Anda di halaman 1dari 56

KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI

KONDISI DARURAT ATAU


BENCANA

drg. Juliko Suleman M.Kes


Indah Ayu Permata Sary, SKM, M.KKK
CURRICULUM VITAE (CV)

Indah Ayu Permata Sary, SKM, M.KKK


• Alamat : Pondok Hijau Indah blok G no 55
Ciwaruga, Parongpong, Kab. Bandung Barat, 40559
• TTL : Jakarta, 11 November 1983
• HP : 0813 1029 1983
• E-mail : ayungubanget@gmail.com /
indah.ayu@alislamhospital.com
• Institusi: RS Al-Islam Bandung
• Jabatan: Sekretaris Komite K3
RIWAYAT PENDIDIKAN
SERTIFIKASI DAN PELATIHAN  2002 – 2005 : D3 Rehabilitasi Medik, Prodi Okupasi Terapi,
 Sertifikasi Ahli K3 Umum Kemenakertrans
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – Jakarta
 Workshop Manajemen Kelelahan
 2005 – 2007 : S1 Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP),
(Fatigue Management)
 Workshop Manajemen Risiko Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia – Depok
 Pelatihan Manajemen Fasilitas dan  2008 – 2010 : S2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
Keselamatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia – Depok
 Pelatihan Penanggulangan Kebakaran
Tujuan Umum :
Peserta mampu untuk
melakukan Kesiapsiagaan
dalam menghadapi kondisi
darurat atau bencana di
Puskesmas
Tujuan Khusus :
 Peserta dapat menjelaskan
konsep kondisi darurat dan
bencana di Puskesmas
 Peserta dapat melakukan
kesiapsiagaan dalam
menghadapi kondisi darurat di
Puskesmas
 Peserta dapat melakukan
kesiapsiagaan dalam
menghadapi kondisi bencana di
dalam dan di luar Puskesmas
Dasar Hukum tentang Kesiapsiagaan Darurat Bencana di Fasyankes:
• UU No. 1 tahun 1970 ttg Keselamatan Kerja
• UU No. 28 tahun 2002 ttg Bangunan Gedung
• UU No. 8 tahun 1999 ttg Perlindungan Konsumen
• UU No. 36 tahun 2009 ttg Kesehatan
• UU No. 24 tahun 2007 ttg Penanggulangan Bencana
• PP No. 21 tahun 2008 ttg Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
• KepMen PU No. 10/KPTS/2000 ttg Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan
• KepMen PU No. 11/KPTS/2000 ttg Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di
Perkotaan
• KepMenKes No. 66 tahun 2006 ttg Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dalam
Penanggulangan Bencana.
• KepMenKes No 1105 tahun 2007 ttg Pedoman Penanganan Medis Korban Massal Akibat Bencana Kimia
• KepMenKes 1653 tahun 2005 ttg Pedoman Penanganan Bencana Bidang Kesehatan
• PerMenKes No. 52 tahun 2018 ttg Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• PerMenKes No. 4 tahun 2019 ttg Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
• PerMenKes No. 75 tahun 2019 ttg Penanggulangan Krisis Kesehatan
DARURAT :
Suatu keadaan yang tidak normal, tidak diinginkan, yang terjadi pada suatu
tempat atau kegiatan yang cenderung membahayakan bagi manusia, merusak
peralatan, harta benda dan lingkungan

Keadaan Darurat (emergency):


• Kejadian yg tidak bisa diduga dan tidak diharapkan, kejadiannya tiba-tiba,
dan kemungkinan menimbulkan hal-hal yg tidak kita inginkan, seperti
kerusakan peralatan kerja, cedera tubuh atau kematian.
Penyebabnya :
a. Kecelakaan
b. Bencana
c. Penyakit
BENCANA :
Peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan faktor manusia atau non manusia yang
mengakibatkan timbulnya korban, kerusakan lingkungan, kerugian dan
dampak psikologis

Apabila kematian menyangkut banyak nyawa, maka yg terjadi


adalah bencana (disaster) yg mengakibatkan terjadinya
kedaruratan medis (medical emergency)  perlu
perencanaan Tanggap Darurat
KESIAPSIAGAAN :

Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kondisi


darurat atau bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah
yang tepat guna dan berdaya guna.
PROGRAM KERJA K3 PUSKESMAS :
1. Program Kesehatan Kerja
2. Program Keselamatan Kerja :
 Keselamatan Kerja Internal
• Program keamanan dan keselamatan puskesmas
• Program pengelolaan B3 dan limbah puskesmas
• Program penanggulangan bencana
• Program pencegahan dan penanggulanagn kebakaran
• Program Jaminan Ketersediaaan Alat Kesehatan
• Program pengelolaan sistem utilitas puskesmas

 Keselamatan Kerja Eksternal


• Program Kesiapsiagaan Bencana
Contoh Program penanggulangan bencana
• Identifikasi risiko bencana internal & eksternal
• Penyusunan Hazard Vulnerability Asessment (HVA)
• Pembentukan Tim tanggap darurat/ penanggulangan
bencana
• Penyusunan dokumen disaster plan
• Edukasi & simulasi penanggulangan bencana
Macam Bencana :
1. Bencana Alam
• Gempa bumi
• Banjir
• Tsunami
• Letusan Gunung api
2. Bencana Non Alam DAMPAK KESEHATAN
• Kebakaran
• Gagal teknologi
• wabah/Epidemi/Pandemi
3. Bencana Sosial
• Konflik sosial
• Teror Bom
PERMASALAHAN KESEHATAN AKIBAT BENCANA
(Kepmenkes No 066/ 2006)
KORBAN BENCANA SDM KESEHATAN
• KURANG INFORMASI PETA
TIDAK LANGSUNG KEKUATAN SDM
LANGSUNG • SDM KESEHATAN BELUM MAMPU
• KUANTITAS &KUALITAS MENANGGULANGI
• TRAUMA AIR BERSIH • PERATURAN YANG MENGATUR SDM KESEHATAN
• GANGGUAN • SARANA PEMBUANGAN • DISTRIBUSI SDM
• BELUM ADA JAMINAN KESELAMATAN
PERNAFASAN KOTORAN,KEBERSIHAN LINGK
BURUK DAN KEAMANAN BEKERJA DI DAERAH
• LUKA BAKAR RAWAN BENCANA
• KASUS PENYAKIT AKIBAT
• KELUHAN • TIM REAKSI CEPAT BELUM ADA
SUMBER AIR BERSIH & • PELATIHAN KURANG
PSIKOLOGIK DAN KEBERSIHAN KURANG • GLADI/SIMULASI PENANGGULANGAN BENCANA
• KORBAN • KURANG GIZI KONSUMSI BELUM PERNAH DILAKSANAKAN
MENINGGAL MAKANANKURANG • PELAYANAN KESEHATAN TERGANGGU,
• MASALAH KES.REPRODUKSI SDM KESEHATAN MENJADI KORBAN
• STRESS
Manajemen Bencana
• Segala upaya atau kegiatan yang dilaksanakan
dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,
tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan
bencana yang dilakukan pada sebelum, pada saat
dan setelah bencana.
SIKLUS PENANGGULANGAN
BENCANA
(DISASTER MANAGEMENT
CYCLE)
PENCEGAHAN
PEMULIHAN MITIGASI
REKONSTRUKSI KESIAPSIAGAAN
REHABILITASI

PASCA
SAAT BENCANA
BENCANA
PRA BENCANA

SIAGA DARURAT
TANGGAP DARURAT
TRANSISI DARURAT
KEGIATAN POKOK :
1. Menentukan jenis, kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya,
ancaman dan kejadian.
2. Menentukan integritas struktural di lingkungan Pelayanan pasien yang
ada dan bila terjadi bencana.
3. Menentukan peran Puskesmas dalam peristiwa/ kejadian tersebut.
4. Menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian.
5. Mengelola sumber daya selama kejadian, termasuk sumber-sumber
alternatif.
6. Mengelola kegiatan klinis selama kejadian, termasuk tempat pelayanan
alternatif pada waktu kejadian
7. Mengidentifikasi penetapan peran dan tanggung jawab.
8. Mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggungjawab
pribadi staf dengan tanggungjawab Puskesmas untuk tetap
menyediakan pelayanan pasien.
Analisis Risiko Kerentanan Bencana :
 Merupakan penilaian terhadap bencana yang paling
mungkin terjadi.

Dengan pendekatan Metode


HVA
(Hazard Vulnerability Analysis)
PENILAIAN RISIKO
• HVA – Penilaian risiko menggunakan format yang
terstruktur
• Proses dan bagaimana HVA digunakan untuk menetapkan
prioritas kebijakan dan prosedur
• Identifikasi denganmenggunakan HVA dan hasil laporan
• Melakukan HVA dan termasuk kesimpulan dalam program
kegiatan
• Identifikasi bencana internal dan eksternal berdasarkan HVA
Hazard and Vulnerability Assessment Toll (Kaiser
Permanante)

Natural hazard epidemic


1
• Technologi hazard
2

• Human Hazard  terrorism


3 biologi
• Hazardous Material
4
ALAT ASSESMENT KEJADIAN KERENTANAN DAN BAHAYA ALAMI

    PROBABILITY SEVERITY / KEPARAHAN = ( BESARNYA - PERINGANAN) RESIKO


Dampak Dampak Dampak Usaha Kesiapsiagaan Respon di Respon dari
Manusia Properti dalam luar
NO KEJADIAN    
kemungkinan Kemungkinan Kerugian fisik Pemberhentian Perencanaan Waktu, Komunitas/ Relatif
ini akan terjadi kematian/ & kerusakan pelayanan ulang efektifitas dan supplie
cidera sumberdaya bantuan staff
   
  Nilai 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A  
    1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = High 1 = High 1 = High 0 - 100 %
    2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate  
    3 = High 3 = High 3 = High 3 = High 3 = Low 3 = Low 3 = Low  
1 Hujan angin 3 2 2 1 3 3 2 72%
2 Badai yang parah 1 1 1 1 2 2 2 17%
3 angin puting beliung 2 2 2 2 3 3 2 52%
4 gempa bumi 3 3 3 2 2 2 1 72%
5 Kebakaran 3 3 3 2 2 2 2 78%
6 kekeringan 1 1 1 1 2 2 2 17%
7 Banjir, Eksternal 3 2 3 2 2 2 2 72%
8 tanah longsor 1 1 1 1 2 2 2 17%
9 gunung berapi 1 2 2 2 3 3 3 28%
10 wabah penyakit/Epidemi 3 3 2 3 2 2 3 83%
  SCORE RATA-RATA 2.10 2.00 2.00 1.70 2.30 2.30 2.10 48%
 
RISK = PROBABILITY * SEVERITY  
0.48 0.70 0.69
ALAT ASSESMENT KEJADIAN KERENTANAN DAN BAHAYA TEHNOLOGY
    PROBABILITY SEVERITY / KEPARAHAN = ( BESARNYA - PERINGANAN) RESIKO
Dampak Dampak Dampak Usaha Kesiapsiagaan Respon di dalam Respon dari
NO KEJADIAN   Manusia Properti luar  
kemungkinan Kemungkinan Kerugian fisik Pemberhentian Perencanaan Waktu,efektifitas Komunitas/ Relatif
ini akan terjadi kematian/ & kerusakan pelayanan ulang dan sumberdaya supplie
cidera bantuan staff
   
  Nilai 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A  
    1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = High 1 = High 1 = High 0 - 100 %

    2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate  


    3 = High 3 = High 3 = High 3 = High 3 = Low 3 = Low 3 = Low  
1 Kegagalan listrik 2 3 1 3 3 2 2 51%
2 Kegagalan Generator 2 2 1 2 2 2 2 43%
3 Kegagalan transportasi 1 1 1 1 2 2 2 21%
4 Kekurangan bahan bakar 1 1 1 1 1 2 1 14%
5 Kegagalan air 2 2 1 2 2 2 2 44%
6 Kegagalan Fire Alarm 2 2 2 2 2 2 2 41%
7 Kegagalan komunikasi 2 1 1 1 1 1 1 25%
8 Kegagalan Gas Medis 1 3 1 2 2 2 1 20%
9 Kegagalan Vacuum medis 1 3 1 2 2 2 2 19%
10 Kegagalan Sterilisator 1 2 1 2 1 1 1 23%
11 Kegagalan HVAC 2 1 1 2 2 2 2 30%
12 Kegagalan Sistem Informasi 2 1 1 3 1 1 1 32%
13 Api, internal 2 3 3 3 1 2 1 49%
14 Banjir, internal 2 1 2 2 2 2 2 53%
15 Exposure B3, internal 2 2 1 1 2 1 2 26%
16 Kerusakan alat medik 2 2 1 2 2 2 2 41%
17 Kerusakan bangunan 2 2 2 2 2 2 2 41%
18 Kegagalan pompa artetis 2 1 2 2 1 2 1 35%
19 Kegagalan lift 2 2 1 1 1 1 2 39%
  SCORE RATA-RATA 1.77 1.98 1.39 1.89 1.67 1.65 1.63 57%

RISK = PROBABILITY * SEVERITY  


0.34 0.59 0.57
ALAT ASSESMENT KERENTANAN DAN BAHAYA TERKAIT PERISTIWA MANUSIA

PROBABILIT
    Y SEVERITY / KEPARAHAN = ( BESARNYA - PERINGANAN) RESIKO
Dampak Manusia Dampak Properti Dampak Usaha Kesiapsiagaan Respon di dalam Respon dari luar
NO KEJADIAN    
kemungkinan ini
akan terjadi
Kemungkinan
kematian/ cidera
Kerugian fisik &
kerusakan
Pemberhentian
pelayanan
Perencanaan ulang Waktu,efektifitas Komunitas/ supplie
dan sumberdaya bantuan staff
Relatif
   
  Nilai 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A  
    1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = High 1 = High 1 = High 0 - 100 %
2=
    2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate Moderate 2 = Moderate  
    3 = High 3 = High 3 = High 3 = High 3 = Low 3 = Low 3 = Low  
Mass Casualty Incident 2 2 1 1 2 2 2 30%
1 (trauma)
Mass Casualty Incident 3 3 2 2 2 2 2 72%
2 (medis / menular)
3 Terorisme, Biologi 1 1 1 1 2 2 2 10%
4 Situasi VVIP 1 1 1 1 3 3 3 26%
5 penculikan bayi 2 2 2 2 3 3 3 48%
6 sandera Situasi 1 1 1 1 2 2 2 10%
7 Gangguan sipil 1 1 1 1 2 2 1 8%
8 Aksi buruh 2 2 1 1 2 2 2 35%
9 Penerimaan forensik 1 0 0 0 1 1 1 6%
10 Ancaman bom 1 2 2 2 3 3 3 33%
  RATA-RATA 1.37 1.33 1.10 1.07 2.13 2.13 2.10 11%

RISK = PROBABILITY * SEVERITY  


0.25 0.46 0.55
ALAT ASSESMENT KERENTANAN DAN BAHAYA BAHAN BERBAHAYA

    PROBABILITY SEVERITY / KEPARAHAN = ( BESARNYA - PERINGANAN) RESIKO


Dampak Manusia Dampak Dampak Usaha Kesiapsiagaan Respon di dalam Respon dari luar
NO KEJADIAN   Properti  
kemungkinan ini Kemungkinan Kerugian fisik & Pemberhentian Perencanaan Waktu,efektifitas Komunitas/ Relatif
akan terjadi kematian/ cidera kerusakan pelayanan ulang dan sumberdaya supplie bantuan
    staff
  Nilai 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A 0=N/A  
    1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = High 1 = High 1 = High 0 - 100 %
    2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate  
    3 = High 3 = High 3 = High 3 = High 3 = Low 3 = Low 3 = Low  
1 Mass Casualty Incident Hazmat ( Dari
peristiwa bersejarah di MC dengan > = 1 1 1 1 2 2 2 10%
5 korban )
2 Kecelakaan kecil Hazmat Insiden ( Dari
peristiwa bersejarah di MC dengan < 5 1 1 1 1 2 2 2 9%
korban )
3 Paparan bahan kimia , Eksternal 1 1 1 1 2 2 2 10%
4 Tumpahan Kecil - Menengah 2 1 1 1 2 2 2 31%
Berukuran Spill internal
5 Tumpahan besar internal 1 1 1 1 2 2 2 17%
6 Terorisme , Kimia 1 1 1 1 2 2 2 11%
7 Radiologis Exposure , internal 2 2 1 1 2 3 2 34%
8 Radiologis Exposure , Eksternal 1 1 1 1 2 2 2 16%
  Rata-Rata 0.89 1.04 0.81 0.67 1.81 1.81 1.81 2%

RISK = PROBABILITY * SEVERITY  


0.17 0.33 0.50
Total for Facility
Technological

Hazmat
Natural

Human
 

Probability 0.70 0.59 0.46 0.33 2.08


Severity 0.69 0.57 0.55 0.50 2.30
           
Hazard Specific
Dampak relatif pada Fasilitas

Dampak relatif pada Fasilitas


Relative Risk:
0.48 0.34 0.25 0.17 4.79

Probabilitas dan Keparahan Bahaya Probabilitas dan Keparahan Bahaya


1.00 1.00

0.90 0.90
0.80 0.80
0.70 0.70
0.60 0.60
0.50 0.50
0.40 0.40
0.30 0.30
0.20 0.20
0.10 0.10
0.00 0.00
Natural Technological Human Hazmat Probability Severity
Pengendalian Kondisi Darurat atau Bencana

Serangkaian kegiatan bertujuan memperkecil kemungkinan


kerugian akibat suatu kejadian bencana.
Hasil dari pengkajian risiko bencana, menjadi pijakan untuk
menyusun :
Membentuk Tim Tanggap Darurat atau Bencana
Menyusun juknis tanggap darurat atau bencana
Menyusun standar prosedur operasional tanggap darurat atau
bencana
Menyediakan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat
Simulasi kondisi darurat atau bencana
TUGAS KETUA TIM / KOMANDAN BENCANA :

Mengorganisasikan dan memimpin secara keseluruhan pada


saat kejadian bencana.
Memberikan arahan operasional dan jika dibutuhkan
memimpin evakuasi.
Memulai kegiatan respon dan pemulihan.
Komunikasi dengan Pimpinan, staf dan pihak eksternal.
Mengidentifikasi dan menugaskan aggotanya.
Mengatur sumber daya Puskesmas.
TUGAS KOORDINATOR LOGISTIK :

Bertanggungjawab untuk pembelian dan menyediakan


personil, perlengkapan (peralatan medis, APD dan layanan
penunjang untuk keberlangsungan Puskesmas dalam
merespon bencana, termasuk makanan dan minuman.
Cadangan komunikasi internal dan eksternal
Transportasi pasien dan staf.
Menyusun dan mengarahkan pengoperasian yang terkait
dengan pemeliharaan lingkungan fisik dan kecukupan
makanan, shelter dan kebutuhan untuk mendukung tindakan
medis.
TUGAS KOORDINATOR PERENCANAAN :

Menyusun dan mengarahkan semua bagian


operasional.
Memastikan distribusi informasi/ data penting.
Menghimpun skenario dan sumber daya.
Dokumentasi dan mendistribusikan rencana aksi
fasilitas
TUGAS KOORDINATOR KEUANGAN :

Administrasi keuangan dari kegiatan penanganan bencana


Pengadaan/ Pembelian
Kompensasi/ Klaim
Pembiayaan
Mengawasi penggunaan aset
Mengawasi penerimn supply dan layanan yang dibutuhkan
Mengawasi dokumentasi pengeluaran keadaan darurat
TUGAS KOORDINATOR OPERASIONAL :

Menyusun dan mengarahkan semua aspek yang terkait


dengan bagian operasional
Menjalankan arahan Ketua Tim
Mengkoordinir dan mengawasi layanan medis dan layanan
tambahan.
Mengkoordinir proses evakuasi
Mengkoordinir alternatif lokasi perawatan
Mengawasi Keamanan
Mengembalikan operasional normal, setelah bencana.
SKEMA PENYUSUNAN
TANGGAP DARURAT DAN BENCANA

BENTUK TUJUAN IDENTIFIKASI


RISK ASSESMENT
TIM LINGKUP POTENSI BAHAYA

UPAYA MEMINIMALISASI
RESIKO

EVALUASI IDENTIFIKASI KEBUTUHAN


SARANA / ALAT & SDM

EMERGENCY DRILL ORG. TANGGAP DARURAT


TUGAS & TANGGUNG JAWAB

SOSIALISASI PROSEDUR SUSUN PROSEDUR


TANGGAP DARURAT TANGGAP DARURAT
Puskesmas telah mengidentifikasi bencana internal dan eksternal

Analisis Risiko

Peta Bencana
(Hazard Mapping)

Peta Bencana wilayah setempat


Puskesmas
LAKUKAN DEBRIEFING

TAHAPAN :
1. Lakukan pertemuan diakhir simulasi
2. Catat masukkan dan hasil evaluasi simulasi
3. Catat waktu pelaksanaan simulasi
4. Lakukan tanya jawab ke peserta terkait pemahaman peran dan
tugasnya
5. Dokumentasi hasil pertemuan
6. Buat laporan tertulis
Evakuasi

Dilaksanakan segera saat kondisi darurat terjadi.


Tidak boleh panik, tidak boleh menggunakan lift/elevator.
Keluar teratur sesuai rute dalam peta evakuasi.
Tujuan akhir dari evakuasi adalah titik kumpul.
Jalur evakua terdiri dari jalan/ lorong evakuasi dan pintu
keluar/darurat, yang sudah dilengkapi petunjuk arah
menuju ke titik kumpul.
 Janganmenunggu “BENCANA TERJADI” baru memikirkan untuk
membuat Programnya, Siapa yang salah dan siapa
bertanggung Jawab
 MulaiSekarang... Kita Berkomitmen Setiap Puskesmas Wajib
Mengembangkan Program
Manajemen Disaster untuk Mengantisipasi Jika Bencana
tersebut Benar-benar Terjadi didalam maupun Di luar
Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai