
- MAKAN SAYUR : HIJAU
- PEMAKAIAN KALOMEL PD OBAT : HIJAU
- OBAT YG ADA Fe : HITAM
PATOLOGIS
- SAL EMPEDU TERSUMBAT :TAK BERWARNA/SPT DEMPUL
- PERDARAHAN USUS BAG ATAS : HITAM / SPT TEER
- PERDARAHAN DI BAG KAUDAL : MERAH SPT DARAH
 KONSISTENSI TINJA
- KERAS (HARD), DITUSUK LIDI, LIDI TAK DPT MASUK
PD PDRT OBSTIPASI , SPT BATU, KECIL-KECIL BULAT
- NORMAL (FORMED), DITUSUK LIDI, LIDI MASUK & TTP TEGAK
- LEMBEK (SOFT), DITUSUK LIDI, LIDI CONDONG BILA DILEPAS
- SETENGAH CAIR (LOOSE / WATERY) ,LIDI REBAH BILA DILEPAS
- CAIR / ENCER (WATERY), SEPERTI AIR CUCIAN BERAS

BAU TINJA
FISIOLOGIS
- BAU NORMAL TINJA, ADANYA SKATOL, INDOL & H2S
- DIET SUSU, TAK BAU
PATOLOGIS
- DISENTRI AMEBA, AMIS KRN ADA DARAH (stinky)
- DISENTRI BASILER, BAU BACIN, PEMBUSUKAN PROTEIN (rotten
smell)
BENTUK TINJA
FISIOLOGIS : OBSTIPASI, BTK BULAT & KERAS SPT BATU
PATOLOGIS:
- STENOSIS USUS BAG BWH : PENSIL
- DISPEPSI : BUIH (Foam)
- DIARE : BUBUR (porridge)
- KOLERA : CUCIAN BERAS

ADA / TIDAK LENDIR & DARAH DALAM TINJA

FISIOLOGIS : KEAD NORMAL, TAK ADA DARAH & LENDIR
PATOLOGIS :
- INF AKUT KRN E.hist & BASIL Shigella:
TINJA ADA DARAH & LENDIR
Klasifikasi 7 katagori
bentuk tinja manusia
 II. CARA MIKROSKOPIS UNTUK PROTOZOA USUS
1. CARA LANGSUNG (TINJA SEGAR)
2. CARA TIDAK LANGSUNG

1. CARA LANGSUNG  DENGAN PIPET, 1 TETES

LAR GRM FIS / EOSIN /
LARUTAN IODIN
GRM FIS  DNG LIDI, TINJA DIAMBIL
(1-2MG) PD GLS BENDA
DIHANCURKAN DI
ATAS LAR TSB DIATAS.
 DITUTUP DNG
LARUTAN GELAS PENUTUP
EOSIN  DIPERIKSA DI BAWAH
MIKROSKOP PERBESARAN
40 X
LARUTAN  PEMERIKSAAN DIULANG
IODIN SEDIKITNYA 3X
2. CARA TIDAK LANGSUNG

I. CARA PENGAPUNGAN ZINK SULFAT

(FAUST)
BAHAN YANG DIGUNAKAN :
1. LAR Zn SO4 33% (ZnSO4 33g + AQUADEST 1000ml)
2. LAR. IODIN
3. RAK TABUNG
4. GELAS BENDA & GELAS PENUTUP
5. GELAS BEKER
6. OSE / PIPET
7. ALAT PEMUSING
8. CORONG
9. KAIN KASA BASAH
10. LIDI
 3 SENTRIFUS 45 – 60DET,
6

CARA KECEPATAN 2300 RPM.

TUANG CAIRAN, TINGGAL
TABUNG DILETAKKAN DI
RAK, SIKAP TEGAK,

FAUST SEDIMEN. DILAKUKAN 2-3X. SELAMA 2 MENIT ATAU

ENDAPAN + ZnSO4,
4 ADUK RATA. TAMBAH
ZnSO4 LAGI ,SHG 3 CM
DARI MULUT TABUNG
TINJA

7
DENGAN
5 OSE
SENTRIFUS
LAP ATAS
45 - 60 DETIK
DIAMBIL

2
CAMPURAN TSB
SARING DNG 2 LAPIS
KAIN KASA, TAMPUNG
+ 10 ML DLM TAB
1 SENTRIFUS
8
+ ½ SENDOK TEH TINJA, LAP ATAS + LAR LUGOL
+ 10 ML AIR LEDENG, DIPERIKSA DI MIKROSKOP
DIADUK RATA PERBESARAN 40 X
II. CARA KONSENTRASI SEDIMENTASI
(Ritchie, 1948)

BAHAN & ALAT YANG DIGUNAKAN :

1. LAR. GARAM FAAL
2. LAR. IODIN
3. LAR. ETHER
4. LIDI
6. ALAT PEMUSING
7. CORONG
8. GELAS BENDA & GELAS PENUTUP
9. GELAS BEKER
10. KAIN KASA BASAH
11. TUTUP TABUNG KARET
 3 SENTRIFUS 2 MNT,PD 2300 RPM
CARA TUANG CAIRAN, TINGGAL CAIRAN DIATAS DIBUANG,
SEDIMEN. DILAKUKAN 2 – 3 X. 7
KONSENTRASI 4
TINGGAL SEDIMEN.
DNG PIPET, SEDIMEN
RITCHI TERAKHIR ENDP +
DIAMBIL
FORMALIN 7,5% 5
DIADUK,DIDIAMKAN ENDAPAN + 3 ML
5 – 10 MNT ETIL ETER, SUMBAT
RAPAT & KOCOK
30 DETIK.
TINJA

6
SENTRIFUS 2 – 3 MNT
PD 2300 RPM
HASIL : 4 LAPISAN,
SEDIMEN + PRST,LAP
FORMALIN, LAP KOTORAN
2 TINJA & LAP ETER.
CAMPURAN TSB SARING
DNG 2 LAPIS
KAIN KASA BASAH,
TAMPUNG DLM TAB
1 SENTRIFUS 8
+ ½ SENDOK TEH TINJA, SEDIMEN + LAR LUGOL
+ 10 ML LAR GRM FAAL, DIPERIKSA DI MIKROSKOP
DIADUK RATA PERBESARAN 40 X
PEMERIKSAAN
CACING USUS

 Ascaris lumbricoides
 Trichuris trichiura
 Necator americanus
 Enterobius vermicularis
 Yeast Macrophage
Charcot-Leyden crystals

Polymorpho
nuclear cell Squamous epith cell Columnar epith cell

PSEUDOPARASIT
 II. CARA MIKROSKOPIS
UNTUK MEMERIKSA TELUR CACING USUS
1. CARA LANGSUNG
2. CARA TIDAK LANGSUNG - CARA WILLY’S MALLORY
- CARA KUANTITATIF
1. CARA LANGSUNG  DENGAN PIPET, 1 TETES
IODIN / LUGOL
 DNG LIDI, TINJA DIAMBIL
(1-2MG) PD GLS BENDA
DIHANCURKAN DI
TINJA ATAS LAR IODIN.
 DITUTUP DNG GELAS
PENUTUP
 DIPERIKSA DI BAWAH
LARUTAN MIKROSKOP PERBESARAN
IODIN 10X10= 100x
 PEMERIKSAAN DIULANG
SEDIKITNYA 3X
 I 3 DITUANG DLM TABUNG
REAKSI SAMPAI PENUH
WILLY’S POSISI TEGAK &
DITUTUP GELAS
MALORY PENUTUP, DIDIAMKAN
FLOATATION 30 – 45 MNT.

4 DNG PINSET
GLS PENUTUP
DIAMBIL,DILETAK
KAN DIATAS
GELAS BENDA

1
TINJA SEGAR DI
AMBIL DNG LIDI
+ 2 – 5 GRAM
NaCL
2 5
DILARUTKAN DLM
DIPERIKSA DIBAWAH MIKROSKOP PERBESARAN 10X
NaCL JENUH
SAMPAI HOMOGEN
 II. CARA KUANTITATIF : KATO -KATZ

ALAT & BAHAN :

1. GELAS BENDA
2. PITA SELOPAN (SELOTEP),TEBAL + 40µM, 7 X 2,5 CM
3. KAWAT KASA, LUBANG HALUS, 3X3 CM
4. KARTON TEBAL BERLUBANG, UNTUK CETAK TINJA
DENGAN VOLUME + 30 mg.
5. LIDI & KERTAS MINYAK
6. LARUTAN MALACHITE GREEN- GLISERIN
(100ml GLISERIN + 100 ml AKUADES + 1ml
3% MALACHITE- GREEN)
 CARA
KATO-KATZ TINJA PD GLS BENDA DI TUTUP PITA SELOPAN ,
4 DIRATAKAN DNG BANTUAN TEPI GLS BENDA

KARTON
BERLUBANG

3 DICETAK PD LUBANG

1 PITA SELOPAN DIRENDAM

DLM LAR MALACHITE-GREEN-
GLISERIN + 24 JAM

DIDIAMKAN 30 MNT, LALU

5 DIPERIKSA DIBAWAH MIK, PERBE
SARAN 40X, TELUR DIHITUNG
TINJA DISARING KAWAT KASA SHG ( GESER ATAS BAWAH /
2 TINJA HALUS DIATAS KAWAT KASA KIRI KANAN )
 CARA MENGHITUNG TELUR
CACING USUS

1. Ascaris lumbricoides
2. Trichuris trichiura
3. Hookworms
BILA JML TELUR PD SEDIAAN KATO = N, DARI TINJA 30 mg,
MAKA JML TELUR PER GRAM TINJA = (1000/30) X N.

DARI BERAT TINJA YG DIKELUARKAN PER ORANG PER HARI,

MK DPT DIPERHITUNGKAN JML TELUR CACING YG DIKELUARKAN
PER HARI, SHG JML CACING YG ADA DLM USUS DPT DIKET, &
INTENSITAS INFEKSI CACING USUS DPT DITENTUKAN (tergantung
jenis cacing apa)
TELUR NEMATODA USUS DLM TINJA
PSEUDOPARASIT
YEAST/
FUNGI

POLEN

SEL
TUMBUHAN

LEKOSIT
& SEL
BINATANG

TEPUNG &
LEMAK

BENDA
SELOPAN
E. histolytica cyst

G.lamblia cyst
E. coli cyst
SEL TUMBUHAN ?
 Jaminan Mutu
Pemeriksaan di Laboratorium
Parasitologi
Definisi
 Pemantapan mutu (quality assurance)
laboratorium parasitologi adalah semua kegiatan
yang ditunjukkan untuk menjamin ketelitian dan
ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium.

 Pemantapan mutu internal adalah kegiatan

pencegahan dan pengasawan yang dilaksanakan
oleh masing-masing laboratorium secara terus
menerus agar tidak terjadi atau mengurangi
kejadian penyimpangan sehingga diperoleh hasil
pemeriksaan yang tepat.
Faktor-Fakto yang Berpengaruh pada
Pemantapan Mutu Internal

 komitmen untuk mencapai hasil yang bermutu

 fasilitas
 dana
 petugas yang kompeten
 tindakan kontrol terhadap faktor pra analitik,
analitik dan pasca analitik
 monitoring kontrol dengan statistik
 adanya mekanisme pemecahan masalah
Kegiatan Pada Pemantapan Mutu Internal di Lab. Parasitologi
PMI di Lab. Parasitologi

Kontrol pra-analitik Kontrol analitik Kontrol pasca analitik

uji ketelitian dan ketepatan

Persiapan spesimen dengan menggunakan pencatatan data pasien
bahan kontrol
Pengambilan dan
penanganan spesimen hasil pemeriksaan

Penyimpanan dan
transportasi spesimen penyampaian hasil pada
klinisi
Identifikasi dan
pencatatan pasien

Kalibrasi peralatan

Pemilihan metode
pemeriksaan

Pemilihan larutan
standar, kalibrator dan
bahan kontrol

Dokumentasi metode
kerja

Kompetensi petugas
pemeriksa
 Tugas Mahasiswa
 Baca dan pahami isi jurnal penelitian berikut
(berdasarkan pembagian tugas terlampir).
 Buatlah tulisan dalam bentuk power point
presentation terkait isi jurnal Saudara yang
meliputi: Judul jurnal, kasus yang dibahas
(pemeriksaan apa, metode apa yang digunakan,
bagaimana cara kerjanya, bagaimana interpretasi
hasilnya, hasil penelitian, kesimpulan dan saran)
 Presentasikan hasil tulisan Saudara secara online
pada perkuliahan minggu berikutnya.
Lampiran Pembagian Jurnal Penelitian
 Vita
http://akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/KEDOKTERAN/
Novita_Hasiani_Simanjuntak/Isi%20JURNAL%20Vol2,%20
No.1%20-%
20Jul%202016.pdf

 Maichel
https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl/article/d
ownload/891/805
/

 Ramadhan https://
ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/download/206
96/19416
 SELESAI
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA