Anda di halaman 1dari 75

KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI KONDISI DARURAT

DAN BENCANA RUMAH SAKIT


Pengertian
Bencana (SK Menkes RI No.979/Menkes/ SK/ IX/2001)
- Suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yg terjadi secara
mendadak/tidak terencana atau secara perlahan tetapi berlanjut,
- yg menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan normal atau
kerusakan ekosistem, sehingga
- diperlukan tindakan darurat & luar biasa untuk
- menolong & menyelamatkan korban yaitu manusia beserta
lingkungannya.

 Keadaan Darurat (emergency):


adalah keadaan yg merupakan hasil dari beberapa kejadian yg tidak diperkirakan sebelumnya & memerlukan
penanganan segera.
Penyebabnya :
a. kecelakaan di tempat kerja a.l:
- kebakaran, peledakan, kebocoran/ tumpahan zat berbahaya.
- keracunan
b. Bencana & kecelakaan lain
• Kecelakaan: kejadian yg tidak bisa diduga dan tidak diharapkan, kejadiannya tiba-
tiba, dg kemungkinan menimbulkan hal-hal yg tidak kita inginkan, seperti
- kerusakan peralatan kerja,
- cedera tubuh, atau
- kematian.

• Apabila kematian menyangkut banyak nyawa, maka yg terjadi adalah bencana


(disaster) yg mengakibatkan terjadinya kedaruratan medis (medical emergency) 
perlu perencanaan Tanggap Darurat
DAMPAK BENCANA SECARA UMUM:
 Hilangnya Jiwa & keluarga pekerja
 Kerusakan fisik / sarpras / fasilitas
 Hilangnya harta benda & Hilangnya mata pencaharian
 Kerusakan lingkungan
 Penularan penyakit lebih cepat
 Lumpuhnya pelayanan kesehatan
dan lainnya
 Jangka panjang  kekurangan gizi
• Bencana & Keadaan darurat dapat terjadi di RS & sekitarnya  Pengelola K3 Rumah Sakit harus
menyusun Sistem Perencanaan Tanggap Darurat di Rumah Sakit.

1. Lebih siap menangani bencana yg terjadi &


2. Meminimalisasi korban luka-luka, kecacatan sampai kehilangan
jiwa yg terjadi akibat bencana.
RENCANA TANGGAP DARURAT
RUMAH SAKIT
Berdasarkan Keputusan Menkes RI No.28/Menkes/SK/I/95 ttg Petunjuk Pelaksanaan Umum
Penanggulangan Medik Korban Bencana, ditetapkan bahwa:
Setiap Rumah Sakit harus mempunyai Disaster Plan agar bila terjadi bencana dpt melakukan
tindakan pertolongan secara cepat & tepat sesuai dg kebutuhan.”
 

 Rencana Tanggap Darurat RS :  Perencanaan yg dibuat untuk :


- mencegah & menghadapi suatu keadaan darurat/bencana di tempat
kerja Rumah Sakit (& Iingkungan sekitarnya),
- secara efektif & efisien dg,
- mempertimbangkan semua aspek psikologi akibat keadaan
darurat, sehingga,
- dpt meminimalisasikan dampak dari bencana tsb.
BENCANA SPESIFIK YG MUNGKIN TERJADI DI RUMAH SAKIT ADALAH :

 Banjir  Tercemarnya Kualitas air


 Kebakaran gedung
 Ledakan peralatan, tabung tekan uap
 Epidemi & Endemi pasca bencana alam
 Konsleting listrik
 Terkontaminasinya makanan/minuman
 Terkontaminasinya sediaan darah dg Virus HIV
 Dan lain sebagainya

• ISU TERBESAR KEBAKARAN!!!


PENGELOLAAN BENCANA

Bencana yg melibatkan Rumah Sakit bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:

Bencana yg terjadi di luar Rumah Sakit.


Dlm hal ini Rumah Sakit terlibat sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan bagi korban
bencana

Bencana yg terjadi di lingkungan Rumah Sakit itu sendiri


 
Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana Situasi Tidak Ada


Perencanaan
Pencegahan
Bencana  Pengurangan Risiko
 Pendidikan
 Pelatihan
 Penelitian
Prabencana  Penaatan Tata Ruang
 Mitigasi
Situasi Terdapat Potensi
 Peringatan Dini
Bencana
 Kesiapsiagaan

 Kajian Cepat
Penyelenggaraa  Status Keadaan Darurat
n  Penyelamatan & Evakuasi
Saat Tanggap Darurat
 Pemenuhan Kebutuhan Dasar
 Perlindungan
 Pemulihan

 Prasarana dan Sarana


Rehabilitasi
 Sosial
 Ekonomi
Pascabencana  Kesehatan
Rekonstruksi  Kamtib
 Lingkungan
Manajemen Bencana
Segala upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,
tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada sebelum, pada saat
dan setelah bencana.

Penilaian Risiko
 Identifikasi ancaman (hazard), kerentananan
(vulnerability)
 Analisis Risiko Bencana
 Tentukan tingkat Risiko
 Buat Peta Risiko Bencana
SIKLUS MANAJEMEN BENCANA

BENCANA

SAAT BENCANA
MANAJEMEN
Tanggap KEDARURATAN
Kesiapsiagaan Darurat
PRA
BENCANA Pencegahan Rehabilitasi
& Mitigasi

MANAJEMEN
PEMULIHAN
PASCA BENCANA
2 3

4
1

Company Logo www.themegallery.com


TINDAKAN RUMAH SAKIT
PADA SAAT TERJADI BENCANA :
a. Usahakan mengurangi kepanikan semaksimal mungkin dg pemberitahuan mengenai sarana komunikasi
mengenai apa yg terjadi
b. Aktifkan tanda bahaya
c. Segera bentuk pusat pengendali komando penanganan keadaan darurat sesuai dg sistem & prosedur yg telah
ditetapkan sebelumnya
d. Pastikan Tim Penanggulangan keadaan darurat segera bekerja
e. Jika memungkinkan lakukan isolasi di tempat kejadian agar tidak meluas

f. Lakukan evakuasi terhadap korban & pasien yg perlu diperhatikan:


 Jangan lupa menandai & mencatat pasien
 Persiapkan alat khusus untuk pasien yg membutuhkan
 Evakuasi melalui pintu darurat atau jalan keluar darurat
 Perhatikan kondisi psikologis pasien & petugas selama evakuasi
g. Lakukan pengukuran tingkat keadaan darurat & bencana.
h. Jika keadaan telah diatasi & sudah normal segera beri tanda bahwa keadaan darurat/bencana sudah diatasi
Evakuasi korban
•Dua pertimbangan mendasar yg harus dijaga sewaktu
evakuasi, ialah Keselamatan pasien & kecepatan transpotasi.
•Pertimbangan keselamatan termasuk melanjutkan perawatan
selama dlm transportasi. 
•Petugas ambulan (perawat atau paramedis terlatih) dibagian
belakang ambulan memastikan bahwa
- saluran intravenus/ kateter/ & pipa oksigen terpasang dg
baik pada pasien.
- Sebaiknya oksigen & cairan infus cukup utk seluruh perjalanan.

Kewaspadaan, upaya pencegahan & pengendalian bencana


 Bencana  bisa didalam & diluar RS
 K-3  lebih ditekankan utk bencana yang terjadi “di dlm” RS
 UGD  lebih ditekankan utk bencana yang terjadi “di luar” RS
 Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan agar koordinasi dng UGD
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN KEWASPADAAN,
UPAYA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN BENCANA (Lanjutan …..)

• Inventarisasi tempat-tempat yang berisiko & buat denahnya  Lab, RO, Farmasi, CSSD,
IBS, Gizi, Genset, Kamar isolasi penyakit menular
• Buat Kebijakan & prosedur kewaspadaan, upaya pencegahan & pengendalian bencana
pada tempat-tempat yg berisiko tsb.
• Beri Alat pelindung diri (APD) pada petugas pd tempat-tempat beresiko  masker, apron,
kaca mata, sarung tangan
• Buat rambu-2/tanda khusus jalan keluar utk evakuasi apabila terjadi bencana
• Perlu sistem komunikasi internal & eksternal RS
RENCANA TANGGAP DARURAT

a.Komponen rencana tanggap darurat:


i. Identifikasi & evaluasi bahaya
ii. Menaksir potensi kerugian yg diakibatkan
iii. Memperkirakan waktu yg dibutuhkan untuk menggerakkan tanggap darurat
iv. Menentukan perubahan-perubahan yg terjadi dlm operasional Rumah Sakit
v. Mempertimbangkan tenaga & peralatan yg mungkin diperlukan untuk menghadapi keadaan
darurat termasuk sumber-sumber dari luar Rumah Sakit.

b.  Tahapan penyusunan rencana tanggap darurat :


i. Survey bahaya :
ii. Membentuk tim tanggap darurat :
iii. Menetapkan prosedur pengendalian.
iv. Pelatihan
v. Menjaga prosedur selalu sesuai dg situasi terkini
Dlm penyusunan prosedur dari rencana tanggap darurat,
minimal harus terdpt hal-hal sebagai berikut:
a) Terdpt organisasi penanggulangan keadaan darurat & bencana
b) Identifikasi risiko yg mungkin terjadi di dlm & di luar lingkungan Rumah Sakit
(contoh di dlm RS: Kebakaran Gedung, di luar RS: Gempa Bumi )
c) Adanya prosedur pemberitahuan, prosedur pengorganisasiaan & sistem
komunikasi
d) Adanya peralatan & sarana penunjang dlm keadaan darurat/bencana yg sesuai
kebutuhan (contoh Instalasi Gawat Darurat, Peralatan Pemadam Kebakaran dip
e) Adanya prosedur pemulihan ke kondisi normal
f) Adanya detail prosedur pelaksanaan dari masing-masing unit dlm organisasi
tanggap darurat/bencana, dimulai dari tugas komandan penanggulangan gawat
darurat/bencana sampai pd apa yg harus dilaksanakan oleh masing­masing unit
& masing-masing petugas
g) Adanya jadwal rutin pelatihan & uji coba terhadap kesiapan petugas & prosedur
Agar rencana tanggap darurat (disaster plan) berdaya guna & berhasil
guna, perlu diperhatikan hal-hal sbb:
a) Harus ada komitmen dari pimpinan Rumah Sakit bahwa prosedur ini perlu & harus dilaksanakan
oleh semua pihak
b) Menyiapkan sarana & prasarana tanggap darurat
 Petugas yg harus melaksanakan tanggap darurat sudah terlatih & tahu tugasnya
 Sarana & prasarana penunjang harus tersedia & berfungsi dg baik setiap saat diperlukan,
terutama sarana komunikasi, evakuasi & peralatan gawat darurat
c) Sosialisasi & penyuluhan ke seluruh karyawan Rumah Sakit
d) Melaksanakan pelatihan & uji coba
e) Evaluasi Sistem Tanggap Darurat Agar sistem tanggap darurat yg ada dpt terus ditingkatkan &
disempurnakan.
HAL HAL PENTING DALAM TANGGAP DARURAT

• Belajar dari bencana terdahulu


• Buat disaster plan
• Kategorikan bencana
• Prioritas tindakan medis
• Mendatangkan RS ke korban bencana
• Kategorikan RS sesuai Kemampuan GD
• Siapkan alat komunikasi
• Kerjasama Lintas Program/Sektor
UNSUR PENTING DALAM RENCANA
• Dilatihkan kepada semua tenaga baru
• Secara berkala ada refreshing terhadap karyawan lama, adakan simulasi
• Selalu diuji-coba keampuhan pedoman
• Segera perbaiki bila ada kesulitan pelaksanaan dan alat/metode yang sudah uzur
• Dipahami oleh setiap karyawan

SASARAN Pembinaan Tanggap darurat di RS


o SEMUA Pegawai Rumah Sakit + Pihak Ketiga
o Pimpinan & Pengelola INSTANSI / INSTITUSI
o Pengunjung RS + PASIEN
HAZARD VULNERABILITY ANALYSIS (HVA)??

• HVA / Analisis Kerentanan Bahaya : cara untuk memusatkan perhatian pada bahaya-bahaya yang paling mungkin
terjadi dan memberikan dampak pada fasilitas RS dan masyarakat sekitarnya dan harus ditinjau lagi setiap tahun.
• Asumsikan setiap insiden terjadi pada saat kemungkinan terburuk (misalnya selama jumlah pasien banyak / peak
patient loads)

Kategori untuk Penilaian HVA


1. Kategori untuk menentukan probabilitas
2. Kategori untuk menentukan respon
3. Kategori untuk menentukan dampak :
a) Pada Manusia
b) Pada Properti
c) Pada Bisnis
4. Kategori untuk menentukan kesiapan
5. Kategori untuk menentukan Sumber Internal
6. Kategori untuk menentukan Sumber Eksternal
20
Assessment Penilaian Kerentanan Dan Potensi Bahaya
Bidang Keselamatan Dan Keamanan

  Dampak = (Besarnya - Mitigasi)      


   
Frekuensi Dampak Dampak Dampak Kesiap Risiko
Kejadian Respon Internal Respon Eksternal
Kejadian Manusia Fasilitas Pelayanan siagaan
 
Komunitas / Staf
Kemungkinan Cidera atau Hilang atau Pelayanan Sebelum Waktu, Efektifitas, Relative
saling bantu dan
Akan Terjadi Mati Rusak Tersendat Perencanaan Sumber threat*
Suplay
0 = N/A
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1= 0 = N/A
1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = High 1 = High
SCORE Low 1 = High
2= 2 2 2 2= 0 - 100%
2 = Mod 2 = Mod
Mod 3 = Mod = Mod = Mod 3 Moderate
3= 3 = Low or none
= High 3 = High 3 = High = Low or none 3 = Low or none
High
Pasien Jatuh 1 1 0 0 1 1 1 7%
Trsengat listrik 1 3 1 2 1 1 1 17%
Terpleset 1 3 1 2 1 1 1 17%
Tertusuk Jarum 1 3 1 2 1 1 1 17%
Penculikan bayi 0 3 1 3 1 1 1 0%
Radiasi 0 3 1 3 1 1 1 0%
Barang Hilang 2 1 3 1 1 1 1 30%
Pasien Kabur 1 3 1 3 1 1 1 19%
AVERAGE SCORE 0,44 1,25 0,56 1,00 0,50 0,50 0,50
*Threat increases with percentage.
RISK = PROBLTY * SEVERITY
Assessment Penilaian Kerentanan Dan Potensi Bahaya
Bidang Manajemen Emergensi
    Dampak = (Besarnya - Mitigasi)        
Frekuensi Dampak Dampak Dampak Kesiap Risiko
Kejadian Respon Internal Respon Eksternal
Kejadian Manusia Fasilitas Pelayanan siagaan
  Komunitas / Staf
Kemungkinan Cidera atau Hilang atau Pelayanan Sebelum Waktu, Efektifitas, Relative
saling bantu
Akan Terjadi Meninggal Rusak Tersendat Perencanaan Sumber threat*
Suplay
0 = N/A 0 = N/A
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1= 1= 0 = N/A
1 = Low 1 = Low 1 = High 1 = High
SCORE Low Low 1 = High
2= 2 2= 2 = Mod 0 - 100%
2 = Mod 2 = Mod 2 = Mod
Mod 3 = Mod Mod 3=
3= 3 = High 3 = Low or none
= High 3 = High Low or none 3 = Low or none
High
Huru hara 0 1 2 3 1 1 1 0%
Banjir 1 3 3 3 1 1 1 22%
Gempa Bumi 1 2 2 2 1 1 1 17%
Ancaman Bom 0 3 3 3 1 1 1 0%
Korban tak Sadar 1 3 0 1 1 1 1 13%
Kunjungan UGD
1 2 2 3 1 1 1 19%
Overloads Bed

AVERAGE SCORE 0,21 0,74 0,63 0,79 0,32 0,32 0,32

*Threat increases with percentage.


RISK = PROBLTY * SEVERITY
0,01 0,07 0,17
Assessment Penilaian Kerentanan Dan Potensi Bahaya
Bidang B3

  Dampak = (Besarnya - Mitigasi)      


   
Frekuensi Dampak Dampak Dampak Kesiap Respon Risiko
Kejadian Respon Eksternal
Kejadian Manusia Fasilitas Pelayanan siagaan Internal
 
Waktu, Komunitas / Staf
Kemungkinan Cidera atau Hilang atau Pelayanan Sebelum Relative
Efektifitas, saling bantu dan
Akan Terjadi Meninggal Rusak Tersendat Perencanaan threat*
Sumber Suplay
0 = N/A 0 = N/A
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1= 1= 0 = N/A
1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = High
SCORE Low High 1 = High
2= 2= 2= 2= 0 - 100%
2 = Mod 2 = Mod 2 = Mod
Mode Mod 3 Mod 3= Mode 3
3= 3 = Low 3 = Low or none
3 = High = High High = Low or none
High or none
Exposure B3 ( 3 3 3 3 3 3 3 100%
Exposure Radiasi 1 1 1 1 1 1 1 11%
Tumpahan B3( 2 2 2 2 2 2 2 44%
Korban exposure B3 < 1 1 1 1 1 1 1 11%
5
AVERAGE 0,78 0,78 0,78 0,78 0,78 0,78 0,78 7%

*Threat increases with percentage.

RISK = PROBLTY * SEVERITY

0,07 0,26 0,26


Assessment Penilaian Kerentanan Dan Potensi Bahaya
Bidang KEBAKARAN
    Dampak = (Besarnya - Mitigasi)        
Frekuensi Dampak Dampak Dampak Kesiap Respon Risiko
Kejadian Respon Eksternal
Kejadian Manusia Fasilitas Pelayanan siagaan Internal
 
Waktu, Komunitas / Staf
Kemungkinan Cidera atau Hilang atau Pelayanan Sebelum
Efektifitas, saling bantu dan Relative threat*
Akan Terjadi Meninggal Rusak Tersendat Perencanaan
Sumber Suplay
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1= 1= 1 = High
1 = Low 1 = Low 1 = High 1 = High
SCORE Low Low 2=
2= 2= 2= 2 = Moderate 0 - 100%
2 = Mod 2 = Mod Mode
Mod 3 Mod 3 Mod 3= 3 = Low or
3 = High 3= 3 = Low or
= High = High Low or none none
High none
Fire Alarm Failure 1 2 3 3 1 1 1 20%
Communications
2 3 3 3 1 2 2 52%
Failure
Fire, Internal 3 3 3 3 1 2 2 78%
Information Systems
0 0 0 0 0 0 0 0%
Failure
Flood, Internal 3 3 3 3 1 2 2 78%

Rata-rata 0,90 1,10 1,20 1,20 0,40 0,70 0,70

*Threat increases with percentage.


RISK = PROBABILITY * SEVERITY
0,10 0,30 0,33
Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kepmenkes RI
CONTOH -> STRUKTUR ORGANISASI SIAGA BENCANA Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Direktur Utama Dinas Pemadam Kebakaran
Tim SAR
Rumah Sakit Terdekat
Direktur Keuangan Direktur USP TNI
Direktur Keadaan Darurat Bencana (Direktur Medik Kepolisian
dan Keperawatan)

Bid.Yan Medik Bid.Yan Keperawatan


Kepala Keadaan Darurat Bencana (Ketua K3)

Kordinator Informasi & Komunikasi Koordinator Keselamatan, Keamanan Kordinator logistic Koordinator teknik Koordinator Medik
(IPH) dan Pemantauan ( Bag Umum/Rumah Tangga) (IPSRS) ( IGD )
(Sub Komite Keselamatan Kerja)

Kurir Penanggung jawab darurat Logistik obat/ alkes habis Kesiapan alat Tim Dokter
gedung pakai ( Inst. Farmasi) Keselamatan
Tim Perawat
Teleponis, Radio Operator, Tim Security
Paging Logistik gizi ( Inst. Gizi)
Utility Tim Area Evakuasi awal
Tim Pemadam

Rekam Medik Tim Evakuasi


Logistk Umum (Bag. RT) Tim Area Evakuasi
Panel Kontrol Lanjutan / RS Lapangan
Tim Parkir
ISIPD
Tim Pembersih Tim Forensik dan Kamar
Logistik alat medic (Fasilitas Jenazah
Medis) Tim Perbaikan &
Pusat Informasi Bencana Tim Pemantau/ Monitor/ Sanitasi
Evaluasi Tim Ambulans
STRUKTUR ORGANISASI REGU KESELAMATAN
DIMASING-MASING SATUAN KERJA
CONTOH ->
KETUA REGU

REGU REGU F1 REGU EVAKUASI JIWA REGU EVAKUASI BARANG


PEMADAM Respon Emergency (SALVAGE)

Tugas pokok :
REGU F1 (Respon Emergency) :
1. Melakukan pertolongan terhadap korban yg terjadi di lokasi
satuan kerjanya
KETUA REGU : 2. Membantu pertolongan korban dilokasi terdekat jika terjadi
1. Mengkoordinir semua kegiatan K3 dilingkungan kerjanya. kedaruratan
2. Melaporan kegiatan K3 ke Komite K3 RSUP Fatmawati 3. Melakukan pertolongan terhadap korban dilokasi titik kumpul

REGU PEMADAMAN :
REGU EVAKUASI JIWA :
1. Mengkoordinir semua kegiatan apabila terjadi Kebakaran 1. Sebagai koordinator penanganan korban pada saat evakuasi
 
 dilingkungan/ sector ruang / unit kerjanya 2. Memandu korban saat berlangsungnya evakuasi pada kondisi
2. Mengkoordinir pengunaan APAR sebelum / bila terjadi darurat
kebakaran dilingkungan/ sector/ ruang / Unit kerjanya
3. Mengkoordinir kebutuhan air sebelum terjadi atau bila REGU EVAKUASI BARANG :
terjadi kebakaran dilingkungan / sector/ unit kerja 1. Mengetahui barang-barang inventaris penting di satuan kerjanya
bersama dengan petugas IPSRS 2. Mengkoordinir / melakukan evakuasi terhadap barang penting pd
4. Memonitor masa berlaku APAR dan fungsi alat kondisi bencana di satuan kerjanya
pemadam api yang lain 3. Mengkoordinir pengamanan lokasi kebakaran dan barang –
barang / inventaris bekerjasama dengan SATPAM
TEKNIK EVAKUASI
PASIEN
Macam-macam teknik evakuasi
I. Pertolongan 1 orang
 Pasien bisa jalan :

• Kaki pasien menginjak kaki


penolong
Pasien tdk bisa jalan
• 1)  2)
 Pasien tdk bisa jalan jarak jauh :
• Evakuasi korban tdk sadar di daerah bahaya :

Fireman.
 Posisi korban terlentang :
1) 2)
 Posisi korban tengkurap :

• 1)  2)
II. Pertolongan 2 orang
• Posisi tangan
• Posisi tangan
• Pemindahan korban ke stretcher/di lorong sempit ;
• Naik/turun tangga dng kursi :
• Pengangkutan di lorong sempit :
• Evakuasi 2 orang jarak jauh :
III. Pertolongan 3 orang
• Korban tidak sadar
1) 2)

3)
 Korban sadar tdk bisa jalan :
IV.Pengangkutan dengan tandu
 Macam-macam tandu :
1. Tandu Furley/Kanvas/Standar
2. Tandu Pole & Kanvas
3. Tandu Scoop
4. Tandu Trolley
5. Tandu Basket
6. Papan Spinal :
a. Pendek
b. Panjang

a. b.
 Macam-macam tandu improvisasi :
1. Tandu bambu dng tali :
• Jenis simpul yg digunakan dlm tandu bambu :
 Simpul Pangkal

 Jangkar
2. Tandu bambu dng selimut :

a) b)
3. Tandu dng kemeja/jaket :
4. Tandu dng kain sarung/karung :
 Memindahkan korban ke atas tandu
(4 penolong) :

1.)

2.)

3.)
 Memindahkan korban ke atas tandu (3
penolong) :
1) 2.)
 Teknik pemindahan korban ke atas tandu di
lorong sempit :

 1) 2)
h Pengangkatan korban dng tandu :

1) 2)
• Melintas tembok ;

 1)  2)
• Menuruni tangga gedung :

 Posisi rata-rata air


• Melintas tanah tidak rata ;
• Melintas sungai ;
V. Pengangkutan dng kendaraan ;
VI.Evakuasi di tempat kebakaran :
1). Penolong dan korban sadar merangkak di bawah ketinggian satu meter ;
2). Evakuasi korban tidak sadar di areal kebakaran ;
4). Membawa korban menuruni tangga :
- Korban berada berada di antara tubuh penolong dng tangga
- Kedua tangan penolong memegang anak tangga melalui kedua ketiak korban
- Berat badan korban bertumpu pd ketiak di kedua tangan penolong dan
bergantian bertumpu pd selangkangan di kedua lutut penolong
- Turun setahap-setahap hingga di bawah.
PERMASALAHAN BANGUNAN RUMAH SAKIT BERTINGKAT

Luas lantai yang besar


Pemakaian energi listrik yang besar
Penggunaan bahan mudah terbakar semakin besar
Jumlah penghuni yang banyak
Bermacam karakteristik kondisi fisik dan mental penghuni
Dampak kebakaran terhadap prilaku penghuni
Perlu jalur evakuasi yang cukup aman
Regu evakuasi yang cukup, terampil dan siaga
Bagunan dimana penghuni berada dalam kondisi tidur

Health, Safety, Protection Academy 67


EVAKUASI AKAN SEMAKIN KOMPLEK
• Evakuasi horisontal lebih mudah, ringan dan aman menuju kompartemen
terpoteksi

• Evakuasi vertikal lebih beresiko, lama terutama bagi lansia dan defabel

Health, Safety, Protection Academy 68


5 KARAKTERISTIK PENGHUNI RS
• Risiko tidur
• Jumlah pasien
• Keterbatasan Mobilitas
• Keterbatasan Pengenalan
• Kurang respon thd alarm

Health, Safety, Protection Academy 69


PERILAKU YANG TIDAK MENUNJANG
EFEKTIFITAS EVAKUASI
• Perilaku panik
• Perilaku masuk kembali
• Perilaku dlm memadamkan kebakaran

Health, Safety, Protection Academy 70


SARANA EVAKUASI BAGI PASIEN TERKENDALA
• Pasien tuli : Perlu alat komunikasi yang tanpa suara

• Pasien kursi roda : Perlu alat alarm yang ditempatkan pada jangkauan
tangannya, yaitu maksimum 1,2 M

Health, Safety, Protection Academy 71


PROBLEM EVAKUASI
• PASIEN TERKENDALA PENDENGARAN : Tidak mendengar alarm, sistem komunikasi umum
atau yang lain

• PASIEN TERKENDALA MENTAL : Tidak dapat mengerti instruksi, tidak bisa memahami situasi,
tidak mengerti pentingnya jalur evakuasi

• PASIEN TERKENDALA PENGELIATAN : Tidak bisa melihat lokasi kebakaran, tidak bisa
diarahkan dengan rambu eksit pada gedung yang tidak dikenalinya
• PASIEN TERKENDALA MOBILITAS : Pada lantai dengan permukaan miring/ramp, perlu aman
guna menekan waktu untuk evakuasi

Health, Safety, Protection Academy 72


Contoh Pintu Emergency Exit

Apa yang
Salah ???

Health, Safety, Protection Academy 73


Referensi

PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RUMAH SAKIT SARANA KESELAMATAN


JIWA

(Lihat bagian Apendix Checklist RS Sarana Keselamatan Jiwa)

Health, Safety, Protection Academy 74


TERIMAKASIH

Health, Safety, Protection Academy 75

Anda mungkin juga menyukai