Anda di halaman 1dari 38

“Fire Extinguishers”

ALAT PEMADAM API RINGAN


ALAT PEMADAM API RINGAN

• DAPAT DIOPERASIKAN SATU ORANG


• UNTUK PEMADAMAN AWAL KEBAKARAN
• SEBATAS VOLUME API KECIL

HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA


• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT
MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR,
TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA
*Ref : PERMENAKER No.04/1980
PEMASANGAN APAR
 Tinggi pemasangan tanda APAR 125 cm dari dasar lantai
dimana APAR ditempatkan
 Jarak Penempatan APAR tidak boleh lebih dari 15 m,
kecuali ditentukan lain
 Tabung APAR sebaiknya berwarna merah
 APAR digantung di dinding dengan tinggi 120 cm dari
lantai, kecuali utk CO2 atau Dry Chemical dengan syarat
jarak antar lantai dan APAR tidak kurang dari 15 cm
 APAR tidak boleh ditempatkan pada ruangan atau tempat
dgn temperatur diatas 49oC, kecuali rekomendasi pabrik
 Jika ditempatkan di ruang terbuka agar dilindungi dengan
penutup
*Ref : PERMENAKER RI No.04/1980
TANDA PEMASANGAN
JENIS MEDIA PEMADAM

JENIS BASAH JENIS KERING


- AIR - DRY POWDER
- CO2
- BUSA
- CLEAN AGENT
WATER

POWDER
FOAM

HALON
TIPE APAR
PRESSURIZED WATER
• Hanya untuk Klas “A”
A Trash Wood Paper
A Trash Wood Paper

• 2.5 gal. air pada 150-175 psi (s.d 1


menit waktu penyemprotan).

B Liquids Grease
B Liquids Grease
• Ada pressure gauge untuk
memudahkan melihat secara visual .

C Electrical Equipment
C Electrical Equipment • 10 – 13mt. Jarak efektif maksimum.

• Metoda Pemadam adalah


pendinginan.
TIPE APAR
CARBON DIOXIDE (CO2)
A Trash Wood Paper
A Trash Wood Paper • Kebakaran klas “B” atau “C”
• 2.5-100 lb. of CO2 gas pada 150-
200 psi ( waktu penyemprotan 8-30
B Liquids Grease
B Liquids Grease
detik).
• Tidak ada pressure gauge–
kapasitas ditentukan dari beratnya.
• Jarak fektif maksimum 1- 3m.
• Metode pemadaman smothering &
C Electrical Equipment
C Electrical Equipment

cooling.
• Effectiveness menurun sebanding
dengan kenaikan temperatur.
TIPE APAR
MULTIPURPOSE DRY CHEMICAL
A Trash Wood Paper

• Klas “A”, “B”, atau “C”


A Trash Wood Paper

• 2.5-20 lb. dry chemical (ammonium


B Liquids Grease
phosphate) bertekanan + 50-200
B Liquids Grease
psi (nitrogen gas)
• Waktu penyemprotan 8-25 detik.
• Mempunyai pressure gauge untuk
C Electrical Equipment
C Electrical Equipment
pemeriksaan visual
• Jarak efektif maksimum 1.5-6 m.
• Metoda Pemadaman smothering .
TIPE APAR
HALON/ Pengganti
• Class “A”, “B”, or “C” fires
A Trash Wood Paper
• 9-17 lb. Halon 1211 (pressurized
liquid) disemprotkan dalam bentuk
A Trash Wood Paper

uap
• Waktu penyemprotan 8-18 .
B Liquids Grease
• Mempunyai pressure gauge untuk
B Liquids Grease
pemeriksaan .
• Jarak efektif maksimum 3-5 M.
• Bagus untuk ruangan tertutup dan
C Electrical Equipment
barang elektronik
C Electrical Equipment
• Metoda Pemadaman smothering
dan breaking chain reaction
• Halon adalah bahan kimia yang
menimbulkan penurunan ozone –
dilarang diproduksi sejak Jan ‘94.
Fire Extinguisher Types (cont.)
COMBUSTIBLE METAL
• Klas “D” combustible
metal .
• 30 lb. pressurized dry
powder optimized for
specific combustible
metal (juga tersedia untuk
jumlah yang besar, seperti
Fix System .
• Metoda Pemadaman
smothering bahan yang
COMBUSTIBLE

terbakar
D
METALS
TIPE APAR PEMADAMAN EFEKTIFITAS

PRESSURIZED
COOLING
WATER

CARBON SMOTHERING
DIOXIDE

MULTIPURPOSE
DRY CHEMICAL SMOTHERING

SMOTHERING
HALON Breaking Chain
/Pengganti Reaction

COMBUSTIBLE
METAL SMOTHERING D

COOLING/
WET CHEMICAL
SMOTHERING
WATER KEGAGALAN APAR

POWDER
HALON

Jenis media tidak sesuai


FOAM Klasifikasi api/kebakaran

Setiap jenis media pemadam masing-


masing memiliki keunggulan dan
kekurangan, bahkan dapat membahayakan
bagi petugas atau justru memperbesar api
KEGAGALAN APAR

WATER
HALON
POWDER
FOAM
Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan


- bocor
Macet/tidak berfungsi
Menggumpal
Salah penempatan - tunda refill
• belum ditunjuk
Petugas

• tidak terampil
TERHALANG
TERSEMBUNYI
SALAH PENEMPATAN
DISIMPAN DIGUDANG
TERLALU JAUH

PEMADATAN
PENGGUMPALAN
KURANG PERAWATAN
SUKU CADANG RUSAK
MACET

KEGAGALAN JENIS
TABUNG SALAH PEMILIHAN
PEMADAM API UKURAN

TABUNG
CATRIDGE
BOCOR PRESSURE GAUGE
RING KARET TABUNG
RING KARET VALVE

MENGUMPULKAN
TABUNG KOSONG
TUNDA REFILL
MENUNGGU PO`
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA

Jenis media pemadam

si
ka Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
if i
as

Clean
Air Busa Powder
Kl

Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)

Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV

Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX

Keterangan :

VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat


VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif
Fire Rating
Daya pemadamannya (Fire Rating)
lebih rendah dari volume api/kebakaran
(Fire load)

STANDAR KLASIFIKASI DAYA PEMADAMAN


D
Notasi : Nilai & Klas 8 A 10 B C
Notasi Fire ratting didasarkan dari hasil
pengujian laboratories
A. : Tumpukan kayu dibakar 10 menit
B. : Premium dibakar 3 menit
C. : Sasaran bertegangan 10.000 Volt
D. : Tidak dilakukan pengujian
STANDAR APAR

APAR
Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2
dapat mendorong seluruh medianya
(sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik

Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65 oC)
- Test pressure 1,5 x WP(65 oC)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun

APAR
Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya
Tipe konstruksi
STORAGE PRESSURE CARTRIDGE
( N2 )
APAR Stored Pressure

• Untuk tipe tekanan tersimpan


(stored pressure), gas pendorong
dan media pemadam tersimpan
dalam satu ruangan dan
penyemprotan dikendalikan dari
katup tekanan.
• Tipe ini mempunyai keuntungan
mudah diinspeksi karena
dilengkapi dengan pengukur
tekanan (Pressure Gauge) yang
mengindikasikan siap pakai
Cartridge operated
• APAR tipe Catridge : gas
pendorong dan media
pemadam disimpan
dalam ruang yang
berbeda
• APAR digerakkan Gas
pendorong melalui
operating level dan
mendorong media
pemadam. Pancaran akan
dikendalilkan oleh katup
yang terletak pada
discharge hose
APAB (Dengan Roda)
APAB juga termasuk
Alat Pemadam Api
jinjing dengan media
pendorong adalah
Gas N2 dengan berat
sekitar 20 sampai 40
kg untuk klasifikasi
kebakaran klas A,B,
dan C
Langkah pengujian hydrostatik
•Sediakan hand press pump
•Siapkan gelas ukur
•Coba kapasitas pompa 10 x ukur dengan gelas ukur

•Tabung diisi air penuh


•Pindahkan ke tempat lain
•Diisi air lagi penuh
•Pasang slang
•Pompa perlahan dan dihitung
•Amati pedoman tekanan
• Catat jumlah air yang masuk
•Stop pada tekanan uji
• Lepas slang air dibuang
• Masukan kembali air awal
• Bila tabung tidak kembali penuh
artinya ada pengembangan menetap
• Hitung berapa persen
pengembangan yang terjadi
HYDROSTATIC TEST

> 4.13 WP

Pressure
> 20 kg/cm2
1.5 WP

Expansion
Bagian-Bagian APAR pada Umumnya

• Pin Pengaman
• Handle / Pegangan
• Pressure gauge
• Label :
– Tipe (Air, C02, Dry Chemical)
– Klasifikasi (A, B, C)
– Rating Apar
– Petunjuk Penggunaan
• Nozzle
Halon / Pengganti
Halon.

• Tujuan penggunaan Halon adalah memutus rantai


reaksi pembakaran penyelimutan dan pendinginan.
• Pemadaman diarahkan langsung ke dasar/alas bahan
yang terbakar (tengah api) dari jarak dekat.
• Halon untuk pemadaman klas A, B dan C dengan
keunggulannya pada kecepatan pemadaman dan
bersih (tak menimbulkan pengotoran).
• Kelemahannya adalah menghasilkan gas beracun dan
tidak cocok untdk kebakaran zat kimia oksidator
(oxidizing agent) serta kebakaran logam-logam
reaktip.
AIR
 Air + pendorong CO2
 Hanya untuk kebakaran
kelas
 Kayu/kertas dll.

 Semakin melebarkan
cairan yang terbakar!
 BERBAHAYA untuk kebakaran
karena listrik yang bertegangan
PEMELIHARAAN APAR
APAR harus diperiksa 2 (dua) kali dalam setahun :
 Pemeriksaan dalam jangka 6 (enam) bulan
 Pemeriksaan dalam jangka 1 (satu) tahun
 Uji tekan tabung pemadam:
 5 (lima) tahun sekali, kecuali jenis CO2 uji tekan
pertama 10 tahun dan selanjutnya 5 tahu,
 dengan tekanan uji tekan selama 30 detik
 uji tekan :sebesar 20 kg/cm2 untuk jenis busa dan
cairan dan uji tekan dan 1.5 kali tekanan kerja untuk
store prsessure dan CO2
Pemeliharaan APAR
– Dry Chemical
• Kondisi Serbuk jika terjadi penggumpalan
• Kondisi catridge jika berat kurang dari 10% ganti
• Bila korosi berat diganti baru, ringan dicat
• Mulut pancar apakah rusak atau tersumbat
– Halon
• Posisi Pressure gauge pada warna Hijau
• Yang tidak ada pressure gauge timbang jika berat kurang dari 10% dari
berat semula harus di refill
– CO2
• Menimbang tabung jika berat total kurang dari 10% dari berat semula
(tertera ditabung) maka harus diisi ulang
– Busa
• Mencampur sedikit larutan sodium bicarbonat dengan aluminium
sulfat diluar tabung
Pemeriksaan Apar 12 bulanan
Busa kimia
– Isi harus sampai pada level yang ditentukan
– Pipa pelepas tekanan tidak buntu
– Tutup kepala tidak cacat
– Gelang yang berfungsi tutup kepala dalam kondisi baik
– Larutan dalam keadaan baik
Halon
– Isi harus tsesuai beratnya/pressure gauge pada posisi
hijau
– Ulir tutup kepala pemadam tidak boleh rusak dan
saluran keluar tidak boleh tersumbat
– Gelang penutup kepala pemadam dalam keadaan baik
Dry Chemical
Pemeriksaan Apar 12 bulanan
• Busa kimia
– Isi harus sampai pada level yang ditentukan
– Pipa pelepas tekanan tidak buntu
– Tutup kepala tidak cacat
– Gelang yang berfungsi tutup kepala dalam kondisi baik
– Larutan dalam keadaan baik
• Halon
– Isi harus tsesuai beratnya/pressure gauge pada posisi hijau
– Ulir tutup kepala pemadam tidak boleh rusak dan saluran keluar
tidak boleh tersumbat
– Gelang penutup kepala pemadam dalam keadaan baik
• Dry Chemical
Karbon dioksida (CO2)

• Tujuan penggunaan CO2 adalah penyelimutan atau mengurangi/


mengencerkan kadar oksigen dalam udara sampai tidak mampu lagi
mendukung proses pembakaran (dilution) dan sedikit efek pendinginan.
• CO2 disimpan bertekanan (storage pressure) dalam fasa cair.
• Test ditempat mengambil APAR dan arahkan nozzle ke atas. Jangan
memegang corong pengarah (horn) saat memadamkan kebakarannya
(konsentrasi CO2 yang tinggi karena dapat menimbulkan asfiksia)
• Teknik pemadamannya diarahkan kepangkal api dari jarak dekat
kemudian dikibaskan ke seluruh permukaan yang terbakar
• CO2 cocok untuk pemadaman klas B dan C dengan hasil yang bersih
dan tidak beracun
• CO2 tidak cocok untuk kebakaran zat kimia pengoksida dan bahan
padat yang membara/penyimpan panas yang tinggi.
Bagaimana Cara
Pemakaian APAR ?

• Anda telah TERLATIH dalam penggunaannya


• JANGAN melawan arah angin (jika diluar)
• HANYA padamkan api yang KECIL dan masih
terlokalisir (pada tahap awal kebakaran)
• Lokasi api BUKAN pada daerah BERBAHAYA (gudang
api, ruang tertutup,dll)
• INGAT jaga pintu EXIT to selalu dibelakang anda
• SELALU test dulu sebelum menuju ke lokasi
Prinsip pengoperasian APAR yaitu P-A-S-S:

P A Pull : tarik atau cabut pin


pengaman APAR
Aim : arahkan nozzle
atau selang ke api
S S Squeeze : tekan handle
dari APAR
Sweep : kibas-kibas
arah semprotan ke
api
Ok, lalu
bagaimana?

• PERHATIKAN area kebakaran


– Jika nyala api terjadi ulangi lagi pemadaman
– Jika Anda tidak dapat mengontrol kebakaran , TINGGALKAN
SEGERA! Menuju pintu EXIT
• Setiap selesai pemadaman : yakinkan api telah padam, baru mundur
sampai jarak aman dan jangan langsung balik badan.
• Selesai pemadaman sewaktu membalik kembali, pancaran nozzle
harus selalu diarahkan kebawah.
2. Kebakaran Klas C,
Persyaratan Rating Apar Klas C adalah media pemadam
yang tidak menghantarkan listrik dan mampu memadamkan peralatan
listrik .

Jumlah APAR ditentukan dari:


• Ukuran peralatan listrik
• Jangkauan pancaran APAR
• Konfigurasi peralatan listrik (khususnya lingkungan peralatan) yang
mempengaruhi distribusi media pemadam ,
• Jumlah Material Klas A dan B disekitar area peralatan listrik
Slide Paling Penting
JANGAN PERNAH memadamkan api jika kondisi berikut terjadi:

• Tidak mempunyai peralatan pemadam


yang memadahi
• Api telah menjalar melampaui titik aslinya
• Naluri Anda mengatakan kepada anda
untuk KELUAR
Busa

• Memadamkan dengan cara Penyelimutan (smothering) dengan sedikit pendinginan


serta untuk membatasi/memperkecil permukaan bahan yang terbakar (lokalisasi)
dan mencegah penguapan.
• untuk kebakaran pada permukaan yang luas, seperti : kebakaran tanki minyak,
tumpahan, padang rumput, dalam ruangan dan lain-lain.
• Kelemahan busa, gelembung yang ringan/ mudah pecah/melarut kembali) maka
busa tidak mampu untuk kebakaran minyak yang bertekanan, mengalir maupun
kebakaran gas.
Cara penyampaian busa ke tempat kebakaran
• Kebakaran bak/tanki minyak adalah dengan mengarahkan/ menembakkan ke
dinding bagian dalam diatas permukaan cairan yang terbakar pada tangki atau
wadah yang tak ada atapnya.
• Kebakaran tumpahan minyak atau api permukaan lainnya diatas permukaan yang
datar. busa diarahkan keatas api mulai dari tepi terdekat dengan petugas yang
memadamkan (dari atas angin) diteruskan keseluruhan permukaan dengan
memanfaatkan daya alirnya yang cepat

Anda mungkin juga menyukai