Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN

• Efrina Masdaini, S.E., M.Si


PERKEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN

• Definisi
• Perkembangan Sektor Pertanian
• Kinerja Sektor Pertanian
• Komoditas Pertanian yang berpotensi ekspor
• Strategi
Definisi menurut Mubyarto (1995), Pertanian

• Dalam arti luas mencakup pertanian rakyat


atau pertanian
• Dalam arti sempit disebut perkebunan
(termasuk didalamnya perkebunan rakyat dan
perkebunan besar), kehutanan, peternakan,
dan perikanan (dalam perikanan dikenal
pembagian lebih lanjut yaitu perikanan darat
dan perikanan laut).
Kontribusi Pertanian Kedua Tertinggi dalam PDB Indonesia

Sumber : BPS, 2020


• Pertanian memiliki peran penyumbang
terbesar ketiga dalam struktur PDB Indonesia
dengan porsi 12,84 persen per Q1 2020
(sumber : BPS, 2020)
Kinerja Sektor Pertanian
• Indonesia telah menyelesaikan pembangunan tahun ke-4 dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dan masuk pada tahap ke-3 pembangunan jangka
panjang tahun 2005-2025. Tujuan pembangunan jangka panjang yang tertuang dalan
RPJMN adalah mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, dan adil sebagai landasan bagi
tahap pembangunan berikutnya, menuju masyarakat adil dan makmur dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
• Sebagai bentuk keberlanjutan dari tahap sebelumnya, maka pelaksanaan pembangunan
pada tahap ke-3 RPJMN (2015-2019), lebih difokuskan untuk memantapkan
pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang, dengan menekankan pencapaian
daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan
sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi.
• dilaporkan Bank Indonesia bahwa dalam kurun waktu 1990 hingga 2016, pangsa pasar
sektor pertanian menurun dari 22,09% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi
13,45%.
• Pertanian menjadi salah satu sektor yang mendominasi struktur produk domestik bruto
(PDB) Indonesia menurut lapangan usaha. Struktur sektor pertanian sebesar 13,45%
atau kedua tertinggi setelah sektor industri 19,62% pada kuartal III-2019. Adapun
pertumbuhan sektor pertanian sebesar 3,08 dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Namun, pertumbuhan tersebut mengalami penurunan dari kuartal III 2019 yang sebesar
3,66%.
Kinerja Subsektor pertanian
• Subsektor tanaman pangan mengalami kontraksi 10,31 persen di Q1 2020. Kontraksi ini terjadi lebih dalam
dari Q1 2019 yang berkisar 5,93 persen.

• Subsektor tanaman hortikultura misalnya melambat menjadi 2,55 persen meski sempat tumbuh 6,18
persen pada Q1 2019.

• Subsektor Peternakan hanya tumbuh 2,86 persen melambat dari Q1 2019 yang hanya 7,96 persen.

• Jasa pertanian dan perburuan mengalami kontraksi 1,39 persen padahal tahun 2019 masih tumbuh 1,82
persen.

• Perikanan juga sama hanya tumbuh 3,52 persen. Melambat dari Q1 2019 yang masih tumbuh 5,66 persen.
• Sektor yang masih tercatat tumbuh positif adalah kehutanan dan penebangan kayu dengan capaian 5,31
persen di Q1 2020. Lebih baik dari Q1 2019 yang kontraksi 2,84 persen.
• Lalu subsektor tanaman perkebunan yang tumbuh 3,97 persen lebih baik dari Q1 2019 3,36 persen.

Baca selengkapnya di artikel "BPS Catat Sektor Pertanian Kuartal I 2020 Tak Bertumbuh", 
https://tirto.id/flbp
Komoditas Pertanian yang berpotensi ekspor
Strategi Peningkatan Daya Saing pada
Sektor Pertanian

• Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan petani. Di


Indonesia, masih banyak petani yang berpotensi terkena dampak perdagangan
bebas. Ketersediaan informasi dari data, pengembangan inovasi dan teknologi,
serta perluasan jaringan pada pasar untuk petani merupakan hal yang perlu
dilakukan
• Memperbaiki kebijakan hukum yang berlaku. Sinkronisasi pada kebijakan ini
perlu dilakukan agar setiap kementerian berjalan dengan tujuan yang sama
walaupun memiliki langkah yang berbeda
• Mengembangkan sektor komplemen pertanian (agroindustri, penyediaan kredit,
teknologi melalui penyuluhan, dan pasar)
• Mempelajari kebijakan-kebijakan dari negara lain. Hal ini perlu dilakukan karena
daya saing tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan dihasilkan oleh resultane dari
kebijaksanaan di dalam negeri dan kebijaksanaan dari negara-negara lain.

Anda mungkin juga menyukai