MAHKOTA PASAK
Oleh :
Rahma Yunita, S.KG
04074821921009
Mahkota pasak tuang inti dapat didefinisikan sebagai restorasi pengganti gigi yang
terdiri dari inti berpasak yang dilekatkan dengan suatu mahkota.
● Dowel (post/pasak) biasanya terbuat dari logam atau fiber yang dipasangkan ke
saluran akar gigi yang telah di preparasi dan menjalani terapi endodontik. Peran
utamanya adalah untuk menyediakan anchorage pada akar dan membantu retensi
core.
● Core adalah aspek koronal dari post, yang dapat dibuat dari logam atau bahan
pengisi langsung seperti amalgam atau resinkomposit tergantung pada teknik yang
digunakan.
Instruksi
kepada
pasien
PROSEDUR PENATALAKSANAAN
A. Pembuangan gutta percha (Removal of endodontic filling material)
1. Sebelum membuang gutta percha sebaiknya dilakukan perhitungan terlebih
dahulu untuk mengetahui seberapa banyak gutta percha dibuang.
2. Pembuangan gutta percha dapat dilakukan dengan menggunakan peeso-reamer.
Periksa secara radiografi hasil pembuangan guttap. Gunakan peeso-reamer
mulai dari ukuran terkecil dan ukur terlebih dahulu sesuai dengan ukuran
guttap yang ingin dibuang kemudian gunakan stopper.
Ukuran ada 6:
Size 1 ∅ 0,7mm
Size 2 ∅ 0,9mm
Size 3 ∅ 1,1 mm
Size 4 ∅ 1,3 mm
Size 5 ∅ 1,5 mm
Size 6 ∅ 1,7 mm
B. Preparasi Saluran Akar
1. Saluran akar dilebarkan dan dibentuk menggunakan peesso-reamer hingga
penampangnya berbentuk oval dengan sumbu panjang dalam arah labiolingual
untuk mencegah rotasi.
2. Diameter saluran akar tidak boleh lebih dari 1/3 ukuran penampang permukaan
akar pada bagian CEJ. Note: diameter preparasi kanal insisivus sentral rahang
atas 1,7 mm. Dalamnya 2/3 panjang akar atau sedikitnya sama dengan panjang
mahkota gigi asli yang diganti.
3. Konfigurasi pasak sejajar karena akan lebih retentif daripada kerucut.
4. Dibuat seat atau dudukan berbentuk shoulder sedalam 0,7-1 mm dengan bentuk
mengikuti keliling akar dengan lebar 1/6 diameter akar, tujuannya untuk
mencegah patahnya inti oleh adanya daya gigit dari gigi lawan.
5. Untuk memeriksa hasil preparasi digunakan santigen yang dipanaskan sampai
lunak kemudian dicetakkan ke dalam preparasi. Jika preparasi sudah memadai,
tahap selanjutnya adalah membuat pola lilin pasak inti.
c. Sebaiknya jaringan gigi pada bagian labial dan lingual jangan dipreparasi
sampai di bawah tepi gusi agar tidak terjadi penutupan pinggiran preparasi
oleh gusi yang dapat mengganggu ketepatan pencetakan. Nanti sebelum
pasak dipasang barulah pinggiran gigi dapat dipreparasi kembali sampai 0,5
mm di bawah permukaan gusi pada bagian labial.
6
Gambar. Pembentukan pola lilin untuk pasak/inti.
7
(a) (b) (c) (d) (e)
Gambar. Pembentukan pola lilin untuk pasak inti dengan metode langsung. a)
Pengisian saluran akar dengan lilin inlay. b) Penekanan/pemadatan lilin dengan alat.
c) Pola pasak dengan kawat paper-clip. d) Pembentukan inti dilihat dari labial. e)
Pembentukan inti dilihat dari proksimal.
F. Pengecoran Pasak
Tahap kerja pengecoran logam terdiri dari :
1. Pemasangan saluran cor (sprue) pada pola lilin
Kawat yang dipakai untuk membuat pola lilin dapat berfungsi sebagai sprue.
Untuk mencegah terjadinya porositas pengisutan (shrinkage porosity) pada sprue
ditambahkan reservoir.
2. Pemendaman (investing)
Sebelum pemendaman dilakukan, terlebih dahulu dibuat pembentuk kawah
(crucible form) dari lilin pada sebuah tabung casting ring. Kawah pengecoran
dengan slinger sebaiknya dibuat dangkal, yaitu kerucut kawah yang bersudut ±120º,
sedangkan jika pengecoran dilakukan dengan mesin sentrifugal harus dibentuk lebih
curam yaitu 80º- 90º. Pola lilin harus dibersihkan terlebih dahulu menggunakan
kuas dan air sabun atau dengan alkohol untuk menghilangkan tegangan permukaan.
Adukan bahan pendam diulaskan secara tipis pada permukaan pola lilin sampai
semua lilin diliputi oleh adukan semen. Pola lilin yang telah terulas dimasukkan ke
dalam tabung cor. Kemudian, tabung cor diletakkan pada pembentuk kawah lalu
diisi dengan bahan pendam.
3. Pembakaran (burning out)
4. Pengecoran (casting)
8
5. Penyelesaian (finishing)
Pada tahap ini, hasil cor tidak perlu dipoles karena permukaan yang kasar
menjadi tempat retensi antara semen dengan permukaan pasak.
G. Pemasangan Pasak
1. Pasak dicoba dimasukkan ke dalam saluran akar. Jika terdapat kelebihan logam
seperti bintil logam yang dapat menghalangi arah masuk atau insersi, maka
kelebihan logam tersebut dipotong/dibuang.
2. Inti tidak boleh tergigit gigi antagonis. Khusus untuk koreksi posisi gigi, inti dapat
dibengkokkan sesuai dengan maksud koreksi maksimal 30°.
3. Pada pasak terlebih dahulu dibuat alur lolos (escape vent) sebagai tempat mengalirnya
semen dengan mudah untuk menghilangkan adanya tekanan balik dari pasak pada
saat penyemenan. Tekanan balik ini akan menyulitkan pengepasan pasak.
4. Untuk melekatkan pasak dalam saluran akar, digunakan adukan semen yang agak
encer � dimasukkan ke saluran akar menggunakan sonde atau reamer.
5. Pasak juga dilumuri dengan adukan semen tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
saluran akar dan dipertahankan kedudukan yang semestinya sampai semen
mengeras. Untuk memudahkan pekerjaan, kelebihan semen dibuang sebelum semen
mengeras.
9
H. Pembuatan Mahkota
Prosedur pembuatan mahkota pasak sama dengan pembuatan mahkota jaket
Tabel 1. Perbedaan mahkota jaket akrilik dan porselen
Akrilik Porselen
Indikasi Untuk mahkota jaket sementara Untuk mahkota jaket
Untuk semua gigi anterior atas permanen
dan bawah Khusus untuk gigi
insisivus sentralis atas
(ideal)
Kontra- Gigi yang kecil Gigi anterior bawah
indikasi Gigi crowded
Gigitan edge to edge
Deep overbite
Pundak Boleh penuh, sebagian, tanpa Harus pundak penuh dengan
pundak tipe square sudut 90°
Akhiran Preparasi
Desain cavosurface margin: (a). Knife-edge, (b). Chamfer, (c). Shoulder, (d). Bevel shoulder
11
I. Teknik Pencetakan
Teknik Pencetakan ada 2 cara yaitu one step dan two step .
Teknik pencetakan One step :
3. Bahan wash kemudian ditempatkan di atas sendok cetak yang telah diisi dengan
bahan putty.
4. Dilakukan pencetakan. Teknik ini merupakan teknik yang paling sederhana dan
paling sering digunakan. Metode ini dapat mengurangi waktu prosedur pencetakan.
Keuntungan lain dari teknik ini adalah lebih menghemat material yang digunakan.
Bahan wash ditempatkan di atas sendok cetak yang telah diisi denganbahan putty, dan
kemudian dilakukan pencetakan
3. Berikan alas plastik di atas seluruh lengkung gigi yang berfungsi sebagai spacer.
Masukan putty ke dalam sendok cetak, tempatkan pada posisinya dalam mulut.
Tahan hingga mengeras,sedikit perubahan bentuk tidaklah penting apabila
12
dipergunakan spacer.
6. Tempatkan kembali sendok cetak ke dalam mulut. Gunakan tekanan jari yang
ringan. Tahan himgga mengeras. Lepaskan sendok cetak, kemudian dilakukan
pengecoran untuk mendapatkan model kerja.
13
Untuk pemeriksaan daerah titik kontak digunakan dental floss. Daerah titik kontak
harus dapat dilalui oleh dental floss ini.
Palembang,
Disetujui oleh
Pembimbing Konservasi Gigi
14
DAFTAR PUSTAKA
15