Anda di halaman 1dari 14

PENYAKIT SISTEM

INTEGUMEN
(LUKA BAKAR)
Dwi Setyawati, S.Kep

4/13/23 IPPD 1
LUKA BAKAR

4/13/23 IPPD 2
LUKA BAKAR
1) Pengertian

 Combustio atau luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh


pengalihan energi dari suatu sumber panas pada tubuh, panas
dapat dipindahkan oleh hantaran/radiasi elektromagnet (Brunner
& Suddarth, 2002).

 Combustio adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang


disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air, panas,
bahan kimia, listrik dan radiasi (Moenajar, 2002).

 Combustio adalah kerusakan pada kulit diakibatkan oleh panas,


kimia atau radio aktif (Wong, 2003).

4/13/23 IPPD 3
LUKA BAKAR
2) Klasifikasi

A. Berdasarkan Penyebab
 Luka bakar karena api
 Luka bakar karena air panas
 Luka bakar karena bahan kimia
 Luka bakar karena listrik
 Luka bakar karena radiasi
 Luka bakar karena suhu rendah (frostbite)

B. Berdasarkan kedalaman luka bakar (Wikipedia.com)

C. Berdasarkan tingkat keseriusan luka


1). Luka Bakar Ringan/Minor
 Luka bakar dengan luas <15% pada dewasa
 Luka bakar dengan luas <10% pada anak dan usia lanjut
 Luka bakar dengan luas <2% pada segala usia (tidak mengenai wajah. Tangan, kaki, dan
perineum)

4/13/23 IPPD 4
LUKA BAKAR

4/13/23 IPPD 5
LUKA BAKAR
2) Luka Bakar Sedang (moderate burn)\
 Luka bakar dengan luas 15-25% pada dewasa, dengan luka bakar derajat III kurang dari
10%.
 Luka bakar dengan luas 10-20% pada anak usia <10 tahun atau dewasa >40 tahun,
dengan luka bakar derajat III kurang dari 10%.
 Luka bakar dengan derajat III <10% pada anak maupun dewasa yang tidak mengenai
muka, tangan, kaki, dan perineum.

3) Luka Bakar Berat (major burn)


 Derajat II-III >20% pada pasien berusia di bawah 10 tahun atau di atas usia 50 tahun.
 Derajat II-III >25% pada kelompok usia selain disebutkan pada butir pertama.
 Luka bakar pada wajah, telinga, tangan, kaki, dan perineum.
 Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpa emmperhitungkan luas luka
bakar.
 Luka bakar listrik tegangan tinggi.
 Disertai trauma lainnya.
 Pasien resiko tinggi.

4/13/23 IPPD 6
DERAJAT LUKA BAKAR

4/13/23 IPPD 7
Lanjutan…
 Luasnya kerusakan akan ditentukan oleh suhu permukaan dan
lamanya kontak.
 Luka bakar menyebabkan koagulasi jaringan lunak.
 Seiring dengan peningkatan suhu jaringan lunak, permeabilitas
kapiler juga meningkat, terjadi kehilangan cairan, dan viskositas
plasma meningkat dengan resultan pembentukkan mikrotrombus.
 Hilangnya cairan dapat menyebabkan hipovolemi dan syok,
bergantung pada banyaknya cairan yang hilang dan respons
terhadap resusitasi.
 Luka bakar juga menyebabkan peningkatan laju metabolik dan
energi metabolisme.

4/13/23 IPPD 8
Lanjutan…
Wallace (1947) membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan
nama rule of nine atau rule of wallace yaitu:
DEWASA
 Kepala dan leher : 9%
 Lengan masing-masing 9% : 18%
 Badan Depan 18% Badan Belakang 18% : 36%
 Tungkai masing-masing 18% : 36%
 Genetalia/Perineum : 1%
Total : 100%

ANAK
 Kepala dan leher : 18%
 Lengan masing-masing 9% : 18%
 Badan Depan 18%, Badan Belakang 18% : 36%
 Tungkai masing-masing 13,5% : 27%
 Genetalia/Perineum : 1%
Total : 100%

4/13/23 IPPD 9
LUKA BAKAR

4/13/23 IIPPD 10
LUKA BAKAR
3) Etiologi
 Luka bakar (combustio) dapat disebabkan oleh paparan api, baik secara
langsung maupun tidak langsung, misalnya akibat tersiram air panas yang
banyak terjadi pada kecelakaan rumah tangga.
 Pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik maupun bahan kimia juga dapat
menyababkan luka bakar.
 Secara garis besar, penyebab terjadinya luka bakar dapat dibagi menjadi:
1) Paparan Api
 Flame : Akibat kontak langsung antara jaringan dengan api terbuka, dan
menyebabkan cedera langsung ke jaringan tersebut.

 Benda panas (kontak) : Terjadi akibat kontak langsung dengan benda


panas. Luka bakar yang dihasilkan terbatas pada area tubuh yang
mengalami kontak. Contoh: luka bakar akibat rokok dan alat-alat seperti
solder besi atau peralatan masak.

4/13/23 IPPD 11
Lanjutan…
2) Scalds (air panas)
o Terjadi akibat kontak dengan air panas.
o Semakin kental cairan dan lama yang disengaja atau akibat kecelakaan dapat
dibedakan berdasarkan pola luka bakarnya.
o Pada kasus kecalakaan, luka umumnya menunjukkan pola percikan, yang satu
sama lain dipisahkan oleh kulit sehat.
o Sedangkan pada kasus yang disengaja, luka umumnya melibatkan keseluruhan
ektermitas dalam pola sirkumferensial dengan garis yang menandai permukaan
cairan.

3) Uap Panas
 Ditemukan di daerah industri atau akibat kecelakaan radiator mobil
 Menimbulkan cedera luas akibat kapasitas panas yang tinggi dari uap serta
dispresi oleh uap bertekanan tinggi.
 Apabila terjadi inhalasi, uap panas dapat menyebabkan cedera hingga ke
saluran napas distal di paru.

4/13/23 IPPD 12
Lanjutan…
4) Gas Panas
Inhalasi menyebabkan cedera termal pada saluran napas bagian atas dan
oklusi jalan napas akibat edema.

5) Aliran Listrik
o Cedera timbul akibat aliran listrik yang lewat menembus jaringan
tubuh
o Umumnya luka bakar mencapai kulit bagian dalam.
o Listrik yang menyebabkan percikan api dan membakar pakaian dapat
menyebabkan luka bakar tambahan.

6) Zat Kimia (asam atau basa)


7) Radiasi
8) Sunburn sinar matahari, terapi radiasi.

4/13/23 IPPD 13
LUKA BAKAR
4) Tanda dan Gejala

 Tingkat I : Kemerahan pada kulit (eritema), terjadi pembengkakan


hanya pada lapisan atas kulit ari (startum korneum), terasa sakit,
merah dan bengkak.

 Tingkat II : Melepuh (bullosa) pembengkakan sampai pada lapisan


kulit ari, terdapat gelembung berisi cairan kuning bersih.

 Tingkat III : Luka bakar sampai pada lapisan kulit jangat, luka
tampak hitam keputih-putihan (eskarotika).

 Tingkat IV : Luka bakar sudah sampai pada jaringan ikat atau lebih
dari kulit ari dan kulit jangat sudah terbakar.

4/13/23 IPPD 14

Anda mungkin juga menyukai