Anda di halaman 1dari 3

HAND OUT

TEHNIK PENGERITINGAN RAMBUT DESAIN

A. Pengertian
Pengeritingan pada dasarnya dibedakan menjadi keriting dasar dan keriting desain.
Dalam keriting dasar bertujuan menunjang terciptanya disain penataan yang telah
ditentukan. Dengan demikian digunakan beberapa larutan pengeritingan yang berbeda-
beda kekuatannya. Penggunaan roto juga berbeda baik dalam penempatan maupun
ukuran. Pengeritingan disain pada umumnya menghasilkan bentuk ikal atau volume
rambut yang besar, namun dengan ombak dan ikal yang jela. Beberapa tehnik
pengeritingan desain dengan menggunakan alat roto pada umumnya, antara lain adalah :
1. Pengeritingan selang seling (mesh a mesh)
2. Pengeritingan penggulungan vertikal (vertical perm)
3. Pengeritingan zig-zag (zig-zag perm)
4. Pengeritingan kembar atau berganda (double perm)
5. Pengeritingan batu bata (brick perm)
6. Pengeritingan batang (stick perm)
7. Pengeritingan dekat tengkuk (close fitting nape perming )

Beberapa tehnik pengeritingan dengan menggunakan alat-alat khusus adalah


sebagai berikut :

1. Pengeritingan spiral (Thread perm)


2. Pengeritingan lipat at au mad mats (phonix perm)
3. Pengeritingan super roll (Super roll perm)
4. Pengeritingan cruch (cruch perm)
5. Pengeritingan boomerang (boomerang perm)
6. Pengeritingan tisu (soft perm)
7. Pengeritingan sumpit (chopstikers perm)
8. Pengeritingan Kristal/krigkrag (cristal perm)
9. Pengeritingan kepang (queue perm)
10. Pengeritingan kacang (peanut perm)
11. Pengeritingan Ortega (Ortega perm)
12. Pengeritingan pola (patern perm)
13. Pengeritingan gelombang (wave perm)
14. Pengeritingan bamboo (bamboo shoot perm)
15. Pengeritingan wheel ( Wheel perm)
16. Pengeritingan alat panas (iron perm)
17. Pengeritingan steam (Steam perm)
18. Perm in rods
19. Featber perm
20. Pengeritingan segitiga (Triangle perm)
21. Pengeritingan tangga (Leader perm)
22.
B. Faktor –Faktor Penyebab Kegagalan Dalam Keriting Dingin
Kegagalan atau ketidaksempurnaan hasil dalam proses pengeritingan dingin,
seringkali disebabkan oleh berbagai factor sebagai berikut:
1. Perbandingan ketebalan kulit selaput (cortex cuticle)
2. Porositas selaput rambut
3. Porositas yang berbeda dikulit rambut
4. Ketepatan waktu olah
5. Kekuatan larutan pengeriting
6. Kelemahan alami batang rambut

C. Pengeritingan Selang Seling (Mesh a mesh perming)


Tujuan Pengeritingan ini adalah untuk mendapatkan hasil keriting dengan
ombak atau ikal yang besar namun volume rambut tetap sama, yaitu tidak ikut
mengembang. Menggunakan roto sedang dan roto besar, dimana roto sedang berfungsi
sebagai penyangga ikal yang dihasilkan oleh roto besar. Ikal yang terbentuk akan
berukuran besar dengan volume ikal secara keseluruhan akan tetap besar..

Peralatan yang dibutuhkan Kosmetik yang dibutuhkan


1. Sisir ekor Waving lotion, kekuatan disesuaikan
2. Roto ukuran besar dengan kondisi rambut berdasarkan
3. Roto ukuran sedang hasil analisa/ diagnosa
4. Kertas pengeritingan
5. Handuk
6. Pelindung leher

Prosedur kerja pengeritingan selang seling :

1 Parting rambut menjadi 9 bagian.

2 Penggulungan dimulai dari


parting bagian depan atas (nomor
7) memakai roto ukuran sedang
sebanyak 4 atau 5 buat secara
mendatar
3 Berikutnya kosongkan satu
blocking untuk sementara.
Lanjutkan dengan menggulung
blocking berikutnya
menggunakan roto sedang.

4 Gulung blocking yang tadi


dikosongkan dengan roto ukuran
besar. Posisi roto besar tersebut
berada diatas buah roto ukuran
sedang.

5 Lanjutkan penggulungan dengan


rotto selang seling ini hingga
seluruh bagian parting tergulung
dengan baik. Roto besar dapat
disangga dengan tusuk
plastikagar posisinya tetap
berada diatas dua buah roto
sedang

Anda mungkin juga menyukai