Bab 19 Manajemen Keuangan Multinasional
Bab 19 Manajemen Keuangan Multinasional
KEUANGAN
SALMAH PATTISAHUSIW, SE.,
M.Si., AK., CA., CSRA dan SITTI
RAHMA SUDIRMAN, S.E., M.AK
MULTINASIONAL
01. PERUSAHAAN
MULTINASIONAL ATAU
PERUSAHAAN GLOBAL
Korporasi atau perusahaan multinasional atau global adalah
perusahaan yang beroperasi secara terpadu di sejumlah negara.
Bagi Kamus Ekonomi, Multinasional Corporation (MNC)
merupakan suatu perusahaan yang wilayah operasionalnya
meliputi sejumlah negara dan mempunyai sarana penciptaan serta
servis di luar negaranya sendiri (Winardi, 1998)
7 ALASAN POKOK PERUSAHAAN DIKATAKAN ‘GO GLOBAL’
1. Memperluas pasar
2. Mendapatkan bahan baku
3. Mencari teknologi baru
4. Menurunkan biaya produksi/efisiensi
5. Menghindari hambatan/barrier
6. Melakukan diversifikasi
7. Mempertahankan pelanggan
1 . MEMPERLUAS PASAR
Ketika suatu perusahaan sudah jenuh dengan pasar dalam negeri maka ia akan
mencari dan mengembangkan pasar luar negeri.
2. Mendapatkan bahan baku
Banyak perusahaan minyak AS mempunyai banyak cabang di seluruh dunia untuk
menjamin akses ke sumber daya yang diperlukan utk mempertahankan lini bisnis
utama perusahaan.
3.Mencari teknologi baru
Tidak ada perusahaan yang mempunyai keunggulan mutlak dlm teknologi, shg utk
mendapatkan gagasan ilmiah dan rancangan utama perusahaan harus mencari di
seluruh dunia. Contoh: Xerox meluncurkan lebih dari 80 jenis mesin fotocopy abtor
AS yg dirancang perusahaan patungan Jepang, Fuji Xerox. Demikian pula utk
deterjen superkonsentrat dr P&G di Jepang sbg tanggapan thd produk saingan
berlabel Cheer&Tide di AS
4.MENURUNKAN BIAYA PRODUKSI/EFISIENSI
Perusahaan di negara yg berbiaya produksi tinggi mengalihkan produksinya ke
negara-negara berbiaya produksi rendah. Contoh : Ge mengalihkan produksi ke
Mexico, Indonesia, Korea Selatan, Singapore dll.
5. Menghindari hambatan/barrier
Alasan utama perusahaan mobil Jepang (Honda, Toyota, Mazda, dan Mitsubishi)
memindahkan produksinya ke AS adalah untuk memperoleh kuota impor AS
6. Melakukan Diversifikasi
Dengan membuka fasilitas produksi dan pasar di seluruh dunia,perusahaan dapat
menangkal trend ekonomi yg buruk di suatu negara.Misal GM mengurangi usaha
penjualan yg buruk di AS selama masa resesi 1990-1991 dan mengalihkan penjualan
ke Eropa.
7. Mempertahankan Pelanggan
7. MEMPERTAHANKAN PELANGGAN
Apabila suatu perusahaan membuka produksi dan operasi distribusi di luar negeri,
Perusahaan akan membutuhkan input dan jasa dilokasi baru tersebut. Jika
perusahaan dapat memperoleh yg dibutuhkan dari pemasok yg juga beroperasi di
negara yg sama, mengelola hubungan akan lebih jauh mudah dan skala ekonomi
serta sinergi lainnya akan diperoleh.
02. MANAJEMEN KEUANGAN
MULTINASIONAL VS
DOMESTIK
6 Faktor utama yang membedakan manajemen keuangan global dengan domestic
1. Satuan mata uang yg berbeda
2. Struktur ekonomi dan hukum yg berbeda
3. Bahasa
4. Perbedaan budaya
5. Peranan pemerintah
6. Risiko politik
1. SATUAN MATA UANG YG BERBEDA
Analisis mengenai kurs tukar dan pengaruhnya yg berfluktuasi
harus dimasukkan dlm semua analisis keuangan
2. Struktur ekonomi dan hukum yg berbeda
Setiap negara mempunyai sistem ekonomi dan hukum yag berbeda
yg dapat menimbulkan masalah yg penting bila korporasi akan
mengkoordinasikan dan mengendalikan operasi seluruh dunia atas
anak-anak perusahaan.Contoh : hukum pajak dapat mengakibatkan
transaksi ekonomi setelah pajak yg sangat berbeda.
3.BAHASA
Kemampuan berkomunikasi sangat penting. Siapa yang menguasai
bahasa global akan lebih mudah menguasai pasar.
Orang jepang lebih mudah belajar bahasa Inggris drpd orang
Eropa dan Amerika belajar bahasa Jepang sehingga produk Jepang
lebih mudah menyerbu AS dan Eropa.
4. Perbedaan budaya
Setiap negara mempunyai tradisi budaya yg unik yg membentuk
nilai-nilai dan mempengaruhi perilaku bisnis dlm masy tsb.Perush
multinasional harus mampu menterjemahkan budaya setempat
dalam budaya perush dan dalam kebijakan strategis perush, misal
tentang Serikat Pekerja
5. PERANAN PEMERINTAH
Kebijakan Pemerintah setempat akan sangat berpengaruh
terhadap kebijakan perusahaan dimana berada
6. Risiko politik
Suatu negara bebas utk menetapkan kendala-kendala
terhadap transfer sumberdaya perusahaan dan bahkan
mengambil alih aset suatu perusahaan tanpa kompensasi.
03. SISTEM MONETER INTERNASIONAL
A. TERMINOLOGI MONETER INTERNASIONAL
1. Sistem Kurs Tetap
2. Defisit Perdagangan
3. Devaluasi
4. Revaluasi
5. Kurs Tukar Mengambang
6. Kurs Tukar yang dikaitkan
7. Mata uang Konvertibel
B. PENGATURAN MONETER SAAT INI
Setiap negara mempunyai sistem moneter dengan otoritas –nya. Sejak Agustus 1971,
dunia menggunakan sistem kurs tukar tetap (fixed exchange rate system) yg
dikelola Dana Moneter Internasional (IMF).
Dalam sistem ini dolar AS dikaitkan dengan emas dan nilai mata uang lainnya
disesuaikan pada dolar AS.
Dalam pengaturan moneter saat ini untuk sistem mata uang menjadi 2 kelompok besar
yaitu nilai tukar mengambang dan tetap. Pada sistem nilai tukar mengambang, ada
subbagiannya lagi yaitu :
a. Sistem Mengambang Bebas (Freely Floating Regime), terjadi ketika nilai tukar
ditentukan oleh penawaran dan permintaan uang,
b. Sistem Mengambang Terkendali (Managed Floating Regime), terjadi ketika dapat
intervensi pemerintah yg cukup signifikan untuk mengendalikan nilai tukar melalui
manipulasi penawaran dan permintaan mata uang.
JENIS-JENIS SISTEM NILAI TUKAR TETAP
Pada sistem nilai tukar tetap ini, mata uang suatu negara ditetapkan secara tetap
dengan mata uang asing tertentu, misalnya, mata uang rupiah ditetapkan secara tetap
terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Adapun sistem nilai tukar tetap adalah sbb:
A. Currency Board Arrangement
B. Fixed-Peg Arrangement
Kurs salah satu istilah yang sering digunakan dalam bidang keuangan dan dikenal
dengan sebutan nilai tukar (exchange rate). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) kurs adalah nilai mata uang yang dimiliki sebuah negara yang dinyatakan
dengan nilai mata uang negara yang lain.
Secara umum, kurs dapat diartikan sebagai harga nilai mata uang yang dapat diukur
dengan nilai mata uang luar negeri serta bisa dibeli atau ditukar dengan mata uang
lain
04. KUOTASI NILAI TUKAR MATA UANG ASING
Secara sederhana, valuta asing atau biasa disebut dengan valas adalah mata uang asing
yang diakui dan bisa diterima oleh negara lain. Valuta asing dapat digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah saat melakukan transaksi ekonomi internasional atau perdagangan
internasional.
Valuta asing memiliki tiga fungsi, yaitu alat tukar dan pembayaran internasional, alat
pengendali kurs, dan alat memperlancar perdagangan internasional. Agar lebih mengerti
tentang ketiga fungsi tersebut. Simak penjelasannya sebagai berikut.
A. 1. Alat tukar dan pembayaran internasional
Pada umumnya, semua transaksi membutuhkan alat tukar seperti uang. Dalam perdagangan
internasional baik berupa barang atau jasa alat tukar menukar yang digunakan ialah valuta
asing. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa valuta asing berfungsi sebagai uang yang
digunakan untuk alat tukar menukar dalam perdagangan internasional baik berupa barang
atau jasa.
Contoh kasus jika valuta asing berfungsi sebagai alat tukar dan pembayaran internasional
adalah ketika Indonesia mengimpor kendaraan dari Jepang, maka penduduk mata uang yang
harus dibayarkan ke orang Jepang adalah mata uang Yen.
1. ALAT TUKAR DAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Kurs mata uang yang dimiliki oleh suatu negara akan terus
berubah sehingga membutuhkan sebuah alat untuk mengendalikan
perubahan pada kurs mata uang negara lain dan alat itu adalah
kurs valuta asing. Penggunaan kurs valuta asing tertentu pada
suatu negara, maka negara tersebut bisa mengatasi atau
mengendalikan nilai tukar mata uang menjadi lebih mudah.
Misalnya, dengan adanya kurs Rupiah ke Dolar Amerika Serikat,
maka nilai tukar Rupiah bisa diketahui apakah sedang mengalami
kenaikan atau penurunan. Dengan kata lain, kurs menjadi tolok
ukur menjaga kestabilan nilai mata uang suatu negara.
3. ALAT MEMPERLANCAR PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Dalam perdagangan internasional membutuhkan kelancaran dalam transaksi
supaya tidak memerlukan waktu yang banyak. Valuta asing merupakan alat
yang bisa memperlancar transaksi perdagangan internasional sehingga proses
jual beli berjalan dengan lancar tanpa terkendala dengan mata uang yang
dimiliki masing-masing negara. Oleh karena itu, setiap negara yang ingin
bertransaksi di perdagangan internasional memerlukan kurs valuta asing.
Misalnya, valuta asing yang sering digunakan dalam perdagangan
internasional adalah Dolar Amerika Serikat karena mata uang tersebut mudah
ditukarkan ke dalam mata uang negara lain (yang melakukan transaksi)
sehingga transaksi perdagangan internasional berjalan dengan mudah.
N I L A I TU K A R SI L A N G
Cross rate, nilai tukar silang, atau kurs silang adalah nilai tukar antara dua mata uang
yang digunakan di pasar spot dan dihitung dari nilai tukar setiap mata uang dalam
kaitannya dengan mata uang ketiga, misalnya dolar AS. Nilai ini dihitung dari dua
nilai tukar lainnya.
Tabel di atas memperlihatkan kurs silang antara berbagai mata uang yang laku keras di
pasar valas. Sebagai contoh Yen dijual pada harga $78,1552 (lihat baris ke-2 Japan, pada
kolom Dollar) dan Poundpada harga $0,6161 (lihat baris ke-5 UK pada kolom Dollar).
Maka kurs silang Yen/Poundadalah 126,8467 (lihat baris ke-2 kolom Pound), atau bias juga
menghitungnya dengan kurs Yen/US$ dikalikan dengan kurs US$/Pound, yang hasilnya
juga sama dengan 126,8467.
KUOTASI MATA UANG ASING ANTAR BANK
Nilai tukar valuta asing merupakan harga satu satuan mata uang dalam
satuan mata uang lain. Nilai tukar valuta asing bisa terbentuk di dalam
pasar valuta asing yaitu dimana berbagai mata uang yang berbeda
diperdagangkan. Sehingga secara sederhana nilai tukar (exchange
rate) dapat diartikan sebagai harga dari satu mata uang terhadap mata
uang yang lain, atau dengan kata lain nilai tukar adalah sejumlah uang
dari suatu mata uang tertentu yang dapat dipertukarkan dengan satu
unit mata uang negara lain. Nilai tukar setiap mata uang domestik
terhadap mata uang asing disebut juga dengan kurs (foreign exchange
rate). Konsep foreign exchange rate dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu konsep Hard Currencies (mata uang kuat) dan konsep
Soft Currencies (mata uang lemah), yang masing-masing memiliki
karakteristik sendiri-sendiri.
Korelasi Tingkat Inflasi dengan Nilai Tukar
Inflasi erat kaitanya dengan nilai tukar mata uang. Perubahan tingkat inflasi
dapat mempengaruhi permintaan mata uang di suatu negara, sehingga dapat
pula mempengaruhi pola perdagangan internasional.
Perubahan dalam laju inflasi dapat mempengaruhi aktifitas perdagangan
internasional. Jika inflasi suatu negara meningkat, permintaan atas mata uang
negara tersebut menurun dikarenakan ekspornya juga mengalami penurunan
akibat harga yang lebih tinggi. Kemudian diikuti kecenderungan konsumen dan
perusahaan dalam negeri untuk meningkatkan impor. Kedua sikap ini tentu
akan mendorong inflasi yang tinggi pada mata uang suatu negara. Tingkat
inflasi suatu negara dengan negara lainnya tentu berbeda, sehingga pola
perdagangan internasional dan nilai tukar juga akan berubah sesuai dengan
inflasi tersebut.
Korelasi Tingkat Suku Bunga dengan Nilai Tukar