Mesin bubut merupakan salah satu mesin perkakas yang secara umum
memproduksi benda berbentuk selindris. Jenis yang paling tua dan umum adalah pembubut
yang menghasilkan serpihan dengan memutar benda kerja terhadap pahat bermata tunggal.
Benda kerja dapat dipasang diantara kedua senter, chuck, lathe dog dan collet. Meskipun
mesin bubut secara umum digunakan untuk menghasikan produk yang berbentuk selindris,
dapat juga digunakan untuk membubut mendatar (facing) , mengebor, membubut bentuk
Jenis mesin bubut yang paling penting dan serba guna dalam membuat segala sesuatu
yang dapat dikerjakan dengan menggunakan mesin bubut adalah Jenis mesin bubut poros
luncur dan poros ulir. Spsifikasi terpenting dari mesin jenis ini adalah :
1
Di bawah ini adalah data teknik mesin bubut yang sering disebutkan :
Technical Data
I CAPACITY
Height of Centres mm 165
Distance between Centres mm 1000
Swing Over Bed mm 330
Swing Over Carriage / Cross Slide mm 210
II SPINDLE
Spindle Nose A2 – 4
Spindle Bore Mm 40
Spindle Bore Taper MT 5
Spindle Speed Range Rpm 25 – 1800
Spindle Power Kw 22
III AXES
Cross Slide Traverse mm 210
Top Slide Traverse mm 96
IV TAILSTOCK
Quill Diameter Mm 50
Quill Taper Mt 3
V Machine Weight Kg 850
a. Bagian mekanis
b. Bagian hidrolis (Pompa pendingin/Coolant)
c. Bagian Elektris (Saklar, Motor, Kabel, Kontaktor dsb)
2
3. Eratan perkakas
4. Kelengkapan pengalihan gerak laju
5. Kepala lepas
Kepala tetap berfungsi untuk menyangga spindle utama (main spindle) alat
putaran motor, di dalam kepala tetap pun terdapat roda – roda gigi tingkat kecepatan
yang dapat memungkinkan terjadinya perubahan jumlah putaran spindle utama tiap
menitnya (rpm) . Di dalam kepala tetap juga terdapat roda gigi pengganti yang
merupakan yang merupakan bagian yang penting dalam menjalankan fungsi otomatis
dan pembutan ulir. Demikian juga gerakan otomatis mesin yang disalurkan
sebagai daya sayat pada benda kerja. Selain itu spindle utama juga dibebani oleh
lenturan sebagai akibat dari gaya tarik sabuk, gaya tekan roda gigi dan juga gaya
tekan yang timbul sebagai akibat penyayatan kearah spindle utama atau gaya
tarik sebagai akibat penyayatan kearah kepala lepas. Bagian depan dari spindle
3
Gambar 2. Cakra
a. Dengan ulir, 1…. Flens , 2… Badan, 3…Selinder penyenter, 4…Sumbat pengepas, 5…Pena
penjamin
b. Dengan kerucut penyenter dan flens
c. Dengan kerucut penyenter dan cakram bayonet, 1… Kerucut pelubang, 2…Spindel kerja, 3…
Cakram bayonet, 4…Flens antara, 5…Sekrup tanam, 6… Lubang pelolos
d. Dengan kerucut penyenter dan pemegang sekrup tanam
Pada setiap mesin bubut masa kini memiliki konstruksi yang berlainan.
Hal ini bergantung pada produsen, tuntutan dan kapasitas mesin. Penyetelan
jumlah putaran per menitnya (rpm) dapat dilakukan hanya dengan memutar atau
(Gambar 3.)
Engkol pengatur
4
Putaran spindel
Gambar 3. Kepala tetap mesin bubut (Foto bengkel mesin perkakas BLKI Singosari – Malang )
Keuntungan dari penggerak ini adalah pengaturan yang mudah dan tanpa
bahaya karena hanya dengan memutar atau menggeserkan engkol. Transmisi daya
dapat terjadi tanpa gelincir . Angka putaran per menitnya tersedia dalam banyak
2. Meja mesin
Meja mesin berfungsi sebagai dudukan dari bagian bagian penting mesin bubut,
seperti ; kepala tetap, support ( eratan ) dan kepala lepas. Suport dan kepalam lepas
dapat bergerak meluncur sepanjang meja mesin. Meja mesin dan rangkanya harus
memungkinkan kedudukan mesin yang kokoh, bebas getar dan dalam posisi yang
benar. Bak penampung serpih yang bersatu dengan rangka memungkinkan dapat
menampung serpih dan jika menggunakan pompa dapat berfungsi sebagai media
sirkulasi pendingin.
5
Meja mesin terbuat dari besi tuang bermutu tinggi. Dengan demikian
diharapkan dapat meredam getaran dan gaya yang timbul selama proses pembubutan
Meja mesin sering terpotong di depan kepala tetap dan diberi rongga ke
bawah karena dengan demikian benda kerja yang diameternya besar dapat
Gambar 5. Meja mesin bubut Maximat V13 (Foto bengkel mesin perkakas BLKI Singosari –
Malang )
6
3. Support
Eratan ini bergerak di atas meja mesin, dan merupakan tempat dudukan roda
gigi dan ulir penggerak eratan. Tempat dudukan tool post . Pembawa pahat.
Pergeseran eratan dapat dilakuakan dengan tangan (manual) maupun otomatis., baik
batang pembawa otomatis mesin bubut sementara poros transporter tidak boleh
berputar. Poros transporter mempunyai ulis dengan bentuk trapezium dan dipakai
hanya untuk membuat ulir. Poros ini digerakan dengan menghubungkan rodagigi tukar
(pengganti)
a. Eratan memanjang
b. Eratan melintang
7
Eratan memanjang otomatis
Terdiri atas porors liuncur . Poros ini merupakan poros licin yang sepanjang
porosnya memiliki alur memanjang. Sebuah roda gigi berputar bersapma poros
dan pada saat yang bersamaan bergeser pada arah memanjang. Pengalihan putaran
dari poros luncur ke roda gigi dilakukan oleh sebuah pegas luncur yang ada pada
roda yang terbetanam kedalam alur. Dengan demikian maka apabila fungsi
hanya dengan memutar roda tangan. Roda tangan ini dihubungkan dengan roda
gigi yang bergerak sepanjang gigi batang ( gigi rack) yang terpasang sepanjang
meja mesin .
terdapat didalam eratan dasar dan tegak lurus terhadap sumbu bubut. Apabila
fungsi penyayatan otomatis melintang diaktifkan maka sistim roda gigi yang
digerakan oleh poros luncur akan menggerakan poros ulir gerakan melintang.
support tidak dapat dilakuakan bersamaan antara eratan memanjang dan eratan
melintang.
8
Gerakan melintang dengan tangan
Pada support terdapat sebuah roda tangan yang terpasag dibagian depan
atas dan dihubungkan dengan poros ulir melintang. Apabila roda tangan ini diputar
Eratan atas hanya dapat digerakan dengan tangan dan dapat diputar
Gambar 7. Eratan atas (foto bengkel mesin perkakas BLKI Singosari Malang)
Pembuatan ulir.
dengan ketelitian yang tinggi dan hanya digunakan untuk membubut ulir. Di dalam
kotak support terdapat sebuah mur belah yang berguna untuk menjalankan dan
arah ulir (ulir kanan / kiri ) dapat disetel hanyan dengan memutar tuas yang ada
otomatis.
9
Gambar 8. Engkol pengatur ulir (foto bengkel mesin perkakas BLKI Singosari Malang)
Feeding atau pemakanan adalah gerakan pahar bubut dalam satu kali putaran
putaran harus dilakukan oleh pemindah yang kaku seperti roda gigi. Perlengkapan
transmisi ini harus memungkinkan penyetelan nilai yang sesuai dengan kebutuhan.
Poros luncur dan poros transporter pada mesin bubut digerakan dari kepala
tetap dengan roda gigi-roda gigi. Rodagigi-roda gigi ini dinamakan roda gigi
10
Gambar 9. Susunan roda gigi pengganti (foto bengkel mesin perkakas BLKI Singosari Malang)
5. Kepala lepas
Kepala lepas berguna untuk menyangga benda kerja yang berbentuk selindris
dan panjang, membuat bentuk tirus yang panjang dan langsing dan juga sebagai
Gambar 10. Kepala lepasmesin bubut Maximat V13 (Foto bengkel mesin perkakas BLKI
Singosari – Malang )
Kepala lepas terdiri atas dua bagian yaitu bagian atasa dan bagian bawah .
Bagian bawah dapat meluncur sepanjang meja mesin dan dapat diikat pada setiap
posisi sepanjang meja mesin. Sedangkan bagian atas kepala bebas dapat digeser tegak
lurus terhadap sumbu mesin dengan mengendorkan dan mengencangkan baut yang
terdapat pada kepala lepas. Dengan demikian ujung senter dapat bergerak pada posisi
11
tegak lurus sumbu mesin. Besarnya pergeseran dapat dibaca dalam satuan mili meter.
Hal ini berguna untuk pembuatan tirus yang panjang dan langsing. Sedangkan benda
berlebihan. Hal ini memberikan beban tambahan pada pahat bubut, yang berakibat
pada pedeknya umur pahat. Umur pahat tersebut dapat ditingkatkan dengan cara
pendingin maka panas yang timbul dapat terserap dan dibawa dalam sirkulasi.
pendingin – pompa)
Pada sebuah mesin bubut, umumnya pompa pendingin ditempatkan pada bak
pendingin yang terletak pada bagian bawah mesin. Dalam sirkulasi pendingin ini
terdapat dua bagian utama yaitu bagian tekan yang mengalirkan pendingin dari
pompa menuju pahat Dan bagian hisap yang mengalirkan pendingin dari bak
sebaga berikut :
c. Mempunyai sifat kimia yang netral terhadap benda kerja dan mesin
12
Media pendingin yang digunakan dapat dibedakan menurut sumbernya yaitu :
perubahan kimia .
c. Minyak mineral murni ; Terbuat dari 100% minyak mineral. Jenis ini
d. Media pendingin yang dapat dicampur dengan air ; Jenis ini digunakan jika
Media pendingin ini diperoleh dengan melarutkan jenis minyak bor (bor
oli) kedalam air. Oli bor yang larut dalam air membentuk butiran – butiran
yang sangat kecil dan merupakan sebuah campuran yang disebut dengan
7. Kelistrikan
Motor listrik merupakan penggerak utama dari mesin. Umumnya dalam sebuah
mesin bubut terdapat dua buah motor yaitu Main motor atau motor utama yang
merupakan penggerak utama dari mesin . Dan motor yang menjalankan pompa
pendingin.
perubahan arah putaran ( CW dan CCW), Mudah dimatikan dalam keadaan darurat,
13
Dapat menjalankan berbagai fasilitas pendukung operasi seperti ; lampu penerangan,
kadang diatas meja mesin dapat ditempatkan mesin frais atau diatas support dapat
ditempatkan mesin gerinda . Untuk itu maka system kelistrikan perlu mempersiapkan
terminal yang dapat menjalankan peralatan mesin tambahan seperti tersebut diatas.
Gambar 11. Kotak kelistrikan beserta rangkaiannya . (foto bengkel mesin perkakas BLKI
Singosari Malang)
Disamping bagian bagian utama , sebuah mesin bubut juga dilangkapi dengan
barbagai peralatan tambahan yang juga cukup penting dalam pengoperasian mesin.
14
a. Alat pencekam benda kerja
1. Chuck Mesin
Terdiri dari badan chuck, rahang, baut pengunci serta kunci pengencang
rahang. Sebuah chuck dibuat dengan rahang 3, 4 atau lebih terutama untuk
bersamaan bila salah satu kuncinya diputar atau biasa juga disebut
dengan chuck consentris. Jenis chuck ini ada yang mempunyai 3 rahang
dan ada yang 4 rahang. Rahang tiga dapat digunakan untuk mencekam
benda silindris, segitiga sama kaki dan segi enam. Sedang chuk rahang 4
Gambar 12. Chuck universal rahang 3 & bentuk benda yang dapat dicekam
15
Gambar 13. Chuck universal rahang 4 & bentuk benda yang dapat dicekam
proses pencekaman.
Gambar 14. Chuck independen rahang 4 & bentuk benda yang dapat dicekam
Pelat pembawa dan lathe dog hanya digunakan jika membubut antara dua
senter. Lathe dog sebagai pemegang benda kerja sedangkan plat berfungsi
16
Gambar 15. Pelat pembawa dan lathe dog
3. Collet
diameter yang sangat terbatas, telah ditentukan dan relative kecil. Collet
lobangnya . Bila baut pengencang diputar maka rahang collet akan menutup
akibat tekanan permukaan sarung tirus. Dengan demikian benda kerja akan
Gambar.16. collet
4. Face Plate
benda kerja digunakan klem tambahan dari luar . Benda kerja diletakan
pada permukaan face plate dan dijepit dengan klem yang langsung
17
diikat pada face plate. Face plate ini digunakan untuk mencekam
b. Kaca Mata
Kaca mata berfungsi untum menyangga benda kerja yang panjang, terutama
yang berdiameter kecil agar tidak terjadi deformasi selama proses pemotongan
berlangsung. Dilihat dari segi pemasangannya , kaca mata terdiri dari dua
jenis yakni
- Kaca mata jalan ; jenis kaca mata ini dipasang di atas eratan sehingga
18
- Kaca mata tetap ; jenis kaca mata ini di pasang diatas meja mesin,
Senter mesin bubut berguna untuk menumpu benda kerja . Terbagi atas dua
yaitu :
- Seter tetap ; Ujungnya tidak berputar sehingga benda kerja hanya meluncur
benda kerja.
19
Gambar 21. senter putar
d. Chuck Bor
Chuck bor ini digunakan untuk mencekam mata bor yang di pasang pada
kepala lepas mesin bubut. Dapat digerakan maju atau mundur dengan jalan memutar
BAB II
Pengadaan mesin bubut sangat membutuhkan biaya karena konstruksi mesin yang
rumit dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Semua bagian yang bergerak akan mengalami
keausan.
Agar selama proses pembubutan tidak terjadi kerusakan dan juga tingkat keausan
20
sampai diabaikan. Setiap perusahaan pembuat mesin selalu melengkapi mesin dengan buku
petunjuk pengoperasian (manual book). Hal ini dimaksu agar pemakai (operator) dapat
memahami aturan pengoperasian untuk dapat menjalankan mesin dengan benar sehingga
dapat menghindari kerusakan dan sekaligus dapat melakukan perawatan dan pemeliharaan
Dibawah ini disebutkan aturan – aturan umum untuk perawatan dan perbaikan mesin
bubut.
dan tanpa keraguan bagian dan fungsi segala macam unsure pelayanan.
apapun
diperbolehkan pada saat mesin diam atau berjalan tanpa beban atau dengan
beban.
jadwal pelumasan mesin. Bahan pelumas harus sesuai dengan ketentuan dan
jumlah tertentu.
sedemikian rupa sehingga mesin tidak mendapat beban yang berlenihan. Namun
21
m. Peralatan dan perkakas tidak boleh berserakan diatas mesin,
sehingga tidak terseret oleh bagian yang bergerak, dan juga tidak boleh
diletakan ditempat yang licin seperti meja mesin agar tidak tegelincir.
Jika kelonggaran terlalu besar maka harus disetel kembali sesuai dengan standar
pengoperasian mesin.
pengoperasian.
harus dibersihkan dengan cairan pembersih. Setelah itu dikeringkan dan diberi
kesalahan operator.
22
c. Benda kerja dan perkakas penjepit yang sedang bergerak tidak boleh disentuh
dengan tangan.
d. Benda kerja dan perkaks potong harus dijepit dengan erat. Harus dipastikan
h. Perlengkapan pelinding hanya boleh disingkirkan pada saan mesin berhenti, dan
i. Pakayan kerja harus pas badan , terutama lengan baju. Kalung,cincin dan jam
j. Jika terjadi kecelakaan yang mengakibatkan luka sekecil apaun harus tetap
l. Tidak boleh melakukan pekerjaan reparasi pada saat mesin sedang berjalan.
BAB III
23
Hal penting yang harus dipertimbangan dalam memproduksi suatu benda kerja
maupun suku cadang adalah bahwa proses harus berlangsung secara efisien dan dapat
menghasilkan produk yang berkualitas, tepat waktu dengan jumlah yang ditentukan. Dalam
Dalam proses pemesinan, penyayatan benda kerja akan berlangsung bila terjadi
geseran pada benda kerja oleh pahat bubut. Geseran ini menimbulkan gesekan antara
pahat dan permikaan benda kerja. Sehingga dengan demikian pemotongan hanya dapat
terjadi jika gaya geser dan gaya gesek yang terjadi lebih kecil dari gaya yang diberikan
oleh pahat potong. Prinsip terjadinya pemotongan dapat dilihat pada gambar dibawah ini
24
- Gaya yang timbul akan semakin besar bila feeding diperbesar
- Gaya yang timbul akan semakin besar bila kedalaman potong diperbesar
- Gaya yang timbul akan semakin besar bila ukuran chip semakin besar
- Gaya potong akan berkurang jika sudut rack belakang pahat dibuat lebih besar
- Gaya aksial akan berkurang bila ujung alat potong dubuat radius
B. Pahat Potong
Mesin perkakas tidak akan ada manfaatnya jika tidak dilengkapi dengan pahat
potong. Dalam proses pemesinan diharapkan untuk menggunakan alat potong yang
sesuai dengan bahan yang dipotong agar proses dapat berlangsung secara efisien dan
ekonomis. Alat potong yang digunakan untuk proses pemotongan harus bersifat keras,
dimana kekerasannya harus melebihi bahan yang akan dipotong, kuat, tahan terhadap
suhu tinggi, tidak mudah aus akibat gesekan dan bebas getar.
Agar didapat alat potong yang sesuai dengan syarat diatas, maka dalam
mempersiapkan sebuah alat potong perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :
dipotong.
25
Alat potong dibuat dengan bermacam – macam type yang dapat ditinjau dari
segi pemasangan, arah pemotongan maupun fungsi alat potong itu sendiri.
- Solid tool ; mata potong dan gagang pahat jenis pahat ini
- Tool bits & inserted blade ; Mata potong diikatkan pada gagang
potong dari pahat jenis ini dapat dilepas dan dipasang kembali
dngan mudah.
permanent.
ke kiri
kanan
- Pahat alur
- Pahat ulir
- Pahat bentuk
- Boring tools
26
Gambar 24. Berbagaia jenis pahat bubut
1…Pahat kasar tekuk kanan ; 2…Pahar kasar lurus kanan ; 3…Pahat kasar lurus kiri ; 4…Pahar kasar
samping kanan ; 5…Pahat facing samping kanan ; 6…7…Pahat finishing lancip ; 8…Pahat finishing
lebar ; 9…Pahat samping kanan ; 10…Pahat samping kiri ; 11…Pahat alur ; 12…Pahat ulir ; 13…Pahat
potong ; 14…Pahat bentuk ; 15…Pahat bubut dalam ; 16…Pahat bubut dalam ; 17…18…Pahat alur
dalam ; 19…Pahat ulir dalam
Syarat utama yang harus dipenuhi oleh sebuah alat potong adalah : alat potong
harus bersifat keras, kuat, liat, tahan panas, tidak mudah aus serta memiliki koefisien
gesek yang kecil. Alat potong yang memenuhi syarat terbuat dari :
Baja carbon tinggi adalah salah satu bahan alat potong . Bahan ini
mengandung 0,8 s/d 1,2 % unsure carbon. Sebelum digunakan bahan ini
tepat. Baja carbon tinggi rapuh pada tingkat kekerasan yang maksimal dan
akan kehilangan kekerasan pada suhu diatas 300° c Bahan ini hanya digunakan
27
untuk alat potong yang sederhana , dengan bahan yang dipotong relative lebih
lunak.
Merupakan baja paduan yang cukup keras dan tahan terhadap suhu sampai
1% Vanadium .
Bahan jenis ini mengandung unsure utama Molibdenum 6%, Tungsten 1%,
Super HSS
jenis ini relative lebih mahal dan hanya digunakan untuk pemotongan
- Cemented Carbide
yang memiliki koefisien gesek yang kecil, tahan terhadap gesekan serta keras,
akan tetapi bersifat rapuh. Tahan terhadap suhu sampai 1200°c. Memiliki
28
kecepatan potong yang tinggi dan dapat mencapai 4 x kecepatan potong HSS.
Pada umumnya bahan ini dilapisi dengan bahan titanium carbide , Aluminium
Oksida atau Titanium Nitrida yang berfungsi untuk mengurangi panas selama
- Ceramic
Magnesium atau Chrom Oksida. Semua bahan dipress menjadi bentuk tertentu.
Bahan ini tahan terhadap tekanan , memiliki kecepatan potong yang tinggi
tetapi rapuh.
- Diamond (Intan)
Intan memiliki kekerasan yang cukup tinggi. Pahat ini umumnya digunakan
Perlunya perlakuan panas dilakukan adalah untuk mengurangi perubahan bentuk pada
saat dikerjakan atau setelah dikerjakan atau hasil suatu konstruksi, merubah sifat-sifat
Sebelum benda dikerjakan dilakukan perlakuan panas maka disebut perlakuan panas
Penormalan (Normalizing)
Pelunakan (Anneling)
29
Temper (Temperring)
geometris sudut pahat itu sendiri. Besarnya sudut pengasahan pahat tergantung
pada material yang akan dipotong, bahan pahat dan jenis pahat. Sisi-sisi alat
potong diasah menyudut sehingga berbentuk menyerupai baji. Hal ini bertujuan
mencegah terjadinya panas yang berlebihan pada pahat dan benda kerja.
Tabel dibawah ini menunjukan sudut pengesahan alat potong HSS untuk berbagai
jenis bahan.
4 Cast Iron 10 12 8 8
30
5 Alluminium 12 15 8 8
6 Brass 10 0 8 8
7 Monel 15 14 12 12
8 Plastic 12 0 8 8
9 Fiber 15 0 12 12
Tabel 1. Sudut pengesahan alat potong HSS untuk berbagai jenis bahan.
4. Kecepatan Potong
Kecepatan potong yaitu jarak yang ditempuh oleh titik – titik pada
Vc = π D N …………………………… m / menit
1000
Dimana :
Vc = Kecepatan potong …… m / menit
D = Diameter benda kerja …… mm
N = Putaran ………………. RPM
31
Atau
Vc = π D N …………………………… ft / menit
12
Dimana :
Vc = Kecepatan potong …… ft / menit
D = Diameter benda kerja …… in
N = Putaran ………………. RPM
menggunakan rumus diatas adalah putaran benda kerja tiap menitnya (rpm).
bahan yang dipotong. Untuk itu nilai dari kecepatan potong dapat dilihat dalam
KECEPATAN POTONG
MATERIAL m / menit
HSS CARBIDE ULIR
Baja Perkakas 25 – 30 70 – 90 6 – 10
Besi Tuang 21 – 26 25 – 60 6 – 10
Bronz 30 – 35 90 – 150 6 – 10
Aluminium 90 - 96 60 - 90 16 - 20
5. Feeding
32
Feeding adalah kecepatan gerak pemakanan pahat potong mendekati
benda kerja yang diukur dalam inchi per menit atau mm per menit. Secara
sederhana feeding dapat digambarkan sebagai tebal tatalan yang dihasilkan setiap
= fp x N ……………. mm / menit
Dimana fp adalah feeding per putaran yang mana dapat disetel dan
Dibawah ini adalah table feeding dengan menggunakan alat potong HSS.
HSS ULIR
semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Untuk itu perlu diupayakan agar
33
waktu pengerjaan perlu ditekan seminimal mungkin. Suatau rencana kerja
waktu pemotongan, waktu pemakaian mesin tidak langsung serta waktu yang
terbuang.
- Waktu pemasangan
kerja dan pahat potong serta pengembalian alat ke tempat kerja semula.
- Waktu pemotongan
Adalah waktu kerja mesin sampai selesai sesuai dengan perintah kerja.
Yaitu waktu yang terpakai secara tidak langsung selama operasi, antara lain
- Waktu terbuang
Waktu kerja mesin bubut sangat tergantung pada panjang bubutan dan
34
Feeding per menit
Dimana :
put = 0,75 mm
35
Penyelesaian :
L = 490 + 5 + 5 = 500
N = Vc x 1000
πx D
= 25.000
3,14 x 80
= 100 rpm
T = 500
0,75 x 100
= 6,7 menit
D = 190 mm
Vc = 25 m/menit
F / put = 0,75 mm
la = 3 mm
Penyelesaian :
L = R + la
= 95 + 3
= 98 mm
36
N = Vc x 1000
πx D
= 25.000
3,14 x 190
= 42 rpm
T = 98
0,75 x 42
= 3 menit
BAB IV
PEKERJAAN BUBUT
A. Pembubutan Memanjang
Pada pembubutan memanjang digarap bidang luar benda kerja yang berbentuk
selindris. Gerakan laju pahat searah sumbu bubut. Jika benda kerjanya pendek maka
gerakan pemakanan dilakukan dengan tangan. Sedangkan bila benda kerjanya panjang
Cara pencekaman benda kerja dan jenis cekam yang diguakan sangat tergantung
pada bentuk bendanya bendanya. (jenis cekam dapat dilihat pada babterdahulu).
37
Penggunaan alat Bantu / perlengkapan mesin sangat tergantung pada
kebutuhan. Misalnya untuk benda kerja yang panjang dan langsing dapat digunakan alat
Bantu kaca mata. Sedangkan apa bila pencekaman harus dibalik maka dapat digunakan
alat cekam yang tidak mengganggu keselelindrisan benda contohnya adalah dengan
Gambar 28 . Pencekaman benda kerja yang panjang dengan menggunakan alat Bantu
senter putar dan kaca mata jalan.
lintang. Poros tersebut mempunya skala roda (scala collar) pada roda tangan yang
menunjukan jarak tempuh eratan. Ketelitian scala collar tersebut biasanya 0,05
38
mm. Atau dapat dikatakan pergeseran tiap garis pada scala collar menunjukan jarak
Contoh : 1
Kisar ulir poros lintang = 6 mm. Scala collar mempunyai 120 garis pembagi.
Maka jarak per garis pembagi = 6 / 120 = 0,05 mm. Jika penyetelan
kedalaman bernilai o,o5 mm maka diameter benda kerja berkurang sebanyak
2x0,05 = 0,1 mm.
Contoh 2.
Diketahui : D = 40,8 mm
D = 40,2 mm
a = 0,3 mm
Pembubutan melintang menggarap bidang muka yang rata. Pada saat benda
kerja berputar , pahat bubut bergerak tegak lurus terhadap sumbu bubut. Gerakan ini
dapat dilakukan dengan tangan atau dengan menggunakan otomatis yang tersedia. Arah
penyayatan dapat dilakukan dari senter keluar, atau sebaliknya. Sementara itu
ketinggian pahat harus benar- benar setinggi senter. Pada saat penyayatan harus
39
Bentuk pahat bubut untuk kepentingan bubut facing dapat dilihat pada
Gambar 29. a… Jenis pahat facing. b…. Posisi pahat yang benar
menggunakan mesin bubut. Alur labar dihasilkan dengan jalan memperluas alur
sempit ke kanan atau kekiri. Untuk pekerjaan ini dipergunakan berbagai macam pahat
alur seperti alur lurus, bengkok dan bertingkat. Karena pahatnya yang langsing dan
40
Yang dimaksudkan dengan pemotongan disini adalah memotong benda kerja
dengan menggunakan mesin bubut . Pahat potong yang digunakan langsing, panjang
senter.
Dibawah ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat pengaluran dan pemotongan.
a. Pahat harus terasah dengan baik dan sudut samping yang menyayat harus
Pada pengeboran dengan menggunakan mesin bubut, benda kerja berputar sedangkan
mata bor tidak berputar, namun bergerak maju sepanjang garis sumbu. Untuk benda
kerja pejal digunakan mata bor spiral. Dan jika diameternya besar maka digukan borspiral
Mata bor spiral kecil tangkainya berbentuk selindris, untuk itu digunakan cekam bor
mata bor yang besar tangkainya berbentuk tirus , sehingga tinggal dimasukan kedalam
selongsong kepala lepas. Ukuran ketirusan tangkai bor harus disesuaikan dengan ukuran
selongsong kepala lepas. Jika tidak pas maka digukan sarung bor .
41
Gambar 31. a…Pengawalan lubang dengan mata bor kecil
b…Pengeboran dengan mata bor besar
c…Pengeboran pendahuluan
d…Pahat bubut senter
e…Mata bor senter
Berikut ini adalah aturan – aturan kerja pemboran pada mesin bubut.
b. Mata bor harus dicekam dengan kuat dan pada posisi yang benar – benar senter.
c. Pengeboran lubang yang besar harus didahului dengan menggunakan bor kecil,
dan jika mengebor lubang tembus sebaiknya dibor dari dua arah.
d. Feeding harus dibatasi terutama pada pengeboran tembus . Karena mata bor
g. Setiap mata bor cenderung membuat lubang lubang yang lebih besar dari diameter
bor itu sendiri. Mata bor harus selalu tajam dan terasah dengan baik. Untuk mata
42
bor yang besar dapat dicekam pada pemegang pahat dan digunakan gerakan
otomatis.
Untuk proses bubut dalam gagang pahat harus bergerak dengan bebas dalam
lubang benda kerja yang telah dibor terlebih dahulu. Panjang pahat yang menjulur
keluar minimal sepanjang lubang yang akan dibuat. Pahat yang ramping dan
panjang sangat mungkin terjadi penekanan dimana gerakan pahat keluar dari jalur
yang seharusnya.
43
d. Feeding harus dijalankan dengan baik.
terjadi penekanan.
Kerucut atau tirus adalah sebuah benda putar dimana alasnya lebih besar dari
puncaknya. Pembuatan tirus dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu Memutar eratan
Cara ini digunakan apabila membuat kerucut pendek. Hal ini disebabkan
tg α = D - d
2 l
D = Diameter besar
d = Diameter kecil
44
l = Panjang tirus
Pergeseran kepala lepas ini dapat digunakan apabila membuat tirus yang kecil
dan panjang. Sementara benda kerja dapat dicekam antara dua senter. Kepala
lepas dapat digeser tegak lurus terhadap sumbu mesin. Keuntungan dengan
45
Gambar 34. a…Pergeseran untuk panjang tirus = panjang benda
b…Pergeseran untuk panjang tirus < panjang benda
c…Keseluruhan peletakan pada mesin bubut
V = D - d
2
V = D - d . L
2 l
Alat ini merupakan perlangkapan dari mesin bubut yang khusus digunakan untuk
membuat tirus. Dengan cara ini kelemahan dari cara pertama dan cara kedua dapat
46
Gambar 35. Tapperattachment
F. Penyayatan Ulir
Ulir adalah alur spiral yang berbentuk segi tiga, trapesiun segi empat atau bulat, yang
mengelilingi dalam jalur spiral pada permukaan baik luar maupun dalam pada benda
selindris. Ulir dapat dikerjakan dengan peralatan tangan dan dapat juga dengan
menggunakan mesin bubut. Dalam proses pembuatan ulis dengan menggunakan mesin
bubut, pada waktu benda kerja berputar, pahat bubut digerakan sejajar dengan sumbu
benda kerja. Jika pahat bubut digoreskan pada permukaan benda kerja , maka akan
terlihat gabungan antara gerakan memutar dan gerakan memanjang berbentuk spiral.
Jarak antara titik-titik pada permukaan yang membentuk sebuah garis lurus disebut
dengan kisar.
47
Gambar 36. Terjadinya garis spiral
Ulir terdiri atas beberapa jenis yaitu : Ulir Metris, Ulir Witworth, Ulir
a b
c d
48
e f
Gambar 37. a…Ulir Metris
b…Ulir Witworth
c…Ulir Trapesium
d…Ulir segi empat
e…Ulir bulat
f….Ulir gergaji
b. Penyayatan Ulir
Penyayatan ulir pada mesin bubt termasuk pekerjaan yang sulit. Sebab
pengasahan alat potong yang tepat serta mesin yang dapat berjalan dengan lancar.
Feeding atau pemakanan pada proses pembuatan ulir dilakukan oleh gerakan
otomatis yang ditransmisikan melalui poros ulir transporter. Karena putaran ulir
49
transporter berawal dari putaran spindle yang dihubungkan dengan roda gigi
pengganti maka perbandingan roda gigi pengganti harus tepat. Pada mesin bubut
dewasa ini persediaan roda gigi pengganti tidak banyak . Namun demikian
menyediakan banyak kemungkinan dalam pemilihan kisar ulir (untuk ulir metris)
atau jumlah gang per in (untuk ulir witworth). Kemudahan dari mesin bubut
dewasa ini pemilihan kisar maupun jumlah gang per in dapat dilakukan hanya
dengan menggeser engkol. Untuk susunan roda gigi pengganti dapat dilihat pada
gambar 9.
Pada saat akan melakukan penyayatan ulir, disamping pemilihan roda gigi
pengganti dan pengaturan engkol , perlu juga diatur pergerakan pahat. Hal ini akan
menentukan apakah ulir kanan atau ulir kiri. Ulir kanan terjadi jika pahat bergerak
dari kanan ke kiri dan sebaliknya ulir kiri terjadi jika pahat bergerak dari kiri ke
kanan.
Kecepatan potong pada penyayatan ulir hanya 1/3 dari pembubutan kasar.
50
Untuk ulir yang kecil dan panjang dapat menggunakan kaca mata jalan.
Penyayatan akhir ulir yang besar harus dilakukan bila benda kerjanya sudah
Sebelum mulai penyayatan scala collar harus pada posisi nol (0). Hal ini
Harus dipastikan bahwa semua engkol pelayanan fungsi ulir sudah pada posisi
yang tepat.
G. Pembubutan eksentrik
Banyak benda kerja yang mempunyai tonjolan dan lubang yang sumbunya sejajar
dengan sumbu utama tetapi dengan jarak tertentu. Ini disebut diluar senter atau
eksentris. Benda seperti ini berguna untuk mengubah gerak putar menjadi gerakan
linear, atau sebaliknya. Rencana penggarapan benda kerja harus sesuai dengan gambar
/ bentuk yang dikehendaki. Karena sumbunya sejajar dengan jarak tertentu, maka
benda kerja harus dijepit dengan cekam bebas rahang empat atau diantara senter.
Jika benda kerja memiliki lubang eksentris, maka pertama-tama lubangnya yang
harus diselesaikan terlebih dahulu. Kemudian benda kerja dipasang pada sebuah
pemoros bubut yang pada bidang mukanya dilengkapi dengan lubang – lubang
51
a b.
mempunyai permukaan yang kasar, mencekam dan bercorak. Sebagai perkakas kartel
digunakan roda-roda giling baja yang diperkeras, sekelilingnya dibubuhi gerigi dan berporos
pada suatu pemegang yang memungkinkan roda tersebut berputar dengan bebas. Roda gerigi
yang berputar menekan benda kerja sehingga berbentuk profil pada permukaan benda kerja.
52
Gambar 41. Penggerigian
a…Gerigi satu baris. b… gerigi dua alur tegak lurus. c…gerigi miring saling silang
d…pemegang dengan dua roda. e…pemegang dengan satu roda
Roda gerigi ditempelkan pada bidang kerja dan ditekan dengan kuat.
Jika alur pada pengerjaan pertama tidak cukup dalam, maka proses
diulang. Namun demikian pengulangan jangan terlalu sering dan sedapat mungkin
kasar.
sikat kikir.
53
Akibat terdesaknya benda keluar, maka diameternya akan bertambah
besar .
KATA PENGANTAR
Balai Latihan Kerja Industri Singosari adalah sebuah instutusi pelatihan dan
merupakan salah satu UPT dari Dinas Tenaga kerja Propinsi Jawa Timur. Sebagai sebuah
institusi pelatihan perlu mempersiapkan sarana dan prasarana yang memadai, yang dapat
54
menunjang kegiatan pelatihan. Salah satu sarana latihan yang penting adalah tersedianya
buku pelajaran yang dapat menunjang kegiatan pelatihan dimaksud.
Mesin Perkakas Logam merupakan salah satu kejuruan yang ada di Balai latihan kerja
Industri Singosari sudah seharusnya ditunjang dengan prasarana latihan berupa buku-buku
yang relevan. Dan Buku ini sengaja dibuat dengan sebuah pendekatan yang disesuaikan
dengan kondisi pelatihan, baik kurikulum dan silabusnya, dan juga mesin bubut yang ada di
bengkel mesin perkakas BLKI Singosari. Dengan demikian diharapkan proses latihan dapat
berjalan dengan lancar sesuai secudule dan hasil yang diharapkan.
Ucapan terima kasih sebesar – besarnya kami sampaikan kepada :
1. Bapak Ir. H Odih Sjarifudin, M.Pd.
2. Bapak Slamet Wirjono, S.Pd.
3. Bapak bambang Sujono, S.Pd.
4. Bapak Sukardjo
5. Bapak Yusuf Setia Adi, S.Pd.
Serta semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya buku ini.
Kami menyadari sepenuhnya akan segala kekurangan yang ada pada buku ini. Untuk
itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan.
Akhir kata kami mengucap Syukur Kepada Tuhan atas terselesainya buku ini.
Singosari, 2005
Penyusun
ROBERT LIWU
NIP. 160 048 524
LEMBAR PERSETUJUAN
BUKU
55
MESIN BUBUT DAN PROSES PEMBUBUTAN
Disusun Oleh
ROBERT LIWU
NIP. 160 048 524
KETUA
56
57