Anda di halaman 1dari 46

ZAKAT

Dalil Wajib Zakatkita


ۗ ‫س َكنٌ لَّ ُه ْم‬
َ ‫صلَ ٰوتَ َك‬َ َّ‫ص ِّل َعلَ ْي ِه ْم ۖ ِإن‬ َ ‫ُخ ْذ ِمنْ َأ ْم ٰ َولِ ِه ْم‬
َ ‫ص َدقَةً تُطَ ِّه ُر ُه ْم َوتُ َز ِّكي ِهم بِ َها َو‬
‫س ِمي ٌع َعلِي ٌم‬َ ُ ‫َوٱهَّلل‬
Artinya: "Ambillah zakat darii sebagian harta mereka,
dengaan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan berdoalah untukk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadii) ketentraman
jiwa bagi mereka. Dan Alloh maha mendengar lagi maha
mengetahui". (Q.S At-Taubah ayat 103)
hadits riwayat muttafaqun alaihi yanng artinya: "Islam
didirikan diatas lima dasar: Mengikrarkan bahwa tidaak
adaa tuhan selain Alloh dan Muhammad ialah utusan
Alloh, mendirikan sholat, membayar zakat, menunaikan
haji, dan berpuasa padaa bulan Romadhon". (H.R.
Muttafaq 'alaih)
Darii dalil dalil diatas jelaslah bahwa zakat itu benar
perintah Alloh SWT. Oleh karena itu kita harus tunduk
dan mengikuti perintah Alloh yanng satu ini, apalagi
zakat ialah termasuk rukun islam yanng ke 3.
Zakat Fitrah
Dalil Zakat Fitrah
"Sungguh berbahagialah orang yanng mengeluarkan zakat
(fitrahnya), menyebut nama Tuhannya (mengucap takbir,
membesarkan Alloh) lalu ia mengerjakaan sholat (iedul fitri)".
(Q.S. Al-A'la ayat 14-15)
"Rosululloh SAW telah mewajibkan zakat fitrah untukk
menyucikan orang yanng shaum darii segala perkataan yanng keji
dan buruk yanng mereka lakukan selama mereka shaum, dan
untukk menjadii makaanan bagi orang orang yanng miskin.
(H.R. Abu Daud)
Dalil dalil diatas menunjukkan wajibnya zakat fitrah untukk
setiap orang muslim.
Zakat mal
Dalil Zakat Harta/Mal
‫علَ ْي َها‬َ ‫ يَ ْو َم يُ ْح َمى‬.‫يم‬ٍ ِ‫ب َأل‬
ٍ ‫يل هّللا ِ فَبَش ِّْرهُم بِ َع َذا‬ َ =‫ضةَ َوالَ يُنفِقُونَ َها فِي‬
ِ ِ ‫سب‬ َّ ِ‫ب َوا ْلف‬ َّ ‫ون‬
َ =‫الذ َه‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬
َ ‫ين يَ ْكنِ ُز‬
ِ ُ‫فِي نَا ِر َج َهنَّ َم فَتُ ْك َوى بِ َها ِجبَا ُه= ُه ْم َو ُجنوبُ ُه ْم َوظُ ُهو ُر ُه= ْم َهـ َذا َما َكنَ ْزتُ ْم َألنف‬
‫س ُك ْم فَ ُذوقُو ْا َما ُكنتُ ْم‬
‫ون‬َ ‫تَ ْكنِ ُز‬ 
Artinya: "Dan orang-orang yanng menyimpan emas dan perak dan
tidaak menafkahkannya padaa jalan Allâh, maka beritahukanlah
kepadaa mereka (bahwa mereka akaan mendapatt) siksa yanng pedih.
Padaa hari dipanaskan emas dan perak itu dalaam neraka Jahannam,
lalu dahi, lambung dan punggung mereka dibakar dengaannya, (lalu
dikatakaan) kepadaa mereka: “Inilah harta bendamu yanng kamu
simpan untukk dirimu sendiri, maka rasakaanlah sekarang (akibat
darii) apa yanng kamu simpan itu”. (QS. at-Taubah/9:34-35)
Dalil Golongan Yanng Berhak Menerima Zakat
 
َ ‫ب َوٱ ْل ٰ َغ ِر ِم‬ َ ِ‫ين َوٱ ْل ٰ َع ِمل‬ ٰ َّ ‫نَّما ٱل‬
‫ين َوفِى‬ ِ ‫ين َعلَ ْي َها َوٱ ْل ُمَؤ لَّفَ ِة قُلُوبُ ُه ْم َوفِى ٱل ِّرقَا‬ َ ٰ ‫ص َدقَتُ لِ ْلفُقَ َرٓا ِء َوٱ ْل َم‬
ِ ‫س ِك‬ َ ‫ِإ‬
‫يضةً ِّم َن ٱهَّلل ِ ۗ َوٱهَّلل ُ َعلِي ٌم َح ِكي ٌم‬
َ ‫يل ۖ فَ ِر‬
ِ ِ ‫سب‬َّ ‫يل ٱهَّلل ِ َوٱ ْب ِن ٱل‬ ِ ِ ‫سب‬
َ
 
Artinya: "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untukk orang-
orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
mu´allaf yanng dibujuk hatinya, untukk (memerdekakaan)
budak, orang-orang yanng berhutang, untukk jalan Allah dan
untukk mereka yuang sedang dalaam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yanng diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana.
Dalil-dalil Zakat
Di dalam Al-quran banyak sekali ayat yang
menyebutkan tentang wajibnya keutmaan dan wajibnya
zakat. Seperti berikut ini:
Yang artinya : “Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat
dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah
saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan
ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui“ (QS. At-
Taubah : 11)
Sedangkan hadis yang menerangkan tentang zakat
adalah:
Artinya :
“ Zakat Fitrah merupakan pembersih bagi yang
berpuasa dari hal hal yang tidak bermanfaat dan kata
kata keji (yang dikerjakan waktu puasa ) dan bantuan
makana untuk para fakir miskin (HR Abu Daud)”
A. Pengertian Zakat
Zakat ialah sejumlah harta yang dikeluarkan dengan kadar
tertentu dan dengan waktu yang telah ditentukan pula oleh
syari’at. Hukum zakat adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki
dan perempuan. Zakat ini dikeluarkan setahun sekali. Kalau
zakat fitrah dikeluarkan khusus pada bulan Ramadhan
sedangkan zakat mal (harta) dikeluarkan setahun sekali jika
sampai nisab. Perintah zakat Allah sebutkan didalam Al-
Qur’an surah Al-Baqarah ayat 43:
Artinya: “Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah
beserta orang-orang yang rukuk.” (QS. Al Baqarah: 43).
B. Pengertian Sedekah
Sedekah adalah pemberian sesuatu kepada orang lain
dengan niat ikhlas untuk melong dan membantu
mereka yang membutuhkan. Sedekaah bisa berupa
apa saja baik uang, makanan dan tenaga.
Dalam seebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Apabila anak Adam meninggal dunia maka
putuslah segala amalnya kecuali tiga perkara yaitu:
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak
shaleh yang selalu mendoakannya.” (HR. At-Tirmidzi).
C. Pengertian Infak
Infaq adalah pemberian sumbangan dengan sukarela
atau seikhlasnya kepada orang lain, atau membelanjakan
harta kita kepada jalan yang diridhai oleh Allah SWT.
Infak ini hampir sama dengan sedekan namun infak
mempunyai arti yang sangat luas yaitu membelanjakan
harta pada jalan Allah. Sebagaimana Allah sebutkan
didalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 195:
Artinya: “Dan infakkanlah (belanjakanlah) harta
bendamu di jalan Allah.” (QS. Al-Baqarah: 195).
D. Pengertian Wakaf
Wakaf adalah pemberian hak milik kita kepada orang lain
untuk dimanfaatkan dan dikelola oleh orang tersebut untuk
kepentingan umum yang bermanfaat. Harta yang diwakafkan
tersebut tidak boleh habis dan tidak boleh dijual,
Penggunaannya pun harus sesuai dengan niat pemberi wakaf.
Misalnya mewakafkan tanah untuk mendirikan pesantren,
sekolah, mesjid dan lain-lain sebagainya. Pahala wakaf ini
sangat besar karena akan terus mengalir kepada orang yang
mewakaf tersebut, walaupu ia sudah meninggal dunia selama
harta itu masih dimanfaatkan.
D. Pengertian Hadiah
Hadiah ialah pemberian sesuatu kepada orang lain secara Cuma-
Cuma dengan maksud dan tujuan untuk memuliakan orang tersebut
karena sesuatu kebaikan yang telah diperbuatnya. Hukum hadiah
adalah diperbolehkan, dan jika niat kita ikhlas untuk memberi dan
ingin meng eratkan hubungan silaturrahmi maka akan digolongkan
kedalam sedekah.
Sebagaimana hadis Rasulullah SAW:
Artinya: “Rasullullah SAW menerima hadiah dan beliau selalu
membalasnya.” HR. Al-Bazzar)
hadis lain Rasulullah SAW Bersabda yang Artinya: “Hendaknya kalian
saling memberi hadiah niscaya kalian saling cinta mencintai.” (HR.
Bukhari ).
E. Pengertian Hibah
Hibah yaitu pemberian sesuatu (harta) dari seseorang kepada
orang lain dengan alih pemilikan untuk bisa dimanfaatkan sesuai
dengan kegunaannya. Dan kepemilikan langsung pindah disaat
akad hibah telah dinyatakan.
Hukum hibah adalah diperbolehkan, sebagaimana yang telah
disebutkan didalam Hadis Rasulullah SAW:
“Dari Khalid bin Adi sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda:
“siapa yang diberi kebaikan oleh saudaranya dengan tidak berlebih-
Iebihan dan tidak karena diminta, maka hendaklah diterima jangan
ditolak. Karena sesungguhnya yang demikian itu merupakan rizki
yang diberikan oleh Allah kepadanya”. (HR. Ahmad).
Sebagaimana Firman Allah SWT didalam Al-Qur’an
surah Ali-Imran ayat 92 : Artinya: “Kamu sekali-kali
tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),
sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang
kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka
Sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (Q.S. Al-Imran :
92).
Perbedaan Zakat, Infak, Sedekah dan
Wakaf
Zakat adalah nama bagi sejumlah harta tertentu yang
telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh
Allah untuk dikeluarkan dan diberikan  kepada yang
berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.

Setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan


menjadi suci, bersih, baik, berkah, tumbuh, dan
berkembang (at-Taubah: 103, dan ar-Rum: 39).
Persyaratan harta yang wajib dizakatkan itu:
1. harta itu dikuasai secara penuh dan dimiliki secara sah,
yang didapat dari usaha, bekerja, warisan, atau
pemberian yang sah, dimungkinkan untuk dipergunakan,
diambil manfaatnya, atau kemudian disimpan.
Di luar itu, seperti hasil korupsi, kolusi, suap, atau
perbuatan tercela lainnya, tidak sah dan tak akan
diterima zakatnya. HR Muslim, Rasulullah bersabda
bahwa Allah SWT tidak akan menerima zakat/sedekah
dari harta yang ghulul (didapatkan dengan cara batil).
2. harta yang berkembang jika diusahakan atau memiliki
potensi untuk berkembang, misalnya harta perdagangan,
peternakan, pertanian, deposito mudharabah, usaha
bersama, obligasi, dan lain sebagainya.
3. telah mencapai nisab, harta itu telah mencapai ukuran
tertentu. Misalnya, untuk hasil pertanian telah mencapai
jumlah 653 kg, emas/perak telah senilai 85 gram emas,
perdagangan telah  mencapai nilai 85 gram emas,
peternakan sapi telah mencapai 30 ekor, dan sebagainya.
4. telah melebihi kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan
minimal yang diperlukan seseorang dan keluarganya
yang menjadi tanggungannya untuk kelangsungan
hidupnya.
5. telah mencapai satu tahun (haul) untuk harta-harta
tertentu, misalnya perdagangan. Akan tetapi, untuk
tanaman dikeluarkan zakatnya pada saat memanennya
(Q.S. Al-An'am: 141).
Infak berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau
pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan
yang diperintahkan ajaran Islam.
Infak dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman,
baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah,
apakah ia di saat lapang maupun sempit (Q.S Ali
Imran: 134).
Jika zakat ada nisabnya, infak tidak mengenal nisab. Jika zakat
harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf) maka infak
boleh diberikan kepada siapapun juga, misalnya untuk kedua
orangtua, anak yatim, dan sebagainya (Q.S. Al-Baqarah: 215).
Berinfak adalah ciri utama orang yang bertakwa (al-Baqarah: 3
dan Ali Imran: 134), ciri mukmin yang sungguh-sungguh
imannya (al-Anfal: 3-4), ciri mukmin yang mengharapkan
keuntungan abadi (al-Faathir: 29). Berinfak akan
melipatgandakan pahala di sisi Allah (al-Baqarah: 262).
Sedekah sama dengan pengertian infak, termasuk juga
hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja, jika infak
berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas,
menyangkut hal yang
bersifat non materiil.
HR Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan bahwa
jika tidak mampu bersedekah dengan harta maka membaca
tasbih, membaca takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-
isteri, dan melakukan  kegiatan amar ma'ruf nahi munkar
adalah sedekah.
Wakaf dari segi bahasa, berarti menghentikan’ atau
menahan. Maksudnya adalah membekukan hak milik
terhadap harta untuk suatu manfaat tertentu, biasanya
untuk kepentingan umum. Harta yang diwakafkan tidak
boleh habis, tidak boleh dijual. Penggunaannya pun
harus sesuai dengan niat pemberi wakaf (wakif). Pahala
wakaf jauh lebih besar dan lebih langgeng daripada
infak atau sedekah, karena akan terus mengalir kepada
wakif walaupu ia sudah meninggal dunia selama harta
itu masih dimanfaatkan.
Hukum zakat adalah wajib bila mampu secara
finansial dan telah mencapai batas minimal bayar
zakat atau nisab. Jika seseorang memenuhi syarat
berikut ini maka wajib hukumnya untuk
mengeluarkan zakat:
1. Islam
2. Merdeka
3. Berakal dan baligh
4. Hartanya memenuhi nisab
Nisab adalah batas terendah yang telah ditetapkan
secara syar’i yang menjadi pedoman untuk menentukan
kewajiban mengeluarkan zakat bagi yang memiliki harta
dan telah mencapai ukuran tersebut. Syarat-syarat nisab
adalah:
1. Harta yang akan dizakati di luar kebutuhan yang
harus dipenuhi seseorang, seperti makanan,
pakaian, tempat tinggal, kendaraan, dan alat yang
digunakan untuk mata pencaharian.
2. Harta yang akan dizakati telah berjalan selama 1
tahun (haul), terhitung dari hari kepemilikan nisab.
Kecuali zakat pertanian dan buah-buahan yang
diambil ketika panen, serta zakat harta karun yang
diambil ketika menemukannya. Sehingga, kalau nisab
tersebut berkurang pada satu ketika dari haul, maka
terputuslah hitungan haul. Dan kalau sempurna lagi
nisab tersebut, maka dimulai lagi perhitungannya.
Rumus Perhitungan Zakat
Rumus Perhitungan Zakat 
1. Rumus Perhitungan Zakat Fitrah
Zakat Fitrah Bisa Berupa Beras
Zakat Fitrah per orang = 3,5 liter x harga beras di
pasaran per liter. Contoh: Harga beras di pasar rata-
rata Rp10.000,- per liter, maka zakat fitrah yang harus
dibayar per orang sebesar Rp35.000,-. Jika
dihitung dari segi berat, maka Zakat Fitrah per orang =
2,5 kg x harga beras di pasaran per kilogram.
2. Rumus Perhitungan Zakat Profesi/Pekerjaan
Sisihkan Gaji
Ada 3 cara menghitung zakat profesi/pekerjaan:
Diqiaskan dengan zakat uang sepenuhnya,
Diqiaskan dengan zakat hasil tani sepenuhnya,
Memakai qias kemiripan dengan zakat uang dan hasil
tani.
Nisab
85 gram emas
653 kg beras
653 kg beras
Kadar Zakat
2,5%
5% atau 10%
2,5%
Haul
1 tahun
Setiap menerima Penghasilan

Pemotongan
Dipotong keperluan
asasi dan pembayaran
hutang
Tidak dipotong
Dipotong keperluan asasi
dan pembayaran hutang
Contoh Perhitungan Zakat
Pak Ahmad adalah karyawan sebuah perusahaan
swasta, setiap bulan mendapat gaji Rp6.000.000,- Dari
gaji tersebut, Pak Ahmad mengeluarkan keperluan
pokok rumah tangga Rp3.000.000,-, membayar
sekolah 2 orang anak Rp1.000.000,-, membayar cicilan
rumah Rp750.000,- dan membayar telepon dan listrik
Rp500.000,-.
nisab: Setara dengan 653 kg beras. Jika harga beras Rp.
5.000,- perkg, maka nisab dalam rupiah adalah
Rp3.265.000,-. Kadar zakat: 2,5%. Haul: Setiap menerima
gaji.
Total keperluan asasi dan membayar utang:  Rp3.000.000,-
+ Rp1.000.000,-  +  Rp750.000,-  +  Rp500.000,- =
Rp5.250.000,-
Jadi penghasilan bersih: Rp6.000.000,- – Rp5.250.000,- =
Rp750.000,-
Rp. 750.000,- tidak mencapai nisab sebesar Rp3.265.000.
Jadi pak Ahmad tidak perlu membayar zakat penghasilan.
Jika penghasilan pak Ahmad adalah Rp9.000.000,- per
bulan. Maka penghasilan bersihnya setelah dipotong
keperluan asasi dan hutang jatuh tempo: Rp9.000.000,-
– Rp5.250.000,- = Rp3.750.000,-. Ini sudah melebihi
nisab yang sebesar R3.265.000. Sehingga pak Ahmad
wajib mengeluarkan zakat profesi sebesar: 2,5% x
Rp3.750.000,- = Rp93.750,-
Keperluan asasi adalah pengeluaran bagi diri sendiri,
istri dan anak. Seperti: makanan, pakaian, kesehatan,
pendidikan, cicilan rumah, dan bayar utang.
Contoh pengeluaran yang bukan keperluan asasi: kursus
atau les tambahan, membeli TV baru padahal TV lama
masih bagus, jalan-jalan ke luar kota dan makan di luar
bersama keluarga, membeli hadiah untuk acara
pernikahan, dan keperluan tidak penting lainnya.
Rumus Perhitungan Zakat Maal/Harta Kekayaan
Sisihkan Kekayaan yang Dimiliki
Zakat maal berlaku untuk harta kekayaan yang dimiliki
seorang muslim dengan rumusan sebagai berikut:
Zakat Maal = 2,5% X Jumlah harta yang tersimpan
selama 1 tahun. Menghitung Nisab Zakat Maal = 85 x harga
emas pasaran per gram. Contoh: Umi punya tabungan Rp100
juta rupiah, deposito Rp200 juta rupiah, rumah kedua yang
dikontrakkan senilai Rp500 juta rupiah dan emas perak
senilai Rp200 juta rupiah. Total harta yang dimiliki Rp1 miliar
rupiah. Semua harta sudah dimiliki sejak 1 tahun yang lalu.
Misal, harga 1 gram emas sebesar Rp250.000,- maka
batas nisab zakat maal adalah Rp21.250.000,- Karena
harta Umi lebih dari limit nisab, maka ia harus
membayar zakat maal sebesar Rp1 miliar X 2,5% =
Rp25 juta rupiah per tahun.
Harta yang wajib dibayarkan zakat maal: emas, perak, uang
simpanan, hasil pertanian, binatang ternak, benda usaha
danharta temuan. Masing-masing memiliki nisab dan rum
us mengeluarkan zakat yang berbeda, sebagai berikut:
Nisab Emas
Nisab emas sebanyak 20 dinar. 1 dinar = 4,25 gram emas. Jadi
20 dinar = 85 gram emas murni. Dari nisab tersebut, diambil
2,5%. Jika lebih dari nisab dan belum sampai ukuran kelipatannya,
maka diambil dan diikutkan dengan nisab awal. Contoh: Rani
memiliki emas 87 gram yang disimpan. Jika telah sampai haulnya,
wajib untuk dikeluarkan zakatnya, yaitu 2,5% x 87 gram = 2,175
gram atau uang seharga emas tersebut.
Nisab Perak
Nisab perak adalah 200 dirham. 1 dirham = 595 gram,
dari nisab tersebut diambil 2,5% dengan perhitungan
sama dengan emas.
Nisab Binatang Ternak
Binatang Ternak 
Syarat wajib zakat binatang ternak sama dengan atas,
ditambah 1 syarat lagi, yaitu binatangnya lebih sering
digembalakan di padang rumput yang mubah
daripadadicarikan makanan. nisab binatang ternak
sebagai berikut:
Nisab binatag ternak
Unta
nisab unta adalah 5 ekor.
Sapi
nisab sapi adalah 30 ekor. Perhitungannya sebagai berikut:
Jumlah Sapi
Jumlah yang dikeluarkan
30-39 ekor
1 ekor tabi’ atau tabi’ah
40-59 ekor
1 ekor musinnah
60 ekor
2 ekor tabi’ atau 2 ekor tabi’ah
70 ekor
1 ekor tabi dan 1 ekor musinah
80 ekor
2 ekor musinnah
90 ekor
3 ekor tabi’
100 ekor
2 ekor tabi’ dan 1 ekor musinnah
Keterangan:
Tabi’ dan tabi’ah adalah sapi jantan dan betina yang berusia
setahun. Musinnah adalah sapi betina yang berusia 2 tahun.
Kambing
Nisab kambing adalah 40 ekor. Perhitungannya sebagai berikut:
Jumlah Kambing
Jumlah yang dikeluarkan
40 ekor
1 ekor kambing
120 ekor
2 ekor kambing
201 – 300 ekor
3 ekor kambing
> 300 ekor
setiap 100, 1 ekor kambing
Nisab Hasil Pertanian
Nisab hasil pertanian adalah 5 wasaq. 1 wasaq = 60 sha’. 1
sha’ = 3 kg. nisab zakat hasil pertanian adalah 300 sha’ x
3 kg = 900 kg. Bila pertanian itu menggunakan alat
penyiram tanaman, maka zakatnya sebanyak 5%. Dan
jika pertanian itu diairi dengan hujan, maka zakatnya
sebanyak 10%. Misalnya: Seorang petani hasil panennya
sebanyak 1000 kg. Maka zakat yang dikeluarkan bila
dengan alat siram tanaman adalah 1000 x 5% = 50 kg,
bila tadah hujan, sebanyak 1000 x 10% = 100 kg
Nisab Barang Dagangan
Nisab dan ukuran zakat barang dagangan sama dengan
nisab dan ukuran zakat emas. Syarat zakat perdagangan
sama dengan syarat zakat yang lain ditambah 2 syarat
lainnya:
1. Memilikinya dengan tidak dipaksa, seperti membeli
dan menerima hadiah,
2. Memilikinya dengan niat untuk perdagangan,
Seorang pedagang harus menghitung jumlah nilai barang
dagangan dengan harga beli, lalu digabungkan dengan
keuntungan bersih setelah dipotong hutang. Misalnya:
Seorang pedagang menjumlah barang dagangannya pada akhir
tahun dengan total Rp200.000.000,-, laba bersih Rp50.000.000,-,
dan memiliki hutang Rp. 100.000.000,-. Maka perhitungannya
sebagai berikut:
Modal – Hutang: Rp200.000.000,- – Rp100.000.000,- =
Rp100.000.000,-
Jumlah harta zakat adalah: Rp100.000.000,- + Rp50.000.000,- =
Rp150.000.000,-
Zakat yang harus dibayarkan: Rp150.000.000,- x 2,5 % =
Rp3.750.000,-
Nisab Harta Karun
Tidak hanya harta milik sendiri yang harus dizakatkan,
harta yang ditemukan seperti harta karunpun wajib
dizakatkan. Harta karun yang ditemukan, wajib dizakati
secara langsung tanpa mensyaratkan nisab dan haul,
sebesar 20%.

Anda mungkin juga menyukai