Anda di halaman 1dari 11

PERAWATAN MESIN BUBUT

OLEH :
Muhammad Syakrir (15641097)
Wahyudi Erdianto (15641098)
Toni Saputra (15641099)
PENGERTIAN MESIN BUBUT

Mesin bubut adalah mesin perkakas yang digunakan untuk memotong


benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan
benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja
kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar
dengan sumbu putar dari benda kerja.
Di bidang industri, keadaan mesin bubut sangat berperan, terutama
didalam industri permesinan. Misalnya dalam industri otomotif, mesin
bubut berperan dalam pembuatan komponen - komponen kendaraan seperti
mur, baut, roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya.
JENIS - JENIS MESIN BUBUT

1. Mesin Bubut Ringan 2. Mesin Bubut Sedang


Mesin bubut yang digunakan untuk Mesin bubut yang digunakan untuk
latihan dan pekerjaan ringan seperti pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan
pengerjaan benda – benda kerja yang lebih teliti. Fungsi utamanya adalah untuk
berukuran kecil. Terdiri atas mesin bubut menghasilkan atau memperbaiki perkakas
bangku dan model lantai. secara produksi.

3. Mesin Bubut Standar 4. Mesin Bubut Meja Panjang


Mesin bubut ini dibuat lebih berat dan Mesin bubut ini termasuk mesin bubut
daya kudanya lebih besar daripada yang industri yang digunakan untuk
dikerjakan mesin bubut ringan. Mesin ini mengerjakan pekerjaan – pekerjaan
merupakan standar dalam pembuatan panjang dan besar, bahan roda gigi dan
mesin – mesin bubut pada umumnya. lainnya.
FUNGSI & BAGIAN - BAGIAN
MESIN BUBUT
FUNGSI & BAGIAN - BAGIAN
MESIN BUBUT

KEPALA TETAP (HEAD STOCK)


Yaitu bagian dari mesin bubut yang memutar benda kerja yang didalamnya
terdapat transmisi roda gigi. Bagian pada kepala tetap terdiri dari plat mesin,
engkol pengatur pasangan roda gigi, cakra bertingkat, motor penggerak mesin
dan cekam.

KEPALA MESIN (TAIL STOCK)


Kepala lepas digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung
benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus, dan cekam bor
sebagai menjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin,
porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan tangkai bor untuk dijepit. Tinggi
kepala lepas sama dengan tinggi senter tetap. Kepala lepas ini terdiri dari dua
bagian yaitu alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut pengikat (A) yang
terpasang pada kedua sisi alas.Kepala lepas sekaligus berfungsi untuk pengatur
pergeseran badan kepala lepas untuk keperluan agar dudukan senter putar
sepusat dengan senter tetap atau sumbu mesin.
FUNGSI & BAGIAN - BAGIAN
MESIN BUBUT

MEJA MESIN (LATHE BED)


Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas,
eretan, penyangga diam (stedy rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan
waktu pembubutan. Bentuk meja ini bermacam - macam, ada yang datar dan ada
yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu.
Permukaannya halus dan rata,sehingga gerakan kepala lepas dan lain - lain di
atasnya lancar.

POROS TRANSPORTIR (LEAD SCREW)


Yaitu poros berulir yang pada umumnya memiliki bentuk ulir trapesium atau
segi empat. Poros transportir digunakan untuk membawa eretan sewaktu
melakukan pembubutan ulir.

CEKAM (CHUCK)
Yaitu perlengkapan dari mesin bubut yang dipasang pada poros spindel mesin
dan dipakai untuk menjepit benda kerja yang akan dibubut.
FUNGSI & BAGIAN - BAGIAN
MESIN BUBUT

RUMAH PAHAT (TOOL POST)


Yaitu digunakan untuk memegang atau menjepit pahat. Rumah pahat terdiri
atas rumah pahat standar dan rumah pahat yang dapat disetel.

POROS PEMBAWA (FEED SHAFT)


Yaitu berfungsi untuk membawa eretan pada waktu melakukan pembubutan
secara otomatis.

CARRIAGE
Yaitu meja penggerak pahat yang terletak diatas susunan roda gigi.

COMPOUND REST
Yaitu penopang tool post pada bermacam – macam posisi.
FUNGSI & BAGIAN - BAGIAN
MESIN BUBUT

ERETAN (CARRIAGE)
Eretan terdiri atas eretan
memanjang (longitudinal carriage)
PENJEPIT PAHAT (TOOLS POST) yang bergerak sepanjang alas mesin,
Penjepit pahat digunakan untuk eretan melintang (crosscarriage) yang
menjepit atau memegang pahat, bergerak melintang alas mesin, dan
yang bentuknya ada beberapa eretan atas (top carriage) yang
macam. Untuk penjepit pahat bergerak sesuai dengan posisi
menggunakan teknik pelumasan penyetelan di atas eretan melintang.
eles atau siram dengan alat kuas Kegunaan eretan ini adalah untuk
atau semprotan oli. memberikan pemakanan yang
besarnya dapat diatur menurut
kehendak operator yang dapat terukur
dengan ketelitian tertentu yang
terdapat pada roda pemutarnya.
LANGKAH – LANGKAH PERAWATAN MESIN BUBUT
A. PERAWATAN ALAT ATAU TOOL
1. Pengecekan pahat atau pisau bubut, ukuran sudut pemakanan sesuai atau tidak.
2. Pengecekan rumah pahat, yaitu ukuran lubang tidak mengalami kelonggaran.
3. Pengecekan senter kepala lepas.
4. Pemeriksaan handle pengubah transmisi daya atau kecepatan putar.

B. PERAWATAN UMUM
1. Mesin bubut tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.
2. Dalam penggantian oli pelumasan mesin dan pemberian grease, diharuskan
memakai oli yang dianjurkan oleh pabrik pembuat mesin.
3. Setelah selesai megoperasikan mesin, bersihkan bagian – bagian mesin dari
beram – beram hasil pemotongan dan cairan pendingin.
4. Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama, dianjurkan tidak memukul
benda kerja secara keras dengan palu atau hammer.
5. Dalam pengoperasian mesin, jaga dan perhatikan jangan sampai beram – beram
besi jatuh ke meja mesin atau terbawa oleh eretan.
6. Setelah selesai mengoperasikan mesin, semua handle – handle pada posisi netral
dan pastikan mematikan sumber tenaga mesin.

C. PERAWATAN KHUSUS
Perawatan khusus dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat, berdasarkan
pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin.
LANGKAH – LANGKAH KERJA

1. Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan


2. Gunakan peralatan sesuai pada tempatnya
3. Periksa setiap bagian poros, puli, chack dan sabuk penggerak pada saat motor belum
bekerja maupun sedang bekerja.
4. Lakukan pengukuran untuk menentukan ketegak lurusan, kebulatan menggunakan dial
indicator.
5. Lakukan pemeriksaan kebengkokan pada chack atau pencekam.
6. Periksa setiap eretan, apakah terjadi gesekan antara eretan dan kedudukan eretan.
7. Lumasi oli atau pelumas pada bagian – bagian yang terjadi gesekan.
8. Lakukan penyetelan pada kedudukan mesin agar terjadi keseimbangan.
9. Tulislah catatan setiap hasil pemeriksaan.
10. Bersihkan tempat kerja setelah mengaligment.
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai