CACING

CACING KAIT/TAMBANG
KAIT/TAMBANG
( HOOKWORMS )
• NEKATORIASIS
NEKATORIASIS
** Necator
Necator americanus
americanus MAN
MAN

• ANKILOSTOMIASIS
ANKILOSTOMIASIS
** Ancylostoma
Ancylostoma duodenale
duodenale MAN
MAN

• CUTANEOUS
CUTANEOUS LARVA
LARVA MIGRANS
MIGRANS
** Ancylostoma
Ancylostoma ceylanicum
ceylanicum MAN/HW
MAN/HW
** Ancylostoma
Ancylostoma braziliense
braziliense Hewan
Hewan
** Ancylostoma
Ancylostoma caninum
caninum Hewan
Hewan
MORFOLOGI
• Cacing
Cacing dewasa
dewasa ::
 SILINDRIS
SILINDRIS KECIL PANJANG  1Cm
KECIL PANJANG 1Cm
 BADAN
BADAN MELENGKUNG
MELENGKUNG  CC // S
S
 WARNA
WARNA PUTIH
PUTIH KEKUNINGAN
KEKUNINGAN
 MULUT
MULUT (KAPSULA
(KAPSULA BUKALIS)
BUKALIS) PUNYA
PUNYA
GIGI/LEMPENG
GIGI/LEMPENG PEMOTONG
PEMOTONG DR
DR
CHITIN,
CHITIN, TIAP
TIAP SP.
SP. BEDA
BEDA

jantan
jantan ::
-- LEBIH
LEBIH KECIL
KECIL DARI
DARI BETINA
BETINA
-- UJUNG
UJUNG POSTERIOR
POSTERIOR  BURSA
BURSA
KOPULATRIKS
KOPULATRIKS

betina
betina ::-- EKOR
EKOR RUNCING
RUNCING
MORFOLOGI
TELUR
TELUR
-- OVAL
OVAL // LONJONG
LONJONG
-- UKURAN
UKURAN :: ± ± 60
60 x
x 40
40 m
m
-- DINDING
DINDING :: TIPIS
TIPIS JERNIH
JERNIH
-- ISI
ISI :: 4
4 –– 8
8 SEL
SEL
• TELUR
TELUR Necator
Necator sp.
sp.
& Ancylostoma
& Ancylostoma sp.
sp.
SULIT
SULIT DIBEDAKAN
DIBEDAKAN
N.americ
N.americ :10.000/hr/C.
:10.000/hr/C.
A.duoden
A.duoden :: 20.000/hr/C.
20.000/hr/C.
• IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI SP SP 

LARVA
LARVA FILARIFORM
FILARIFORM
 DAUR
DAUR HIDUP
HIDUP CACING
CACING KAIT
KAIT
• Inang definitif : MAN / HEWAN
KULIT INANG

TELUR  L. RHAB  L. FIL ALIRAN DRH VENA
TANAH: LEMBAB, TEDUH, HANGAT 
JANTUNG KANAN

PARU – PARU

NEMBUS ALVEOLI
TINJA 
P.PREPATEN
INANG 6 – 10 bl
BRONKHI
DEFINITIF 
TRAKHEA

FARING
USUS HALUS 
CACING DEWASA TERTELAN
CC DEWASA HIDUP DI USUS HALUS (JEJUNUM)
BISA SAMPAI 2-7 TH

• TELUR BERKEMBANG DI TANAH YG

HANGAT, LEMBAB, TEDUH
• MENETAS DI TANAH (24-48 JAM)
LARVA RHABDITIFORM , MAKAN ZAT
ORGANIK &BAKTERI DLM TANAH 2-3 HR
• MOLTING LARVA FILARIFORM(INFEKTIF,
L3, TIDAK MAKAN)
LARVA FILARIFORM MENEMBUS KULIT
MANUSIA (KAKI, TANGAN, PANTAT)
• BISA MELALUI MUKOSA MULUT (MAKANAN
+LARVA)(A.DUODENALE), LANGSUNG MELALUI
PARU2. GEJALA UTAMA DI PARU2 & HIPER
EOSINOFILIA
(WAKANA DISEASE) DI JEPANG

• N.AMERICANUS: LARVA MENEMBUS KULIT

MIGRASI LWT PARU2, BRONKHUS, TRAKHEA
TERTELAN, DI USUS HALUS (L4)
• MELEKAT PD VILLI USUS DEWASA (5mg)
(BERPINDAH-PINDAH PERDARAHAN)
 PENYEBAB ANEMIA (KEKURANGAN
Fe/MIKROSITIK HIPOKROMIK), KARENA:
• KEHILANGAN DARAH KRONIS KRN CACING MELUKAI
MUKOSA USUS
• CACING MENGISAP DARAH UTK MENDAPAT OKSIGEN &
GLUKOSE
• SISTEM HAEMOPOITIC TERTEKAN TRTM PD BONE-
MARROW AKIBAT DEFF PROTEIN
• DEFF ABSORPSI VIT.B12 DAN ASAM FOLAT
• PENYERAPAN Fe DR VILI USUS TIDAK SEIMBANG DENGAN
CADANGAN Fe DI LIVER
• INVASI DLM DARAH OLEH BAKTERI STREPTOCOCCUS
HAEMOLYTICUS YG ADA PD LUKA DI MUKOSA USUS
ANEMIA YG TERJADI PADA INFEKSI CACING KAIT :

• MENYEBABKAN MORBIDITAS MATERNAL &

PERINATAL DI NEG.BERKEMBANG DAERAH
TROPIS & SUB TROPIS
• INTRAUTERINE GROWTH RETARDATION,
PREMATURITY & LOW BIRTH-WEIGHT PD
BAYI DR IBU YG TERINFEKSI
• JARANG BERAKIBAT FATAL
 KASUS A.DUODENALE: TRANSMISI
TRANSLAKSIONAL
• LARVA YG MENEMBUS KULIT TDK SEMUA KE USUS
&PARU, ADA YG TERSEBAR KE SELURUH TUBUH
LEWAT SIRKULASI DARAH, MENJADI DORMAN DI
OTOT (MATI & DIFAGOSITOSIS)
• PD WANITA HAMIL. SETELAH MELAHIRKAN LARVA
TERPACU KE SIRKULASI MUNGKIN KRN HORMONAL
DAN KE KEL.MAMAE
• BAYI LAHIR BS LANGSUNG TERINFEKSI LEWAT ASI
• KASUS DI INDIA, CINA DAN AUSTRALIA UTARA PD
BAYI 1 BULAN
• SPT YG TERJADI PD ANJING DG INFEKSI A.CANINUM
 PREVALENSI TINGGI PD DEWASA
(LAKI2) BERHUB DGN PEKERJAAN
• ENDEMIK AREA: WANITA > PARAH KRN
ANEMIA (MENSTRUASI, KEHAMILAN
BERULANG, MAKAN KURANG GIZI)
• BBRP KOMUNITAS WANITA LEBIH
TEREKSPOS KRN PEKERJAANNYA (KEBUN
KARET, PENYADAP TANPA ALAS KAKI, TAK
ADA LATRIN)
 PATOLOGI & GEJALA KLINIS
• LARVA FILARIFORM MENEMBUS KULIT
CREEPING ERUPTION :
INFILTRASI LIMFOSIT & EOSINOFIL, PD
PERMUKAAN KULIT : GATAL, KEMERAHAN
PRURITUS
• LARVA DI PARU2:
GAMBARAN HISTOLOGIS: INFILTRASI
EOSINOPHIL & OEDEMA , BERHUB DG REAKSI
ALERGI: BATUK, TEMP.TUBUH TURUN,
EOSINOFILIA, WAKANA DISEASE (JEPANG)
LANJUTAN:

• DI USUS HALUS: PETECHIAE HEMORRAGI

PD MUKOSA USUS, EROSI SUPERFICIAL.
INFILTRASI EOSINOFIL, LIMFOSIT DAN
SEL2 PLASMA PD MUKOSA&SUB MUKOSA
• MALNUTRISI, VILI USUS RUSAK, ATROFI &
FUSI :SAKIT PERUT, MUAL, MUNTAH,
DIARRHEA, ANOREKSIA
• GEJALA LANJUT: ANEMIA DEFF.BESI,
HIPOPROTEINEMIA, OEDEM, GAGAL
JANTUNG, CADANGAN Fe DI SUMSUM
TLNG BERKURANG
IMUNOLOGI

• RESPON IMUN PD MANUSIA TIDAK JELAS

• KENAIKAN IgG DAN IgE
• ANTIBODI TIDAK BERPERAN DLM
TERJADINYA INFEKSI
DIAGNOSIS

• EOSINOFILIA: FASE MIGRASI DLM JAR

• MENEMUKAN TELUR DLM FECES UNTUK
MEMBEDAKAN SPESIES DG KULTUR
FECES (HARADA MORI)
• TELUR DLM FECES TDK DPT DIBEDAKAN
DG TELUR STONGYLOIDES STERCORALIS
 TREATMENT
TREATMENT

MEBENDAZOLE : 100MG, 2X1HR, SELAMA 3 HR

ALBENDAZOLE: 400 MG SINGLE DOSE

PYRANTEL PAMOATE: 11MG/KG BB

BILA ANEMISA + ORAL IRON(SULFAS FEROSUS)

EPIDEMIOLOGI & PENCEGAHAN

• MENINGKATKAN HYGIENE SANITASI

• MEMAKAI ALAS KAKI
• WHO: KHEMOTERAPI MASAL PD ANAK
SEKOLAH & IBU DG ANAK KECIL UTK
MENGURANGI SUMBER INFEKSI
• PENYULUHAN KESEHATAN YG TERUS
MENERUS
 Necator americanus
• CACING
CACING DEWASA
DEWASA ::
-- BADAN
BADAN MELENGKUNG
MELENGKUNG BTK. BTK.
HURUF
HURUF SS
-- MULUT
MULUT :: PUNYA
PUNYA SEPASANG
SEPASANG
LEMPENG
LEMPENG PEMOTONG
PEMOTONG CHITINCHITIN
-- C.
C. BETINA
BETINA ::  9-11
9-11 mm  0,4
mm  0,4 mm
mm
-- C.
C. JANTAN
JANTAN ::  7-9
7-9 mm  0,3
mm  0,3 mm
mm
-- BURSA
BURSA KOPULATRIKS
KOPULATRIKS::
RUSUK
RUSUK EKSTERNOLATERAL
EKSTERNOLATERAL
TERPISAH
TERPISAH DARI
DARI RSK.
RSK.
MEDIOLATERAL
MEDIOLATERAL
YG.
YG. JADI
JADI SATU
SATU DNG.DNG. RSK
RSK POSTERO-
POSTERO-
LATERAL.
LATERAL.
-- SPIKULA
SPIKULA C.JTN
C.JTN :: 2BH,
2BH, UJUNG
UJUNG
BERSATU
BERSATU
Ancylostoma duodenale
• CACING
CACING DEWASA
DEWASA ::

-- BADAN
BADAN MELENGKUNG,
MELENGKUNG, BTK. BTK. C
C
BETINA
BETINA :: 10
10 -- 13 mm 
13 mm  0,6
0,6 mm
mm
JANTAN
JANTAN :: 8
8 -- 11 mm 
11 mm  0,5
0,5 mm
mm
-- MULUT
MULUT :: 2
2 PASANG
PASANG GIGI
GIGI
SAMA
SAMA BESAR
BESAR
-- BURSA
BURSA KOPULATRIK
KOPULATRIK ::
RUSUK
RUSUK EKSTERNOLATERAL,
EKSTERNOLATERAL,
MEDIOLATERAL
MEDIOLATERAL DAN DAN
POSTEROLATERAL
POSTEROLATERAL SALING
SALING
TERPISAH
TERPISAH
-- SPIKULA
SPIKULA C.JTN:
C.JTN: 2BH,
2BH,
SEJAJAR
SEJAJAR
LARVA FILARIFORM HOOKWORM
CUTANEOUS LARVA
MIGRANS/CREEPING ERUPTION

• INFEKSI LARVA HOOKWORM DR

ANJING/KUCING KE DALAM TUBUH
MANUSIA
• ANCYLOSTOMA CEYLANICUM
• ANCYLOSTOMA BRAZILIENSE
• ANCYLOSTOMA CANINUM
 Ancylostoma
CACING ceylanicum
• CACING DEWASA ::
DEWASA
-- BADAN
BADAN :: MELENGKUNG
MELENGKUNG ,, BTK BTK C
C
C. BETINA ::  7
C. BETINA 7 mm
mm
C. JANTAN ::  5
C. JANTAN 5 mm
mm
-- MULUT
MULUT :: LUBANG
LUBANG BULAT,
BULAT,
2
2 PASANG
PASANG GIGI
GIGI VENTRAL,
VENTRAL,
1
1 PS.
PS. GIGI
GIGI DALAM
DALAM KECIL
KECIL
1
1 PS.
PS. GIGI
GIGI LUAR
LUAR BESAR.
BESAR.
-- BURSA
BURSA KOPULATRIKS
KOPULATRIKS ::
RUSUK
RUSUK EKTERNO
EKTERNO LATERAL
LATERAL
TERPISAH
TERPISAH DARIDARI 22 RUSUK
RUSUK
LATERAL
LATERAL LAINNYA
LAINNYA YGYG BER-
BER-
DAMPINGAN.
DAMPINGAN.
Ancylostoma braziliense
• CACING
CACING DEWASA
DEWASA ::
-- BADAN
BADAN MELENGKUNG,
MELENGKUNG, BTK BTK C
C
C.JANTAN
C.JANTAN :: 7,8-8,5 mm 
7,8-8,5 mm  0,35
0,35 mm
mm
C.BETINA
C.BETINA :: 9-10,5 mm 
9-10,5 mm  0,375
0,375 mm
mm
-- LUBANG
LUBANG MULUT
MULUT KECIL,
KECIL, OVAL
OVAL
-- MULUT
MULUT :: 2
2 PASANG
PASANG GIGI,
GIGI,
1
1 PS.
PS. GIGI
GIGI MEDIAL
MEDIAL KECIL
KECIL
1
1 PS
PS GIGI
GIGI LATERAL
LATERAL BESAR
BESAR
-- BURSA
BURSA KOPULATRIKS
KOPULATRIKS ::
RUSUK
RUSUK EKSTERNOLATERAL
EKSTERNOLATERAL KECILKECIL
TERPISAH
TERPISAH DARI
DARI 22 RUSUK
RUSUK LATERAL
LATERAL
YANG
YANG BERDAMPINGAN.
BERDAMPINGAN.
 Ancylostoma caninum
• CACING
CACING DEWASA
DEWASA ::
-- BADAN
BADAN MELENGKUNG,
MELENGKUNG, BTK
BTK C
C
-- BETINA
BETINA :: 14 mm 
14 mm  0,6
0,6 mm
mm
-- JANTAN
JANTAN :: 10 mm 
10 mm  0,4
0,4 mm
mm
-- MULUT
MULUT :: 33 PASANG
PASANG GIGI,
GIGI, KUAT
KUAT
-- BURSA
BURSA KOPULATRIKS
KOPULATRIKS ::
KETIGA
KETIGA RUSUK
RUSUK LATERAL
LATERAL
PANJANG,
PANJANG, TERSEBAR
TERSEBAR DAN
DAN
TERPISAH.
TERPISAH.
DAUR HIDUP ANCYLOSTOMA SPP
 GEJALA KLINIS

• TEMPAT LARVA MENEMBUS KULIT (KAKI, PANTAT , TRTM

ANAK2) TERLIHAT STLH BBRP JAM
• MIGRASI LARVA PD KULIT RASA GATAL KRN HSL
SEKRESI LARVA MENGANDUNG ENZIM HIDROLISIS
• DIGARUK SEKUNDER INFEKSI OLEH BAKTERI
• LARVA SP BBRP HARI/BULAN TANPA DIOBATI
• PD INFEKSI BERAT GANGGUAN TIDUR
• LARVA MIGRASI & DAERAH MIGRASI MENJADI KERING,
BERKERAK, AKHIRNYA HILANG (SP 10 HR DI KULIT
MANUSIA)
EPIDEMIOLOGI

• DI SELURUH DUNIA TRTM DAERAH TROPIS/SUB

TROPIS
• BERHUB DG MUSIM (HUJAN)
• OUTBREAK PD ANAK2 SAAT BERKEMAH (MAIN DI
PASIR DAN BANYAK KUCING LIAR (O’Connell ET
AL< 2007)
• BERHUB DG PEKERJAAN, KONTAK DG
PASIR/TANAH
• HP DEF (ANJING DAN KUCING) LIAR
 IMUNOLOGI : CIRCULATING ANTIBODIES :IgG

• DIAGNOSIS:
BIOPSI KULIT: LARVA JARANG DITEMUKAN PD LESI,
BISA DITUNJUKKAN
KENAIKAN EOSINOFIL
KLINIS: BERDASARKAN PENAMPAKAN (LESI PD KULIT) ,
TIAP HR BERTAMBAH BBRP MM/ STATIS (BEDA DG
LARVA S.STERCORALIS YG CEPAT BERTAMBAH)
TDK ADA DIAGNOSIS SEROLOGIS/IMUNODIAGNOSIS
YG DIKEMBANGKAN UTK CLM
TREATMENT
TREATMENT

PRINSIP
PRINSIP :: MEMBUNUH
MEMBUNUH LARVA
LARVA DI
DI DALAM
DALAM KULIT
KULIT
1.
1. PENDINGINAN
PENDINGINAN DI
DI UJUNG
UJUNG TEROWONGAN
TEROWONGAN DNGDNG
-- ETHYL
ETHYL CHLORIDE
CHLORIDE SPRAY
SPRAY
-- CARBON
CARBON DIOXIDE
DIOXIDE SNOW
SNOW
22.. THIABENDAZOLE
THIABENDAZOLE PERPER ORAL
ORAL 50
50 mg/Kg
mg/Kg BB,
BB,
DLM
DLM 3
3 HARI
HARI
3.THIABENDAZOLE
3.THIABENDAZOLE TOPIKAL:MEMBUNUH
TOPIKAL:MEMBUNUH LARVA
LARVA
4.
4. ALBENDAZOLE
ALBENDAZOLE :: SINGLE
SINGLE DOSE
DOSE 400MG
400MG
PENCEGAHAN
• KONTAMINASI TANAH DNG FECES ANJING/KUCING
YG TERINFEKSI (BAB SEMBARANG TEMPAT)
• DE-WORMING ANJING/KUCING SCR REGULER
• INDIVIDUAL: MEMAKAI ALAS KAKI, TDK
DUDUK/BERBARING DI TANAH YG KERING
TRTM DI PANTAI
• WISATAWAN DI PANTAI :PAKAI ALAS KAKI, DUDUK
STRONGYLOIDIASIS
• INFEKSI YANG DISEBABKAN OLEH
STRONGYLOIDES STERCORALIS
• DISTRIBUSI GEOGRAFIS:
AFRICA BAG.TROPIS
ASIA & AMERIKA SELATAN (Brazil &
COLUMBIA)
• SBG OPPORTUNISTIC PATHOGEN YG
POTENSIAL BERAKIBAT FATAL PD
IMMUNOCOMPROMISE PASIEN
MORFOLOGI :

• HANYA CC DEWASA BETINA YG

DITEMUKAN DLM USUS
• PARTHENOGENESIS
• TELUR SPT TELUR HOOKWORM
• LARVA FILARIFORM (STADIUM INFEKTIF) :
UJUNG EKOR SPT HURUF V OESOPHAGUS
=1/2 PJ BADAN
 INFEKSI DPT TERJADI DENGAN CARA
SBB:
• PD WAKTU DI LUMEN USUS BESAR LARVA
RHABDITIFORM FILARIFORM, MENEMBUS
EPITEL USUS : INTERNAL REINFEKSI
• LARVA DI USUS BESAR KELUAR BERSAMA FECES DAN
MENEMBUS KULIT DAERAH PERIANAL DAN
PERINEAL, TANPA MENINGGALKAN HOSPES
:EKSTERNAL REINFEKSI /HIPERINFEKSI
• LARVA RHABDITIFORM KELUAR BERSAMA FECES DAN
TUMBUH DI TANAH FILARIFORM, DEWASA
DULU DI TANAH (INDIRECT CYCLE)
• ATAU MENEMBUS KULIT HOSPES ( DIRECT CYCLE)
DAUR HIDUP:

• LANGSUNG:
SPT INTERNAL/EKSTERNAL AUTOINFEKSI
• TAK LANGSUNG: FASE FREE-LIVING (HETRO-
GENETIC DEVELOPMENT)
LARVA RHABDITIFORM KELUAR BERSAMA
FECES DAN DEWASA DI TANAH (JANTAN &
BETINA), KAWIN TELUR
LARVA RHAB LARVA FILARIFORM,
MENEMBUS KULIT, DEWASA DI USUS
HYPERINFECTION SYNDROME
S.STERCORALIS

• POTENSIAL BERAKIBAT FATAL PD

IMMUNOCOMPROMISED PERSON.
• CIRI KHAS: SEKELOMPOK LARVA
MENGINVASI PARU ATAU ORGAN LAIN
TERMASUK SISTEM SYARAF PUSAT
PATHOLOGI:

• ULSERASI / OEDEMA ENTERITIS

• ULSERASI SUPERFISIAL DR USUS
• INFILTRASI LAMINA PROPIA OLEH LEKOSIT
NEUTROFIL & EOSINOFIL, LALU SEL2
MONONUKLEAR
• PD KASUS KRONIS:TERBTK GRANULOMA
• DI PARU2: INFILTARSI EOSINOFIL, EKSUDASI
& HEMORRHAGI
• DI BBRP ORGAN: INFILTRASI SELULAR &
REAKSI GRANULOMATOSA
GEJALA KLINIS:

• ASIMPTOMATIK
• LARVA CURRENS: DERMATITIS KRN
MIGRASI INTRADERMAL DR LARVA
DI PERIANAL, GLUTEAL & KULIT
ABDOMINAL
• UMUMNYA PERITONITIS & KADANG2
ILEUS PARALYTIC
 DIAGNOSIS
• SKRENING:
PEM DILAKUKAN PD SEMUA CALON
IMMUNOSUPRESIF TERAPI
• KLINIS:
LARVA CURRENS
ABDOMINAL PAIN, DIARRHE,
PNEUMONIA PD IMMUNOCOMPROMISE
PASIEN
• LABORATORIS : PEM.FECES
TREATMENT

• ALBENDAZOLE 400 MG 3 HR, DEWASA :

ANAK > 2 TH (CURE RATE >80%
• THIABENDAZOLE
PENCEGAHAN:

• MENCEGAH TERJADINYA KONTAMINASI

TANAH DNG FECES
• SPECIFIC TREATMENT PD KASUS
• SKRENING SEBELUM PENGOBATAN
IMMUNOSUPRESIF
ENTEROBIASIS
INFEKSI KARENA MENELAN TELUR ENTEROBIUS
(0XYURIS) VERMICULARIS

DISTRIBUSI GEOGRAFIS:
• KOSMOPOLITAN
• INSIDENSI LEBIH TINGGI DI NEGARA
BERKEMBANG DAN BERIKLIM SEDANG
DR PD IKLIM TROPIS
 MORFOLOGI

• CC.JANTAN: UJ.POST MELENGKUNG : 2-5

MM
• CC. BETINA :UJ.POST RUNCING :8-13MM
• MEMPUNYAI CEPHALIC ALAE
• BULBUS OESOFAGUS BESAR
• TELUR : DDNG 2 LAPIS, SATU SISI DATAR,
YG LAIN MELENGKUNG, BERISI LARVA
DIKELUARKAN DI DAERAH PERI ANAL
• HABITAT : LUMEN COECUM & APENDIKS
MELEKAT PD MUKOSA USUS
Morfologi
DAUR HIDUP
 PATHOGENESIS
• MENYEBABKAN KERUSAKAN KECIL PD MUKOSA
COLON
• TDK MENIMBULKAN REAKSI SISTEMIK HOSPES
• PRURITUS KRN ALERGI THDP PROTEIN CACING
• DPT MENYEBABKAN APENDISITIS

ENTEROBIASIS EKSTRA INTESTINAL

MIGRASI ABNORMAL PD SAL. REPRODUKSI WANITA
VULVOVAGINITIS PD ANAK-ANAK
DPT MASUK TRACT.URINARIUS LAKI2/WANITA
WANITA: INFEKSI SAL.KENCING---ENTEROBIUS
POSITIF
 GEJALA KLINIS

• ASIMPTOMATIK
• IRITASI REGIO PERIANAL PRURITUS ANI
• PD WANITA DPT TERJADI VULVOVAGINITIS
DISCHARGE
• GATAL KEMERAHAN DI DAERAH PERIANAL
TIDAK NYAMAN, GANGGUAN TIDUR
• GANGGUAN NAFSU MAKAN DAN BERAT BADAN
TURUN
DIAGNOSIS
• ANAL SWAB DI MALAM HARI ATAU PAGI
SEBELUM MANDI
• MENEMUKAN CACING DEWASA DI MALAM
HARI DI PERIANAL (MAU BERTELUR)
SIGN & SYMPTOMS
 TREATMENT
• PIRANTEL PAMOATE
• MEBENDAZOLE
• PIPERAZIN SITRAT

POLA TRANSMISI ENTEROBIASIS

1.TRANSFER LANGSUNG TELUR– TANGAN—
MULUT (autoinfeksi)
2. RETROFEKSI (telur menetas di perianal, larva
msk lg)
3. INHALASI (melalui udara waktu bernafas)
4.TRANSMISI MELALUI PAKAIAN, SPREI DLL
(TELUR MASIH INFEKTIF SP 2-3 MG)
EPIDEMIOLOGI & PENCEGAHAN

• PREVALENSI TINGGI PD ANAK SEKOLAH

• REINFEKSI TINGGI, TELUR TAHAN BBRP HR
DLM KELEMBABAN TINGGI, TEMP.RENDAH
• TDK ADA PERBEDAAN PD JENIS KELAMIN, RAS
DAN SOSIO-EKONOMI
• KEBERSIHAN LINGKUNGAN DAN PERORANGAN
PERLU DITINGKATKAN