Anda di halaman 1dari 23

Sosialisasi

Peraturan Menteri Perindustrian No. 45/2022

Selasa, 11 April 2023


BADAN STANDARISASI DAN KEBIJAKAN JASA INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
JAKARTA © 2023
OUTLINE

1 Ketentuan Umum 6 Penilaian Kesesuaian

Perencanaan
2 Standardisasi Industri 7 Pembinaan

Perumusan Standar Pengembangan


3 Bidang Industri 8 Standardisasi Industri

Penerapan Dan Pemberlakuan


4 Standar Bidang Industri 9 Ketentuan Peralihan

5 Penunjukan LPK 10 Ketentuan Penutup


1 KETENTUAN UMUM

Tujuan Standardisasi

Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional,


mewujudkan persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam
perdagangan, kepastian usaha dan kemampuan Pelaku Usaha, serta
memacu kemampuan inovasi dan teknologi;

Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, Pelaku Usaha,


tenaga kerja, masyarakat, dan negara dari aspek keamanan,
kesehatan, keselamatan, pelestarian fungsi lingkungan hidup

Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi


perdagangan di dalam negeri dan internasional.

Pasal 2 Standardisasi Industri


PERENCANAAN
2 STANDARDISASI INDUSTRI

Ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Perindustrian


berdasarkan Kebijakan Nasional Standardisasi
dan Kebijakan Industri Nasional

Pasal 4-5 Standardisasi Industri


PERUMUSAN STANDAR
3 BIDANG INDUSTRI

SNI PTC Sesuai Lampiran I


Standar Nasional Indonesia Berdasarkan ketentuan Pedoman Tata Cara Permenperin 45/2022
peraturan (Pedoman Perumusan
Standar yang ditetapkan oleh perundang-undangan
lembaga yang menyelenggarakan
 Dokumen yang berisi tata cara atau PTC)
pengembangan dan pembinaan di prosedur untuk desain, manufaktur,
bidang standardisasi (UU 3 Tahun instalasi, pemeliharaan atau utilisasi
2014) dari peralatan, struktur atau produk
yang ditetapkan oleh Menteri
Perindustrian
ST Perumusan ST dilakukan
 Penetapan PTC dapat dilakukan
bersamaan dengan pemberlakuan
Spesifikasi Teknis bersamaan dengan PTC secara wajib
penyusunan Peraturan
Dokumen persyaratan teknis yang
Menteri mengenai
mengacu pada sebagian parameter
pemberlakuan ST secara
SNI dan/atau standar internasional
yang ditetapkan oleh Menteri
wajib
Perindustrian

Pasal 6-8 Standardisasi Industri


PENERAPAN DAN
4 PEMBERLAKUAN STANDAR
BIDANG INDUSTRI
Penerapan
SNI, dilakukan oleh Perusahaan Industri terhadap
SNI SUKARELA barang dan / atau jasa Industri sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan

STANDAR PTC, dilakukan oleh Perusahaan Industri sesuai


BIDANG PTC dengan ketentuan mengenai penetapan PTC yang
INDUSTRI ditetapkan oleh Menteri
Pemberlakuan
ST Pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib
WAJIB
ditetapkan oleh Menteri

Tujuan pemberlakuan Wajib


a. keamanan, kesehatan, dan keselamatan Pemberlakuan wajib berlaku terhadap barang dan/atau jasa Industri hasil produksi
manusia, hewan, dan tumbuhan; dalam negeri dan/atau impor yang dipasarkan di dalam wilayah Negara Kesatuan
b. pelestarian fungsi lingkungan hidup;
Republik Indonesia dan/atau jasa Industri yang proses kegiatannya dilakukan di
c. persaingan usaha yang sehat;
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. peningkatan daya saing; dan/atau
e. peningkatan efisiensi dan kinerja Industri

Pasal 9-11 Standardisasi Industri


PENERAPAN DAN
4 PEMBERLAKUAN STANDAR
BIDANG INDUSTRI
Usulan Pemberlakuan Standar Bidang Industri secara wajib

Usulan memuat sedikitnya:


USULAN
a. tujuan dari pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC secara wajib; Analisis dampak regulasi teknis paling
PEMBERLAKUAN b. analisis dampak regulasi teknis; dan sedikit meliputi:
WAJIB c. peraturan perundang-undangan dan/atau perjanjian internasional
a. ketersediaan dan validitas SNI, ST,
(dari Dirjen Pembina di bidang Standardisasi Industri terkait yang telah diratifikasi oleh
kepada Kepala Badan) Pemerintah, apabila ada dan/atau PTC;
b. analisis kesiapan Perusahaan Industri;
c. ketersediaan sarana dan prasarana
LPK yang diperlukan;
EVALUASI memenuhi ketentuan d. antisipasi dampak pemberlakuan SNI,
(oleh Kepala Badan) dan/atau PTC secara wajib bagi
Pelaku Usaha khususnya industri kecil
a. Melakukan notifikasi ke Sekretariat
dan industri menengah;
Technical Barrier to Trade–World Trade
Organization e. keterkaitan dengan kebijakan atau
Tidak memenuhi
b. Mengajukan penetapan rancangan peraturan perundang-undangan lain;
ketentuan
Peraturan Menteri mengenai dan
pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC f. tenggang waktu pemberlakuan SNI,
Surat pembatalan, penundaan, secara wajib yang telah disusun kepada ST, dan/atau PTC secara wajib.
dan/atau permintaan pengkajian ulang Menteri

Pasal 12-15 Standardisasi Industri


PENUNJUKAN
5 LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN

Kriteria LPK
Kriteria khusus :
LPK (Lembaga Penilaian Kesesuaian) Kriteria umum :
a. memiliki perizinan berusaha atau
penetapan tupoksi oleh PemPus atau
LSPro Laboratorium Uji Lembaga Inspeksi Pemda;
memiliki sendiri Telah terakreditasi telah terakreditasi b. terakreditasi oleh KAN untuk lingkup
a. Laboratorium Uji berdasarkan SNI berdasarkan SNI ISO/IEC yang sesuai; dan
atau ISO/IEC 17025 17020 c. berdomisili atau berkedudukan di wilayah
b. Lembaga Inspeksi hukum negara Republik Indonesia.

Menteri dapat menunjuk LPK yang belum terakreditasi, jika:


a.Belum tersedia LPK terakreditasi namun sudah terakreditasi dengan ruang lingkup yang sejenis;
b.Telah tersedia LPK terakreditasi tetapi jumlahnya belum memadai
berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun

LPK yang berdomisili atau berkedudukan di luar wilayah negara hukum Republik Indonesia dapat diakui sepanjang
terdapat perjanjian saling pengakuan antarnegara di bidang regulasi teknis sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Pasal 16-29 Standardisasi Industri


PENUNJUKAN
5 LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN

Kewajiban LPK

LPK yang telah ditunjuk


wajib :
a. Melakukan penilaian kesesuaian sesuai dengan Peraturan Menteri mengenai pemberlakuan SNI, ST, dan/atau ST
secara wajib;
b. Melaksanakan penilaian kesesuaian secara benar, tidak memihak, dan bebas dari tekanan;
c. Melaporkan hasil penilaian kesesuaian kepada Menteri melalui Kepala Badan paling lambat 7 hari kerja sejak
penerbitan, perpanjangan, dan/atau pembekuan untuk sementara atau pencabutan
d. Bagi LSPro, melakukan surveilen secara berkala sesuai dengan skema sertifikasi dan/atau berdasarkan pengaduan
atau instruksi dari Menteri serta melaporakan hasil surveilen kepada Menteri melalui Kepala Badanpaling lambat 7
hari kerja sejak penetapan hasil surveilen
e. Menggunakan personel yang kompeten, berkewarganegaraan Indonesia, lancar berbahasa Indonesia, memahami
peraturan perundang-undangan, dan telah diregistrasi oleh menteri
f. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pasal 16-29 Standardisasi Industri


PENUNJUKAN
5 LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN

Tahapan Penunjukan LPK

2. PENDAFTARAN 3. EVALUASI
1. PENGUMUMAN 4. EVALUASI KOMPETENSI 5. PENETAPAN
ADMINISTRASI

Dilakukan secara Melalui SIINas, Memeriksa Verifikasi  Penetapan Penunjukan


elektronik dengan menggugah kelengkapan  LSPro LPK Dilakukan oleh
(melalui laman SIlNas) surat permohonan  kompetensi SDM Menteri melalui
dokumen
 Laboratorium Uji/Lembaga pertimbangan Kepala
dan dokumen-
Inspeksi Badan
dokumen  kesesuaian lingkup  Penetapan penunjukan
(sesuai pasal 21) kompetensi LPK dapat dilakukan
 peralatan utama bersamaan dengan
 personel penetapan pemberlakuan
Penilaian Kemampuan secara wajib
 Legalitas
 Kepatuhan terhadap
regulasi
 Kompetensi
 Infrastruktur
 Kinerja terakhir

Pasal 16-29
Standardisasi Industri
6 PENILAIAN KESESUAIAN

Kegiatan penilaian kesesuaian.


Pemenuhan terhadap
penerapan SNI atau PTC pengujian, inspeksi, dan/atau Sertifikasi
SNI sukarela
secara sukarela dan (oleh LPK sesuai ketentuan perundangan)
pemberlakuan SNI, ST,
SNI, ST, PTC Wajib pengujian, inspeksi, dan/atau Sertifikasi
dan/atau PTC secara wajib (oleh LPK terakreditasi KAN dan telah ditunjuk Menteri)
dibuktikan melalui kegiatan
penilaian kesesuaian PTC sekarela verifikasi pihak pertama

Pengujian (oleh Laboratorium uji) Inspeksi (oleh Lembaga Inspeksi) Sertifikasi (oleh LSPro)
kegiatan untuk menetapkan 1 (satu) atau lebih kegiatan pemeriksaan dan/atau verifikasi terhadap Kegiatan mensertifikasi Perusahaan
karakteristik bahan atau proses berdasarkan jasa, proses, dan/atau instalasi serta penentuan Industri atau produsen luar negeri
SNI dan/atau ST kesesuaian terhadap persyaratan tertentu yang yang telah memenuhi terhadap
didasarkan pada SNI, ST, dan/atau PTC. penerapan SNI

laporan hasil uji atau sertifikat pengujian laporan hasil inspeksi atau sertifikat inspeksi. sertifikat SNI/sertifikat kesesuaian.

Pasal 30-33 Standardisasi Industri


6 PENILAIAN KESESUAIAN

Pemberian Sertifikat SNI (Sertifikat Kesesuaian)

Sertifikat SNI
Dalam hal terdapat kerja sa ma merek
diberikan kepada Perusahaan Industri atau dan/atau maklun, dapat diberikan sertifikat
produsen di luar negeri yang: SNI atau sertifikat kesesuaian apabila:
a. telah memenuhi pemberlakuan SNI a. merek yang digunakan merupakan merek
secara wajib; dan milik pemberi kerja sama atau pemberi
b. menggunakan merek milik sendiri. maklun;
b. pemberi kerja sama atau pemberi maklun
harus berdomisili di Indonesia atau
dalam hal ti dak berdomisili di Indonesia,
Sertifikat Kesesuaian pemberi kerja sama atau pemberi maklun
harus memiliki perwakilan resmi atau
diberikan kepada Perusahaan Industri atau pemegang lisensi di wilayah Negara
produsen di luar negeri yang: Kesatuan Republik Indonesia; dan
a. telah memenuhi pemberlakuan ST c. Perusahaan Industri atau produsen di luar
dan/atau PTC secara wajib; dan negeri sudah memiliki sertifikat SNI atau
b. menggunakan merek milik sendiri. sertifikat kesesuaian untuk mereknya
sendiri

Pasal 34 Standardisasi Industri


6 PENILAIAN KESESUAIAN

Tata Cara Memperoleh Sertifikat SNI (Sertifikat Kesesuaian)

1. PERMOHONAN melalui SIINas, oleh 2. VERIFIKASI


 Melalui Siinas
• Perusahaan Industri
 Kebenaran isian formulir dan kelengkapan
• Produsen di luar negeri (melalui Perwakilan Resmi)
dokumen yang diunggah
Perusahaan industri atau produsen di luar negeri (melalui Perwakilan Resmi)  Ditemukan ketidaksesuaian , perusahaan
 Mengisi formulir isian industri atau produsen di luar negeri
 Memilih SNI, ST, dan/atau PTC melakukan klarifikasi dan melengkapi
 Memilih LSPro dokumen (5 hari kerja)
 Menggugah bukti kepemilikan Merek atau tanda daftar merek  Bila tidak menyampaikan klarifikasi
 Menggugah dokumen pendukung (melengkapi dokumen) sampai batas waktu,
permohonan dinyatakan batal
Produsen di luar negeri  Permohonan dinyatakan telah sesuai dan
 Bukti memiliki perwakilan resmi dan/atau pemegang lisensi diwilayah NKRI lengkap, LSPro melakukan penilaian kesuaian
 Persetujuan / legalisasi terhadap periinan berusaha dari Kedutaan atau Konsulat Jenderal RI sesuai dengan Peraturan Menteri mengenai
pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC secara
Dalam hal terdapat kerjasama merek dan/atau maklun, perusahaan Industri wajib
atau produsen di luar negeri (melalui Perwakilan Resmi)
 Menggugah bukti kerjasama merek dan/atau maklun
 Bukti pencatatan pendaftaran perjanjian lisensi

Pasal 35-42 Standardisasi Industri


6 PENILAIAN KESESUAIAN

Tata Cara Memperoleh Sertifikat SNI (Sertifikat Kesesuaian)….. lanjutan

3. PENILAIAN KESESUAIAN 4. EVALUASI HASIL PENILAIAN KESESUAIAN 5. PENERBITAN SERTIFIKAT


oleh LSPro melalui Siinas oleh Kepala Badan melalui Siinas Oleh LSPro melalui Siinas

• Penilaian kesuaian dilaksanakan


 Bila ada keti daksesuaian, Kepala Badan meminta • LSPro membubuhkan tanda elektronik pada
sesuai dengan Peraturan meberikan klarifi kasi paling lambat 5 hari kerja sertifikat SNI
Menteri mengenai
 Dalam hal LSPro ti dak memberikan klarifi kasi • LSPro menyampaikan sertifikat SNI kepada
pemberlakuan SNI, ST, dan/atau
sampai batas waktu; atau memberikan perusahaan industri atau produsen di luar
PTC secara wajib
klarifi kasi namun ti dak dapat memenuhi negeri
• Jika penilaian kesesuaian telah
ketentuan yang dipersyaratkan sesuai Peraturan • LSPro menggugah sertifikat SNI yang telah
selesai, LS Pro menyampaikan
Menteri mengenai pemberlakuan secara wajib, membubuhi tanda elektronik ke dalam Siinas
hasil penilaian kesesuaian
penilaian kesesuaian dinyatakan gagal
kepada Kepala Badan sesuai
pasal 39  Kepala Badan memberikan validasi terhadap
pelaksanaan penilaian kesesuaian bila penilaian
kesuaian dilaksanakan sesuai dengan Peraturan
Menteri mengenai pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC
secara wajib atau telah dilakukan perbaikan atas
ketidaksesuaian
 Bukti validasi berupa tanda elektronik yang
disampaikan kepada LSPro

Pasal 35-42 Standardisasi Industri


6 PENILAIAN KESESUAIAN

Tahapan Persetujuan Penggunaan Tanda SNI (Tanda Kesesuaian)

1. Permohonan kepada Kepala Badan 2. Evaluasi Oleh Tim


melalui SIINas  Kebenaran isian formulir dengan dokumen pendukung
 Penilaian kelayakan permintaan jangka waktu dan/atau jumlah barang yang diajukan

Perusahaan industri, Perwakilan Resmi dan/atau  Pemohon memberikan klarifikasi bila ditemukan ketidaksesuaian antara isian
pemegang lisensi di wilayah NKRI dari produsen di formulir dengan dokumen pendukung; dan/atau ketidaklayakan antara
luar negeri, atau pemilik merek dalam hal terdapat permintaan jangka waktu dan/atau jumlah barang yang diajukan dengan dokumen
kerjasama merek (maklun)
 Mengisi formulir isian
pendukung paling lambat 3 hari kerja
 Menggugah dokumen pendukung  Tim menyampaikan laporan hasil evaluasi kepada Kepala Badan paling lambat 5
- Pabrik di dalam negeri (bukti kapasitas hari kerja
produksi, tingkat utilisasi, rencana  Kepala Badan menolak permohonan persetujuan penggunaan tanda SNI bila
produksi, dan realisasi produksi) pemohon:
- Pabrik berlokasi di luar negeri (bukti - tidak memeberikan klarifikasi samapai dengan batas waktu
kapasitas produksi, rencana importasi dan - tidak dapat melakukan perbaikan perbaikan atas ketidaksesuaian
realisasi importasi)
 Penolakan permohonan disampaikan melalui SIINas

Pasal 43-48 Standardisasi Industri


6 PENILAIAN KESESUAIAN

Tahapan Persetujuan Penggunaan Tanda SNI (Tanda Kesesuaian)


…..lanjutan

3. Persetujuan Penggunaan Tanda SNI


melalui Siinas
 Kepala Badan menerbitkan surat persetujuan penggunaan tanda SNI
dalam hal laporan hasil evaluasi:
- permohonan telah sesuai, lengkap, dan benar
- Pemohon telah melakukan perbaikan atas ketidaksesuaian dan/ atau
ketidaklayakan
 Penerbitan surat persetujuan penggunaan tanda SNI disertai
dengan tanda elektronik
 Tanda elektronik memuat tautan elektronik yang berisi:
- informasi sertifi kat SNI (serti fi kat kesesuaian)
- informasi produk
- Jangka waktu dan/ atau jumlah barang sesuai dengan surat
persetujuan penggunaan tanda SNI yang ditetapkan
 Surat persetujuan penggunaan tanda SNI dan tanda elektronik
disampaikan melalui SIINas

Pasal 43-48 Standardisasi Industri


6 PENILAIAN KESESUAIAN

Tahapan Persetujuan Penggunaan Tanda SNI (Tanda Kesesuaian)


…..lanjutan
Persetujuan penggunaan Tanda SNI (Tanda Kesesuaian) untuk jangka Wajib menyampaikan laporan realisasi produksi atau impor kepada
waktu dan/atau jumlah barang tertentu Kepala Badan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak
diterbitkan surat persetujuan penggunaan Tanda SNI atau Tanda
Penanggung jawab SPPT SNI (Kesesuaian) : Kesesuaian melalui SIINas
Penanggung jawab SPPT SNI
(Kesesuaian) yang telah
Perusahaan Industri
mendapatkan surat persetujuan Tidak dapat mengajukan
penggunaan Tanda SNI atau Tanda
Validasi Kepala permohonan sampai ybs
Perwakilan resmi dan/atau Kesesuaian, wajib
Badan melengkapi laporan
pemegang lisensi di wilayah sebelumnya
NKRI dari produsen di luar
negeri a. membubuhkan Tanda SNI
dan tanda elektronik; atau
b. membubuhkan Tanda
Pemilik merek dalam hal
Kesesuaian dan tanda
terdapat kerja sama merek elektronik.
atau maklun

Setiap barang dan/atau jasa Industri yang kondisi fisiknya tidak dapat
dibubuhkan tanda SNI, wajib dibuktikan dengan sertifikat SNI; atau
tidak dapat dibubuhkan Tanda Kesesuaian, wajib dibuktikan dengan
sertifikat kesesuaian

Pasal 49-50 Standardisasi Industri


6 PENILAIAN KESESUAIAN

Tahapan Surveilen

1. SURVEILEN 2. PELAPORAN 3. EVALUASI


laporan hasil surveilen melalui SIINAS
oleh LSPro mengevaluasi laporan hasil surveilen
kepada Kepala Badan

LSPro wajib melakukan surveilen Laporan paling sedikit terdiri atas:


a. tanggal pelaksanaan surveilen;  Evaulasi dengan
dilakukan secara : b. nama auditor; a. memeriksa kelengkapan dan kebenaran
c. nama petugas pengambil contoh; dokumen laporan yang disampaikan oleb
 Berkala (dengan pemberitahuan) d. hasil pelaksanaan surveilen; dan LSPro; dan
Dilakukan secara periodik e. nomor dan tanggal laporan basil uji b. memastikan proses surveilen telah
 Khusus, berdasar pada dan/atau hasil inspeksi. dilaksanakan sesuai dengan Peraturan
a. Pengaduan dari orang-perorangan/
Menteri mengenai pemberlakuan SNI, ST,
masyarakat/ instansi/lembaga; atau
b. Instruksi dari Kepala Badan dan/atau PTC secara wajib.

4. VALIDASI (diberikan melalui SIINas) Tidak


validasi hasil laporan hasil evaluasi memenuhi Jika:
a. LSPro tidak memberikan klarifikasi sampai dengan
ketentuan
Pembekuan batas waktu yang ditentukan; atau
memenuhi Sertifikasi SNI (Tanda b. tidak dapat melakukan perbaikan atas pemenuhan
ketentuan penilaian kesesuaian yang dipersyaratkan
Kesesuaian)

Pasal 51-54 Standardisasi Industri


7 PEMBINAAN

Menteri Melakukan Pembinaan

Perusahaan Industri LPK


• Menyediakan, meningkatkan, dan
• Bantuan teknis, konsultasi, pendidikan dan
mengembangkan sarana dan
pelatihan, promosi dan pemasyarakatan
prasarana laboratorium pengujian
standardisasi industri serta menumbuh
• Kerjasama penilaian kesesuaian di
kembangkan budaya standar; dan
tingkat nasional dan tingkat
• Pembiayaan dalam proses penilaian
internasional
kesesuaian dan/atau pemberian fasilitas
fiskal

SDM Industri Masyarakat


Bantuan teknis, Pendidikan, dan Pelatihan Pemasyarakatan standardisasi industri dan
menumbuh-kembangkan budaya standar.

Pasal 55-61 Standardisasi Industri


PENGEMBANGAN
8 STANDARDISASI INDUSTRI

Dalam rangka pengembangan Standardisasi Industri , Menteri melakukan


kerja sama Standardisasi Industri
Pengembangan
Standardisasi Industri 1. Tingkat Nasional (Pelaku Usaha, instansi teknis terkait, dan para pemangku
kepentingan)
Untuk
 teknologi pengujian dan • menyinergikan kebutuhan standardisasi industri dengan program kerja pemerintah;
standar mutu barang • memetakan kemampuan laboratorium uji nasional; dan/atau
dan/atau jasa Industri; • meningkatkan harmonisasi dan keberterimaan regulasi teknis.
 penerapan standar Industri;
 standar internasional untuk 2. Tingkat Internasional (negara mitra, baik secara bilateral, regional, maupun
disesuaikan dengan tingkat multilateral)
perlindungan, perbedaan • memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam pengembangan standar internasional;
iklim, lingkungan, geologi, • memfasilitasi keberterimaan hasil penilaian kesesuaian di pasar internasional;
geografis, atau kemampuan • memfasilitasi pencegahan terhadap masuknya barang dan/atau jasa industri yang tidak
teknologi memenuhi ketentuan pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC secara wajib;
• pengembangan standardisasi industri dan penilaian kesesuaian; dan/atau
• peningka­tan kompetensi sumber daya manusia di bidang standardisasi industri dan
penilaian kesesuaian.

Pasal 62-65 Standardisasi Industri


9 KETENTUAN PERALIHAN

Sertifikat produk penggunaan Tanda SNI yang telah diterbitkan sebelum Peraturan Menteri ini berlaku, berlaku sebagai
1 sertifikat SNI dan surat persetujuan penggunaan Tanda SNI.

LPK yang telah ditunjuk oleh Menteri sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dievaluasi dalam jangka waktu paling
2 lambat 12 (dua belas) bulan terhitung sejak Peraturan Menteri ini berlaku.

Proses penilaian kesesuaian yang dilakukan sebelum Peraturan Menteri ini berlaku dan masih berjalan, dilakukan
3 sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri mengenai pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC secara
wajib.

Peraturan Menteri mengenai pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC secara wajib yang telah diberlakukan sebelum
4 Peraturan Menteri ini berlaku, tetap berlaku sampai dengan dilakukan penyesuaian berdasarkan Peraturan Menteri ini.

Peraturan Menteri mengenai pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC secara wajib yang telah diberlakukan sebelum
5 Peraturan Menteri ini berlaku, wajib dilakukan penyesuaian paling lama 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini
berlaku.

Pasal 127-132 & 134 Standardisasi Industri


10 KETENTUAN PENUTUP

Permenperin No. 86/2009 Permenperin No. 4/2018 Permenperin No. 45/2022

SNI bidang Industri Tata Cara Pengawasan Pemberlakuan Standardisasi Industri


Standardisasi Industri secara Wajib

Pasal 132-133 Standardisasi Industri


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai