Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN BENCANA

RS
DEBBY AMELIA, SKM
KEPALA INSTALASI K3RS
RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU
BENCANA
RANGKAIAN PERISTIWA YANG MENGANCAM DAN MENGGANGU
KEHIDUPAN MASYARAKAT BAIK YANG DISEBABKAN OLEH FAKTOR
ALAM ATAU NON ALAM MAUPUN FAKTOR MANUSIA SEHINGGA
MENGAKIBATKAN TIMBULNYA KORBAN JIWA, KERUSAKAN
LINGKUNGAN, KERUGIAN HARTA BENDA DAN DAMPAK PSIKOLOGIS.

INTERNAL EKSTERNAL

TIM PENANGGULANGAN BENCANA 01/07/2023 3


MANAJEMEN BENCANA :
Segala upaya atau kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka
pencegahan, mitigasi,
kesiapsiagaan, tanggap darurat
dan pemulihan berkaitan dengan
bencana yang dilakukan
sebelum, pada saat dan setelah
bencana
MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA

KORBAN BENCANA SDM



KESEHATAN
Sistem Manajemen Bencana baik internal maupun
LANGSUNG TIDAK LANGSUNG eksternal RS belum ada
 HDP belum ada
 Trauma  Kuantitas dan  Tim/Struktur Organisasi Tanggap darurat RS belum
 Keluhan psikologik kualitas air bersih ada/ tidak siap
 Gangguan  Sarana pembuangan  Pelatihan dan Simulasi Bencana kurang
pernapasan kotoran  SDM Kesehatan belum mampu/ tidak siap dalam
 Luka bakar  kebersihan buruk menanggulangi bencana
 Korban  Penyakit akibat  Kurangnya informasi peta kekuatan SDM
meninggal sumber air bersih  Fasilitas Pelayanan Kesehan terganggu akibat
kurang bencana
 Kurang gizi  SDM Kesehatan turut menjadi korban
 Masalah kesehatan  Belum ada jaminan keselamatan dan keamanan
reproduksi bekerja di daerah rawan bencana
 Stress
MANAJEMEN BENCANA

PRA BENCANA
PASCA BENCANA
Manajemen Risiko Bencana
BENCANA
 Identifikasi Bencana Manajemen Pemulihan
 Sosialisasi/ Pelatihan Manajemen Kedaruratan
 Pencegahan  Pemulihan
 Mitigasi  Siaga Darurat  Rehabilitasi
 Kesiapsiagaan  Tanggap Darurat  Rekonstruksi
 Transisi Darurat
Program penanggulangan bencana
• Identifikasi risiko bencana internal & eksternal
• Penyusunan Hazard Vulnerability Asessment (HVA)
• Pembentukan Tim tanggap darurat/ penanggulangan
bencana
• Penyusunan dokumen Hospital disaster plan / HDP
• Edukasi & simulasi penanggulangan bencana
IDENTIFIKASI POTENSI
BENCANA
BENCANA INTERNAL BENCANA EXTERNAL
 Kedaruratan Medis
 Bencana Alam
 Kebakaran  Wabah Penyakit
 Wabah/ Pandemi  Kebakaran
 Kerusuhan
 Bencana yang membutuhkan  Bencana Tehnologi
• evakuasi  Kecelakaan
 Pencurian/Keributan/
 Terorisme
 Insiden Korban Massal
Pemculikan
 Ancaman Bom
 Tumpahan B3
 Pasien IRD melebihi kapasitas
IDENTIFIKASI POTENSI BENCANA :
Analisis menyeluruh terhadap kerentanan,
lokasi, daya rusak dan intensitas bahaya
Aktivitas dalam identifikasi risiko bencana meliputi :
 Pengumpulan data bahaya dan pemetaan (frekwensi, besaran
dan lokasi)
 Penilaian kerentanan (populasi dan aset yang terpapar)
 Penilaian kapasitas dan sumber daya
 Penilaian risiko (probabilitas dan dampak keparahan)
Analisis Risiko Kerentanan Bencana
 Merupakan penilaian terhadap bencana yang paling
mungkin terjadi.

Dengan pendekatan Metode


HVA
(Hazard Vulnerability
Analysis)
Pengendalian Kondisi
Darurat atau Bencana
Serangkaian kegiatan bertujuan memperkecil kemungkinan
kerugian akibat suatu kejadian bencana.
Hasil dari pengkajian risiko bencana, menjadi pijakan untuk
menyusun :
 Membentuk Tim Tanggap Darurat atau Bencana
 Menyusun juknis tanggap darurat atau bencana
 Menyusun standar prosedur operasional tanggap darurat atau
bencana
 Menyediakan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat
 Simulasi kondisi darurat atau bencana
PETA BENCANA

INTERNAL RS/ FASKES

EKSTERNAL RS/ FASKES


PENYUSUNAN SOP KESIAPSIAGAAN
 Hasil analisis dari HVA tool
menjadi bahan pertimbangan
penyusunan SOP
 Ada peraturan dan standar yang
berlaku dalam penyusunan SOP
BENCANA INTERNAL BENCANA EKSTERNAL
RS/FASKES RS/FASKES

PROSEDUR TANGGAP DARURAT


BENCANA
PENANGGULANGAN  TIM TANGGAP DARURAT SIAGA
BENCANA KE LOKASI BENCANA
INTERNAL  PELAYANAN KESEHATAN
RS/FASKES MOBILE / LAPANGAN
 TIM KODE MERAH (UNIT  RS DARURAT DI LOKASI
KERJA) BENCANA
 TIM BENCANA RS  SIAGA MENERIMA
 TIM BENCANA DAERAH
KORBAN BENCANA DI
RS/FASKES
PENYEDIAAN ALAT,
SARANA DAN PRASARANA
 Rambu-rambu keselamatan dan pintu darurat
 Jalur Evakuasi
 Titik Kumpul
 APAR
 Menilai kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk
mendapatkan alat keadaan darurat oleh Petugas/ SDM
Fasyankes yang berkompeten dan berwenang
 Memasang tanda pintu darurat sesuai standar dan
pedoman teknis
SIMULASI

Bertujuan agar Tim Tanggap Darurat dan semua


Petugas memahami dan terlatih dalam menghadapi
keadaan darurat, serta untuk memastikan semua sarana
peralatan darurat selalu dalam keadaan siap pakai dan
berfungsi dengan baik.
PENANGANAN
DAN EVAKUASI
Hal yang segera dilaksanakan saat tanggap darurat :
 Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi,
kerusakan, kerugian dan sumber daya
 Penentuan status keadaan darurat bencana
 Penyelamatan dan evakuasi pasien, keluarga pasien,
pengunjung dan pekerja yang terkena bencana
 Perlindungan terhadap kelompok rentan
 Pemulihan dengan segera darana dan prasarana
vital
Evakuasi
 Dilaksanakan segera saat kondisi darurat terjadi.
 Tidak boleh panik, tidak boleh menggunakan lift/elevator.
 Keluar teratur sesuai rute dalam peta evakuasi.
 Tujuan akhir dari evakuasi adalah titik kumpul.
 Jalur evakuasi terdiri dari jalan/ lorong evakuasi dan pintu
keluar/darurat, yang sudah dilengkapi petunjuk arah
menuju ke titik kumpul.
PELAPORAN
Semua kejadian bencana dilaporkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai