Anda di halaman 1dari 18

BAHAN AJAR

SISTEM KOPLING

Satuan Pendidikan : SMK BINA NUSANTARA


Mata Pelajaran : Sasis dan Pemindah Tenaga
Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : XI / 2
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Materi Pokok : Sistem Kopling

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.1 Memelihara unit kopling
4.1 Melaksanakan perbaikan mekanisme Kopling

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1 Menjelaskan komponen-komponen unit kopling dan sistem
pengoperasiannya
3.1.2 Menjelaskan cara pemeliharaan/servis unit kopling dan komponen-
komponen sistem pengoperasian sesuai SOP
3.1.3 Menjelaskan cara Perbaikan sistem kopling dan komponennya
3.1.4 Menjelaskan cara Overhaul sistem kopling dan komponennya,analisis
gangguan dan perbaikan gangguan
3.1.5 Menjelaskan sistem Penggerak Kopling Dengan Gerak Bebas
4.1.1 Melaksanakan perawatan berkala kopling
4.1.2 Terampil menunjukkan komponen-komponen unit kopling l dan sistem
pengoperasiannya
4.1.3 Terampil melakukan pemeliharaan/servis unit kopling dan komponen-
komponen sistem pengoperasian sesuai SOP
4.1.4 Terampil melakukan Perbaikan sistem kopling dan komponennya
4.1.5 Terampil melakukan Overhaul sistem kopling dan komponennya, analisis
gangguan dan perbaikan gangguan
4.1.6 Terampil melakukan Penyetelan Gerak Bebas Kopling

C. Pendahuluan dan Tujuan


Bahan ajar ini merupakan bahan pembelajaran yang membahas besaran
fisika. Dari isi materi bahan ajar ini akan memaparkan pembelajaran mengenai
pengertian besaran, penggolongan besaran fisika, alat ukur, angka penting, dan
aturan pembulatan.
Pembuatan bahan ajar besaran fisika ini ditujukan sebagai referensi dan
acuan pembelajaran untuk kelas X tingkat SMK kelompok pariwisata yang
diajarkan pada semester 1. Sehingga melalui bahan ajar ini dapat menumbuhkan
pemahaman kepada siswa tentang pengertian besaran, penggolongan besaran
fisika, alat ukur, angka penting, dan aturan pembulatan.

D. Materi
Materi kopling membahas fungsi, konstruksi dan cara kerja kopling yang
digunakan pada kendaraan yaitu kopling kering plat tunggal serta melatihkan cara
pemeriksaan fungsi, pembongkaran, pemeriksaan komponen-komponen,
perakitan dan penyetelan sesuai dengan standar di dunia kerja.

 Bagian – Bagian Utama Kopling

1. Tuas Pembebas
2. Roda gaya
3. Bantalan tekan
4. Poros kopling
5. Poros engkol
6. Bantalan pilot
7. Plat kopling
8. Pegas koil
9. Plat penekan
10. Unit penekan

Contoh : Kopling kering plat tunggal dengan pegas diafragma

 Cara Kerja Kopling

Contoh : Kopling plat tunggal dengan diafragma


a. Posisi Terhubung

Pegas penekan diafragma


mengungkit plat penekan
sehingga plat kopling bebas dari
penekanan.
Kanvas kopling bebas dari
penekan/jepitan, putaran motor
tidak dapat dipindahkan ke
poroskopling.

 Jenis Kopling

1. Kopling plat tunggal dengan pegas coil


 Gaya penekan pada pedal kopling
lebih ringan
 Penekan terhadap plat kopling
lebih merata
 Banyak digunakan dewasa ini

Catatan :
Bantalan tekan harus selalu bekerja
dengan baik

2. Kopling plat tunggal dengan pegas koil

 Gaya penekan pada pedal


kopling terlalu besar
 Konstruksi rumit dan terlalu
mahal
 Penekan tidak merata, jika
salah satu lengan penekan
rusak
 Konstruksi ini tidak diproduksi
lagi ( untuk mobil kecil )

3. Kontruksi Kopling Plat Tunggal Berpegas Diafragma Dan Koil

1. Tuas pembebas
2. Bantalan tekan
3. Pegas kopling
4. Plat tekan
5. Unit penekan
6. Roda gaya
7. Poros engkol
8. Plat kopling
9. Poros kopling
10. Rumah kopling
4. Perbandingan Gaya Diafragma Dengan Koil

a. Posisi plat penekan dengan


plat kopling yang sudah aus
pada batas limit
b. Posisi plat penekan dengan
plat kopling baru
c. Posisi plat penekan saat
pedal kopling diinjak penuh
d. Tekanan normal plat
penekan pada saat kopling
terhubung

Kesimpulan

 Tekanan plat penekan dengan pegas diafragma lebih besar dibanding dengan
menggunakan pegas koil pada keadaan kanvas kopling aus / menipis
 Tekanan plat penekan untuk kedua pegas sama, jika kanvas plat kopling masih
baru
 Gaya yang diberikan untuk membebaskan kopling dengan pegas koil lebih
besar dibanding yang menggunakan pegas diafragma

Keuntungan
Untuk plat kopling tunggal dengan pegas diafragma
 Tekanan plat penekan selalu normal pada perubahan tebal kanvas
 Tekanan pedal pada saat membebaskan kopling lebih kecil dibanding kopling
dengan pegas koil
 Penekan lebih merata terhadap kanvas kopling

 Jenis Kanvas Kopling berdasarkan bahan dibedakan menjadi 2

Bahan kanvas :  Paduan asbes dengan


logam

 ahan terhadap panas


Tuntutan / :
persyaratan  Dapat menyerap panas
 Tahan terhadap gesekan

Penggunaan : Kendaraan pada umumnya yang


bertugas ringan dan sedang
Contoh : Kendaraan penumpang
dan barang
Alur – alur :  Menampung kotoran debu
kanvas yang terdapat pada roda
berguna gaya dan plat tekan
 Sebagai ventilator

Bahan : Paduan keramik dan logam

 Tahan terhadap panas


Tuntutan/ : yang tinggi
Persyaratan  Tahan terhadap
gesekan yang tinggi

Penggunaan :
Kendaraan bertugas berat
Contoh : Traktor (Boldozer)

 Penggerak Kopling mekanis

1. Pedal kopling
2. Kabel kopling
3. Penghantar kabel
4. Tuas pembebas
5. Bantalan tekan
6. Pegas diafragma
7. Rumah kopling
8. Pegas pengendali pedal

 Penggerak Kopling hidrolis

1. Pedal kopling
2. Master silinder kopling
3. Pipa tekanan fleksibel
4. Pipa tekan baku
5. Silinder kopling
6. Tuas pembebas
7. Bantalan tekan
8. Pegas diafragma
9. Rumah kopling
10. Pegas pengembali pedal kopling
11. Pegas pengembali tuas pembebas
12. Tuas master silinder/push rod
A. Penyetel kebebasan tuas pendorong
master kopling
B. Penyetel kebebasan tuas pembebas
C. Penyetel tinggi pedal

 Penyetelan Kebebasan Kopling

Penyetel tinggi pedal kopling


Ukuran tinggi pedal tidak sama pada
semua kendaraan, sebaiknya lihat manual
Penyetelan : Dilakukan pada baut
penyetel (1) sebagai pembatas langkah
balikpada pedal
Catatan :  Jika tinggi pedal terlalu tinggi
maka penekan terhadap pegas
(diafragma) terlalu panjang, akibatnya
pegas menjadi bengkok/patah
 Jika terlalu rendah pembebasan kopling
tidak sempurna akibatnya pemindahan
gigi sulit dan kanvas cepat aus

1 Batang pendorong dan mur penyetel


master
A. Jarak bebas batang pendorong
terhadap piston master silinder kopling
melalui pedal kopling  2-3 mm.

A  20 mm = 2 cm
LANGKAH KERJA
1. Pembongkaran
- lepas terminal negatif pada baterai
- Angkat mobil dan pasang penyangga
- Lepas karet penutup tongkat pemindah gigi transmisi

- Keluarkan unit kopling dari roda gaya

Plat kopling
2. Unit penekan

Pemeriksaan
a. Plat kopling

Kondisi kanvas (jika terbakar atau kotor oli ganti)


 Tebal kanvas dengan paku keling, minimal 0,3 mm
Kondisi naf terhadap kelonggaran
 Kondisi karet/pegas (pecah atau longgar, ganti)

Unit penekan

Kondisi pegas strip atau pemegang unit penekan kemungkilnan retak atau keling longgar
Keausan ujung pegas diafragma maksimum

a). Kedalaman : 0,6 mm


b). Lebar : 5,0 mm

Roda gaya dan kelengkapannya

Kondisi permukaan gesek tergores atau aus (ukurlah !)


 Kondilsi cincin gigi starter terhadap kerusakan
 Kebocoran pada sil oli poros engkol
 Kondisi bantalan pilot (macet, kebebasan)
Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler gauge.
Ketidakrataan max adalah 0.5 mm.

Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga pada arah axial. Jika putaran
kasar dan terdapat kekocakan yang berlebihan, ganti dengan pilot bearing yang baru

Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan dial indikator periksalah run-out fly wheel! Bila run-
out melebihi 0.2 mm, gantilah fly wheel.

Bantalan ( release bearing )

Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan
atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti Kondisi bantalan pembebas kemungkinan macet
atau longgar
Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah untuk
memastikan self-centering system agar tidak tersangkut. Hub dab casae harus bergerak
kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau macet sebaiknya diganti dengan yang bar
 Jangan mencuci bantalan pembebas dengan bensin atau solar

Garpu pembebas

Kondisi garpu pembebas dan kedudukannya (retak atau keausan, ganti)


 Kondisi pegas pengikat bantalan & garpu pembebas (lemah, putus)

Pemasangan
 Lakukan langkah pemasangan sesuai dengan urutan kebalikan dari langkah
pembongkaran, sedangkan langkah – langkah yang perlu diperhatikan dalam pemasangan
adalah :
Beri vet sedikit pada bagian bagianberikut
 Bantalan pjilot pada roda gaya

Alur busing bantalan pembebas


 Alur – alur poros input transmisi

Tempat persinggungan antara garpu pembebas dengan busing


 Tempat pivot garpu pembebas
E. 1. Bagian – Bagian Utama Kopling

 FUNGSI KOPLING

Fungsi kopling adalah untuk memutus dan


menghubungkan aliran daya/gerak/momen
dari mesin ke sistem pemindah tenaga (transmisi)
secara halus.

Gambar 2. Fungsi
Kopling

 JENIS KOPLING

Jenis kopling dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu :

1. Kopling dengan menggunakan gigi

Kopling jenis ini banyak digunakan untuk hubungan gigi transmisi jenisSyncronmesh

Gambar 3. Kopling menggunakan gigi (kopling dog)

2. Kopling gesek

Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan
antara bagian penggerak dengan yang akan digerakkan. Konsep kopling ini banyak
digunakan pada sistem pemindah tenaga kendaraan

Gambar 4. Kopling gesek


3. Kopling tekanan hidrolis

Kopling hidrolis banyak digunakan pada kendaraan dengan transmisi otomatis. Proses
kerjanya memanfaatkan tekanan hidrolis, dan pemindahan dari satu kopling ke kopling
yang lainnya, dilakukan dengan mengatur aliran hidrolisnya

Gambar 5. Kopling Hidrolik

 PRINSIP KERJA KOPLING

Pada saat drive disc dan driven disc bersinggungan, maka drive disc memutar driven
disc yang berhubungan dengan input transmisi. Sebagai hasilnya torsi/gaya putar dari
mesin ditransfer melalui kopling ke komponen pemindah daya yang lainnya hingga ke
roda penggerak.

4. JENIS-JENIS KOPLING

1. Kopling Jenis Kering

Kopling kering adalah kolping yang saat bekerja tidak terkena minyak pelumas. Kopling
jenis ini mempunyai satu plat kopling. Digunakan untuk kendaraan roda empat.

Gambar 6. Kopling jenis kering

2. Kopling Jenis Basah

Kopling basah adalah kopling yang saat bekerjanya terkena /terendam minyak pelumas.
Kopling plat ganda (kopling basah) banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti
sepeda motor dan dalam kerjanya tercelup di dalam oli mesin.

Gambar 7. Kopling jenis basah

Konstruksi kopling gesek plat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat gesek dan
plat kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam, sedangkan plat
kopling pada bagian yang bersentuhan dengan plat gesek dilapisi dengan kanvas pada
kedua sisinya.

5.KOMPONEN-KOMPONEN KOPLING

Komponen pada kopling dapat dikelompokkan menurut clutch covernya (rumah kopling).
Ada dua jenis cluth cover yang biasa dipasang pada mobil, yaitu :

1. Jenis Diafragma Spring

 Clutch disc (kanvas Kopling)


 Diafragma Spring
 Release bearing
 Clutch cover
 Release fork
 Release cylinder
 Preasure plat
Gambar 8. Kopling tipe diafragma

Clutch cover jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan ringan seperti, sedan, minibus
dan mobil yang mempunyai tenaga yang tidak besar.

2. Jenis Coil Spring

 Clutch disc (kanvas Kopling)


 Coil Spring
 Release bearing
 Clutch cover
 Release fork
 Release cylinder
 Preasure lever
 Preasure plate
Gambar 9. Kopling jenis Coil spring

Clutch cover jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan berat seperti truck, bus besar
dan angkutan berat lainnya.

Clutch Disc (Plat Kopling)

Clutch disc bagian tengahnya berhubungan slip dengan poros transmisi. Sementara
ujung luarnya dilapisi kampas kopling yang pemasangannya dikeling. Kanvas kopling
terbuat dari asbes dan logam agar dapat menyerap panas dengan baik, tahan terhadap
panas, tahan terhadap gesekan dan dapat mencengkeram dengan baik.

Gambar 10. Plat kopling

Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam bentuk pegas ataupun
karet dan disebut dengan pegas radial (torsion demper). Torsion demper berfungsi
untuk meredam kejutan/getaran saat kopling terhubung sehingga diperoleh
penyambungan yang halus.

Gambar 11. Letak torsion demper

6. Penutup
Demikian bahan ajar besaran fisika tingkat SMK kelas X pada semester 1.
Semoga bermanfaat.

7. Sumber Pustaka
Efendi, Ahmaad dkk. 2014. IPA Terapan 2. Bogor. Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai