Anda di halaman 1dari 11

SMK Negeri 1 Purwoasri Teknik Pemesinan

Deviding Head ( Kepala Pembagi)

Kepala pembagi merupakan satu dari alat bantu yang penting dalam proses frais.
Alat ini digunakan untuk membagi lingkaran atau keliling benda kerja menjadi bagian yang
sama, seperti pada pembuatan roda gigi, segi empat, segienam, segidelapan dan lainnya.
Alat ini dapat pula digunakan untuk memutar benda kerja dengan perbandingan
relatif terhadap meja seperti pada pembuatan helik dan pereameran.
Kepala pembagi terdiri dari roda gigi cacing dengan jumlah gigi 40 yang di pasang
pada spindel kepala pembagi. Hal ini berarti bahwa perbandingan putaran kepala pembagi
dan benda kerja berbanding 40.

a). Fungsi Kepala Pembagi


Kepala pembagi berfungsi untuk membagi keliling benda kerja menjadi bagian yang
sama besar.
Misalkan proses pengefraisan Roda gigi dengan cara menyayat benda kerja, membuat alur-alur
pada keliling benda kerja dengan jarak dan bentuk tertentu sehingga membentuk roda gigi. Jarak
dari alur satu ke alur lainnya harus sama. Oleh karena itu pada pembuatan roda gigi dengan mesin
frais diperlukan alat pembagi keliling benda kerja yang disebut kepala pembagi.

b). Macam –macam Kepala Pembagi


Kepala pembagi terdiri atas:
 kepala pembagi dengan pelat pembagi
 kepala pembagi dengan penggerak roda gigi cacing dan ulir cacing
 kepala pembagi dengan roda gigi cacing dan poros cacing yang dilengkapi
dengan piring pembagi
 kepala pembagi universal
 kepala pembagi dengan kelengkapan optic

Teknik Pemesinan Frais / kelas XI Halaman 1


SMK Negeri 1 Purwoasri Teknik Pemesinan

(1). Kepala pembagi dengan pelat pembagi

Gambar 2.73. Kepala pembagi dengan pelat pembagi


Keterangan gambar:
1. handel/pengunci
2. mur penyetel
3. handel pemutar porors
4. pelat pembagi dengan 12 bagian
5. pelat penutup/pelindung untuk melindungi pelat dari kotoran dan tatal
6. body (rumah kepla pembagi)
7. pelat pembawa
8. center poros kepala pembagi
9. center kepala lepas
10. alur lubang senter
11. baut pengunci senter kepala lepas
12. center kepala lepas
Pembagian menggunakan kepala pembagi terbatas pada pembagian 2, 3, 4,
6, dan 12 bagian saja

(2). Kepala pembagi dengan penggerak roda cacing dan ulir cacing
Pembagian dengan kepala pembagi yang digerakkan oleh roda gigi cacing
dan ulir cacing yang dilengkapi dengan lubang-lubang, akan lebih banyak jika
dibandingkan dengan pembagian yang menggunakan pelat pembagi.
Lubang yang terdapat pada roda gigi cacing yaitu 16, 42, dan 60
lubang sehingga pembagian kelilingnya dapat dilakukan sebagai berikut :
 pada lingkaran yang berjumlah 156 dapat membagi keliling 2,4,8. dan 16
bagian
 pada lingkaran yang berjumlah 42 dapat membagi keliling sebanyak
2,3,6,7,1`4,21, dan 42 bagian
 pada lingkaran yang berjumlah 60 lubang dapat membagi keliling sebanyak

Teknik Pemesinan Frais / kelas XI Halaman 2


SMK Negeri 1 Purwoasri Teknik Pemesinan

2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 14, 15, 16, 20, 21, 30, 42 dan 60 bagian.

Kepala pembagi dengan penggerak roda gigi cacing dan ulir cacing dapat dilihat pada
Gambar :

Gambar 2.74. Kepala pembagi dengan penggerak roda cacing dan ulir cacing

Keterangan :
1. mur dan baut pengunci
2. pen penyetel
3. roda gigi cacing yang berlubang
4. engkol pemutar
5. pengunci poros pembagi
6. celah pada bodi (untuk menjepit poros)
(3). Kepala pembagi dengan roda gigi cacing yang dilengkapi dengan piring
pembagi
Roda gigi cacing dan ulir cacing mempunyai perbandingan putaran
40:1. artinya jika engkol diputar 40 putaran maka roda gigi cacing baru berputatr satu
putaran sehinggga untuk pembagian keliling z bagian diperlukan putaran engkol
sebanyak n putaran yang dapat dihitung dengan persamaan:

N =
putaran
engkol
Z = jumlah pembagian yang diperlukan
40 = angka perbandingan transmisi

Teknik Pemesinan Frais / kelas XI Halaman 3


SMK Negeri 1 Purwoasri Teknik Pemesinan

Gambar 2.75. Kepala pembagi dengan roda gigi cacing yang dilengkapi
dengan piring pembagi
(4). Kepala Pembagi Universal
Pada kepala pembagi universal poros pembagi dapat disetel secara
horizontal, vertical atau miring. Sehingga dengan kepala pembagi universal kita dapat
membuat roda gigi bentuk miring (helik), roda gigi kerucut (payung), maupun
roda gigi cacing.
Kepala pembagi terdiri dari roda gigi cacing dengan jumlah gigi 40 yang
di pasang pada spindel kepala pembagi. Hal ini berarti bahwa perbandingan putaran
antar kepala pembagi dan benda kerja berbanding 40.
Prinsip kerja dari kepala pembagi dapat disajikan dalam Gambar...
sebagai berikut:

Gambar 2.76. Kepala Pembagi Universal Gambar 2.77. Prinsip Kerja Kepala
Pembagi

Pada poros pembagi a dipasang roda cacing (roda ulir) b. Pada roda cacing
ini bekerja sebuah cacing (ulir) c, yang dapat diputar dengan bantuan engkol f. Pena
penusuk dari engkol itu dapat disetel ke dalam. Dengan demikian berbagai
lingkaran lubang dari piringan pembagi d dapat dipakai Piringan pembagi yang dapat
ditukar-tukar dan diputar terhadap poros cacing dapat dipasangkan pada rangka
kepala pembagi dengan bantuan e. Untuk mempermudah supaya setiap kali tidak
perlu melakukan perhitungan berapa bagian dan harus berhenti di mana, maka
Teknik Pemesinan Frais / kelas XI Halaman 4
SMK Negeri 1 Purwoasri Teknik Pemesinan

dipasang sebuah gunting dengan kaki-kaki h yang dapat disetel. Bagian depan dari
poros pembagi dilengkapi dengan ulir sekerup untuk pemasangan piring pembagi bila
diperlukan.
Sehubungan dengan kemungkinan adanya kelonggaran antara cacing dan
roda cacing engkol harus selalu diputar ke arah yang sama sehingga engkol
tidak diperbolehkan diputar kembali saat pembagian. Bila engkol diputar terlalu jauh
maka ia harus diputarkan kembali sebesar lebih kurang ½ putaran sebelum dapat
dilakukan lagi menurut arah yang benar.

(5). Kepala pembagi dengan kelengkapan optic


Kepala pembagi dengan kelengkapan optic digunakan untuk
pembagian yang sangat teliti. Pembagian dapat kita gunakan persamaan:

Keterangan:
a = besarnya sudut putaran engkol
Z = jumlah pembagian

Gambar 2.78. Kepala pembagi dengan kelengkapan optic

c).Piring Pembagi
Piring pembagi mempunyai lubang-lubang yang dilengkapi dengan gunting
pembatas.lubang-lubang. Pada piring pembagi tersebut terdapat lingkaran-lingkaran yang
mempunyai jumlah lubang tertentu

Tabel 2.6. Jumlah lubang pada piring pembagi

Teknik Pemesinan Frais / kelas XI Halaman 5


SMK Negeri 1 Purwoasri Teknik Pemesinan

Gambar 2.79. Piring Pembagi

Teknik Pemesinan Frais / kelas XI Halaman 6


SMK Negeri 1 Purwoasri Teknik Pemesinan

Di dalam mesin frais atau milling machine, selain mengerjakan pekerjaan-


pekerjaan pengefraisan rata, menyudut, membelok, mengatur dsb, dapat pula
mengerjakan benda kerja yang berbidang-bidang atau bersudut-sudut. Yang
dimaksud benda kerja yang berbidang-bidang ialah benda kerja yang mempunyai
beberapa bidang atau sudut atau alur beraturan misalnya segi banyak beraturan,
batang beralur, roda gigi, roda gigi cacing, dan sebagainya.
Untuk dapat mengerjakan benda-benda kerja tersebut di atas, mesin frais
dilengkapi dengan kepala pembagi dan kelengkapannya. Kepala pembagi ini
berfungsi untuk membuat pembagian atau mengerjakan benda kerja yang
berbidang-bidang tadi dalam sekali pencekaman.
Dalam pelaksanaannya, operasi tersebut di atas ada lima (lima) cara, yang
merupakan tingkatan cara pengerjaan, yaitu:
a. Pembagian langsung (direct indexing)
b. Pembagian sederhana (simple indexing)
c. Pembagian sudut (angel indexing)
d. Pembagian differensial (differential indexing)
e. Pembagian sudut differensial (differential angel indexing)
Dari kelima cara tersebut, merupakan tingkatan-tingkatan cara pengerjaan,
artinya cara yang kedua lebih sulit/rumit dari pada cara yang pertama, cara yang
ketiga adalah cara yang lebih sulit/rumit dari cara yang kedua, demikian pula cara
keempat adalah cara yang lebih dari pada cara ketiga.Cara kelima adalah cara yang
paling sulit/rumit dan digunakan apabila keempat cara yang lainnya tidak dapat
dilaksanakan.

2. Pembagian Langsung
Yang dimaksud dengan pembagian langsung adalah, cara mengerjakan
benda kerja dibagi menjadi berbidang-bidang dengan cara pembagian langsung, yang
dilakukan dengan memutar spindel kepala pembagi yang mengacu pada alur-
alur/lubang-lubang pelat pembagi.
Kepala pembagi langsung, pada umumnya dilengkapi beberapa pelat/piring
pembagi yang beralur V atau berlubang-lubang yang dapat diganti dan dipasang
langsung pada spindel.Dibawah diperlihatkan kepala pembagi langsung dengan alur
V (Gambar 4.38).

Teknik Pemesinan Frais / kelas XI Halaman 7


SMK Negeri 1 Purwoasri Teknik Pemesinan

Gambar 2.80. Kepala pembagi langsung.

Pelat/piring pembagi dengan alur V pada umumnya memilki jumlah alur yang
genap, diantaranya ada yang beralur 24 dan 60.

Gambar 2.81. Pelat/piring pembagi dengan alur V

Untuk pelat pembagi beralur 24 dapat dipergunakan untuk pembagian: 2, 3,


4, 6, 12,dan 24. Untuk mempermudah menempatkan posisi yang baru, pada
umumnya pelat pembagi mempunyai angka jumlah pembagian yang dapat dibuat.
Rumus untuk pembagian langsung adalah:

Teknik Pemesinan Frais / kelas XI Halaman 8


SMK Negeri 1 Purwoasri Teknik Pemesinan

Sedangakan pelat pembagi dengan lubang-lubang, mempunyai satu


lingkaran lubang dan terdapat pula angka-angka yang menyatakan nomor lubang itu.
Cara kerjanya sama dengan plat pembagi beralur V, hanya saja fungsi pengunci
indeks diganti dengan pen indeks.

Contoh:
Sebuah benda kerja bulat akan dibuat menjadi 8 (delapan) bidang segi beraturan,
dengan kepala pembagi langsung yang pelat pembaginya mempunyai alur 24. Hitung
agar supaya mendapatkan pembagian yang sama.

Jawab:

Jadi untuk mengerjakan setiap bidang, maka spindel kepala pembagi (benda
kerja) diputar sebanyak 3 alur, dan pengunci indeks dimasukkan pada alur keempat
bila dihitung dari tempat semula.Atau sebaiknya, pengunci indeks ditempatkan pada
angka yang sesuai dengan pembagian yang dikehendaki.

3. Pembagian Sederhana
Melakukan pembagian dengan kepala pembagi langsung, jumlah pembagian
dan sudut putarnya sangat terbatas. Untuk jumlah pembagian dan sudut putar
banyak, digunakan kepala pembagi universal (Gambar 2.83).

Gambar 2.82. Kepala pembagi universal

Teknik Pemesinan Frais / kelas XI Halaman 9


SMK Negeri 1 Purwoasri Teknik Pemesinan

Kepala pembagi jenis ini terdiri dari dua bagian utama yaitu, roda gigi cacing
dan ulir cacing.Perbandingan antara jumlah gigi cacing dengan ulir cacing disebut
ratio.Ratio kepala pembagi pada umumnya 1:40 dan 1:60, akan tetapi yang paling
banyak digunakan adalah yang rationya 1 : 40. Artinya, satu putaran roda gigi cacing
memerlukan 40 putaran ulir cacing.
Dalam pelaksanaannya untuk membuat segi-segi nberaturan, kepala
pembagi universal dapat digunakan untuk pembagian langsung.Namun apabila
pembagian tidak dapat dilakukan dengan system pembagian langsung,
pembagiannya dapat dilakukan menggunakan bantuan pelat/piring pembagi
(Indexsing plate) (Gambar 2.84), yang diputar dengan engkol kepala pembagi(Indexs
Crank) dan dibatasi dengan lengan/gunting penepat.

Gambar 2.83. Pelat/piring pembagi

Fungsi dari indexsing plate ini adalah untuk menempatkan pemu-


taran/pembagian benda kerja yang diinginkan. Dengan lubang-lubang yang ada pada
indeksing plate itulah dapat menempatkan pembagian benda kerja sesuai dengan
yang diinginkan. Dengan demikian, semakin banyak lingkaran lubang yang ada,
makin banyak pula kemungkinan benda kerja dapat membuat segi nberaturan lebih
banyak. Pembuatan/pembagian benda kerja yang dapat dilaksanakan dengan
lubang-lubang yang ada, inilah yang disebut pembagian sederhana. Sedangkan
engkol pembagi (Indexs Crank) berfungsi untuk memutar batang ulir cacing. Lengan
penempat gunanya untuk menempatkan pen indeks. Pada beberapa kepala pembagi,
ulir cacing dapat diputar lepas dari roda gigi cacing.
Kepala pembagi universal biasanya dilengkapi dengan 3 buah pelat
pembagi, tetapi ada juga yang hanya mempunyai 2 buah. Jumlah lubang setiap

Teknik Pemesinan Frais / kelas XI Halaman 10


SMK Negeri 1 Purwoasri Teknik Pemesinan
lingkaran harus dipilih untuk pembagian yang mungkin dibuat dalam hubungannya dengan
ulir cacing pada kepala pembagi.

Teknik Pemesinan Frais / kelas XI Halaman 11

Anda mungkin juga menyukai