Anda di halaman 1dari 9

PENGERITINGAN DESAIN

( DESIGN PERMING )

- Menjelaskan teknik pengeritingan rambut desain


- Menentukan desain pengeritingan rambut desain

GURU MP:
SUSANTI,S.Pd,M.Si.
Pengeritingan Penggulungan Teknik Selang – seling (Mesh-a-mesh Perming)
Tujuan pengeritingan dengan teknik Mesh-a-mesh Perming adalah untuk mencapai hasil keriting
dengan ombak atau ikal yang besar, tanpa mengorbankan volume rambut yang dalam hal biasa,
akan menjadi kecil. Pembuatan ikal dilakukan dengan cara menempatkan rotto ukuran besar dan
rotto ukuran sedang secara berselang-seling. Cara penempatan rotto ukuran sedang seperti ini
bertujuan untuk menahan ombak-ombak besar yang terjadi karena penggunaan rotto besar.
Dengan demikian, tidak saja ombak atau ikal rambut yang terbentuk berukuran besar, melainkan
juga volume keriting secara keseluruhan akan menjadi tetap besar sesuai dengan yang
dikehendaki.
Pengeritingan Penggulungan Teknik Zig-Zag (Zig-Zag Perming)
Tujunnya, untuk mengeriting rambut pendek. Biasanya pengeritingan terhadap
rambut pendek akan menimbulkan bekas-bekas garis pengeritingan yang
seringkali sulit dihilangkan. Dengan menggunakan teknik keriting disain ini,
timbulnya bekas-bekas garis pembagian dapat dihindari
Pengeritingan zig-zag banyak digunakan untuk mengeriting rambut pria yang
pada umumnya tidak ingin ombak atau ikal di rambutnya terlihat sebagai hasil
pengeritingan
Pengeritingan Penggulungan Teknik Berganda (Double Perming)
Teknik pengeritingan ini menghasilkan ombak dan ikal yang sama besar, dilakukan pada
rambut panjang atau panjang sekali.
Rambut dibagi 9 bagian, penggulungan dimulai dari bagian tengah tengkuk, penggulungan
pada pangkal rambut hingga setengah panjang rambut dilakukan tanpa menggunakan kertas
pengeriting (kertas tonni) hingga menempel pada rotto yang telah dikenakan sebelumnya.
Ukuran rotto pertama dan kedua sama besar
Pengeritingan Penggulungan Teknik Batu Bata ( Brick Perming )
Pengeritingan ini digunakan untuk membentuk ikal rambut yang nampak seperti ikal asli
tanpa meninggalkan berkas-berkas garis vertikal.
Penggulungan rambut dimulai dari bagian tengah dahi dengan menggunakan rotto yang
paling besar, dibagian pelipis atau kening digunakan rotto ukuran sedang. Rotto yang
digunakan dalam deretan kedua, dikenakan dalam arah yang sama, yaitu dari arah telinga ke
telinga, juga dipakai rotto ukuran paling besar, hanya penempatannya digeser sedikit,
sehingga membentuk ukuran selang-seling, seperti penempatan batu bata sewaktu
membangun dinding tembok rumah
Pengeritingan Penggulungan Teknik Vertikal (Vertikal Perming)
Teknik penggulungan vertikal menghasilkan bentuk keriting dengan ombak besar yang jatuh
secara wajar bagi rambut ukuran panajng, bentuk 6 bagian rambut dengan cara membagi kepala
menjadi 2 sisi, kanan dan kiri masing-masing sisi dibagi 3 dengan garis horisontal yang sama.
Penggulungan rambut dilakukan dengan menempatkan rotto secara tegak lurus sepanjang garis-
garis horisontal, menuju kepala titik-titik yang berada disepanjang garis vertikal
Pengeritingan Penggulungan Teknik Batang (stick perming)
Teknik pengeritingan ini menggunakan batang-batang plastik pipih dengan tujuan agar volume
rambut mengembang di sekeliling garis disain. Banyak digunakan untuk membentuk keriting
yang mengembang, dengan tetap mempertahankan pola guntingan geometris pada rambut yang
bersangkutan.
Pembagian rambut dibuat menjadi lima bagian. Dua bagian di depan dan tiga bagian di
belakang. Garis-garis pembagian dilakukan secara vertikal dan pola pembagian simetris.
Penggulungan dimulai dari bagian bawah tengkuk dan terus menuju ke atas.
Pengeritingan Penggulungan Teknik Dekat Tengkuk
Teknik ini dlakukan pada rambut pendek yang berada dibawah tengkuk, penggulungan rambut
didaerah ini dengan rotto seringkali tidak mungkin karena pendeknya rambut.
Pembagian dan penggulungan rambut dilakukan seperti dalam pengeritingan dasar.
Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Dalam Keriting Dingin
Kegagalan atau ketidaksempurnaan hasil yang dicapai dalam proses keriting dingin, sering
kali disebabkan oleh pelbagai faktor sebagai berikut:
a. Perbandingan Kulit Selaput (Cortex Cuticle Ratio) sangat rendah
b. Porositas Selaput Rambut akibat proses pelurusanatau penyasakan
c. Pourositas yang berbeda di batang rambut
d. Ketepatan Waktu Olah
e. Kekuatan Larutan Pengeriting
f. Suhu Atau Temperatur Olah
g. Kelemahan Alami Batang Rambut.

Anda mungkin juga menyukai