Anda di halaman 1dari 17

KODE ETIK

APOTEKER/FARMASIS
  Eki
KELOMPOK 5
Asrina (F202001093)
I Kadek Arya Prayoga (F202001079)
Nur halizah mesi ( F202001066)
Anatasyah Putri (F200201063)
Husni Tri Rahayu (F202001108)
Wa Ode sariani (F202001084)
Rismawati (F202001089)
01
Kewajiban seorang apoteker/farmasis
terhadap pekerjaan, rekan sejawat, dan
profesi kesehatan lain
Kewajiban Apoteker BAB I
terhadap Pekerjaan KEWAJIBAN
UMUM

• Seorang Apoteker harus menjunjung tinggi, menghayati dan


mengamalkan Sumpah / Janji Apoteker.
Pasal 1

• Seorang Apoteker harus berusaha dengan sungguh-sungguh


menghayati dan menga- malkan Kode Etik Apoteker Indonesia.
Pasal 2

• Seorang Apoteker harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai


kompetensi Apoteker Indonesia serta selalu mengutamakan dan
berpegang teguh pada prinsip kemanusiaan dalam melaksanakan
Pasal 3
kewajibannya.

• Seorang Apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan di bidang


kesehatan pada umumnya dan di bidang farmasi pada khususnya.
Pasal 4
• Di dalam menjalankan tugasnya Seorang Apoteker
harus menjauhkan diri dari usaha mencari
keuntungan diri semata yang bertentangan dengan
Pasal 5 martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian.

• Seorang Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi


contoh yang baik bagi orang lain.

Pasal 6

• Seorang Apoteker harus menjadi sumber informasi


sesuai dengan profesinya.
Pasal 7

• Seorang Apoteker harus aktif mengikuti


perkembangan peraturan perundang-undangan di
bidang kesehatan pada umumnya dan di bidang
Pasal 8 farmasi pada khususnya.
Kewajiban Apoteker
terhadap Pasien

BAB II
KEWAJIBAN APOTEKER
TERHADAP PASIEN

Pasal 9

Seorang Apoteker dalam


melakukan praktik
kefarmasian harus
mengutamakan kepentin-
gan masyarakat.
menghormati hak azasi
pasien dan melindungi
makhluk hidup insani.
Kewajiban Apoteker
terhadap Rekan Sejawat

Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12

Seorang Apoteker harus


mempergunakan setiap
Seorang Apoteker harus kesempatan untuk meningkatkan
memperlakukan teman Sesama Apoteker harus selalu
kerjasama yang baik sesama
Sejawatnya sebagaimana ia saling mengingatkan dan saling
Apoteker di dalam memelihara
sendiri ingin diperlakukan. menasehati untuk mema- tuhi
keluhuran martabat jaba- tan
ketentuan-ketentuan kode Etik.
kefarmasian, serta mempertebal
rasa saling mempercayai di dalam
menunaikan tugasnya.

BAB III
KEWAJIBAN APOTEKER
TERHADAP TEMAN SEJAWAT
Kewajiban Apoteker terhadap
Sejawat Petugas Lain
 

BAB
IV Pasal 13
Seorang Apoteker harus mempergunakan
setiap kesempatan untuk membangun dan
meningkatkan hubungan profesi, saling
mempercayai, menghargai dan menghormati
sejawat petugas kesehatan lain.

Pasal 14
Seorang Apoteker hendaknya
menjauhkan diri dari tindakan atau
perbuatan yang dapat mengakibatkan
berkurangnya atau hilangnya
kepercayaan masyarakat kepada sejawat
petugas kesehatan lain.
 
02
Interaksi Farmasis (Apoteker) dengan Tenaga Kesehatan
Lain
Tenaga Kesehatan Lain

● Tenaga medis
● Tenaga keperawatan
● Tenaga kefarmasian
● Tenaga kesehatan masyarakat
● Tenaga gizi
● Tenaga keterapian fisik
● Tenaga keteknisan medis
Apa sih yang
dimaksud dengan
hubungan Sebagai contoh kemitraan antara apoteker
kemitraan??? dan tenaga / staf medik lainnya di rumah
sakit (dokter, dokter gigi, perawat, bidan)
sudah ada selama ini. Kemitraan tersebut
masih dipandang sebagian apoteker belum
sebagai “mitra” tetapi apoteker sering
masih sebagai pembantu.
Bagaimana Sih
mencapai hubungan
harmonis dengan
teman sejawat???
KOMUNIKASI !!!
Apoteke
r sendiri

Pihak
dalam
Peningkata
n
kemampua
n Kemitraan
Ikatan
Pergurua
Profes n tinggi
i
SESI TANYA JAWAB
MODERATOR : I KADEK ARYA PRAYOGA
PEMATERI :
1. Eki Asrina
2. Rismawati
Tanya Jawab
1.Bertanya : Annisa Anggun Rahmawati (Kelompok 4)
Pertanyaan: Seperti yang dijelaskan pada makalah tersebut tertulis bahwa masih banyak masalah atau hubungan
tidak baik antara apoteker dengan tenaga medis lainnya. Yang sebenarnya didalam pelayanan medis pada rumah sakit
atau fasyankes lainnya semua profesi kesehatan bekerja sama dalam melayani pasien. Sehingga pertanyaan saya disini
yaitu apa yang menyebabkan adanya kesenjangan hubungan kemitraan seorang yang berprofesi apoteker dengan
tenaga medis lain seperti dokter, perawat dll. Serta bagaimana cara agar kesenjangan tersebut tidak terjadi antara
tenaga tenaga medis?
Penjawab : I Kadek Arya Prayoga
Jawaban :kensenjangan kemitraan disebabkn Hubungan interaksi langsung apoteker dengan pasien sangat jarang dan
bahkan komunikasi antara apoteker dengan staf medik lainnya juga sangat kurang, padahal kemitraan dimulai dengan
komunikasi yang baik. Peran dokter yang sangat sentral dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan adanya
hambatan komunikasi antara apoteker dengan staf medik lainnya selama ini menyebabkan kemitraan antara apoteker
dan staf medik masih seperti disebut diatas. Adapun cara yang bisa dilakukan ialah dengan Pencapaian hubungan
harmonis dalam bentuk kemitraan dengan keharusan seorang apoteker menghargai dan memperlakukan teman kerja
tersebut dengan baik perlu dilakukan dengan keterampilan komunikasi seorang apoteker. Karena itu apa yang menjadi
hambatan dalam berkomunikasi selama ini harus dihilangkan dan kemampuan berkomunikasi harus ditingkatkan.
Oleh sebab itu peningkatan kemampuan merupakan kunci utama untuk peningkatan kemitraan.
2.Bertanya : Andi Nurul Wahida (Kelompok 5 )
Pertanyaan:Selain seorang pasien yg memiliki perlindungan hukum ketika mendapat kerugian dari pihak apoteker, apakah seorang
apoteker memiliki perlindungan hukum juga ketika melakukan pelayanan kefarmasian?
Penjawab : Nur Halizah Messi
Jawaban : Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) sebagai suatu organisasi wajib memberikan perlindungan kepada para anggotanya dan
memberi jaminan ketenangan bagi anggotanya. IAI juga perlu melakukan upaya dalam menjalankan fungsi advokasi dengan
memberikan perlindungan kepada para anggotanya. Contohnya ketika seorang apoteker dipersalahkan oleh pihak-pihak tertentu,
dimana Apoteker tersebut sudah bekerja sesuai dengan prinsip yang tercantum di dalam kode etik dan peraturan perundang-
undangan terhadap kewenangan yang dimilikinya, maka apoteker tersebut akan dapat memiliki perlindungan hukum. Dan juga
apoteker dapat memiliki perlindungan hukum ketika sedang dalam menjalankan pelayanan farmasi darurat di rumah. Kewenangan
apotekerdapat dibenarkan karena tidak menyalahi peraturan hukum, sebagaimana yang termuat dalam Pasal 3 Ayat (3) huruf e
Permenkes Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Selain itu, apoteker juga dilindungi secara
hukum sebagaimana yang termuat dalam Pasal 57 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan.
3. Bertanya : Hikmah Astywati
Pertanyaan: Apa yang di lakukan tenaga farmasi mengenai maraknya peredaran obat obatan yang di edarkan secara bebas di
tengah masyarakat
Penjawab : Rismawati
Jawaban :Tenaga farmasi harus mencermati peredaran produk farmasi tersebut, apakah berbahaya bagi ummat manusia,
khususnya di Indonesia. Dan sesuai dengan profesinya, serta sebagai tanggung jawab pada masyarakat Indonesia, diharapkan
merespon dan melaporkan pada pihak Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Kebebasan dan tanggung jawab profesi
tenaga farmasi justru dibatasi oleh tenaga farmasi sendiri. Namun berkenaan bahwa NegaraIndonesia adalah sangat luas serta
masih sangat banyak daerah yang tidak terjangkau pelayanan kesehatan secara minimal, tenaga farmasi menengah (lulusan asisten
apotiker), terkadang sangat berperan di daerah tersebut. Sehingga, dari situasi dan kondisi yang bersifat kedaruratan, tanggung
jawab tenaga farmasi dapat disimpangi. Namun harus dilihat apakah standar pelayanan minimal dan etika profesi, dapat
mendukung tenaga farmasi pada waktu itu.
2.Bertanya : Eviyani
Pertanyaan:Jelaskan maksud tujuan dari standar pelayanan apoteker sebagai profesional? Seperti yg sdh dj jelaskan
Penjawab : Wa Ode Sariani
Jawaban : Pengaturan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek bertujuan untuk:
a. Tujuan dari meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian adalah untuk memberikan pelayanan kefarmasian yang berkualitas dan tepat guna kepada
pasien. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan obat-obatan dan memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang
obat yang dikonsumsi oleh pasien. Peningkatan mutu pelayanan kefarmasian juga dapat mencakup peningkatan keterampilan dan pengetahuan tenaga
kefarmasian, serta peningkatan infrastruktur dan fasilitas yang mendukung pelayanan kefarmasian
b. Tujuan dari menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian adalah untuk melindungi hak-hak dan kepentingan tenaga kefarmasian dalam
menjalankan tugas dan fungsinya. Hal ini termasuk dalam rangka meningkatkan profesionalisme tenaga kefarmasian dan memberikan perlindungan
hukum bagi tenaga kefarmasian yang bertindak sesuai dengan standar etika dan profesi kefarmasian.
c. Tujuan dari melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional adalah untuk memastikan keselamatan pasien dalam
penggunaan obat. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa obat yang diberikan kepada pasien adalah obat yang sesuai dengan kondisi
medis pasien, dosis yang tepat, dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya. Selain itu, tujuan ini juga dapat dicapai dengan meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat yang benar dan aman melalui penyuluhan dan edukasi tentang farmakologi dan manajemen obat.
3. Bertanya : Enjelin Nur Fathika Sjahrul
Pertanyaan: bagaimana dengan tenaga Kesehatan yang menuturpi kesalahan teman sejawatnya ?
Penjawab : Eki Asrina
Jawaban :Jika seorang Apoteker baik dengan sengaja maupun tak sengaja melanggar atau tidak mematuhi kode etik Apoteker Indonesia, maka dia wajib
mengakui dan menerima sanksi dari pemerintah, ikatan/organisasi profesi farmasi yang menanganinya (IAI) dan mempertanggungjawabkannya kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Kesalahan yang dilakukan oleh tenaga Kesehatan tersebut termasuk kesalahahn Kesengajaan. Ini adalah bentuk pelanggaran berat
sehingga sanksinya bisa berupa pembinaan khusus, penundaan sementara rekomendasi izin praktik, usul pencabutan izin praktik, bahkan dikeluarkan dari
keanggotan organisasi profesi untuk sementara waktu maupun selamanya.

Anda mungkin juga menyukai