MENGEFRAIS KOMPLEKS
BAGIAN I
A. KEPALA PEMBAGI
Alat ini digunakan untuk membagi lingkaran atau keliling benda kerja menjadi bagian yang
sama, seperti pada pembuatan roda gigi, segi empat, segienam, segidelapan dan lainnya. Kepala
pembagi terdiri dari roda gigi cacing dengan jumlah gigi 40 yang di pasang pada spindel kepala pembagi.
Gambar Kepala Pembagi
1. Fungsi Kepala Pembagi
Roda gigi dibuat pada mesin frais dengan cara menyayat benda kerja, membuat alur‐alur pada
keliling benda kerja dengan jarak dan bentuk tertentu sehingga membentuk roda gigi. Jarak dari alur
satu ke alur lainnya harus sama. Kepala pembagi berfungsi untuk membagi keliling benda kerja menjadi
bagian yang sama besar.
2. Macam Kepala Pembagi
a. Kepala pembagi dengan pelat pembagi
Gambar Kepala pembagi dengan pelat pembagi
1. handel/pengunci
2. mur penyetel
3. handel pemutar porors
4. pelat pembagi dengan 12 bagian
5. pelat penutup/pelindung untuk melindungi pelat dari kotoran dan tatal
6. body (rumah kepla pembagi)
7. pelat pembawa
8. center poros kepala pembagi
9. center kepala lepas
10. alur lubang senter
11. baut pengunci senter kepala lepas
12. center kepala lepas
Pemb
bagian men
nggunakan
n kepala pe
embagi terrbatas pad
da pembaggian 2, 3, 4
4, 6, dan 12
2 bagian saaja
b Kepala pembagi dengan peenggerak roda cacin
b. ng dan ulirr cacing
Luban erdapat pada roda gigi cacingg yaitu 16
ng yang te 6, 42, dan 60 lubang sehinggaa pembaggian
k
kelilingnya dapat dilakukan sebagai beriku
ut:
ngkaran yaang berjum
pada lin mlah 156 daapat membagi kelilin
ng 2,4,8. daan 16 bagiaan
pada lin
ngkaran yaang berjum pat membagi kelilingg sebanyakk 2,3,6,7,1``4,21, dan 42 bagian
mlah 42 dap
pada lin
ngkaran yaang berjum
mlah 60 lub
bang dapatt membaggi keliling sebanyak 2
2, 3, 4, 5, 6
6, 7, 8, 10, 12,
14, 15, 16, 20, 21, 30, 42 daan 60 bagiaan
Keterrangan:
1
1. Mur daan baut pengunci
2
2. Pen penyetel
3
3. Roda gigi cacing yyang berlubang
4
4. Engkol pemutar
5
5. Pengun
nci poros p
pembagi
6
6. Celah p
pada bodi ((untuk pen
njepit poro
os)
Gambaar Kepala p
pembagi dengan pen
nggerak ro
oda gigi caccing dan ulir cacing
c. Kepala pembagi dengan ro
oda gigi ca
acing yang dilengkap
pi dengan piring pem
mbagi
mbar Kepala pembaggi dengan roda gigi ccacing yangg dilengkapi dengan
Gam n piring pem
mbagi
Roda gigi cacingg dan ulir ccacing mem n 40:1. artinya jika engkol dipu
mpunyai perbandinggan putaran utar
4
40 putaran maka rodaa gigi cacin
ng baru berputaran ssatu putaraan.
40 N = putaaran engko
ol
N=
Z Z = jumllah pembaagian
40 = angkka perband
dingan tran
nsmisi
d Kepala Pembagi Universal
d.
Pada kepala pembagi
p universal poros
p pem
mbagi dapaat disetel secara ho
orizontal, vertical attau
m
miring. Seh
hingga dengan kepalaa pembagii universal kita dapatt membuat roda gigii bentuk m
miring (hellik),
ro
oda gigi keerucut (payyung, mau
upun roda ggigi cacingg. Kepala p
pembagi te
erdiri dari rroda gigi cacing denggan
ju
umlah gigi 40 yang di pasang pada spinde
el kepala p
pembagi.
Bahan Ajar
A 14.KK.112 Mengefraiis Kompleks 2
SMKN 1 PITU RIAWA
Gambar Kepala Pembagi Universal
Gambar Prinsip Kerja Kepala Pembagi
Piringan pembagi yang dapat ditukar‐tukar dan diputar terhadap poros cacing dapat dipasangkan
Untuk mempermudah supaya setiap kali tidak perlu melakukan perhitungan berapa bagian dan harus
berhenti di mana, maka dipasang sebuah gunting dengan kaki‐kaki yang dapat disetel. Bila engkol
diputar terlalu jauh maka ia harus diputarkan kembali sebesar lebih kurang ½ putaran sebelum dapat
dilakukan lagi menurut arah yang benar.
e. Kepala pembagi dengan kelengkapan optic
Gambar Kepala pembagi dengan kelengkapan optic
Kepala pembagi dengan kelengkapan optic digunakan untuk pembagian yang sangat teliti.
Pembagian dapat kita gunakan persamaan:
Bahan Ajar 14.KK.12 Mengefrais Kompleks 3
SMKN 1 PITU RIAWA
360 Keterangan
K n:
a=
Z a = besarny
a ya sudut p
putaran enggkol
Z = jumlah
Z pembagiaan
B PIRING PEMBAGII
B.
Piringg pembagi mempun
nyai luban
ng‐lubang yang dilengkapi de
engan gunting pemb
batas.lubang‐
lu
ubang. Paada piring pembagi tersebut terdapat lingkaran‐‐lingkaran yang mem
mpunyai ju
umlah lubaang
teertentu
Taabel 1. Jum
mlah luban
ng pada piiring pemb
bagi
Gambar Pir
G ring Pembagi
1 Pembagian secarra langsungg
1.
pala pembaagi secara langsung yaitu pem
bagian kep
Pemb mbagian yang menggunakan piring pemb
bagi
d mlah lubangg tertentu.
dengan jum
C
Contoh:
A
Akan g dengan jumlah gigi 64. Roda gigi tersebut dikerjakan dengan
dibuaat roda gigi n mesin frrais
m kan kepala pembagi. Tentukan putaran engkol dan piring pem
menggunak mbagi yangg digunakan
P
Penyelesaia
an:
P
Putaran eng
gkol dihitu n persamaan:
ung dengan
M
Maka engkkol harus diputar
d 5/8
8 tiap bagiiannya. Pirring pemb
bagi yang digunakan
d bagi
adalah piring pemb
seri B‐1 den
ngan jumlaah lubang 1
15, 16, 17, 18, 19 daan 20. dalam hal ini d
diambil jum
mlah yang b
bisa dibagii 8.
Jaadi engkol diputar 10
0 lubang attau hinggaa lubang kee 11 pada p
piring pem
mbagi yang mempunyyai jumlah
lu
ubang 16
2 Pembagian tidak langsung
2.
bagian tidaak langsun
Pemb mbagian laangsung tidak dapatt dilakukan
ng dilakukaan bila pem n. Pembaggian
ukan dengaan tangan pada wakktu masuknya pengggerak cacin
tiidak langsung dilaku ng. Piringaan pembaggi d
Bahan Ajar
A 14.KK.112 Mengefraiis Kompleks 4
SMKN 1 PITU RIAWA
d
dipasangka n pada ran
ngkanya. Cacing (ulir) yang m
menggerakkan berulir tunggal ((z1 = 1) dan
n roda caccing
y
yang digera
akkan mem
mpunyai 40
0 gigi, (z = 4
40) perpindahan Iv aantar cacin
ng dan rod
da‐roda cacing ialah:
Iv = Z2/Z1 == 40/1 = 40
0
Iv : perbandingan perpindahan kepala pe
embagi
Z1 : jumlah ulir cacingg
Z2 : jumlah gigi roda ccacing
Gambaar Pembagian Tidak LLangsung
Supayya benda kerja berp
putar satu kali, engkolnya haru
us diputar 40 kali. B
Bila kelilingg benda ke
erja
h
harus dibag m 8 bagian yang sama, maka kiita bagi pu
gi ke dalam utaran engkol sebanyyak 40, yan
ng diperlukkan
u
untuk satu putaran be
enda kerjaa itu, dengaan 8. Makaa jumlah putaran enggkol untukk tiap bagiaan ialah 40
0 : 8
=
= 5.
Pada umumnyaa berlaku: n ek = (iv / T k) putaran
n
n ek : peerbandingaan perpind
dahan kepaala pembaggi
iv k : jumlah putaran engko
ol tiap bagiaan
T
T k : jumlah bagiaan yang haarus memb
bagi kelilingg
en
ngkol
M
Misalnya ki ta akan membuat ro
oda gigi yan
ng mempu
unyai gigi 9
97 maka pe
erhitungan
n langsungn
nya adalah
h:
Piringg pembagi dengan ju
umlah lubaang 97 tidaak tersediaa. Berarti kkita harus melakukan pembaggian
secara tidaak langsung dengan menggunakan rodaa gigi‐rodaa gigi tamb
bahan unttuk memutarkan pirring
p
pembagi ke
e arah yan
ng berlawaanan atau kearah yang searah dengan putaran enggkol. Perhitungan yaang
d
dilakukan s ebagai berrikut:
U = (Z1 – Z)40/Z1
Dari perhitungan tersebu
ut akan didapatkan angka‐angka yang menunjukkkan jumlaah gigi untuk
oda gigi tambahan yang harus dipasang.
ro
Bahan Ajar
A 14.KK.112 Mengefraiis Kompleks 5
SMKN 1 PITU RIAWA
G
Gambar Pe
emasangan
n Roda Giggi Tambah
han
K
Keterangan
n:
1 poros u
1. utama kepaal a pembaagi
2 roda giggi cacing
2.
3 ulir cacing
3.
4 center kepala pem
4. mbagi
5 pelat peembawa
5.
6 poros u
6. ulir cacing
7 piring p
7. pembagi
8 engkol penmuytaar
8.
9 pen pem
9. mbatas/pe
enguncuiro
oda giguipaayung dengan rasio p
perputaran
n 1:1
1 10. Z1,, Z2, Z3 dan
10. n Z4 merup
pakan rodaa gigi tamb
bahan dengan jumlah
h gigi sepeerti yang ditentukan
n.
Tabel JJumlah Giggi Roda‐roda Tukar
C
Contoh :
Akan dibuat se n frais univversal. Jikaa roda giggi tersebutt memiliki 97
ebuah rodaa gigi dengan mesin
b
buah gigi
a. tentukaan putaran
n engkol daan pembaginya
Bahan Ajar
A 14.KK.112 Mengefraiis Kompleks 6
SMKN 1 PITU RIAWA
b tentukaan jumlah gigi pada rroda –rodaa gigi tamb
b. bahan
c. gambarrkan pemaasangan roda gigi tersebut
P
Penyelesaia
an:
D
Dengan pem
mbagian laangsung didapatkan
Piringg pembagi dengan ju
umlah lubaang 97 tidak ada. Um
mpamakan gighi yang akan dibu
uat adalah 9 0
m
maka putar
ran engkolnya adalah
h
Jadi eengkol dip bang atau lubang ke 9 pada piring pem
putar 8 lub ngan jumlaah lubang 18
mbagi den
D
Dengan perumpamaaan jumlah gigi 90 tersebut berarti piringg pembagi harus mu
undur 7 giggi untuk satu
p
putaran be nda kerja. Putaran piring pemb
bagi ini dap
pat terlakssana jika diipasang roda‐roda gigi tambahan.
U
Untuk men umlah gigi pada rodaa gigi tambahan dapaat digunakaan rumus:
entukan ju
njukkan bahwa arah putaran p
(ttanda negaatif menun mbagi berlawanan den
piring pem ngan putarran engkoll.
1 9, 20 dan 10 di atas meenunjukkan
Angka‐angka 14, n yang harus
n jumlah roda gigi tambahan
d
dipasang. A
Apabila dilihat padaa persediaaan jumlah
h roda‐rod
da gigi terrnyata rod
da gigi deengan jumlah
teersebut di atas tidakk ada. Jadi harus dihitung lagi d
dengan meengalikan p
penyebut d
dan pembiilang denggan
b
bilangan yaang sama dan seterrusnya hingga didapat angka‐aangka yangg sama deengan jumllah gigi roda‐
2 3
ro
oda tukar yyang terse
edia pada p
perhitungaan pecahan
n, misalnyaa dikalikan dengan atau , maka:
2 3
14 56
Anggka pecahaan ng dengan 4 sehingga menjadi
dikkalikan maasing‐masin Anggka pecahan
9 36
0 2
20 48
= dikaalikan masing‐masingg dengan 224 sehinggga menjadi .
10
0 1 24
H
Hasil perba ndingan putaran adaalah:
14 20
2 56 48
U =− × = ×
9 10 36 24
D
Dengan dem
mikian rod
da‐roda gio
ogi tambah
hannya adaalah:
Z
Z1 : 56 gigi
Bahan Ajar
A 14.KK.112 Mengefraiis Kompleks 7
SMKN 1 PITU RIAWA
Z
Z2 : 36 gigi
Z
Z3 : 48 gigi
Z
Z4 : 24 gigi
G
Gambar Pemasangaan Roda Giigi Pengganti
3 Pembagian difere
3. ensial
Terdaapat pemb
bagian‐pem
mbagian yaang tidak d
dapat dilakkukan denggan pembaagian langssung maup
pun
tiidak langsung dengaan kepala pembagi dan piringg pembagi. Ini diantaranaya berlaku unttuk bilangan‐
b
bilangan yaang tidak dapat
d dibaagi 50. Unttuk mengaatasi hal teersebut diigunakan p
pembagian
n deferenssial.
Seandainyaa kita haru
us membagi sebuah benda keerja dalam
m 127 bagian maka kalau hal ini dilakukkan
secara tidak langsungg kita harus mempun dengan 12
nyai piring pembagi d 27 lubang. Pemutaran engkol ttiap
p
pembagian adalah
Piringg pembagii dengan llubang 127 tidak teersedia pada perlenggkapan seebuah kepala pembaagi.
U
Untuk melaakukan pe
embagian Tk= 127 kita
k harus memilih ssebuah bilangan pembagi pem
mbantu yaang
ju olnya dapaat diwujudkan dengaan piringan
umlah putaaran engko n‐piringan pembagi yyang ada, m
misalnya TTb =
1
120. Maka j
jumlah puttaran engkkol tiap baggian adalah:
Bila eengkolnya telah dipu
utarkan 12
20 kali 1/3
3 putaran,, benda ke
erjanya beerputar sattu kali. Maaka
b
benda kerjja itu mem
mpunyai 1
120 pemb
bagian. Jum
mlah ini kkurang 7, sebab peembagiann
nya 127. Jadi
p
pembagian nya 1/3 te
erlalu besaar. 1/3 pu
utaran ini dapat
d dipeerkecil den
ngan mem
mutar piringan pemb
bagi
k
kearah yan
ng berlawaanan sewaaktu pemu ni dicapai dengan menggerakk
utaran enggkol. Kompensasi in m kan
p
piring pemb
bagi itu de
engan poro
os roda caccing dengaan bantuan
n roda‐roda tukar. Deengan sendirinya pirring
Bahan Ajar
A 14.KK.112 Mengefraiis Kompleks 8
SMKN 1 PITU RIAWA
p
pembagi itu
u tidak bo
oleh dipasaangkan laggi pada ran
ngka kepala pembaggi dan poro
os roda caacing – poros
p
pembagi – t
tidak boleh
h diputar.
Bila kkita memillih piring p
pembagi dengan
d 15 lubang untuk 1/3 putaran
p ngkol, enggkolnya harus
en
d arak tiap pembagiannya. Ini sama dengan
diputar 5 ja n127 x 5 == 635 jarakk setelah 1
127 pembaagian. Nam
mun
b
benda kerja
anya telah berputar ssatu kali se
etelah 40 xx 15 = 600 jarak.
Jika p
pada piringg pembagi yang diam
m kita putaarkan engkkolnya 635 – 600 = 3
35 jarak teerlalu banyyak.
In
ni berarti bahwa se
elagi bendaa kerja me
embuat saatu putaran
n, piring 35 us diputar 35
3 pembagginya haru
b
bagian, yait
tu putaraan berlawaanan dengaan arah pu
utar engkoll.
Jadi p
perbandinggan perpin
ndahan iu dari roda‐‐roda tukarnya ialah::
iu
u : perban
ndingan perpindahan
n roda‐rodaa tukar
n
n1: jumlah enda kerjaa
putaran be
n
n2: jumlah putaran p
piring pemb
bagi
M
Maka perb
bandingan roda giginyya ialah:
K
Keterangan
n:
Iw
w : perban
ndingan perpindahan
n roda‐rodaa tukar
U
U w : perba
andingan ro
oda gigi ro
oda‐roda tu
ukar
Tabel Roda‐rod
da Gigi Pen
ngganti
Makaa roda‐roda tukar berikut dapat dipilih:
U
Uw perbandinggan roda gigi roda‐ro
= p oda tukar
Z
ZPG = h
hasil mkali jumlah giggi dari rodaa‐roda tukaar penggerrak
Z
ZDG hasil mkali jumlah giggi dari roda‐roda tukkar yang digerakkan
= h
ungan untuk pembaagian defeerensial kiita tuliskan dalam rumus, akkan
Bila perhitungaan‐perhitu
d
didapatkan rumus:
Bahan Ajar
A 14.KK.112 Mengefraiis Kompleks 9
SMKN 1 PITU RIAWA
Ivv = perband
dingan perpindahan kepala
pembnaagi
n
n ek = jumlah p
putaran en
ngkol tiap p
pembagian
n
T
Tk = jumlah b
bagian dim
mana kelilin
ng benda
kerja harus dibagi
T
Tb = bilangan u sembarang
n pembagi pembantu
U
Uw = perband
dingan roda gigi rodaa‐roda tukaar
Z
ZPG = hasil mkkali jumlah gigi dari roda‐roda
tukar pe
enggerak
Z
ZDG = hasil mkkali jumlah gigi dari roda‐roda
tukar yaang digerakkkan
Bila Uw positiff piring pembagi harrus berputaar searah d
dengan en
ngkol. Bila Uw negattif arah pu
utar
p
piring pem
mbagi dan engkol beerlawanan. Hal yang terakhirr ini lebih menguntungkan daaripada yaang
p
pertama, se
ehubungan
n dengan aadanya kellonggaran antara rod
da‐roda tukar. Oleh kkarena itu bila munggkin
k
kita harus m
memilih billangan pem
mbagi pem
mbantu Tb yang lebih
h kecil dari pada pem
mbagian yan
ng dibuat TTk
C PENGG
C. GUNAAN KEPALA P
PEMBAGI
1 Melepaaskan Pirin
1. ng Pembaggi
a. lepaskan murr yang ada di ujung sumbu cacing dan enggkol pemu
utarnya dileepas ke luaar
b. bukka sekerup
p pengunci gunting dan lepaskaan ring pen
ngapitnya, kemudian gunting dikeluarkan
n
c. bukka ketiga sekerup pengikat piring pembaggi itu dan kkemudian piring pem
mbagi dapaat dilepaskan
darri sumbu caacing
bar Melepaas Piring P
Gamb Pembagi
2 Pembagian dengaan piring d
2. depan
a. lepaskan hub
bungan spin
ndel dengaan sumbu cacing
n pengunci ditarik kee belakang bila akan m
b. pen memutar p
piring depaan sesuai d
dengan ban
nyaknya
celaah‐celah yang diperlukan, kem
mudian diteekan lagi kee depan
Gambaar Pengaturan piring Pembagi
3 Piring p
3. pembagi yaang berlub
bang
a. ambillah pirin
ng pembaggi yang diperlukan yaang ada lub
bangnya se
esuai dengan hasil perhitungan
n
ur letak gun
b. atu nting agar kedua kai menjepit jjumlah lub
bang yang d
diperlukan
n
c. puttar engkol antara keedua kaki, kemudian gunting d
digeser seh
hingga salaah satu kakki gunting itu
letaaknya padaa pen engkkol
G
Gambar Pe
engaturan Lubang Pirring Pemb
bagi
4 Memerriksa dan M
4. Menyetel
a. berrsihkan maandrel dan lubang spindelnya d
dan masukkan mandrrel dalam lubang spin
ndel
b. lepaskan hub
bungan gigii spindel dengan sum
mbu cacingg
nunjuk di atas meja mesin kemudian spindel diputar ssambil ditteliti `apakkah
c. stel jam pen
berrputarnya mandrel itu sudah konsentriis yang dinyatakan oleh kead
daan jarum
m yang tid
dak
berrgerak
d. gesser jam penunjuk meendekati spindel daan perhatikkan angka yang ditunjukkan oleh jarumn
nya
kem m penunjuk digeser lagi kearah
mudian jam h ujung mandrel sambil diputarr spindelnyya
e. longgarkan sedikit
s mur penguncci yang ad
da di sebeelah belakkang kepala pembaggi dan pu
ukul
ngan palu llunak sedikkit demi se
den edikit samb
bil diperikssa kembali.
f. Kerrjakan berulang‐ulan
ng dengan cara di atas sampaai jam pen
nunjuk meenunjukkan
n angka yaang
sam
ma untyuk kedua ujung mandre
el
g. Kerraskan sem
mua mur peengunci
Gambar Pemeriksaaan Kepalaa Pembagii
Bahan Ajjar 14.KK.122 Mengefrais Kompleks 11
SMKN 1 PITU RIAWA
5 Memassang penje
5. epit Cekam
m
a. berrsihkan ulirr pada ujun
ng spindel kepala pembagi
b. berrsihkan uliir pada peenjepit cekkam dan kemudian masukkan
n pada sp
pindel sam
mbil memu
utar
pen
njepit cekaam.
Gam
mbar Pemassangan cekam pada Kepala Pe
embagi
6 Memassang Benda kerja
6.
pat dipasang antara dua senteer, satu sen
Benda kerja dap nter dipasaang dalam lubang sp
pindel kepaala
p an senter lainnya dip
pembagi da pasang pad
da kepala leepas
7 Penjepit universaal dengan ttiga cekam
7. m
m tiga dipaasang padaa kepala pembagi daalam kedudukan teggaklurus teerhadap meja
Penjeepit cekam m
m
mesin. Penj m tiga biassanaya dipaakai untukk menjepit benda‐ben
jepit cekam nda kerja yyang bulat dan pendek.
TES FO
ORMATIFF
1 Apa guna kepala pembagi p
1. pada mesin
n frais? Jelaaskan !
2 Berapa perbandingan putaaran engko
2. ol poros cacing
c dan
n roda gigi cacing pada kepaala pembaagi?
Jelaskan !
3 Sebutkaan macam‐macam keepala pem
3. mbagi dan jelaskan masing‐masing fungsin
nya.
4 Piring p
4. pembagi m
mempunyai lubang 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 27, 29, 31, 33 41, 43, 47, 49
3, 37, 39, 4
Bagaim
mana cara p
pembagian
nnya bila akan memb
buat gigi‐gigi roda giggi dengan jumlah:
a. 54
b. 97 (dengan perumpamaaan jumlah
h gigi 100)
c. 64
d. 17
MENGEFRAIS KOMPLEKS BAGIAN 2
PENGEFRAISAN RODA GIGI LURUS DAN RACK
A. FUNGSI RODA GIGI
Roda gigi merupakan batang bulat yang mempunyai gigi‐gigi hasil dari pemotongan. Roda gigi
dipasangkan pada sebuah poros yang akan mentransmisikan gerak tersebut kepada poros kedua dan
selanjutnya. Roda gigi dapat pula digunakan untuk merubah arah putaran/gerakan, meningkatkan
kecepatan artau menurunkan kecepatan.
Berbagai macam bentuk roda gigi dapat dibedakan:
1. poros sejajar (roda gigi lurus, roda gigi helik , roda gigi helik ganda, roda gigi dalam, roda gigi rack
dan pinion)
2. poros yang berpotongan (cacing dan roda cacing, roda gigi helik)
3. untuk poros yang bersinggungan (roda gigi payung/konis)
B. BERBAGAI MACAM RODA GIGI
1. Roda gigi lurus
Roda gigi lurus pada umunya digunakan untuk memindahkan putaran antara dua poros yang
sejajar. Apabila dua buah roda gigi dengan ukuran yang berbeda dipasangkan, roda gigi yang
mempunyai ukuran lebih besar disebut gear dan roda gigi yang mempunyai ukuran lebih kecil disebut
pinion. Roda gigi lurus biasanya digunakan untuk kecepatan‐ kecepatan rendah hingga sedang
Beberapa contoh penggunaan roda gigi lurus antara lain untuk: roda gigi pemindah pada mesin
bubut, mesin frais, roda gigi untuk pemindah cepat pada gearbox, starter pinion pada motor, hand
winches untuk menggerakkan benda yang berat. Keuntungan penggunaan roda gigi ini adalah:
pembuatannya mudah, perbedaan kesenteran antar poros masih bisa ditoleransi.
Gambar Roda Gigi Lurus
2. Roda gigi helik
Roda gigi helik dapat digunakan untuk menghubungkan poros yang sejajar atau untuk poros yang
menyudut. Gigi‐gigi penyusunnya dibuat menyudut dengan poros roda gigi. Roda gigi ini dipakai untuk
menguhubungkan poros yang sejajar, atau pada kecepatan yang tinggi.
Contoh penggunaannya seperti pada gearbox (synchromesh), valve timing gears. Beberapa
keuntungan menggunakan roda gigi helik antara lain:
• roda gigi helik dapat dioperasikan pada kecepatan tinggi daripadapada roda gigi lurus
• roda gigi helik lebih mudah pengoperasiannya daripada roda gigi lurus
• perbedaan senter dapat diatur sesuai dengan sudut gigi
• roda gigi helik lebih kuat daripada rodagigi lurus
Bahan Ajar 14.KK.12 Mengefrais Kompleks 13
SMKN 1 PITU RIAWA
Namu
un demikian kelem
mahannya adalah pembuatan
p n roda giigi helik lebih mah
hal daripaada
p
pembuatan
n roda gigi lurus.
Gambar Ro
G oda Gigi Heelik
3 Roda giigi helik gaanda (Herrringbone G
3. Gears)
Roda gigi helik ganda meerupakan roda
r gigi helik
h yang memiliki dua buah alur gigi dengan
d sud
dut
y
yang berlaw
wanan. Ro
oda gigi in
ni digunakaan bilaked
dudukan p
poros sejajar, diperlu
ukan kecepatan sangat
tiinggi, dan padapemaakanan yan
ng kasar(be
erat).
Gam Gigi Helik Ganda
mbar Roda G
Roda gigi dalam
m merupakkan roda ggigi yang ggigi‐giginyaa dipotong pada baggian dalam
m silinder d
dan
m
memerluka
an pasangaannya beru
upa roda gigi
g lurus kecil
k yang diletakkan
n di dalam
m sebagai pasangann
p nya.
R
Roda gigi ini digunaakan padaa posisi su
umbu sejaajar namu
un jarak antar
a sentter terlalu
u kecil untuk
m
mengakom odasi pem
masangan roda gigi.
Gambar Rod
da Gigi Dalam
4 Roda G
4. Gigi Rack daan Pinion
n gigi‐gigi yang dipo
Roda gigi rack merupakaan roda giigi dengan otong luruss. Sedangkkan roda gigi
g
p
penggerakn
nya dinamakan pinio puitar rodaa gigi menjadi
on. Roda gigi ini berttujuan untuk merubaah gerak p
g
gerak lurus
s. Pinion paada umum
mya mempunyai jumlah gigi dan ukuran yyang lebih kecil denggan gigi lurus
ataupun heelik. Beberaapa contoh
h penggunaan rack d
dan pinion ini adalah: pada pen
nggerak ereetan di me
esin
b
bubut, mek
kanisme ke
ecepatan p n planning,, dan pengatur ketingggian padaa mesin bo
pada mesin or.
Gambaar Roda Giigi Rack daan Pinion
Bahan Ajjar 14.KK.122 Mengefrais Kompleks 14
SMKN 1 PITU RIAWA
5 Roda giigi cacing
5.
Roda gigi cacin
ng mempu
unyai gigi yang dip
potong meenyudut se
eperti pad
da roda gigi helik dan
d
d
dipasangka n dengan
n ulir yang dinamaakan ulir cacing. Peenggunaan
n roda gigi ini biaasanya untuk
m
mereduksi kecepatan
n. Roda giggi ini dalam
m operasio unci sendiri sehinggaa tidak dapat
onalnya akkan mengu
d
diputar pad
da arah yan
ng berlawaanan.
Keuntungan daari roda gigi ini adallah dengan
n meberikkan input minimal dapat dihassilkan outp
put
d kuatan maksimal. Ro
dengan kek oda gigi ini biasanya digunakan
n untuk keccepatan‐keecepatan ttinggi denggan
k
kemampua n meredukksi kecepatan yang m
maksimal.
Gaambar Rod
da Gigi Caccing
6 Roda giigi helik
6.
Gambar Ro
G oda gigi heelik
Selain
n digunakaan pada p
posisi poro
os sejajar roda
r gigi h
helik dapaat pula diggunakan paada sisi yaang
b
berpotonga
an. Dalam hal ini gigi‐gigi dibuaat menyudut terhadaap poros ro
oda gigi.
7 Roda giigi payungg/konis
7.
Apab
bila diingin osisi poross yang bersinggungaan (interseection) dapat
nkan memindah dayya pada po
d
digunakan roda gigi payung. Co
ontoh pen
nggunaan roda gigi ini misalnyya pada: d
drill chuck, jalur vertical
p
pada mesin
n planning,, mekanism
me pengatu
ur langkah pada messin skrap dan pengatur arah paada mesin b
bor
p
pekerjaan da umunyaa pasangan roda giggi payung membenttuk sudut 90 namu
berat. Pad un dalam hal
teertentu daapat dibuatt pasangan
n roda gigi payung deengan sudu esar dan lebih kecil dari 90O .
ut lebih be
bar Roda G
Gamb Gigi Payun
ng/konis
C SISTEM
C. M STANDA
AR RODA GIGI
1 Sistem Modul
1.
m modul d
Sistem derung menggunakan
digunakan di berbagai negara yang cend n satuan m
metris sepe
erti
B
Belanda, Je
erman dan Demikian juga ISO yaang mengaacu pada sttandar meetris. Modu
n Jepang. D ul merupakkan
k
kependeka n dari kataa modulus yaitu suattu perband
dingan antara diameter jarak b
bagi dari su
uatu roda ggigi
Bahan Ajjar 14.KK.122 Mengefrais Kompleks 15
SMKN 1 PITU RIAWA
d
dengan jum
mlah giginya. Jika ro
oda gigi mempunya
m ai ukuran diameter jarak bagi D dalam
m satuan mm
m
d
dengan jum
mlah giginyya z buah ggigi, maka m
modulusnyya adalah:D
D
D Keterangan:
m= D = diam
meter jarakk bagi
z
m = mod
dul
Z = jumlah gigi
Dari suatu roda gigi yang mempunyai jumlaah gigi z b
buah, denggan jarak busur anttara giginyya t
(m
mm), makka satu keliling roda gigi tersebut adalah
h (t x z). ssedangkan kita ketah
hui bahwaa satu keliling
lingkaran ro
oda gigi yang berdiam
meter D mm mempu
unyai kelilin
ng ( x D). d
dengan dem
mikian dap
pat ditulis:
Modu
ul ini selan
njutnya diggunakan sebagain sttandar unttuk menen
ntukan uku
uran‐ukuraan pisau frrais
p
pada pemb
buatan roda gigi stand
dar.
Tabel M
Modul standar JIS B 1
1701‐1973
Tabe
el Modul sttandar NEN
N 1630
Tabel Modul sstandar DIN 780
2 Sistem Diametral Pitch dan
2. n Circular P
Pitch
m diametrral pitch dan circularr pitch diggunakan di sebagian negara Am
Sistem merika dan
n Eropa yaang
m
menggunak etral pitch adalah perbandingan dari jum
kan sistem satuan inchi. Diame mlah gigi deengan ukuran
Bahan Ajjar 14.KK.122 Mengefrais Kompleks 16
SMKN 1 PITU RIAWA
d
diameter ja
arak bagi yyang mempunyai sattuan inchi. Jika jumlaah gigi darri roda gigii adalah z buah denggan
u
ukuran diam
meter jarak bagi D daalam satuaan inchi, m
maka diameetral pichnyya adalah:
Circular pitch (Cp) yaitu jarak antaara gigi dalam satuan inchi. Jika diametter lingkaraan jarak bagi
b
m
mempunya D dalam sattuan inchi dengan jumlah gigi zz buah gigi, maka circcular pitch
ai ukuran D hnya adalah
h:
K
Keterangan
n:
D
Dp = diametral p
puitch
D
D = diametr jaraak bagi dalam satuan
n inchi
C
Cp = ciircular pitcch dalam satuan inch
hi
Z
Z = ju
umlah gigi
3 Hubun
3. ngan antara sistem m m diametral pitch daan circular pitch
modul denggan system
D Z
Dari p n m =
persamaan , D" = (inchi) daan 1 inchi == 25,4 mm maka:
Z Dp
Tabel Hubungan
n antara sistem mod
dul dengan
n diametraal ptch dan
n circular p
pitch Circullar Pitch
D Bentukk Gigi Invollut
D.
Roda gigi me
erupakan komponen yang digunakan
d untuk meneruska
m an/meneriima gerakkan
k
kepada/dar nen bergigi lain denggan cara menempel
ri kompon m kan pasan
ngan gigi d
dari keduaa belah pih
hak
secara berrurutan. Supaya perpindahan
n gerak in
ni berlangsung dengan haluss tanpa gesekan yaang
m
merugikan,
, maka prrofil gigi d
dibuat me
engikuti beentuk gariis lengkun
ng (kurva) yang disebut denggan
in
nvolute.
Gam
mbar Benttuk Gigi Invvolut
E Bagian‐‐bagian uttama Rodaa gigi Luruss
E.
Beberapa bagiaan utama d
dari roda gigi lurus ad
dalah:
1 Lingkarran dasar (base circcle) merup
1. mu dengan diameteer dasar pembentuk
pakan linggkaran sem p kan
involutee
2 Lingkarran refere
2. ensi (referrence circlle) merupakan lingkkaran sem
mu dengan
n diameteer d dimaana
kelilingnya merup
pakan hasil kali dari p
pitch dengan jumlah gigi
3 Pitch m
3. merupakan panjang b
busur padaa lingkaran
n referensii diantara dua involu
ut yang beerurutan. P =
m
4 Modul merupakaan parameeter yang menentukan jumlah
4. h gighi baggi suatu lin
ngkaran reeferensi yaang
tertentu.
5 Sudut ttekan (preessure angle) merup
5. pakan sudut terkecill antara gaaris normaal pada invvolut denggan
garis singgung paada linmgkkaran referrensi di tittik potong antara invvolut denggan lingkarran referen
nsi.
Menuru
ut standar ISO sudut tekan berrharga 20
6 Tebal ggigi (tooth thickness)) merupakkan panjan
6. ng busur pada lingkaaran refereensi diantaara dua bu
uah
sisi pad
da satu gigii
7 Jarak g
7. gigi meru
upakan paanjang bu
usur pada lingkaran
n referensi diantarra dua siisi gigi yaang
bersebrrangan
8 Adendu
8. um merupaakan jarak radial antara lingkarran puncakk dengan liingkaran reeferensi
9 Dedend
9. pakan jarak radial an
dum merup ntara lingkaaran refereensi dengaan lingkaran kaki
1 Tinggi g
10. gigi merup
pakan jarakk radial anttara lingkaaran puncaak dengan lingkaran kkaki
1 Lebar g
11. gigi merupakan jarakk antara kedua tepi ro
oda gigi yaang diukur pada perm
mukaan refferensi.
Bagiaan‐bagian u
utama terssebut dapaat digambaarkan dalam
m sebagai berikut:
Keterangan:
D = diameter jarak bagi
Dk = diameter kepala gigi
Df = diameter kaki gigi
Hk = tinggi kepala gigi
Hf = tinggi kaki gigi
H = tinggi gigi
m = modul gigi
a = jarak antara poros
t = jarak busur antara gigi
b = lebar gigi
K = tebal gigi
Z = jumlah gigi
n = putaran roda gigi
Gambar Bagian‐bagian Utama Roda Gigi
F. Perhitungan Roda Gigi Lurus
Perhitungan roda gigi lurus akan meliputi ukuran‐ukuran yang tercantum dalam bagian‐bagian
utama roda gigi.
Contoh perhitungan tersebut secara rinci dapat disajikan sebagai berikut:
Sepasang roda gigi lurus jika diketahui dijarak sumbu poros (a) = 60 mm, dan perbandingan reduksi (i) =
1,5 modul gigi = 1,75 sudut tekan (α) = 200 lebar gigi (b) =12 x m
Ditanya
a. Diameter sementara jarak bagi (d1 dan d2)
b. Jumlah gigi Z1 dan Z2
c. Diameter jarak bagi (D1 dan D2)
d. Diameter kepala ( Dk1 dan Dk2)
e. Diameter kaki gigi (Df1 dan Df2)
f. Tinggi kapala gigi (Hk)
g. Tinggi kaki gigi (Hf)
h. Tinggi gigi (H)
Penyelesaian
a. Diameter sementara jarak bagi d1 dan d2
2× a 2 × 60 120
d1 = = = = 48 mm
(1 + i ) (1 + 1.5) 2.5
2 × a × i 2 × 60 × 1.5 180
d2 = = = = 72 mm
(1 + i ) (1 + 1.5) 2.5
b. Jumlah gigi Z1 dan Z2
d1 48 d 72
Z1 = = = 27 buah Z 2 = 2 = = 41 buah
m 1.75 m 1.75
c. Diameter jarak bagi (D1 dan D2)
D1 = m × z1 = 1.75 × 27 = 47.25 mm D2 = m × z 2 = 1.75 × 41 = 71.75 mm
d. Diameter kepala (Dk1 dan Dk2)
Dk1 = D1 + ( z1 × m) = 47.25 + (2 × 1.75)
Dk1 = 47.25 + 3.5 = 50.75 mm
Dk 2 = D2 + ( z 2 × m) = 71.75 + (2 × 1.75)
Dk 2 = 71.75 + 3.5 = 75.25 mm
e. Diameter kaki gigi (Df1 dan Df2)
Df1 = D1 − (2.5 × m) = 47.25 − (2 × 1.75)
Df 1 = 47.25 − 3.5 = 44.1 mm
Df 2 = D2 − (2.5 × m) = 71.25 − (2 × 1.75)
Df 2 = 71.25 − 3.5 = 67.75 mm
f. Tinggi kepala gigi (Hk)
Hk = 1 × m = 1 × 1.75 = 2.75 mm
g. Tinggi kaki gigi (Hf)
Hf = 1.25 × m = 1.25 × 1.75 = 2.19 mm
h. Tinggi gigi (H)
H = 2.25 × m = 2.25 x1.75 = 3.94 mm
G. PENGEFRAISAN RODA GIGI LURUS
Untuk pengefraisan roda gigi lurus diperlukan langkah‐langkah tertentu agar pembuatan roda gigi
yang dikerjakan pada mesin frais sesuai dengan rencana yang ditentukan.
1. Penyiapan Benda Kerja
Pengefraisan roda gigi lurus dapat dilakukan pada benda kerja dengan poros menyatu (solid shaft
gear blank) maupun benda kerja tanpa poros ( hollow gear blank). Proses pembuatan roda gigi
merupakan kelanjutan dari pekerjaan bubut terutama dalam membuat bahan dasarnya (blank).
2. Penyiapan bahan roda gigi solid
Dalam proses pembubutan ini faktor penting yang harus diperhatikanadalah : 1) telitilah kelurusan
senter kepala tetap dan kepala lepas, 2)pastikan center kepala tetap dan kepala lepas bersih agar
didapat hasilbubutan yang silindris.
3. Penyiapan bahan roda gigi tanpa poros (Hollow gear blank)
Pada operasionalnya blank ini memerlukan mandrel untuik pengefraisannya. Oleh karena itu
pengecekan terhadap konsentrisitas harus dilakukan dengan cermat.
Gam
mbar Bahan
n Awal Rod
da Gigi
4 Penenttuan diame
4. eter bahan
n awal
Fakto
or pentingg yang tid
dak boleh dilupakan dalam pembuataan bahanaawal rodaa gigi adalah
p
penentuan ukuran diameter. Dalam hal in
nienentuan diameter bahan aw
wal mengikkuti beberrapa rumussan
y
yang telah d
dikemukakkan pada b
bagian‐baggian utama roda gigi.
a Untuk m
a. metric
Jika jumlah giggi dinyatakkan dengan
n z dan modul
m dinyatakan dengan m, m
maka dapaat ditentukkan
b
beberapa d
dimensi berikut:
D
Diameter p
pitch = z xx m
Addendum
A = 1 xx m
D
Diameter lu
uar = (z x m) + (2 x m)
(d
diameter b
bahan awaal)
= (z + 2) x m
C
Contoh:
T diameter baahan awal roda gigi llurus denggan jumlah gigi 25 dan modul 3
Tentukan d
P
Penyelesaia
an:
D
Diameter b
bahan awaal = (z + 2) m
= (25 ++ 2) 3
= 27 x 3 = 81 m
mm
b Untuk ssistem diametral pittch
b.
Penentuan diaameter luaar(diamete
er bahan awal) ditentukan oleh
o jumlaah gigi daan diamettral
p
pitchnya.
C
Contoh:
ukan diameter luar (d
Tentu diameter b
bahan awaal) untuk ro
oda gigi lurus dengan
n gigi berju
umlah 25 d
dan
d
diametral p
pitch 12
P
Penyelesaia
an:
D
Diametr lua
ar
Selain
n penentuan diameter luar uku
uran lain yyang perlu nditetapkaan adalah lebar dan
n ukuran un
ntu
p
pelek ditam
mbah tingggi gigi (k + h). Unttuk pembuatan rod
da gigi lurus dapat digunakan
n mesin frrais
h
horizontal, vertikal maupun uniiversal.
Mesin
n tersebutt harus dileengkapi dengan bebeerapa kelen
ngkapan antara lain:
pisau frrais dengan
n modul yaang sama d
dengan mo
odul giginyya
alat‐alaat penjepit, klem dan
n alat‐alat p
pembawa
alat‐alaat ukur, jan
ngka soron
ng, jangka b
bengkok, p
penyiku dan lainnya
blok go
ores dan se
emacamnya
c. Pemasaangan Ben
nda Kerja
Dalam
m pengefraisan rodaa gigi luruss, pencekaaman bend
da kerja dapat dilakkukan denggan menje
epit
b
benda nter kepalla pembaggi dan kepala lepass yang dillengkapi dengan
kerjja diantaraa dua sen d pe
elat
p
pembawa, dapat pula dilakukkan dengan cara beenda kerjaa dijepit dengan
d cekam rahang tiga yaang
d
dipasang pa
ada poros kepala peembagi.
d Pemilih
d. han, pemasangan daan pensetin
ngan pisau
u frais
1) Pem
milihan Pissau Frais
Dua faktor harus dipeertimbangkkan dalam memilih p
D pisau frais yyaitu:
uran gigi diitentukan dengan system metrric atau sysstem diametral pitch
uku h
ben
ntuk gigi yaang digunaakan
Taabel Seri Piisau Roda Gigi
2) Pem
masangan Pisau Fraiis
P
Pisau frais harus dipasang se ntap padaa spindle utama meesin frais. Kebersihan,
ecara man
kerusakkan pisau h
harus di teeliti terlebih dahulu ssebelum diipasang aggar pisau nantinya daapat berpu
utar
ngguan‐gangguan. Ke
tanpa aadanya gan esalahan p
pemasangaan pisau daapat berakkibat hasil pengefraissan
yang tiidak sesuaai dengan harapan.. Untuk pengefraissan roda gigi luruss, pisau frrais dapat di
pasangkan pada aarbor panjang.
nsetingan Pisau Fraiss
3) Pen
D
Dalam pem
mbuatan ro
oda gigi lurrus, posisi pisau mem
megang pe
eran yang ssangat berrarti dalam
m
menenttukan kebe
erhasilan p
proses. Pem
masangan pisau fraiss harus teggaklurus teerhadap sumbu poross
dan sum
mbunya saatu garis deengan sum
mbu benda kerja.
e Penenttuan pemb
e. bagian den
ngan kepalla pembaggi
Pengggunaan kepala pem
mbagi dite
entukan oleh
o jumlaah gigi nyang akan
n di fraiss. Penentu
uan
p
pembagian dengan kepala
k pem
mbagi dap
pat dilakukkan dengan
n cara pem
mbagian laangsung maupun
m tid
dak
laangsung. U
Untuk pembagian lan
ngsung dap
pat dihitun
ng dengan rumus
Sedan
ngkan untu
uk pembaggian tidak langsung d
dihitung deengan :
Selain
n penentu
uan putaraan tersebu h‐langkah penggunaan kepala pembagi paling tid
ut langkah dak
m
meliputi ha
al‐hal di bawah ini:
a. telitilah
h kelurusan
n kesenterran kepala pembagi dan kepala lepas de
engan dial indikator dan bantu
uan
mandreel
b Pasang benda kerrja diantara dua sene
b. etre dan keencangkan
n kepala lep
pas
c. Kencan
ngkan dan usahakan backlash tiidak terjad
di dan men
ngganggu p
proses penghefraisan
n
d Hitunglah pembagian denggan kepala pembagi u
d. untuk mem
mbuat gigi yang diten
ntukan
e Kencan
e. ngkan bend
da kerja deean siap un
ntuk disayaat
f.. Pemoto
ongan Gigii
Setelah pemassangan benda kerja, pengeceekan kelurrusan pahat, penentuan speeed dan feed,
setting dalaam pemotongan, dan setting kkepala pem
mbagi maaka langkah
h selanjutn
nya adalah
h operasio
onal
p
pemotonga
an.
sayatlah gigi pertama dengaan poemakkanan otom
matis dan aturlah lan
ngkah mejaa sehinggaa akan
berhenti apabila pahat telah sampai d
di ujung beenda kerja
m openyeyyatan telitillah ketepatan profil maupun ke
h satu kalim
Setelah etepatan n
nukuran aggar dapat
dilakukkan perbaikkan bila maasih kurang
Lakukan pemakan
na npada ggigi ke tiga dan selanjjutnta hin
ngga selesaai.
g Pengefraisan Rod
g. da Gigi Racck
Gambar Ro
G oda Gigi Raack
Untuk pengefraaisan roda gigi rack d
diperlukan
n langkah‐llangkah te
ertentu agaar pembuaatan roda ggigi
y
yang dikerja
akan pada mesin frais sesuai dengan rencana yang ditentukan.
1 Penyiap
1. pan Bendaa kerja
Pengefraisan roda
r gigi lurus dilaakukan paada benda kerja dengan
d beentuk perrsegi. Proses
p
pembuatan
n roda gigi merupakkan kelanjutan dari pekerjaan
n frais te
erutama daaklam menbuat bah
han
d
dasarnya (b eh karena itu diperlu
blank). Ole ukan langkkah cermat dalam menyiapkan
m n bahasn dasar
d melaalui
p
proses frais
s
m proses pembuataan bahan awal racck, factor penting yang haris diperhatikan adalah
Dalam
k kelurusan dan ketegaklurusan masing‐m
kelrataan, k masing bidaang . Ukuraan bahan aawal dari rroda gigi raack
Bahan Ajjar 14.KK.122 Mengefrais Kompleks 23
SMKN 1 PITU RIAWA
Pemasangan Benda Kerja dalaam Pengefrraisan Racck
Gambar P
3 Pemilih
3. han, pemasangan daan pensetin
ngan pisau
u frais
Dalam
m pemilihaan, pemasaangan dan pensetinggan pisau p efraisan rack pada daasarnya sama
pada penge
d
dengan pem
milihan, pe
emasangan
n maupun pensetingaan pisau pada penge
efraisan rod
da gigi luru
us.
4 Penenttuan kedalaman pem
4. motongan
Kedalaman pem
motongan harus dite n pertimbaangan dalam mensetting
entukan daan merupakan bahan
p
pisau frais.. Pada um
munya ked
dalaman pemotonga
p an untuk ssystem mo
odul dan Diametral pitch dapat
d
dihitung se bagi beriku
ut:
syystem mod
dul Diam
metral pitch
h
Kedalam
man pemotongan 2,25 x mod
2 dul
Cara mensetingg kedalamaan pemoto
ongan:
Gerakkan meja hingga bend dicekam paada tempaat yang akaan disayat berada paada
da kerja yaang telah d
posisis tengah di bawah pisau.
Tempelkan kertass tipis yangg telah dibasahi padaa permukaan benda kerja
Hidupkan mesin h n siap menyayat
hingga pisaau frais berputar dan
Dekatkan benda kkerja menu
uju pisau ffrais hinggaa menyenttuh kertas tipis.
Bila pisau telah m
menyentuh kertas tipis, hentikan mesin daan setinglaah ukuran pada angkka nol
Bebaskkan benda kerja denggan mengggerakkan lu
urus dan naaikkan sesuai jedalam
man yang d
disyaratkan
Lakukan pemakan
nan hinggaa tercapai kkedalaman
n yang diteentukan.
Bahan Ajjar 14.KK.122 Mengefrais Kompleks 24
SMKN 1 PITU RIAWA
5 Pemoto
5. ongan Gigii
a. sayatlah gigi perrtama den
ngan poem
makanan otomatis
o d
dan aturlaah langkah
h meja seehingga akkan
berhenti apabila p
pahat telah sdsmapi di ujung b
benda kerjaa
b Setelah
b. m openyeyatan telittilah ketep
h satu kalim patan proffil maupun
n ketepatan nukuran
n agar dapat
dilakukkan perbaikkan bila maasih kurang
c. Lakukan pemakan
na npada ggigi ke tiga dan selanjjutnya hin
ngga selesaai.
Pitch pada penggefraisan rrack pada d
dasarnya ssama dengan pitch paada peneggfraisan rod
da gigi luru
us.
P
Pitch dapat
t dihitung d
dengan rum
musan berrikut:
P
Pitch = m
m x π mm
C
Contoh:
T
Tentukan p
pergeseran meja fraiss pada pen
ngefraisan rack (pitch
h) pada racck modul 2
2
P
Penyelesaia
an:
P
Pitch = m x π
= 2 xx 3,14
= 6,28 mm
sedangkan untuk systtem diameetral pitch, pitch dapaat dihitungg dengan rumus:
π
P
Pitch =
DP
P
C
Contoh
T
Tentukan p
pergeseran meja fraiss pada pen
ngefraisan rack (pitch
h) pada racck 12 DP
P
Penyelesaia
an:
π
P
Pitch =
DP
P
TES FO
ORMATIIF
1 Jelaskan kegunaan roda gigi dan klasiffikasinya
1.
2 Langkah‐langkah apasaja yaang harus d
2. dilakukan d
dalam pem
mbuatan ro
oda gigi lurrus dan racck? Jelaskaan
3 Akan diibuat roda gigi lurus dengan modul 4 dan jumlah ggigi 25. Ten
3. ntukan uku
uran utamaa roda gigi
tersebu
ut.
4 Bila salaah satu rod
4. da gigi dipasangkan d
dengan racck berapa pitch (perggeseran meja pada saat
pengefraisan)