Anda di halaman 1dari 18

ADVOKASI GIZI

SURVEILANS
KELOMPOK 12
ADINDA FITRIA PASMAH
ANA MARIA
DHEA REGICA
DEFINISI SURVEILANS
Surveilans adalah proses pengamatan masalah dan
program gizi secara terus menerus baik situasi
normal maupun darurat, meliputi :
eats pengumpulan, pengolahan, analisis dan pengkajian
data secara sistematis serta penyebarluasan
informasi untuk pengambilan tindakan sebagai
respon segera dan terencana
played
MANFAAT SURVEILANS GIZI

Kegiatan surveilans gizi bermanfaat untuk memberikan


suatu informasi pencapaian kinerja dalam rangka
pengambilan tindakan segera. Perencanaan jangka pendek
dan menengah serta perumusan kebijakan, baik di
kabupaten/kota,provinsi dan pusat. Selain itu kegiatan
surveilansgizi juga bermanfaat untuk mengevaluasi
pencapaian kinerja pembinaan gizi masyarakat.
TUJUAN SURVEILANS GIZI

Adanya surveilans gizi


Informasi yang
Surveilans gizi sangat akan dapat
digunakan mencakup
berguna untuk meningkatkan
indikator pencapaian
mendapatkan informasi efektivitas kegiatan
gizi masyarakat serta
keadaan gizi masyarakat pembinaan gizi dan
informasi lain yang
secara cepat, akurat, perbaikan masalah gizi
belum tersedia dari
teratur dan berkelanjutan, masyarakat yang tepat
laporan rutin.
yang dapat digunakan waktu, tepat sasaran,
untuk menetapkan dan tepat jenis
kebijakan gizi. tindakannya
RUANG LINGKUP SURVEILANS GIZI

Ruang lingkup surveilans gizi meliputi kegiatan pengumpulan data


dari laporan rutin atau survei khusus, pengolahan dan diseminasi
hasilnya yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan atau
eats
tindakan cepat, perumusan kebijakan, perencanaan kegiatan dan
evaluasi hasil kegiatan. Dalam petunjuk pelaksanaan ini ruang
lingkup kegiatan surveilans gizi mencakup pencapaian indikator
kinerja kegiatan pembinaan gizi masyarakat dan data terkait lainnya
played
di seluruh kabupaten/kota dan provinsi.
Berdasarkan Kemenkes, indikator dari surveilans dapat
dikelompokkan menjadi 4 kategori ;

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME


Indikator Input

1. Adanya tenaga manajemen


2. Tersedianya
data gizi yang meliputi
instrumen
pengumpul data dari laporan
pengumpulan dan
rutin atau survei khusus,
pengolahan data. 
pengolah dan analis data
serta penyaji informasi.
Indikator Proses

3. Persentase
1. Adanya proses 2. Adanya proses ketepatan waktu
pengumpulan pengeditan dan laporan dari
data. pengolahan data. puskesmas ke
dinas kesehatan. 
Indikator output

1. Tersedianya
2. Tersedianya 3. Tersedianya
informasi gizi buruk
informasi balita yang informasi bayi usia
yang mendapat
ditimbang berat 0-6 bulan mendapat
perawatan. (D/S).
badannya ASI Eksklusif
Indikator outcome

a. Prevalensi gizi kurang.


b. Prevalensi balita d. Prevalensi anemia

pendek. pada ibu hamil.

c. Prevalensi balita e. Prevalesi Kekurangan

kurus. Vitamin A.
PERATURAN MENTERI
Etika profesi ●
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 14 TAHUN
2019 TENTANG PELAKSANAAN
TEKNIS SURVEILANS GIZI
Tahap Pelaksanaan Surveilans Gizi (Pasal 5)

Tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) dilaksanakan sebagai satu kesatuan yang
Pelaksanaan teknis Surveilans
tidak terpisahkan untuk menghasilkan
Gizi dilakukan dengan tahapan:
informasi yang digunakan sebagai pedoman
a. pengumpulan data;
dalam perumusan kebijakan, pengambilan
b. pengolahan dan analisis data;
keputusan, perencanaan program,
dan
penentuan tindakan dan pelaksanaan
c. diseminasi.
intervensi serta evaluasi terhadap
pengelolaan program gizi.
Tahap Pengumpulan Data Surveilans Gizi (pasal 6)
1. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendapatkan data dari
Posyandu, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat, dan/atau sumber
data lainnya.
2. Data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui kegiatan:
 pemantauan pertumbuhan;
 pelaporan kasus;
 pelaporan data rutin;
 survei; dan/atau
 kegiatan lainnya.
Tahap Pengolahan Data Surveilans Gizi (Pasal 7)

1. Pengolahan dan analisis data, dilakukan untuk menghasilkan informasi


yang diperlukan dalam mendukung program perbaikan gizi.
2. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan penerapan manajemen
data melalui kegiatan sebagai berikut:
 perekaman data;
 validasi;
 pengkodean;
 alih bentuk; dan
 pengelompokan berdasarkan tempat, waktu dan
Tahap Desiminasi Surveilans Gizi (Pasal 8)
1. Diseminasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf c dilakukan untuk
menyebarluaskan informasi hasil analisis data terkait program perbaikan gizi kepada
pemangku kepentingan.
2. Diseminasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan melalui kegiatan:
 musyawarah perencanaan pembangunan;
 lokakarya mini;
 pertemuan lintas program/lintas sektor; dan/atau
 forum komunikasi dan koordinasi lainnya.
3. Selain melalui kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diseminasi dapat
dilakukan melalui media elektronik dan salinan cetak.
pasal 9

Untuk mendukung pelaksanaan teknis Surveilans

Gizi, kementerian yang mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

kesehatan mengembangkan sistem informasi gizi

berbasis teknologi informasi.


PEMANTAUAN STATUS GIZI

Salah satu bentuk kegiatan surveilans gizi di Indonesia adalah


Pemantauan Status Gizi dan Pemantauan Konsumsi Gizi. Menurut
Kemenkes (2017), tujuannya adalah menyediakan informasi tentang
status gizi, konsumsi dan faktor determinannya yang akan digunakan
oleh para perumus kebijakan, pengambilan keputusan dalam rangka
eats perencanaan dan penentuan kebijakan penanggulangan masalah gizi.
Sebagai contoh, sejak tahun 2014, Kemenkes telah melakukan
pemantauan status gizi dan kinerja upaya perbaikan gizi di
masyarakat. Mulai tahun 2016, ditambahkan dengan pemantauan
played konsumsi gizi ibu hamil dan pada tahun 2017 dilakukan pemantauan
konsumsi gizi balita.
TRIMAKASIH !!!

Anda mungkin juga menyukai