Anda di halaman 1dari 34

BAB 19 MANAJEMEN

KEUANGAN
SALMAH PATTISAHUSIW, SE.,
M.Si., AK., CA., CSRA dan SITTI
RAHMA SUDIRMAN, S.E., M.AK
MULTINASIONAL
01. PERUSAHAAN
MULTINASIONAL ATAU
PERUSAHAAN GLOBAL
Korporasi atau perusahaan multinasional atau global adalah
perusahaan yang beroperasi secara terpadu di sejumlah negara.
Bagi Kamus Ekonomi, Multinasional Corporation (MNC)
merupakan suatu perusahaan yang wilayah operasionalnya
meliputi sejumlah negara dan mempunyai sarana penciptaan serta
servis di luar negaranya sendiri (Winardi, 1998)
7 ALASAN POKOK PERUSAHAAN DIKATAKAN ‘GO GLOBAL’

1. Memperluas pasar
2. Mendapatkan bahan baku
3. Mencari teknologi baru
4. Menurunkan biaya produksi/efisiensi
5. Menghindari hambatan/barrier
6. Melakukan diversifikasi
7. Mempertahankan pelanggan
1 . MEMPERLUAS PASAR

Ketika suatu perusahaan sudah jenuh dengan pasar dalam negeri maka ia akan
mencari dan mengembangkan pasar luar negeri.
2. Mendapatkan bahan baku
Banyak perusahaan minyak AS mempunyai banyak cabang di seluruh dunia untuk
menjamin akses ke sumber daya yang diperlukan utk mempertahankan lini bisnis
utama perusahaan.
3.Mencari teknologi baru
Tidak ada perusahaan yang mempunyai keunggulan mutlak dlm teknologi, shg utk
mendapatkan gagasan ilmiah dan rancangan utama perusahaan harus mencari di
seluruh dunia. Contoh: Xerox meluncurkan lebih dari 80 jenis mesin fotocopy abtor
AS yg dirancang perusahaan patungan Jepang, Fuji Xerox. Demikian pula utk
deterjen superkonsentrat dr P&G di Jepang sbg tanggapan thd produk saingan
berlabel Cheer&Tide di AS
4.MENURUNKAN BIAYA PRODUKSI/EFISIENSI
Perusahaan di negara yg berbiaya produksi tinggi mengalihkan produksinya ke
negara-negara berbiaya produksi rendah. Contoh : Ge mengalihkan produksi ke
Mexico, Indonesia, Korea Selatan, Singapore dll.
5. Menghindari hambatan/barrier
Alasan utama perusahaan mobil Jepang (Honda, Toyota, Mazda, dan Mitsubishi)
memindahkan produksinya ke AS adalah untuk memperoleh kuota impor AS
6. Melakukan Diversifikasi
Dengan membuka fasilitas produksi dan pasar di seluruh dunia,perusahaan dapat
menangkal trend ekonomi yg buruk di suatu negara.Misal GM mengurangi usaha
penjualan yg buruk di AS selama masa resesi 1990-1991 dan mengalihkan penjualan
ke Eropa.
7. Mempertahankan Pelanggan
7. MEMPERTAHANKAN PELANGGAN

Apabila suatu perusahaan membuka produksi dan operasi distribusi di luar negeri,
Perusahaan akan membutuhkan input dan jasa dilokasi baru tersebut. Jika
perusahaan dapat memperoleh yg dibutuhkan dari pemasok yg juga beroperasi di
negara yg sama, mengelola hubungan akan lebih jauh mudah dan skala ekonomi
serta sinergi lainnya akan diperoleh.
02. MANAJEMEN KEUANGAN
MULTINASIONAL VS
DOMESTIK
6 Faktor utama yang membedakan manajemen keuangan global dengan domestic
1. Satuan mata uang yg berbeda
2. Struktur ekonomi dan hukum yg berbeda
3. Bahasa
4. Perbedaan budaya
5. Peranan pemerintah
6. Risiko politik
1. SATUAN MATA UANG YG BERBEDA
Analisis mengenai kurs tukar dan pengaruhnya yg berfluktuasi
harus dimasukkan dlm semua analisis keuangan
2. Struktur ekonomi dan hukum yg berbeda
Setiap negara mempunyai sistem ekonomi dan hukum yag berbeda
yg dapat menimbulkan masalah yg penting bila korporasi akan
mengkoordinasikan dan mengendalikan operasi seluruh dunia atas
anak-anak perusahaan.Contoh : hukum pajak dapat mengakibatkan
transaksi ekonomi setelah pajak yg sangat berbeda.
3.BAHASA
Kemampuan berkomunikasi sangat penting. Siapa yang menguasai
bahasa global akan lebih mudah menguasai pasar.
Orang jepang lebih mudah belajar bahasa Inggris drpd orang
Eropa dan Amerika belajar bahasa Jepang sehingga produk Jepang
lebih mudah menyerbu AS dan Eropa.
4. Perbedaan budaya
Setiap negara mempunyai tradisi budaya yg unik yg membentuk
nilai-nilai dan mempengaruhi perilaku bisnis dlm masy tsb.Perush
multinasional harus mampu menterjemahkan budaya setempat
dalam budaya perush dan dalam kebijakan strategis perush, misal
tentang Serikat Pekerja
5. PERANAN PEMERINTAH
Kebijakan Pemerintah setempat akan sangat berpengaruh
terhadap kebijakan perusahaan dimana berada
6. Risiko politik
Suatu negara bebas utk menetapkan kendala-kendala
terhadap transfer sumberdaya perusahaan dan bahkan
mengambil alih aset suatu perusahaan tanpa kompensasi.
03. SISTEM MONETER INTERNASIONAL
A. TERMINOLOGI MONETER INTERNASIONAL
1. Sistem Kurs Tetap
2. Defisit Perdagangan
3. Devaluasi
4. Revaluasi
5. Kurs Tukar Mengambang
6. Kurs Tukar yang dikaitkan
7. Mata uang Konvertibel
B. PENGATURAN MONETER SAAT INI
Setiap negara mempunyai sistem moneter dengan otoritas –nya. Sejak Agustus 1971,
dunia menggunakan sistem kurs tukar tetap (fixed exchange rate system) yg
dikelola Dana Moneter Internasional (IMF).
Dalam sistem ini dolar AS dikaitkan dengan emas dan nilai mata uang lainnya
disesuaikan pada dolar AS.
Dalam pengaturan moneter saat ini untuk sistem mata uang menjadi 2 kelompok besar
yaitu nilai tukar mengambang dan tetap. Pada sistem nilai tukar mengambang, ada
subbagiannya lagi yaitu :
a. Sistem Mengambang Bebas (Freely Floating Regime), terjadi ketika nilai tukar
ditentukan oleh penawaran dan permintaan uang,
b. Sistem Mengambang Terkendali (Managed Floating Regime), terjadi ketika dapat
intervensi pemerintah yg cukup signifikan untuk mengendalikan nilai tukar melalui
manipulasi penawaran dan permintaan mata uang.
JENIS-JENIS SISTEM NILAI TUKAR TETAP
Pada sistem nilai tukar tetap ini, mata uang suatu negara ditetapkan secara tetap
dengan mata uang asing tertentu, misalnya, mata uang rupiah ditetapkan secara tetap
terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Adapun sistem nilai tukar tetap adalah sbb:
A. Currency Board Arrangement
B. Fixed-Peg Arrangement
Kurs salah satu istilah yang sering digunakan dalam bidang keuangan dan dikenal
dengan sebutan nilai tukar (exchange rate). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) kurs adalah nilai mata uang yang dimiliki sebuah negara yang dinyatakan
dengan nilai mata uang negara yang lain.
Secara umum, kurs dapat diartikan sebagai harga nilai mata uang yang dapat diukur
dengan nilai mata uang luar negeri serta bisa dibeli atau ditukar dengan mata uang
lain
04. KUOTASI NILAI TUKAR MATA UANG ASING

Secara sederhana, valuta asing atau biasa disebut dengan valas adalah mata uang asing
yang diakui dan bisa diterima oleh negara lain. Valuta asing dapat digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah saat melakukan transaksi ekonomi internasional atau perdagangan
internasional.
Valuta asing memiliki tiga fungsi, yaitu alat tukar dan pembayaran internasional, alat
pengendali kurs, dan alat memperlancar perdagangan internasional. Agar lebih mengerti
tentang ketiga fungsi tersebut. Simak penjelasannya sebagai berikut.
A. 1. Alat tukar dan pembayaran internasional
Pada umumnya, semua transaksi membutuhkan alat tukar seperti uang. Dalam perdagangan
internasional baik berupa barang atau jasa alat tukar menukar yang digunakan ialah valuta
asing. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa valuta asing berfungsi sebagai uang yang
digunakan untuk alat tukar menukar dalam perdagangan internasional baik berupa barang
atau jasa.
Contoh kasus jika valuta asing berfungsi sebagai alat tukar dan pembayaran internasional
adalah ketika Indonesia mengimpor kendaraan dari Jepang, maka penduduk mata uang yang
harus dibayarkan ke orang Jepang adalah mata uang Yen.
1. ALAT TUKAR DAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Pada umumnya, semua transaksi membutuhkan alat tukar seperti


uang. Dalam perdagangan internasional baik berupa barang atau
jasa alat tukar menukar yang digunakan ialah valuta asing. Dengan
demikian, bisa dikatakan bahwa valuta asing berfungsi sebagai
uang yang digunakan untuk alat tukar menukar dalam
perdagangan internasional baik berupa barang atau jasa.
Contoh kasus jika valuta asing berfungsi sebagai alat tukar dan
pembayaran internasional adalah ketika Indonesia mengimpor
kendaraan dari Jepang, maka penduduk mata uang yang harus
dibayarkan ke orang Jepang adalah mata uang Yen.
2. AL AT PE N G EN D AL I K UR S

Kurs mata uang yang dimiliki oleh suatu negara akan terus
berubah sehingga membutuhkan sebuah alat untuk mengendalikan
perubahan pada kurs mata uang negara lain dan alat itu adalah
kurs valuta asing. Penggunaan kurs valuta asing tertentu pada
suatu negara, maka negara tersebut bisa mengatasi atau
mengendalikan nilai tukar mata uang menjadi lebih mudah.
Misalnya, dengan adanya kurs Rupiah ke Dolar Amerika Serikat,
maka nilai tukar Rupiah bisa diketahui apakah sedang mengalami
kenaikan atau penurunan. Dengan kata lain, kurs menjadi tolok
ukur menjaga kestabilan nilai mata uang suatu negara.
3. ALAT MEMPERLANCAR PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Dalam perdagangan internasional membutuhkan kelancaran dalam transaksi
supaya tidak memerlukan waktu yang banyak. Valuta asing merupakan alat
yang bisa memperlancar transaksi perdagangan internasional sehingga proses
jual beli berjalan dengan lancar tanpa terkendala dengan mata uang yang
dimiliki masing-masing negara. Oleh karena itu, setiap negara yang ingin
bertransaksi di perdagangan internasional memerlukan kurs valuta asing.
Misalnya, valuta asing yang sering digunakan dalam perdagangan
internasional adalah Dolar Amerika Serikat karena mata uang tersebut mudah
ditukarkan ke dalam mata uang negara lain (yang melakukan transaksi)
sehingga transaksi perdagangan internasional berjalan dengan mudah.
N I L A I TU K A R SI L A N G

Cross rate, nilai tukar silang, atau kurs silang adalah nilai tukar antara dua mata uang
yang digunakan di pasar spot dan dihitung dari nilai tukar setiap mata uang dalam
kaitannya dengan mata uang ketiga, misalnya dolar AS. Nilai ini dihitung dari dua
nilai tukar lainnya.
Tabel di atas memperlihatkan kurs silang antara berbagai mata uang yang laku keras di
pasar valas. Sebagai contoh Yen dijual pada harga $78,1552 (lihat baris ke-2 Japan, pada
kolom Dollar) dan Poundpada harga $0,6161 (lihat baris ke-5 UK pada kolom Dollar).
Maka kurs silang Yen/Poundadalah 126,8467 (lihat baris ke-2 kolom Pound), atau bias juga
menghitungnya dengan kurs Yen/US$ dikalikan dengan kurs US$/Pound, yang hasilnya
juga sama dengan 126,8467.
KUOTASI MATA UANG ASING ANTAR BANK

Kuotasi Valuta Asing, Kuotasi (quotation) valas merupakan suatu peryataan


kesediaan melakukan transaksi jual beli valas pada suatu kurs yang diumumkan.
Kuotasi ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Langsung atau direct quotation Yaitu cara penentuan kurs suatu mata uang dimana
satu mata uang asing digunakan untuk menilai mata uang lokal. Oleh karena itu
menurut metode direct quotation, unit mata uang asing senantiasa tetap terhadap
mata uang lokal.
2. Tidak langsung atau Indirect Quotation Penentuan kurs berdasarkan indirect
quotation merupakan kebalikan dari direct quotation yaitu penentuan kurs dimana
unit mata uang lokal digunakan untuk menilai mata uang asing. Dalam indirect
quotation unit mata uang lokal selalu tetap terhadap mata uang asing.
3. USD Quotation Dalam transaksi valas internasional, USD selalu dijadikan sebagai
mata uang referensi dalam penentuan kurs mata uang asing lain
05. PERDAGANGAN DENGAN VALUTA ASING
A. SPOT RATE DAN NILAI TUKAR FORWARD
B. 1. Transaksi Spot Transaksi spot adalah jual beli mata uang dengan penyerahan
dan pembayaran antarbank yang akan diselesaikan pada dua hari kerja.
Penyerahan dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat dilakukan dalam
beberapa cara sebagai berikut:
C. a) Value today (Value Tod) yaitu penyerahan dana dilakukan pada (hari) yang
sama dengan tanggal (hari) diadakannya transaksi (kontrak). Cara penyelesaian
ini juga disebut same day settlement atau cash settlement.
D. b) Value Tomorrow (Value Tom) yaitu penyerahan dana dilakpada hari kerja
berikutnya atau hari kerja setelah diadakannya kontrak atau one day sattlement.
E. c) Value spot yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.
2. Transaksi Forward Transaksi forward atau juga disebut transaksi berjangka
pada prinsipnya adalah transaksi sejumlah mata uang tertentu dengan
sejumlah mata uang lainnya dengan penyerahan pada waktu yang akan
datang. Kurs ditetapkan pada waktu kontrak dilakukan, tetapi pembayaran
dan penyerahan baru dilakukan pada pada saat kontrak jatuh tempo.
Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk tujuan hedging dan
spekulasi. Hedging akibat terjadinya perubahan kurs.
06. INFLASI, TINGKAT BUNGA DAN NILAI TUKAR
Inflasi
Mankiw (2000) mendefinisikan inflasi merupakan kenaikan harga barang yang terus
menerus. Menurut Sukirno (2015) Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang terus
menerus, inflasi dibedakan menjadi 3 yaitu inflasi tarikan permintaan, inflasi desakan biaya,
dan inflasi impor. Sedangkan menurut Rahardja (2014), Inflasi adalah kenaikan harga
barang- barang yang bersifat umum dan terus menerus. Dari definisi ini, ada tiga komponen
yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan inflasi yaitu kenaikan harga, bersifat umum, dan
berlangsung terus menerus.
Suku Bunga
Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang, sedangkan suku bunga adalah persentase yang
dihitung dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa dalam suatu periode tertentu.
Suku bunga disebut juga harga dari pinjaman. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber
daya yang digunakan oleh debitur yang dibayarkan kepada kreditur. Pada umumnya ketika
tingkat bunga rendah, maka semakin banyak dana mengalir sehingga mengakibatkan
pertumbuhan ekonomi juga meningkat. Begitu pula ketika tingkat bunga tinggi, maka sedikit
dana yang mengalir dan akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang rendah.
Tingkat suku bunga ditentukan di dalam sistem keuangan, namun juga dipengaruhi oleh
sistem riil. Yaitu keputusan mengenai tabungan dan investasi yang dibuat rumah tangga,
dunia usaha, pemerintah dan pihak lainnya yang mempengaruhi aliran dana. Tingkat
bunga juga dibedakan atas tingkat bunga nominal dan tingkat bunga riil. Tingkat bunga
riil adalah tingkat bunga nominal setelah dikoreksi dengan perubahan harga (inflasi).
Cara untuk menentukan tingkat bunga dalam sistem keuangan dapat menggunakan
pendekatan Liquidity preference dan pendekatan Loanable funds. Keduanya merupakan
teori keseimbangan parsial karena tidak memperhatikan perubahan pada sektor riil, tetapi
menghasilkan tingkat bunga yang sama. Pendekatan liquidity preference berpandangan
bahwa suku bunga ditentukan oleh jumlah uang yang diminta dan ditawarkan dalam
sistem keuangan. Berbeda dengan pendekatan Loanable funds yang memandang sistem
keuangan sebagai suatu wilayah, yang di dalamnya dana yang dapat dipinjamkan
diperdagangkan di pasar primer dan sekunder serta tingkat bunga merupakan hasil
penawaran dan permintaan terhadap dana yang dipinjamkan. Sedangkan struktur tingkat
bunga ditentukan oleh faktor-faktor jangka waktu, karakteristik perpajakan, derajat risiko
tunggakan dan kemudahan pemasaran.
Nilai Tukar

Nilai tukar valuta asing merupakan harga satu satuan mata uang dalam
satuan mata uang lain. Nilai tukar valuta asing bisa terbentuk di dalam
pasar valuta asing yaitu dimana berbagai mata uang yang berbeda
diperdagangkan. Sehingga secara sederhana nilai tukar (exchange
rate) dapat diartikan sebagai harga dari satu mata uang terhadap mata
uang yang lain, atau dengan kata lain nilai tukar adalah sejumlah uang
dari suatu mata uang tertentu yang dapat dipertukarkan dengan satu
unit mata uang negara lain. Nilai tukar setiap mata uang domestik
terhadap mata uang asing disebut juga dengan kurs (foreign exchange
rate). Konsep foreign exchange rate dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu konsep Hard Currencies (mata uang kuat) dan konsep
Soft Currencies (mata uang lemah), yang masing-masing memiliki
karakteristik sendiri-sendiri.
Korelasi Tingkat Inflasi dengan Nilai Tukar

Inflasi erat kaitanya dengan nilai tukar mata uang. Perubahan tingkat inflasi
dapat mempengaruhi permintaan mata uang di suatu negara, sehingga dapat
pula mempengaruhi pola perdagangan internasional.
Perubahan dalam laju inflasi dapat mempengaruhi aktifitas perdagangan
internasional. Jika inflasi suatu negara meningkat, permintaan atas mata uang
negara tersebut menurun dikarenakan ekspornya juga mengalami penurunan
akibat harga yang lebih tinggi. Kemudian diikuti kecenderungan konsumen dan
perusahaan dalam negeri untuk meningkatkan impor. Kedua sikap ini tentu
akan mendorong inflasi yang tinggi pada mata uang suatu negara. Tingkat
inflasi suatu negara dengan negara lainnya tentu berbeda, sehingga pola
perdagangan internasional dan nilai tukar juga akan berubah sesuai dengan
inflasi tersebut.
Korelasi Tingkat Suku Bunga dengan Nilai Tukar

Fenomena hubungan nilai tukar dan suku bunga digunakan pendekatan


persamaan Fisher (Fisher Effect). Pengaruhnya terhadap nilai tukar adalah amat
berbeda, tergantung pada perubahan tingkat suku bunga riil, dan perubahan
ekspektasi inflasi.
Misalkan, bahwa tingkat suku bunga riil domestik naik, sedangkan ekspektasi
inflasi tidak berubah atau konstan, maka tingkat suku bunga nominal naik. Dalam
kasus ini, adalah wajar untuk menganggap bahwa ekspektasi apresiasi nilai rupiah
akan tidak berubah karena ekspektasi inflasi tidak berubah, sehingga hasil yang
diharapkan atas simpanan RET1RP mata uang asing tetap tidak akan berubah
untuk setiap nilai tukar tertentu.
 
07. PASAR UANG DAN PASAR MODAL INTERNSIONAL
A. PASAR KREDIT INTERNASIONAL
B. Pasar kredit internasional bertujuan untuk memberikan pendanaan jangka menengah
melalui bank yang berlokasi di pasar asing. Pinjaman selama 1 tahun atau lebih yang
diberikan oleh bank untuk MNC atau badan pemerintah di Eropa dinamakan
Eurocredit atau pinjaman Eurocredit (Eurocredit loan). Pinjaman ini diperoleh pada
pasar Eurocredit (Eurocredit market). Pinjaman ini dapat diberikan dalam bentuk
dollar atau mata uang lain dan umumnya jatuh tempo dalam lima tahun. Untuk
tingkat bunga yang diberikan disesuaikan dengan pergerakan pada beberapa suku
bunga pasar seperti London Interbank Offer Rate (LIBOR).
C. Pada pasar kredit internasional ini juga dikenal pinjaman sindikasi yaitu pinjaman
yang diberikan oleh beberapa bank (beberapa bank membiayai suatu proyek yang
sama). Pada pinjaman sindikasi ini terdapat bank utama yang bertanggungjawab
untuk melakukan negosiasi dengan peminjam.
PASAR SAHAM INTERNASIONAL
Pasar saham adalah pasar dimana perusahaan dapat menjual bagiansaham
kepemilikannya dan investor dapat memperdagangkan kepemilikansahamnya
pada investor lain. Sebuah perusahaan dapat memenuhi kebutuhandananya di
pasar saham dengan menjual saham kepemilikannya pada oranglain atau investor
lain. Pasar saham sebagai alat keuangan dimana perusahaandapat menjual saham
kepemilikannya dan investor dapat memperdagangkan
Pasar saham Internasional mengalami perkembangan yang pesat dalam tahun-
tahun terakhir ini. Deregulasi yang dilakukan oleh beberapa negara mendorong
pertumbuhan pasar keuangan pada umumnya, dan pasar saham khususnya.
Manajer perusahaan internasional bisa memperoleh dana dengan menjual saham
perusahaan di Bursa luar negeri, di samping alternatif lainnya yaitu
mengeluarkan obligasi internasional atau memperoleh pinjamandari bank luar
negeri. Manajer tersebut dengan demikian perlu memahami
mekanisme pasar Internasional.
08. BERINVESTASI DI LUAR NEGERI
Foreign Direct Investment (FDI) adalah investasi asing langsung
atau penanaman modal asing, di mana seorang investor pada lingkup
perekonomian suatu negara menaruh minat pada bisnis di lingkup
perekonomian negara lain.
Investasi lintas negara ini biasanya berupa penanaman modal dalam
jangka waktu panjang dari investor di luar negeri ke perusahaan
dalam negeri. Sehingga umumnya foreign direct
investment melibatkan dua negara sekaligus. FDI juga sering
dipahami sebagai suatu media atau alat dalam sistem ekonomi
dunia yang dinamikanya sudah menglobal.
SEGELINTIR FAKTA TENTANG FOREIGN DIRECT INVESTMENT

Pada umumnya suatu negara memanfaatkan investasi asing untuk membantu


pertumbuhan ekonomi negara tersebut, terutama untuk negara berkembang.
Laporan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)
menyebutkan bahwa pada tahun 2017, negara-negara berkembang telah
menerima sekitar US$694 miliar atau 58% dari total FDI global. Pada negara-
negara berkembang di Asia, investasi asing bahkan terhitung meningkat 8%
pada tahun itu, dari nilai investasi sebesar US$502 miliar.
Di sisi lain, negara-negara maju seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat juga
ternyata membutuhkan FDI. Perusahaan mereka melakukan penerimaan foreign
direct investment karena berbagai alasan. Sebagian besar investasi negara-negara
ini adalah melalui merger dan akuisisi antara perusahaan-perusahaan lama yang
sudah mengglobal untuk restrukturisasi atau memfokuskan kembali (re-
focus) bisnis inti.
09. STRUKTUR MODAL INTERNASIONAL
Struktur modal merupakan perimbangan atau perbandingan antara modal milik sendiri
dengan modal asing.
Dalam hal ini modal asing adalah hutang jangka pendek ataupun hutang jangka panjang,
sementara modal modal sendiri dibagi menjadi laba ditahan dan kepemilikan perusahaan.
Struktur modal sangat penting untuk dipahami, karena kondisi baik atau buruknya
keuangan perusahaan ditentukan oleh indikator ini.
Jika hutang jangka panjang perusahaan lebih banyak dibanding laba ditahan, maka
perusahaan bisa mengalami kerugian yang serius.
Struktur modal berbeda-beda antarnegara, sebagai contoh; Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD), melaporkan bahwa rata-rata, perusahaan Jepang
memiliki 85% utang dari total asetnya(berdasarkan nilai buku), perusahaan Jerman
memiliki 64% dan perusahaan AS memiliki 55%. Satu masalah dalam
menginterpretasikan angka-angka ini adalah berbagai negara seringkali menggunakan
aturan akuntansi yang berbeda, tergantung dari :
1. Aset yang dilaporkan berdasarkanbiaya historis versus biaya penggantian
2. Perlakuan terhadap aset yang disewa
3. Pelaporan liabilitas jaminan pensiun
4. Biaya modal versus biaya belanja riset dan pengembangan
Perbedaan-perbedaan inilah menyulitkan perbandinganstruktur modal dari perusahaan.
Suatu pilihan struktur modal perusahaan dipicu oleh karakteristik perusahaan dan
industri, sebagaimana oleh lingkungan institusi negara tersebut.
Terima kasih
Atas
Perhatian

Anda mungkin juga menyukai